You are on page 1of 3

TUGAS PENGANTAR BISNIS Nama: Caesar Rosyad A (13808141068) Septian Dwi Utami (13808141058) Octami Rahma Trixie (13808141048)

Oktafio Priarosa Genada (13808144010) Manajemen B 2013 Karakteristik Bisnis di Indonesia Bisnis adalah transaksi menjual barang dan jasa untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Karakteristik Bisnis di Indonesia: 1. Keanekaragaman : Keanekaragaman bisnis di Indonesia sangat beragam, contohnya: Manufaktur yaitu suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual, Bisnis Jasa atau layanan yang merupakan aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan, Bisnis finansial yang merupakan bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal, Bisnis Transportasi yaitu pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin, serta masih banyak lagi macam-macam bidang bisnis di Indonesia. 2. Ketergantungan : Ketergantungan bisnis di Indonesia sangat tinggi, seperti yang kita tahu bahwa banyak unit dagang di Indonesia yang menjual barang komplementer sehingga unit dagang tersebut pasti membutuhkan / bergantung kepada unit dagang yang lain, selain itu bisnis di Indonesia juga sering bergantung pada investor lokal maupun investor asing. Sering pula beberapa bisnis mikro di Indonesia seperti usaha krupuk , terasi sangat bergantung pada matahari untuk penjemuran, karena

kebanyakan usaha tersebut masih menggunakan cara produksi tradisional yang bergantung pada sumber daya alam. 3. Perubahan dan Inovasi : Perubahan dan inovasi bisnis di Indonesia biasanya mengikuti dan meniru negara-negara lain yang sudah lebih maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura dengan belajar ke negara tersebut ataupun dengan membeli buku-buku dari negara tersebut untuk menjadi referensi atau acuan bisnis. Keterangan diatas lebih cenderung ke bisnis makro.Lain lagi dengan bisnis mikro, hal ini bisnis mikro di Indonesia biasanya hanya melestariakan usaha orang tua secara turun temurun sehingga mereka sulit untuk berkembang, mereka hanya melanjutkan apa yang sudah ada tanpa melakukan inovasi. Pebisnis mikro di Indonesia cenderung tidak memiliki keberanian untuk mengembangkan usahanya karena mereka takut inovasi yang mereka ciptakan malah tidak dilirik dipasaran. 4. Tergantung ukuran kemampuan financial sendiri Pebisnis Indonesia cenderung membuka usahanya dengan mengukur kemampuan financialnya sendiri, sebagian dari mereka biasanya berani meminjam uang di bank atau meminta bantuan dipihak asing walau kadang dari mereka ada yang tidak mengetahui resiko apa yang akan mereka hadapi jika mereka tidak dapat mengembalikan hutang apabila mereka meminjam uang tanpa mengukur kemampuan financial mereka, bahkan resikonya mereka bisa mengalami kebangkrutan. Yang lain bisa juga tidak berani meminjam uang karena mereka terlalu takut untuk resiko yang mereka hadapi sehingga usaha mereka cenderung tidak berkembang. 5. Kesalahan memilih mitra atau karyawan yang dapat berakibat fatal Dalam memilih mitra kerja dalam bisnis harus mempertimbangkan banyak hal, seperti: a. Mempunyai visi, dan semangat wirausaha. Mempunyai visi yang tinggi dan pandangan ke depan yang luas, sehingga dalam berbisnis mitra kita juga mempunyai semangat yang tinggi dalam mewujudkan visinya. b. Kompeten Kompeten dalam berbisnis sehingga dapat mengisi kekurangan kita dalam hal yang lain. Jika mitra kita tidak kompeten maka hanya akan menimbulkan pertengkaran maupun perbedaan pendapat yang seringkali tidak produktif.

c. Mempunyai keuangan yang stabil Mitra yang mempunyai kondisi keuangan yang stabil, tidak akan mengganggu keuangan perusahaan yang stabil. Bisa memisahkan kuangan perusahaan dan pribadi. Selain itu mitra yang mapan finansialnya tidak akan buru-buru untuk meminta deviden. Dengan demikian laba usaha bisa lebih maksimal digunakan untuk mengembangkan usaha.

Referensi: http://id.wikipedia.org http://jembersantri.blogspot.com/2012/12/cara-memulai-bisnis-transportasi.html www.bisnis.com/bagaimana-karakter-binis.html

You might also like