You are on page 1of 36

KALA II PERSALINAN

BAB III
HJ.TASKINIH, SST

TUJUAN SESI: PASPAD


Batasan dan diagnosa Kala II Persiapan proses pengeluaran buah kehamilan Menilai kemajuan Kala II Menilai kondisi Janin selama Kala II Memperagakan posisi dan cara meneran Menjelaskan indikasi dan tindakan pada Kala II Menjelaskan prosedur melahirkan dan menolong bayi Menjelaskan alasan dan cara merujuk ibu dan bayi baru lahir
HJ.TASKINIH, SST

KALA II PERSALINAN

PROSES PENGELUARAN BUAH KEHAMILAN SEBAGAI HASIL PENGENALAN PROSES DAN PENATALAKSANAAN KALA PEMBUKAAN
HJ.TASKINIH, SST

Batasan Kala II
Persalinan kala II dimulai dari pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi Kala II disebut juga Kala Pengeluaran

HJ.TASKINIH, SST

TANDA & GEJALA KALA II


Adanya rasa ingin meneran saat kontraksi Adanya dorongan pada rektum atau vagina Perineum terlihat menonjol Vulva dan sfingterani membuka Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
HJ.TASKINIH, SST

TANDA PASTI KALA II


PEMBUKAAN LENGKAP atau KEPALA BAYI TERLIHAT PADA INTROITUS VAGINA

HJ.TASKINIH, SST

MEKANISME PERSALINAN

HJ.TASKINIH, SST

Persiapan Menolong Persalinan


Sarung tangan dan barier protektif lainnya Tempat bersalin Peralatan dan bahan yang diperlukan Tempat meletakan dan lingkungan yang nyaman bagi bayi Penyiapan ibu dan keluarganya ( Asuhan Sayang Ibu),
HJ.TASKINIH, SST

Penatalaksanaan Kala II
Pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran bila timbul dorongan spontan Beristirahat diantara dua kontraksi Atur posisi yang nyaman bagi ibu Pantau kondisi janin Bila ingin meneran, tapi pembukaan belum lengkap, atur nafas, dan anjurkan rubah posisi yang nyama, bagi ibu
HJ.TASKINIH, SST

Membimbing Ibu untuk Meneran


Bila ada tanda pasti Kala II : cuci tangan Pakai sarung tangan Lakukan periksa dalam Bila ibu ingin meneran, tapi pembukaan belum lengkap, ajarkan cara mengatur bernafas Pembukaan lengkap tapi ibu tidak ada dorongan meneran, bantu ibu rubah posisi Jika tetap tidak ada dorongan meneran selama 60 menit, anjurkan ibu untuk meneran Bila 60 menit meneran tidak berhasil, segera rujuk.
HJ.TASKINIH, SST

Apa Saja Yang Dilakukan/Diperhatikan Dalam Pimpinan Meneran: 1. Dukungan Ibu Yang Akan Melahirkan Bayinya 2. Posisi Meneran 3. Cara Berafas Diantara/Saat Meneran

HJ.TASKINIH, SST

HJ.TASKINIH, SST

VENA KAVA SUPERIOR

HJ.TASKINIH, SST

Melahirkan bahu depan dan belakang

HJ.TASKINIH, SST

Melahirkan bahu, tubuh dan tungkai

HJ.TASKINIH, SST

Pemantauan Penatalaksanaan kala II


Nadi ibu setiap 30 menit

Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit DJJ setelah meneran atau kontraksi Penurunan kepala ( palpasi luar) setiap 30 menit atau jika ada indikasi, lakukan periksa dalam setiap 60 menit Kondisi selaput ketuban dan warna cairan ketuban Kemungkinan adanya presentasi majemuk Putaran paksi luar ( setelah lahirnya kepala bayi) Pencatatan hasil pemeriksaan dan intervensi
HJ.TASKINIH, SST

Pada saat pengeluaran, perhatikan hal-hal berikut


Posisi ibu saat melahirkan Cegah terjadinya laserasi atau trauma Proses melahirkan kepala Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi Propses melahirkan bahu Proses melahirkan tubuh bayi Tidak usap muka, saat kepla lahir Tidak membersihkn tangan saat mengeringkan tubuh bayi ( rangsang taktil) Memotong tali pusat setelah 2 menit kelahiran bayi
HJ.TASKINIH, SST

Perhatikan
Bila pembukaan lengkap tetapi ibu tidak ada dorongan meneran, anjurkan untuk mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari sejak pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak ( beri asupan yang cukup) Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi, rujuk ibu kefasilitas rujukan
HJ.TASKINIH, SST

