You are on page 1of 4

Sejak tahun 1987 jumlah kasus HIV dan AIDS terus meningkat jumlahnya di Indonesia.

Menurut data Kemenkes I! "ada akhir #uni $%11 dila"orkan se&anyak $'.(8) kasus AIDS! se&anyak 78* diantaranya &erusia re"roduksi akti+ ,$%-)9 tahun.. /ada tahun $%%9 di"erkirakan jumlah orang yang terin+eksi HIV sudah men0a"ai $98.%%% orang dengan $1* diantaranya adalah "erem"uan. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi +eminisasi e"idemi HIV di Indonesia. Dari hasil "royeksi HIV yang di&uat K/A2! di"erkirakan "ada 3aktu mendatang akan terda"at "eningkatan "re4alensi HIV "ada "o"ulasi usia 11-(9 tahun dari %!$$* "ada tahun $%%8 menjadi %!)7* di tahun $%1(5 serta "eningkatan jumlah in+eksi &aru HIV "ada "erem"uan! sehingga akan &erdam"ak meningkatnya jumlah in+eksi HIV "ada anak. Menurut estimasi De"kes! "ada tahun $%%9 terda"at ).%(1 kasus &aru HIV "ada anak dengan kasus kumulati+ 7.1('5 sedangkan "ada tahun $%1( di"erkirakan terda"at 1.771 kasus &aru dengan )(.$87 kasus kumulati+ anak HIV di seluruh Indonesia. Virus "enye&a& de+isiensi imun yang dikenal dengan nama Human Immunodeficiency Virus ,HIV. ini adalah suatu 4irus 2A dari +amili Retrovirus dan subfamily Lentiviridae. Sam"ai sekarang &aru dikenal dua seroty"e HIV yaitu HIV-1 dan HIV-$ yang juga dise&ut lymphadenopathy associated virus type-2 ,6AV-$. yang sam"ai sekarang hanya dijum"ai "ada kasus AIDS atau orang sehat di A+rika. S"ektrum "enyakit yang menim&ulkannya &elum &anyak diketahui. HIV-1! se&agai "enye&a& sindrom de+isiensi imun ,AIDS. yang tersering! dahulu dikenal juga se&agai human T cell-lymphotropic virus type III ,H76V-III.! lymphadenipathy-associated virus ,6AV. dan AID -associated virus. Se0ara mor+ologik! 4irus ini &er&entuk &ulat! terdiri dari &agian inti !core" yang &er&entuk silindris dan selu&ung ,envelope. yang &erstruktur li"id &ilayer yang mem&ungkus &agian core! dimana didalam core ini terda"at 2A 4irus ini. Karena in+ormasi genetik 4irus ini &eru"a 2A! maka 4irus ini harus mentrans+er in+ormasi genetiknya yang &eru"a 2A menjadi D2A se&elum diterjemahkan menjadi "rotein-"rotein. Dan untuk tujuan ini HIV memerlukan en8im reverse trans#riptase. /ada selu&ung ,envelope. terda"at gliko"rotein "ermukaan! terdiri dari dua "rotein yang mengkordinasi masuknya HIV kedalam sel. 9liko"rotein yang le&ih &esar dinamakan $p %2&! adalah kom"onen yang mens"esi+ikasi sel yang diin+eksi. $p %2& ini terutama akan &erikatan dengan rese"tor :D(! yaitu suatu rese"tor yang terda"at "ada "ermukaan sel 7 hel"er! makro+ag! monosit! sel-sel langerhans "ada kulit! sel-sel glial! dan e"itel usus ,terutama selsel kri"ta dan sel-sel enterokroma+in.. 9liko"rotein yang &esar ini adalah target utama dari res"on imun terhada" &er&agai sel yang terin+eksi. 9liko"rotein yang le&ih ke0il! dinamai $p '% atau dise&ut juga "rotein transmem&ran! da"at &ekerja se&agai "rotein +usi yaitu "rotein yang da"at &erikatan dengan rese"tor sel lain yang &erdekatan sehingga sel-sel yang &erdekatan terse&ut &ersatu mem&entuk sinsitium. HIV mem"unyai target sel utama yaitu sel lim+osit 7(! yang mem"unyai rese"tor :D(. Setelah masuk ke dalam tu&uh! HIV akan menem"el "ada sel yang mem"unyai molekul :D( "ada "ermukaannya. Molekul :D( ini mem"unyai a+initas yang sangat &esar terhada" HIV!

