You are on page 1of 17

Pengertian Oksidasi dan Reduksi (Redoks) Pengertian oksidasi dan reduksi disini lebih melihat dari segi transfer

oksigen, hidrogen dan elektron. Disini akan juga dijelaskan mengenai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi

!arena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat "ang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi REDOKS. Zat pengoksidasi dan zat pereduksi Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat "ang mengoksidasi zat lain. Pada contoh reaksi diatas, besi(###)oksida merupakan oksidator. Reduktor atau zat pereduksi adalah zat "ang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, "ang merupakan reduktor adalah karbon monooksida. $adi dapat disimpulkan

oksidator adalah "ang memberi oksigen kepada zat lain, reduktor adalah "ang mengambil oksigen dari zat lain

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini tidak ban"ak digunakan. Oksidasi berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti mendapat hidrogen. Perhatikan bah%a "ang terjadi adalah kebalikan dari definisi pada transfer oksigen. Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal

&ntuk memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi (oksidator). Oksidator "ang umum digunakan adalah larutan kalium dikromat(#') "ang diasamkan dengan asam sulfat encer. (tanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen. Reduktor "ang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat, )a*+,. Secara sederhana, reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)

-at pengoksidasi (oksidator) memberi oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen dari zat lain. -at pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen kepada zat lain.

Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron. Definisi ini sangat penting untuk diingat. .da cara "ang mudah untuk membantu anda mengingat definisi ini. Dalam hal transfer elektron

Contoh sederhana Reaksi redoks dalam hal transfer elektron

/embaga(##)oksida dan magnesium oksida keduan"a bersifat ion. Sedang dalam bentuk logamn"a tidak bersifat ion. $ika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion, tern"ata ion oksida merupakan ion spektator (ion penonton).

$ika anda perhatikan persamaan reaksi di atas, magnesium mereduksi iom tembaga(##) dengan memberi elektron untuk menetralkan muatan tembaga(##). Dapat dikatakan magnesium adalah zat pereduksi (reduktor). Sebalikn"a, ion tembaga(##) memindahkan elektron dari magnesium untuk menghasilkan ion magnesium. $adi, ion tembaga(##) beraksi sebagai zat pengoksidasi (oksidator). 0emang agak membingungkan untuk mempelajari oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron, sekaligus mempelajari definisi zat pengoksidasi dan pereduksi dalam hal transfer elektron. Dapat disimpulkan sebagai berikut, apa peran pengoksidasi dalam transfer elektron

-at pengoksidasi mengoksidasi zat lain. Oksidasi berarti kehilangan elektron (O#1 R#2). #tu berarti zat pengoksidasi mengambil elektron dari zat lain. $adi suatu zat pengoksidasi harus mendapat elektron

.tau dapat disimpulkan sebagai berikut Suatu zat pengoksidasi mengoksidasi zat lain. #tu berarti zat pengoksidasi harus direduksi. Reduksi berarti mendapat elektron (O#1 R#2). $adi suatu zat pengoksidasi harus mendapat elektron.

Bilangan Oksidasi (BILOKS) Pengertian Bilangan Oksidasi

Dengan bilangan oksidasi akan mempermudah dalam pengerjaan reduksi atau oksidasi dalam suatu reaksi redoks. !ita akan membuat contoh dari 'anadium. 'anadium membentuk beberapa ion, '34 dan '54. *agaimana ini bisa terjadi6 #on '34 akan terbentuk dengan mengoksidasi logam, dengan memindahkan 3 elektron

'anadium kini disebut mempun"ai biloks 43. Pemindahan satu elektron lagi membentuk ion ' 54

'anadium kini mempun"ai biloks 45. Pemindahan elektron sekali lagi membentuk bentuk ion tidak biasa, 'O 34.

*iloks 7anadium kini adalah 4,. Perhatikan bah%a biloks tidak didapat han"a dengan menghitung muatan ion (tapi pada kasus pertama dan kedua tadi memang benar). *ilangan oksidasi positif dihitung dari total elektron "ang harus dipindahkan8 mulai dari bentuk unsur bebasn"a. 'anadium biloks 49 juga bisa saja dibentuk dengan memindahkan elektron kelima dan membentuk ion baru.