CARA MENERAN
Anjurkan ibu meneran secara alamiah Beri tahu tidak menahan nafas saat meneran Anjurkan ibu untuk beristirhat saat tidak ada his Anjurkan ibu untuk dagu menempel didada, mulut dibuka, lutut tarik kearah dada Minta ibu tidak mengangkat bokong saat meneran Tidak sekali-kali mendorong fundus uteri untuk melahirkan bayi
HJ.TASKINIH, SST

Cara meneran

HJ.TASKINIH, SST

PENATALAK SANAAN KALA II

HJ.TASKINIH, SST

Episiotomi
Tidak dilakukan secara rutin Bila dilakukan tidak tepat waktu dan prosedurnya salah, terjadi peningkatan jumlah perdarahan, Laserasi akan me ningkat menjadi derajat 3 atau 4 dan kejadian hematoma Menyebabkan nyeri pasca salin Meningkatkan risiko infeksi
HJ.TASKINIH, SST

INDIKASI EPISIOTOMI:
Terjadi gawat janin dan persalinan dengan tindakan/bantuan alat ( ekstraksi cunam atau vakum) Adanya penyulit ( distrosia bahu, persalinan sungsang, bayi besar) Adanya parut yang menghambat proses pengeluaran bayi
HJ.TASKINIH, SST

Jenis-jenis Episiotomi

HJ.TASKINIH, SST

RUJUK SEGERA BILA TERJADI


Syok Dehidrasi Infeksi Pre Eklampsia/Eklampsia Inersia Uteri Gawat Janin Kepala Janin tidak turun Tanda dan gejala Distosia bahu Cairan ketuban campur mekoneum Tali pusat menumbung & lilitan tali pusat Kehamilan kembar tidak terdeteksi
HJ.TASKINIH, SST

DISTOSIA BAHU ADALAH


SUATU KEADAAN YANG TIDAK DAPAT DIDUGA SEBELUMNYA TERUTAMA DISEBABKAN OLEH DEFORMITAS PANGGUL, KEGAGALAN BAHU UNTUK MELIPAT KEDALAM PANGGUL ( MAKROSOMIA) DISEBABKAN FASE AKTIF YANG MEMANJANG DAN PERSALINAN KALA II YANG PENDEK / MEMANJANG
HJ.TASKINIH, SST

FISIOLOGIS TERJADINYA DISTOSIA BAHU


Setelah kelahiran kepala akan terjadi putaran paksi luar Bahu akan berada pada sumbu miring ( Oblique) dibawah os pubis. Bila bahu gagal untuk berputar melakukan putaran paksi dalam, akan terjadi benturan bahu dengan simfisis.
HJ.TASKINIH, SST

Posisi penurunan kepala janin

HJ.TASKINIH, SST

PUTARAN PAKSI DALAM KEPALA JANIN

HJ.TASKINIH, SST

DISTOSIA BAHU ADALAH:


Kegawat daruratan Obstetrik, kegagalan untuk melahirkan bahu secara spontan, menempatan ibu dan bayi berisiko untuk terjadi trauma Insiden Distosia bahu seara keseluruhan berkisar antara 0,3-1 %, Sedangkan pada bayi berat badan 4 Kg, insiden meningkat menjadi 5-7 %, dan Pada berat badan > 4,5 kg, berkisar antara 8-10 %
HJ.TASKINIH, SST

FAKTOR RISIKO
Makrosomia ( > 4000 gr) Taksiran berat badan janin Riwayat persalinan dengan bayi makrosomia Riwayat keluarga dengan makrosomia Diabetes gestasional Multiparitas Persalinan lewat waktu
HJ.TASKINIH, SST

Gejala dan Tanda Distosia Bahu


Trutle Sign : kepala terdorong keluar tetapi kembali ke dalam vagina setelah kontraksi atau ibu berhenti meneran Tidak terjadi putaran paksi luar apabila kepala telah lahir Kepala tetap pada posisinya ( dalam vagina) walaupun ibu meneran sekuat mungkin
HJ.TASKINIH, SST

KOMPLIKASI KARENA DISTOSIA BAHU


Paralisis pada Nervus Kolumnia Vertebralis setinggi tulang belakang Servikal VIII dan Thorakal I Patah tulang ( praktur Clivicua, Humerus) Asfiksia janin Kematian bayi

HJ.TASKINIH, SST

PENGELOLAAN DISTOSIA BAHU :


Selalu waspada terhadap persalian terutama pada taksiran BB janin yang besar, atau ibu dengan Diabetus Miletus Melakukan deteksi dini pada bayi makrosomia Dianjurkan agar proaktif melakukan SC. Bila terdapat janin dengan makrosomia
HJ.TASKINIH, SST

Penambahan sumbu anteroposterior dengan perasat Mc Robert

HJ.TASKINIH, SST

TERIMA KASIH

HJ.TASKINIH, SST

You might also like