terutama terhada" molekul $p %2& dari selu&ung 4irus. Diantara sel tu&uh yang memiliki :D(! sel lim+osit 7 memiliki molekul :D( yang "aling &anyak. ;leh karena itu! in+eksi HIV dimulai dengan "enem"elan 4irus "ada lim+osit 7. Setelah "enem"elan! terjadi diskontinuitas dari mem&ran sel lim+osit 7 yang dise&a&kan oleh "rotein $p'% dari HIV! sehingga seluruh kom"onen 4irus harus masuk ke dalam sito"lasma sel lim+osit-7! ke0uali selu&ungnya. Setelah masuk ke dalam sel! akan dihasilkan en8im reverse transcriptase. Dengan adanya en8im reverse transcriptase! 2A 4irus akan diu&ah menjadi suatu D2A. Karena reverse transcriptase tidak mem"unyai mekanisme proofreadin$ ,mekanisme &a0a ulang D2A yang di&entuk. maka terjadi mutasi yang tinggi dalam "roses "enerjemahan 2A menjadi D2A ini. Dikom&inasi dengan tingkat re"rodukti+ 4irus yang tinggi! mutasi ini menye&a&kan HIV 0e"at mengalami e4olusi dan sering terjadi resistensi yang &erkelanjutan terhada" "engo&atan. <ersamaan dengan en8im reverse trancriptase! akan di&entuk R(Ase. Aki&at akti4itas en8im ini! maka 2A yang asli dihan0urkan. Sedangkan seuntai D2A yang tadi telah ter&entuk akan mengalami "olimerisasi menjadi dua untai D2A dengan &antuan en8im polymerase. D2A yang ter&entuk ini kemudian "indah dari sito"lasma ke dalam inti sel lim+osit 7 dan menyisi" ke dalam D2A sel "enjamu dangan &antuan en8im inte$rase! dan D2A ini dise&ut se&agai "ro4irus. /ro4irus yang ter&entuk ini tinggal dalam keadaan laten atau dalam keadaan re"likasi yang sangat lam&at! tergantung "ada akti4itas dan di+erensiasi sel "enjamu ,7-:D(. yang diin+eksinya! sam"ai kelak terjadi suatu stimulasi yang da"at memi0u D2A ini untuk keluar dari D2A inang dan menjadi akti+! serta selanjutnya terjadi re"likasi dalam ke0e"atan yang tinggi. Keadaan laten ini da"at &erlangsung selama 1 sam"ai 1$ tahun dari in+eksi a3al HIV dan dalam keadaan ini "asien tidak mem"unyai gejala ,asim"tomatik.. /ada stadium laten ini! HIV dan res"on imun anti HIV dalam tu&uh "asien dalam keadaan steady state. In+eksi akut dengan 0e"at meningkatkan viral load dan menye&a&kan 4iremia yang ringan sam"ai moderat. =alau"un viral load 0enderung menurun dengan 0e"at setelah in+eksi akut "ada orang de3asa! viral load menurun le&ih lam&at "ada anak-anak yang terin+eksi se0ara 4erti0al ,$-) &ulan setelah terin+eksi! jumlah viral load dalam tu&uh mereka meneta" sekitar 71%.%%%>m6. dan da"at tidak men0a"ai le4el steady state sam"ai mereka &erumur (-1 tahun. Hal ini dise&a&kan karena imaturitas sistem imun mereka. =alau"un &ayi-&ayi mem"unyai sejumlah antigen "resenting 0ell dan sel-sel e+ektor le&ih &anyak dari"ada orang de3asa! "roduksi sitokin! "roli+erasi dan sitotoksisitas sel-sel terse&ut "ada mereka jauh le&ih &erkurang karena in+eksi HIV ini. In+eksi HIV "ada lim+osit 7-:D( diatas mengaki&atkan "eru&ahan "ada +ungsi dan "enghan0uran sel 7-:D(! hingga "o"ulasinya &erkurang. Mekanisme dis+ungsi dan "enurunan jumlah sel lim+osit 7-:D( ini diduga melalui "roses "engaruh sito"atik langsung HIV ,sin$le cell #illin$.! "em&entukkan sinsitium! res"on imun s"esi+ik! lim+osit 7 sitolitik yang s"esi+ik untuk HIV! mekanisme autoimun dan anergi. Dengan menurunnya jumlah dan +ungsi sel 7-:D( yang meru"akan ?or0hestrator@ dari suatu sistem imun! maka indi4idu yang terin+eksi HIV akan le&ih &erisiko untuk terkena in+eksi