Setiap kali 7anadium dioksidasi dengan memindahkan satu elektronn"a, biloks 7anadium bertambah :. Sebalikn"a, jika elektron ditambahkan pada ion, biloksn"a akan turun. *ahkan dapat didapat lagi bentuk a%al atau bentuk bebas 7anadium "ang memiliki biloks nol. *agaimana jika pada suatu unsur ditambahkan elektron6 #ni tidak dapat dilakukan pada 7anadium, tapi dapat pada unsur seperti sulfur.

#on sulfur memiliki biloks 83.

Kesimpulan *iloks menunjukkan total elektron "ang dipindahkan dari unsur bebas (biloks positif) atau ditambahkan pada suatu unsur (biloks negatif) untuk mencapai keadaan atau bentukn"a "ang baru. Oksidasi meli atkan kenaikan ilangan oksidasi Reduksi meli atkan penurunan ilangan oksidasi Dengan memahami pola sederhana ini akan mempermudah pemahaman tentang konsep bilangan oksidasi. $ika anda mengerti bagaimana bilangan oksidasi berubah selama reaksi, anda dapat segera tahu apakah zat dioksidasi atau direduksi tanpa harus mengerjakan setengah8reaksi dan transfer elektron. !enger"akan ilangan oksidasi *iloks tidak didapat dengan menghitung jumlah elektron "ang ditransfer. !arena itu membutuhkan langkah "ang panjang. Sebalikn"a cukup dengan langkah "ang sederhana, dan perhitungan sederhana. ( *iloks dari unsur bebas adalah nol. #tu karena unsur bebas belum mengalami oksidasi atau reduksi. #ni berlaku untuk semua unsur, baik unsur dengan struktur sederhana seperti ;l3 atau S<, atau unsur dengan struktur besar seperti karbon atau silikon. = $umlah biloks dari semua atom atau ion dalam suatu sen"a%a netral adalah nol. = $umlah biloks dari semua atom dalam suatu sen"a%a ion sama dengan jumlah muatan ion tersebut. = &nsur dalam sen"a%a "ang lebih elektronegatif diberi biloks negatif. >ang kurang elektronegatif diberi biloks positif. #ngat, ?luorin adalah unsur paling elektronegatif, kemudian oksigen. = *eberapa unsur hampir selalu mempun"ai biloks sama dalam sen"a%an"a

unsur 1ogam golongan #

Bilangan Oksidasi selalu 4:

Penge#ualian

2roup 3 metals Oksigen

selalu 43 !ecuali dalam peroksida dan ?3O (lihat diba%ah) !ecuali dalam hidrida logam, "aitu 8: (lihat diba%ah)

biasan"a 83

+idrogen ?luorin !lorin

biasan"a 4: selalu 8: biasan"a 8:

!ecuali dalam persen"a%aan dengan O atau ? (lihat diba%ah)

Alasan pengecualian Hidrogen dalam hidrida logam >ang termasuk hidrida logam antara lain natrium hidrida, )a+. Dalam sen"a%a ini, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, +8. *iloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam contoh ini, 8:. Dengan penjelasan lain, biloks sen"a%a netral adalah nol, dan biloks logam golongan # dalam sen"a%a selalu 4:, jadi biloks hidrogen haruslah 8: (4:8:@A). Oksigen dalam peroksida >ang termasuk peroksida antara lain, +3O3. Sen"a%a ini adalah sen"a%a netral, jadi jumlah biloks hidrogen dan oksigen harus nol. !arena tiap hidrogen memiliki biloks 4:, biloks tiap oksigen harus 8:, untuk mengimbangi biloks hidrogen. Oksigen dalam F2O Permasalahan disini adalah oksigen bukanlah unsur paling elektronegatif. ?luorin "ang paling elektronegatif dan memiliki biloks 8:. $adi biloks oksigen adalah 43. Klorin dalam persenyawaan dengan fluorin atau oksigen !lorin memiliki ban"ak biloks dalam persen"a%aan ini. /etapi harus diingat, klorin tidak memiliki biloks 8: dalam persen"a%aan ini. Contoh soal bilangan oksidasi

