You are on page 1of 3

Diet Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas (pengerasan) dari arteri karena penebalan dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan penyakit jantung degenerative, stroke, dan penyakit arteri lainnya. Aterosklerosis disebabkan oleh penebalan zat-zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh nadi, yang juga terjadi pada arteri koroner. Jadi, arterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak (antheroma) dalam nadi. Insidensi dan keparahan aterosklerosis sangat ditingkatkan oleh faktor risiko lain seperti merokok, hipertensi, diabetes, riwayat penyakit jantung premature pada keluarga atau dirinya sendiri, dan hipertrofi ventrikel kiri. Bagi penderita aterosklerosis, diet merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengatasi penyakitnya. Hal ini terkait dengan penyakit ateroskerosis yang berhubungan dengan lemak. Dengan metode diet yang tepat, konsumsi lemak bagi penderita aterosklerosis dapat dibatasi sehingga lemak yang menyumbat pembuluh darah dapat dikurangi.

a. penyebab aterosklerosis aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan adanya endapan lemak (ateroma) yang terbentuk pada dinding lapisan dalam pembuluh arteri. Aterosklerosis sangat berbahaya jika timbunan lemak sampai menutupi aliran darah dalam pembuluh arteri otot jantung (miokardium), aorta (arteri utama dari badan), serta mengganggu fungsi otak dan anggota badan. Sementara itu, faktor risiko terjadinya aterosklerosis terdiri dari faktor risiko primer dan sekunder. Faktor risiko primer berupa lemak protein darah yang berlebihan (hiperlipoproteinemia), hipertensi, dan merokok. Sementara itu, faktor sekunder, di antaranya akibat kegemukan (obesitas), diabetes mellitus, dan kurang berolahraga. Hiperlipoproteinemia merupakan keadaan yang menunjukkan kadar lipoprotein dalam darah melampaui batas normal. Lipoprotein itu sendiri merupakan ikatan kompleks yang terdiri dari gabungan antara protein dengan kolesterol, trigliserida, dan lemak fosfat. Dikenal ada empat

jenis lipoprotein, yakni kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). Kilomikron dan VLDL mengandung trigliserida tinggi, sedangkan LDL mengandung kolestrol tinggi dan HDL kandungan protein yang tinggi.

b. diet lemak terkontrol diantara faktor risiko terjadinya aterosklerosis, hiperlipoproteinemia merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dikurangi dengan menerapkan diet. Diet yang tepat digunakan oleh penderita hiperlipoproteinemia adalah diet lemak terkontrol (fat controlled diet). Pada metode diet ini, jumlah asupan dan tipe lemak yang terkandung dalam makanan harus diperhatikan. Penerapan diet lemak terkontrol tergantung pada kadar masing-masing lipoprotein dalam darah. Jika kadar kilomikron meningkat, berarti erat hubungannya dengan kandungan trigliserida dalam makanan. Pendekatan dari segi diet adalah membatasi asupan lemak total. Makanan yang harus dihindari adalah otak sapid an kuning telur. Jika VLDL meningkat, ini erat hubungannya dengan meningkatnya kadar trigliserida darah. Diet yang dilakukan adalah membatasi asupan karbohidrat sederhana, seperti gula. Jika LDL yang meningkat, ini erat hubungannya dengan peningkatan kadar kolesterol darah. Diet dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol, mengurangi konsumsi asam lemak jenuh, dan memperbanyak konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid). Sementara itu, lipoprotein HDL tidak perlu dibatasi karena HDL merupakan lemak yang baik bagi tubuh. Kadar lemak darah perlu dijaga supaya tetap berada dalam batas normal. Jika tidak terkontrol, kadar lemak yang tinggi dapat membahayakan kesehatan tubuh. Berikut ini cara menjaga kadar lemak darah tetap normal. 1. perhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari, terutama kandungan gizinya. Jangan sampai tidak terkontrol. 2. kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi.

3. kurangi asupan karbohidrat sederhana, seperti gula dan bahan makanan sejenis. Perbanyak makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, jagung, beras merah dan kentang. 4. usahakan konsumsi makanan yang mengandung kolesterol kurang dari 300 mg. 5. perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan segar. 6. lakukan olahraga yang bersifat aerobic sesuai dengan takaran secara rutin. Lakukan olahraga minimum tiga kali seminggu, sekitar satu jam setiap kali latihan.
http://books.google.co.id/books?id=Sp4fEk8BDQsC&pg=PA147&dq=diet+aterosklerosis&hl=id&sa=X&ei =oHxeUuH-NcPUigenqYGwBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diet%20aterosklerosis&f=false

You might also like