o""ortunistik! in+eksi sistemik &erat! "enyakit sistem organ yang kemudian &erakhir dengan kematian. /enularan HIV da"at terjadi melalui hu&ungan seksual! se0ara hori8ontal mau"un 4ertikal ,dari i&u ke anak.. 1. Melalui hu&ungan seksual <aik se0ara 4aginal! oral atau"un anal dengan seorang "engida". Ini adalah 0ara yang umum terjadi! meli"uti 8%-9%* dari total kasus sedunia. 6e&ih mudah terjadi "enularan &ila terda"at lesi "enyakit kelamin dengan ulkus atau "eradangan jaringan se"erti her"es genitalis! si+ilis! gonore. esiko "ada seks anal le&ih &esar di&andingkan seks 4aginal dan resiko juga le&ih &esar "ada yang rese"ti4e dari"ada yang insertie. Diketahui juga e"itel silindris "ada mukosa rektum! mukosa uretra laki-laki dan kanalis ser4ikalis ternyata mem"unyai rese"tor :D( yang meru"akan target utama HIV. $. 7ransmisi horisontal ,kontak langsung dengan darah>"roduk darah>jarum suntik.A a. 7ran+usi darah>"roduk darah yang ter0emar HIV! resikonya sekitar %!1-1* dan telah terda"at 1-1%* dari total kasus sedunia. &. /emakaian jarum tidak steril>"emakaian &ersama jarum suntik "ada "ara "e0andu narkotik suntik. esikonya sangat tinggi sam"ai le&ih dari 9%*. Ditemukan sekitar )1* dari total kasus sedunia.9 0. /enularan le3at ke0elakaan tertusuk jarum "ada "etugas kesehatan. esikonya sekitar kurang dari %!1* dan telah terda"at kurang dari %!1* dari total kasus sedunia. Kurang le&ih 1%* "enularan HIV terjadi melalui transmisi hori8ontal. ). In+eksi HIV se0ara 4ertikal terjadi "ada satu dari tiga "eriode &erikut A 1. Intra uterin A 7erjadi se&elum kelahiran atau "ada masa a3al kehamilan sam"ai trisemester kedua! yang men0aku" kira-kira )%-1%* dari "enularan se0ara 4ertikal. #anin da"at terin+eksi melalui transmisi 4irus le3at "lasenta dan mele3ati sela"ut amnion! khususnya &ila sela"ut amnion mengalami "eradangan atau in+eksi. $. Intra "artum A 7ransmisi 4ertikal "aling sering terjadi selama "ersalinan! kurang le&ih 1%-'%*! dan &anyak +aktor-+aktor mem"engaruhi resiko untuk terin+eksi "ada "eriode ini. Se0ara umum! semakin lama dan semakin &anyak jumlah kontak neonatus dengan darah i&u dan sekresi ser4iks dan 4agina! maka semakin &esar resiko "enularan. <ayi "rematur dan <<6 mem"unyai resiko terin+eksi le&ih tinggi selama "ersalinan karena &arier kulitnya yang le&ih ti"is dan "ertahanan imunologis "ada mereka le&ih lemah.

). /ost "artum A <ayi &aru lahir ter"ajan oleh 0airan i&u yang terin+eksi dan &ayi da"at tertular melalui "em&erian air susu i&u yang terin+eksi HIV kira-kira 7-$$*. 6e&ih dari 9%* "enularan HIV dari i&u ke anak terjadi selama dalam kandungan! "ersalinan dan menyusui

You might also like