Apakah bilangan oksidasi dari kromium dalam Cr 2+? &ntuk ion sederhana seperti ini, biloks adalah jumlah muatan ion, "aitu 43 (jangan lupa tanda 4) Apakah bilangan oksidasi dari kromium dalam CrCl 3? ;r;l5 adalah sen"a%a netral, jadi jumlah biloksn"a adalah nol. !lorin memiliki biloks 8:. 0isalkan biloks kromium adalah n n 4 5 (8:) @ A n @ 45 Apakah bilangan oksidasi dari kromium dalam Cr H 2O!"3+? Sen"a%a ini merupakan sen"a%a ion, jumlah biloksn"a sama dengan muatan ion. .da keterbatasan dalam mengerjakan biloks dalam ion kompleks seperti ini dimana ion logam dikelilingi oleh molekul8molekul netral seperti air atau amonia. $umlah biloks dari molekul netral "ang terikat pada logam harus nol. *erarti molekul8molekul tersebut dapat diabaikan dalam mengerjakan soal ini. $adi bentukn"a sama seperti ion kromium "ang tak terikat molekul, ;r 54. *iloksn"a adalah 45. Apakah bilangan oksidasi dari kromium dalam ion dikromat# Cr 2O$2%? *iloks oksigen adalah 83, dan jumlah biloks sama dengan jumlah muatan ion. $angan lupa bah%a ada 3 atom kromium. 3n 4 B(83) @ 83 n @ 4C Apakah bilangan oksidasi dari tembaga dalam Cu&O '? Dalam mengerjakan soal oksidasi tidak selalu dapat memakai cara sederhana seperti diatas. Permasalahan dalam soal ini adalah dalam sen"a%a terdapat dua unsur (tembaga dan sulfur) "ang biloks keduan"adapat berubah. .da dua cara dalam memecahkan soal ini $ Sen"a%a ini merupakan sen"a%a ionik, terbentuk dari ion tembaga dan ion sulfat, SO,38, untuk membentuk sen"a%a netral, ion tembaga harus dalam bentuk ion 34. $adi biloks tembaga adalah 43.

$ Sen"a%a ini juga dapat ditulis tembaga(##)sulfat. /anda (##) menunjukkan biloksn"a adalah 3. !ita dapat mengetahui bah%a biloksn"a adalah 43 dari logam tembaga membentuk ion positif, dan biloks adalah muatan ion. !enggunakan ilangan oksidasi Dalam penamaan senyawa .nda pasti pernah tahu nama8nama ion seperti besi(##)sulfat dan besi(###)klorida. /anda (##) dan (###) merupakan biloks dari besi dalam kedua sen"a%a tersebut "aitu 43 dan 45. #ni menjelaskan bah%a sen"a%a mengandung ion ?e 34 dan ?e54. *esi(##)sulfat adalah ?eSO,. .da juga sen"a%a ?eSO5 dengan nama klasik besi(##)sulfit. )ama modern menunjukkan biloks sulfur dalam kedua sen"a%a. #on sulfat "aitu SO,38. *iloks sulfur adalah 4C. #on tersebut sering disebut ion sulfat('#). #on sulfit "aitu SO538. *iloks sulfur adalah 4,. #on ini sering disebut ion sulfat(#'). .khiran 8at menunjukkan sulfur merupakan ion negatif. $adi lengkapn"a ?eSO, disebut besi(##)sulfat('#), dan ?eSO5 disebut besi(##)sulfat(#'). /etapi karena kerancuan pada nama8nama tersebut, nama klasik sulfat dan sulfit masih digunakan. Menggunakan bilangan oksidasi untuk menentukan yang dioksidasi dan yang direduksi. #ni merupakan aplikasi bilangan oksidasi "ang paling umum. Seperti telah dijelaskan Oksidasi meli atkan kenaikan ilangan oksidasi Reduksi meli atkan penurunan ilangan oksidasi Pada contoh berikut ini, kita harus menentukan apakah reaksi adalah reaksi redoks, dan jika "a apa "ang dioksidasi dan apa "ang direduksi. Contoh () Reaksi antara magnesium dengan asam hidroklorida

.pakah ada biloks "ang berubah6 >a, ada dua unsur "ang berupa sen"a%a pada satu sisi reaksi dan bentuk bebas pada sisi lainn"a. Periksa semua biloks agar lebih "akin.

*iloks magnesium naik, jadi magnesium teroksidasi. *iloks hidrogen turun, jadi hidrogen tereduksi. !lorin memiliki biloks "ang sama pada kedua sisi persamaan reaksi, jadi klorin tidak teroksidasi ataupun tereduksi. Contoh 2) Reaksi antara natrium hidroksidsa dengan asam hidroklorida

Semua bilangan oksidasi diperiksa

/ern"ata tidak ada biloks "ang berubah. $adi, reaksi ini bukanlah reaksi redoks. Contoh 3) Reaksi antara klorin dan natrium hidroksida encer dingin

$elas terlihat, biloks klorin berubah karena berubah dari undur bebas menjadi dalam persen"a%aan. *ilangan oksidasi diperiksa

!lorin tern"ata satu8satun"a unsur "ang mengalami perubahan biloks. 1alu, klorin mengalami reduksi atau oksidasi6 $a%abann"a adalah keduan"a. Satu atom klorin mengalami reduksi karena biloksn"a turun, atom klorin lainn"a teroksidasi.

