You are on page 1of 5

Fisiologi Tumbuhan

Kamis, 02 Juli 2009


RESPIRASI TUMBUHAN
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya bernafas. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Respirasi sudah diketahui sejak abad XVIII, yaitu oleh : J.Priestley pada tahun 1772 : Tumbuhan dapat memurnikan udara kotor Lavoisier : Respirasi CO2+ H2O Ingenhousz : Tumbuhan dan hewan terjadi pertukaran O2 dan CO2 dengan atmosfer. Respirasi merupakan proses penguaraian zat-zat organik untuk membebaskan energi. Dimana energi yang tersimpan tadi ditimbulkan kembali untuk menyelenggaran proses-proses kehidupan. Reaksi : Respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi. Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan dan spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut :

Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai Building Block. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin. Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu :

Ketersediaan substrat Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. Ketersediaan Oksigen Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. Suhu Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kadar CO2 dalam udara Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi biji-bijian, akar maupun batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik sampai 10 % dan kadar O2 turun sampai 0 % maka respirasi akan terhenti. Persediaan air Jika kadar air sedikit maka respirasi kecil Jika biji (direndam air) maka respirasi menjadi lebih giat Pada daun yang layu maka respirasi lebih giat ++ gula (timbunan tepung/KH) Cahaya Cahaya fotosintesis + substrat repirasi Cahaya menambah panas , panas menambah kegiatan respirasi. Luka Jaringan yg luka/terbuka ++ respirasi aktivitas sel parenkim untuk menutup luka. Pengaruh bahan kimia Zat penghambat respirasi diantaranya sianida, fluoride, Iodo asetat, CO diberikan pada jaringan. Dalam Konsentrasi rendah (eter, kloroform, aseton, formaldehida) menambah respirasi dalam waktu singkat. Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan O2 di udara, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan O2. Respirasi aerob memerlukan oksigen untuk menghasilkan tenaga (ATP). Reaksi ringkasnya ialah:

Respirasi aerob meliputi : Absorbsi oksigen

Memecah senyawa organik, misal glukosa (KH) menjadi senyawa yang lebih sederhana (CO2 dan H2O) Membebaskan energi. Sebagian energi dipakai untuk proses kehidupan, sebagian hilang sebagai panas Membebaskan CO2 dan H2O Turunnya berat tubuh Pada sel yang masih hidup respirasi terjadi pada sitoplasma dan mitokondria. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu pada bagian yang sedang tumbuh, bagianbagian tersebut diantaranya : Kuncup bunga Tunas Biji yang berkecambah Ujung batang Ujung akar Proses respirasi aerob melalui tiga tahap, proses-proses tersebut yaitu : 1. Glikolisis 2. Daur Krebs 3. Transpor elektron respirasi 1. Glikolisis Peristiwa perubahan :

Jadi hasil dari glikolisis : 1.1. 2 molekul asam piravat. 1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi. 1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. 2. Daur Krebs Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Gbr. Bagan reaksi pada siklus Krebs 3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut: PROSES AKSEPTOR ATP 1. Glikolisis: Glukosa 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP 2. Siklus Krebs: 2 asetil piruvat 2 asetil KoA + 2 CO2 2 NADH 2 ATP

2 asetil KoA 4 CO2 6 NADH 2 PADH2 3. Rantai trsnspor elektron respirator: 10 NADH + 5O2 10 NAD+ + 10 H2O 30 ATP 2 FADH2 + O2 2 PAD + 2 H2O 4 ATP Total 38 ATP B. Respirasi anaerob Respirasi anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut juga dengan nama fermentasi. Jalur anaerob atau jalur fermentasi yaitu jalur metabolisme yang tidak membutuhkan oksigen. Berikut adalah proses fermentasi : Fermentasi Pada kebanyakan tumbuhan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol. A.Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob. Reaksinya : C6H12O6 2 C2H5OCOOH + Energi Prosesnya : 1. Glukosa asam piruvat (proses Glikolisis) C6H12O6 2 C2H3OCOOH + Energi 2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat 2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 2 C2H5OCOOH + 2 NAD Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat : 8 ATP 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP. B. Fermentasi Alkohol Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekulATP. Reaksinya : 1. Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis) 2. Dekarbeksilasi asam piruvat Asampiruvat asetaldehid + CO2 3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol (etanol). 2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2HsOH + 2 NAD. Ringkasan reaksi : C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi C. Fermentasi Asam Cuka Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacteraceti) dengan substratetanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh

fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi : C6H12O6 2 C2H5OH 2 CH3COOH + H2O + 116 kal Pada tanaman tingkat tinggi hanya terjadi jika persediaan O2 bebas di bawah minimum. Kecambah jagung tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada O2 sama sekali. Buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan di dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H dan N saja. Buah terus menghasilkan CO2. Respirasi anaerob berlangsung pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga matahari) dan pada buah-buahan yang berdaging. Hasil respirasi anaerob pada tanaman tingkat tinggi adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat, asam susu. Fotorespirasi Fotorespirasi adalah sejenis respirasi pada tumbuhan yang dibangkitkan oleh penerimaan cahaya yang diterima oleh daun. Walaupun menyerupai respirasi (pernafasan) biasa, yaitu proses oksidasi yang melibatkan oksigen, mekanisme respirasi karena rangsangan cahaya ini agak berbeda dan dianggap sebagai proses fisiologi tersendiri. Proses fotorespirasi Proses yang disebut juga "asimilasi cahaya oksidatif" ini terjadi pada sel-sel mesofil daun. Proses ini hanya terjadi pada stroma dari kloroplas, dan didukung oleh peroksisom dan mitokondria. Secara biokimia, proses fotorespirasi merupakan cabang dari jalur glikolat. Enzim utama yang terlibat adalah enzim yang sama dalam proses reaksi gelap fotosintesis, Rubisco (ribulosa-bifosfat karboksilase-oksigenase). Rubisco memiliki dua sisi aktif yaitu sisi karboksilase yang aktif pada fotosintesis dan sisi oksigenase yang aktif pada fotorespirasi. Kedua proses yang terjadi pada stroma ini juga memerlukan substrat yang sama, ribulosa bifosfat (RuBP), dan juga dipengaruhi secara positif oleh konsentrasi ion Magnesium dan derajat keasaman (pH) sel. Jika kadar CO2 dalam sel rendah (misalnya karena meningkatnya penyinaran dan suhu sehingga laju produksi oksigen sangat tinggi dan stomata menutup), RuBP akan dipecah oleh Rubisco menjadi P-glikolat dan P-gliserat (dengan melibatkan satu molekul air menjadi glikolat dan P-OH). P-gliserat (P dibaca "fosfo") akan didefosforilasi oleh ADP sehingga membentuk ATP. P-glikolat memasuki proses agak rumit menuju peroksisoma, lalu mitokondria, lalu kembali ke peroksisoma untuk diubah menjadi serin, lalu gliserat. Gliserat masuk kembali ke kloroplas untuk diproses secara normal oleh siklus Calvin menjadi gliseraldehid-3-fosfat. Diposkan oleh PuRiGaViLa The Big Team di 02:07
http://purigavilagarden.blogspot.com/2009/07/respirasi-tumbuhan.html megawati 2009

You might also like