You are on page 1of 5

Penyebab dan Indikator Kegagalan Bangunan Jalan dan Jembatan

Tuntutan masyarakat akan layanan transportasi semakin meningkat terus sebagai akibat langsung dari mobilitas manusia dan barang yang meningkat hari demi hari, efektivitas layanan transportasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana dan prasarana transportasi itu sendiri. Prasarana transportasi (jalan dan jembatan) merupakan salah satu produk dari kegiatan jasa konstruksi sehingga proses pembangunan prasarana transportasi harus mengacu Undang-Undang yang berlaku. egagalan bangunan jalan dan jembatan akan menghambat pelayanan transportasi sehingga keempat unsur yang terkait dengan pembangunan (perencana, penga!as, pelaksana " pengguna) harus dapat diminta pertanggung ja!abnya sesuai dengan tugas dan ke!enangannya, maka untuk itu perlindungan terhadap kegagalan bangunan sangatlah diperlukan. #. $efinisi egagalan %angunan &enurut Undang-Undang no.'( tahun '))) dan PP *) tahun *+++, $efinisi egagalan %angunan secara umum adalah merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik sacara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja dan,atau keselamatan umum, sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi -alan " -embatan berfungsi sebagai prasarana untuk pergerakan arus lalu lintas. $engan demikian -alan dan -embatan direncanakan agar dapat memberi pelayanan terhadap perpindahan kendaraan dari suatu tempat ketempat lain dengan .aktu yang /esingkat &ungkin dengan persyaratan 0yaman dan #man (1omfortable and /afe). /ehingga dapat dikatakan bah!a kecepatan (speed) adalah merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai apakah suatu -alan, -embatan mengalami kegagalan fungsi %angunan atau tidak. /ecara khusus definisi egagalan %angunan untuk -alan dan -embatan adalah suatu kondisi dimana bangunan -alan dan -embatan tidak mampu melayani pengguna jalan sesuai dengan kecepatan rencana secara 0yaman dan #man. %. Penanggung -a!ab egagalan %angunan egagalan bangunan dari segi tanggung ja!ab dapat dikenakan kepada institusi maupun orang perseorangan, yang melibatkan keempat unsur yang terkait yaitu 2 (') menurut Undang-undang 0o. '( tahun '))), pasal *3, ketiga unsur utama proyek yaitu2 Perencana, Penga!as dan ontraktor (pembangun). (*) menurut pasal *4, jika disebabkan karena kesalahan pengguna jasa,bangunan dalam pengelolaan dan menyebabkan kerugian pihak lain, maka pengguna jasa,bangunan !ajib bertanggungja!ab dan dikenai ganti rugi. egagalan Perencana Penyebab kegagalan perencana umumnya disebabkan oleh 2 (a) Tidak mengikuti T56, (b) Terjadi penyimpangan dari prosedur baku, manual atau peraturan yang berlaku, (c) Terjadi kesalahan dalam penulisan spesifikasi teknik, (d) esalahan atau kurang profesionalnya perencana dalam menafsirkan data perencanaan dan dalam menghitung kekuatan rencana suatu komponen konstruksi, (e) Perencanaan dilakukan tanpa dukungan data penunjang perencanaan yang cukup dan akurat, (f) Terjadi kesalahan dalam