Peristi%a seperti ini disebut reaksi disproporsionasi. Reaksi disproporsionasi "aitu reaksi dimana satu unsur mengalami oksidasi maupun reduksi. Menggunakan bilangan oksidasi untuk menger akan proporsi reaksi *ilangan oksidasi dapat berguna dalam membuat proporsi reaksi dalam reaksi titrasi, dimana tidak terdapat informasi "ang cukup untuk men"elesaikan persamaan reaksi "ang lengkap. #ngat, setiap perubahan : nilai biloks menunjukkan bah%a satu elektron telah ditransfer. $ika biloks suatu unsur dalam reaksi turun 3 nilai, berarti unsur tersebut memperoleh 3 elektron. &nsur lain dalam reaksi pastilah kehilangan 3 elektron tadi. Setiap biloks "ang turun, pasti diikuti dengan kenaikan "ang setara biloks unsur lain. #on "ang mengandung cerium dengan biloks 4, adalah zat pengoksidasi (rumus molekul rumit, tidak sekedar ;e,4). -at tersebut dapat mengoksidasi ion "ang mngandung mol"bdenum dari biloks 43 menjadi 4C. *iloks cerium menjadi 45 ( ;e,4). 1alu, bagaimana proporsi reaksin"a6 *iloks mol"bdenum naik seban"ak , nilai. *erarti biloks cerium harus turun seban"ak , nilai juga. /etapi biloks cerium dalam tiap ionn"a han"a turun : nilai, dari 4, menjadi 45. $adi jelas setidakn"a harus ada , ion cerium "ang terlibat dalam setiap reaksi dengan mol"bdenum ini. Proporsi reaksin"a adalah , ion "ang mengandung cerium dengan : ion mol"bdenum. !enulis Persamaan Ion %ntuk Reaksi R$&OKS *erikut akan dijelaskan bagaimana mengerjakan setengah8reaksi elektron untuk proses oksidasi dan reduksi, kemudian bagaimana menggabungkan setengah8 reaksi tersebut untuk mendapat persamaan ion untuk reaksi redoks secara utuh. #ni merupakan pelajaran "ang penting dalam kimia anorganik. Setengah'Reaksi $lektron (pakah setengah'reaksi elektron) !etika magnesium mereduksi tembaga(##)oksida dalam suhu panas menjadi tembaga, persamaan ion untuk reaksi itu adalah

!ita dapat membagi persamaan ion ini menjadi dua bagian, dengan melihat dari sisi magnesium dan dari sisi ion tembaga(##) secara terpisah. Dari sini terlihat jelas bah%a magnesium kehilangan dua elektron, dan ion tembaga(##) "ang mendapat dua elektron tadi.

!edua persamaan di atas disebut Dsetengah8reaksi elektronD atau Dsetengah8 persamaanD atau Dsetengah8persamaan ionikD atau Dsetengah8reaksiD, ban"ak sebutan tetapi mempun"ai arti hal "ang sama. Setiap reaksi redoks terdiri dari dua setengah8reaksi. Pada salah satu reaksi terjadi kehilangan elektron (proses oksidasi), dan di reaksi lainn"a terjadi penerimaan elektron (proses reduksi). !enger"akan setengah'reaksi elektron dan menggunakann*a untuk mem uat persamaan ion Pada contoh di atas, kita mendapat setengah8reaksi elektron dengan memulai dari persamaan ion kemudian mengeluarkan masing8masing setengah8reaksi dari persamaan tersebut. #tu merupakan proses "ang tidak benar. Pada ken"ataann"a, kita hampir selalu memulai dari setengah8reaksi elektron dan menggunakann"a untuk membuat persamaan ion. Contoh +, Reaksi antara klorin dan ion esi(II) 2as klorin mengoksidasi ion besi(##) menjadi ion besi(###). Pada proses ini, klorin direduksi menjadi ion klorida. Sebagai permulaan kita buat dahulu masing8 masing setengah8reaksi. &ntuk klorin, seperti kita ketahui klorin (sebagai molekul) berubah menjadi ion klorida dengan reaksi sebagai berikut

Pertama, kita harus men"amakan jumlah atom di kedua sisi

Penting untuk diingat, jumlah atom harus selalu disamakan dahulu sebelum melakukan proses selanjutn"a. $ika terlupa, maka proses selanjutn"a akan menjadi kacau dan sia8sia.

!emudian untuk men"empurnakan setengah8reaksi ini kita harus menambahkan sesuatu. >ang bisa ditambah untuk setengah8reaksi adalah = (lektron = .ir = #on hidrogen (+4) (kecuali jika reaksi terjadi dalam suasana basa, jika demikian "ang bisa ditambahkan adalah ion hidroksida (O+ 8) Dalam kasus contoh di atas, hal "ang salah pada persamaan reaksi "ang kita telah buat adalah muatann"a tidak sama. Pada sisi kiri persamaan tidak ada muatan, sedang pada sisi kanann"a ada muatan negatif 3 (untuk selanjutn"a disingkat dengan simbol 38). +al itu dapat dengan mudah diperbaiki dengan menambah dua elektron pada sisi kiri persamaan reaksi. .khirn"a didapat bentuk akhir setengah8reaksi ini

Proses "ang sama juga berlaku untuk ion besi(##). Seperti telah diketatahui, ion besi(##) dioksidasi menjadi ion besi(###).

$umlah atom dikedua sisi telah sama, tetapi muatann"a berbeda. Pada sisi kanan, terdapat muatan 54, dan pada sisi kiri han"a 34. &ntuk men"amakan muatan kita harus mengurangi muatan positif "ang ada pada sisi kanan, "aitu dengan menambah elektron pada sisi tersebut

Mengabungkan setengah reaksi untuk mendapat persamaan ion untuk reaksi redoks Sekarang kita telah mendapatkan persamaan diba%ah ini

/erlihat jelas bah%a reaksi dari besi harus terjadi dua kali untuk setiap molekul klorin. Setelah itu, kedua setengah8reaksi dapat digabungkan.

/api jangan berhenti disituE !ita harus memeriksa kembali bah%a semua dalam keadaan sama atau setara, baik jumlah atom dan muatann"a. Sangat mudah sekali terjadi kesalahan kecil (tapi bisa menjadi fatalE) terutama jika "ang dikerjakan adalah persamaan "ang lebih rumit. Pada persamaan terakhir, terlihat bah%a tidak ada elektron "ang diikutsertakan. Pada persamaan terakhir ini, di kedua sisi sebenarn"a terdapat elektron dalam jumlah "ang sama, jadi saling meniadakan, dapat dicoret, dan tidak perlu ditulis dalam persamaan akhir "ang dihasilkan. Contoh !" Reaksi antara hidrogen peroksida dan ion manganat#$%%& Persamaan reaksi pada contoh : merupakan contoh "ang sederhana dan cukup mudah. /etapi teknik atau cara pengerjaann"a berlaku juga untuk reaksi "ang lebih rumit dan bahkan reaksi "ang belum dikenal. #on manganat('##), 0nO,8, mengoksidasi hidrogen peroksida, +3O3, menjadi gas oksigen. Reaksi seperti ini terjadi pada larutan kalium manganat('##) dan larutan hidrogen peroksida dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat. Selama reaksi berlangsung, ion manganat('##) direduksi menjadi ion mangan(##). !ita akan mulai dari setengah8reaksi dari hidrogen peroksida.

$umlah atom oksigen telah samaF setara, tetapi bagaimana dengan hidrogen6 >ang bisa ditambahkan pada persamaan ini han"alah air, ion hidrogen dan elektron. $ika kita menambahkan air untuk men"amakan jumlah hidrogen, jumlah atom oksigen akan berubah, ini sama sekali salah. >ang harus dilakukan adalah menambahkan dua ion hidrogen pada sisi kanan reaksi

Selanjutn"a, kita perlu men"amakan muatann"a. !ita perlu menambah dua elektron pada sisi kanan untuk menjadikan jumlah muatan di kedua sisi A.

Sekarang untuk setengah8reaksi manganat('##) #on manganat('##) berubah menjadi ion mangan(##).

$umlah ion mangan sudah setara, tetapi diperlukan , atom oksigen pada sisi kanan reaksi. Satu8satun"a sumber oksigen "ang boleh ditambahkan pada reaksi suasana asam ini adalah air.

Dari situ tern"ata ada tambahan hidrogen, "ang juga harus disetarakan. &ntuk itu, kita perlu tambahan < ion hidrogen pada sisi kiri reaksi.

Setelah semua atom setara, selanjutn"a kita harus men"etarakan muatann"a. Pada tahapan reaksi diatas, total muatan disisi kiri adalah B4 (:8 dan <4), tetapi pada sisi kanan han"a 34. $adi perlu ditambahkan 9 elektron pada sisi kiri untuk mengurangi muatan dari B4 menjadi 34.

Dapat disimpulkan, urutan pengerjaan setengah reaksi ini adalah


0en"etarakan jumlah atom selain oksegen dan hidrogen. 0en"etarakan jumlah oksigen dengan menambah molekul air (+3O). 0en"etarakan jumlah hidrogen dengan menambah ion hidrogen (+4). 0en"etarakan muatan dengan menambah elektron.

Menggabungkan setengah'reaksi untuk membuat persamaan reaksi !edua setengah8reaksi "ang sudah kita dapat adalah

Supa"a dapat digabungkan, jumlah elektron dikedua setengah8reaksi sama ban"ak. &ntuk itu setengah8reaksi harus dikali dengan faktor "ang sesuai sehingga menghasilkan jumlah elektron "ang setara. &ntuk reaksi ini, masing8 masing setengah reaksi dikalikan sehingga jumlah elektron menjadi :A elektron.

/api kali ini tahapan reaksi belum selesai. Dalam hasil persamaan reaksi, terdapat ion hidrogen pada kedua sisi reaksi.

Persamaan ini dapat disederhanakan dengan mengurangi :A ion hidrogen dari kedua sisi sehingga menghasilkan bentuk akhir dari persamaan ion ini. /api jangan lupa untuk tetap memeriksa kesetaraan jumlah atom dan muatanE

Sering terjadi molekul air dan ion hidrogen muncul di kedua sisi persamaan reaksi, jadi harus selalu diperiksa dan kemudian disederhanakan. Contoh -, Oksidasi etanol dengan kalium dikromat(.I) suasana asam /ehnik "ang telah dijelaskan tadi dapat juga digunakan pada reaksi "ang melibatkan zat organik. 1arutan kalium dikromat('#) "ang diasamkan dengan asam sulfat encer dapat digunakan untuk mengoksidasi etanol, ;+ 5;+3O+, menjadi asam etanoat, ;+5;OO+. Sebagai oksidator adalah ion dikromat('#), ;r 3OB38, "ang kemudian tereduksi menjadi ion kromium (###), ;r54. Pertama kita akan kerjakan setengah8reaksi etanol menjadi asam etanoat. 8 /ahapan reaksi seperti contoh sebelumn"a, dimulai dengan menulis reaksi utama "ang terjadi, "ang diketahui dari soal.

8 Setarakan jumlah oksigen dengan menambah molekul air pada sisi kiri

8 /ambahkan ion hidrogen pada sisi kanan untuk men"etarakan jumlah hidrogen

8 Selanjutn"a, setarakan muatan dengan menambah , elektron pada sisi kanan sehingga menghasilkan total muatan nol pada tiap sisi

Setengah reaksi untuk dikromat('#) agak rumit dan jika tidak teliti dapat menjebak 8 *uat persamaan reaksi utama

8 Setarakan jumlah kromium. +al ini sering dilupakan, dan jika ini terjadi akan fatal, karena hasil reaksi selanjutn"a akan salah. $umlah muatan akan salah, faktor pengali "ang digunakan juga akan salah. Sehingga keseluruhan persamaan reaksi akan salah.

8 !emudian setarakan oksigen dengan menambah molekul air

8 Setarakan jumlah hidrogen dengan menambah ion hidrogen

8 Selanjutn"a setarakan muatann"a. /ambah C elektron pada sisi kiri sehingga jumlah muatan menjadi C4 pada tiap sisi.

Menggabungkan setengah'reaksi untuk mendapat persamaan reaksi Sejauh ini setengah reaksi "ang telah kita dapat adalah

&ntuk men"elesaikan persamaan ini kita harus mengubah jumlah elektron, dengan jumlah terkecil "ang dapat habis dibagi , dan C, "aitu :3. $adi faktor pengali untuk persamaan ini adalah 5 dan 3.

Dapat dilihat ada molekul air dan ion hidrogen pada kedua sisi persamaan. #ni dapat disederhanakan menjadi bentuk akhir persamaan reaksi

You might also like