pengambilan asumsi besaran rencana (misalnya beban rencana) dalam perencanaan, (g) Terjadi kesalahan perhitungan arithmatik (h) esalahan gambar rencana. egagalan Penga!as Penyebab kegagalan penga!as umumnya disebabkan oleh 2 (a) Tidak melakukan prosedur penga!asan dengan benar, (b) Tidak mengikuti T56, (c) &enyetujui proposal tahapan pembangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, (d) &enyetujui proposal tahapan pembangunan yang tidak didukung oleh metode konstruksi yang benar, (e) &enyetujui gambar rencana kerja yang tidak didukung perhitungan teknis. egagalan Pelaksana Penyebab kegagalan penga!as umumnya disebabkan oleh 2 (a) Tidak mengikuti spesifikasi sesuai kontrak, (b) /alah mengartikan spesifikasi, (c) Tidak melaksanakan pengujian mutu dengan benar, (d) Tidak menggunakan material yang benar, (e) /alah membuat metode kerja, (f) /alah membuat gambar kerja, (g) Pemalsuan data profesi, (h) &erekomendasikan penggunaan peralatan yang salah. egagalan Pengguna %angunan Penyebab kegagalan penga!as umumnya disebabkan oleh 2 (a) Penggunaan bangunanan yang melebihi kapasitas rencana, (b) Penggunaan bangunan diluar dari peruntukan rencana, (c) Penggunaan bangunan yang tidak didukung dengan program pemeliharaan yang sudah ditetapkan, (d) Penggunaan bangunan yang sudah habis umur rencananya. 1. 7lemen-lemen %angunan 8ang Potensial &emberi ontribusi Terhadap egagalan %angunan ekurang memadainya elemen-elemen dari -alan dan -embatan yang secara langsung akan mempengaruhi mutu pelayanan dan kinerja dari prasarana tranportasi yang akan mememberi konstribusi terhadap kegagalan bangunan. /ecara umum konstruksi dari -alan sedikit berbeda dengan -embatan, sehingga pengelompokan elemen elemen yang berpengaruh terhadap kecepatan berbeda pula. egagalan %angunan -alan (') 9eoteknik egiatan di bidang geoteknik mencakup mulai dari pemilihan trace jalan, penyiapan badan jalan, timbunan, galian sampai pada penyiapan tanah dasar (subgrade). $engan demikian kegagalan di bidang ini dapat berupa 2 (a) :ongsoran badan jalan sebagai akibat salah pemilihan trase jalan pada daerah yang labil dari segi geologi, (b) :ongsoran lereng timbunan (embankment slope), (c) :ongsoran tebing galian (cutting slope), (d) Penurunan atau kegagalan daya dukung tanah dasar, (e) dan sebagainya. (*) 9eometrik egiatan di bidang geometrik mencakup perencanaan alinyemen baik vertikal maupun hori;ontal. /emua besaran dari elemen elemen geometrik sangat tergantung dari kelas jalan tersebut yang akan mempengaruhi besaran kecepatan rencana (design speed). $engan demikian kegagalan di bidang ini dapat berupa 2 (a) :ebar lajur lalu lintas yang terlalu sempit, (b) -ari jari tikungan yang terlalu kecil, (c) -arak pandang (henti dan menyiap) terlalu pendek, (d) /uperelevasi yang tidak memadai, (e) :andai kritis yang terlalu besar, (f) 1ross fall yang tidak memenuhi syarat, (g) %ahu yang terlalu sempit, (e) dan sebagainya.. (<) Perkerasan

egiatan di bidang perkerasan mencakup mulai dari pemilihan bahan lapis pondasi ba!ah, lapis pondasi atas dan lapis penutup (sub base, base and !earing course), juga mencakup perhitungan tebal perkerasan (tebal masing masing lapisan) berdasarkan perkiraan beban rencana untuk suatu umur rencana tertentu. $engan demikian kegagalan di bidang ini dapat berupa 2 (a) /tripping, (b) $ifferential settlement, (c) Pothole, (d) Permanent deformation, (e) 1racks, (f) Polishing, (g) 6utting, (h) dan sebagainya. %esaran dari semua faktor diatas adalah mutu dari permukaan jalan (riding =uality) dalam bentuk parameter > ekasaran? (6oughness) dan > ekesatan? (/kid 6esistance). (@) $rainase dan Perlengkapan -alan egiatan di bidang drainase dan meliputi pembuatan saluran samping, gorong gorong, guide post, guard rail, rambu lalu-lintas dll. $engan demikian kegagalan bangunan di bidang ini dapat berupa 2 (a) /aluran samping tidak mampu memuat debit air sehingga jalan terendam air untuk suatu perioda tertentu, (b) 9orong gorong terlalu kecil sehingga air melimpas le!at perkerasan (c) 9uard rail yang tidak memadai atau tidak ada pada tempat yang membutuhkan, (d) 9uide post yang tidak memadai atau tidak pada tempat yang membutuhkan, (e) 6ambu lalu lintas yang tidak memadai baik dari segi jumlah maupun dari segi ketepatan jenis rambu lalu lintas yang dibutuhkan, (f) dan sebagainya. egagalan %angunan -embatan (') %angunan %a!ah Pondasi adalah merupakan bagian yang paling penting dari bangunan ba!ah struktur jembatan yang harus meneruskan beban kendaraan serta bagian-bagian diatasnya ke lapisan tanah. egagalan bangunan ba!ah (pilar atau abutmen) terjadi apabila keruntuhan atau amblasnya bangunan ba!ah tersebut dan atau terjadi keretakan struktural yang berpengaruh terhadap fungsi struktur bangunan atas. egagalan pondasi dibagi sesuai dengan jenis pondasi yaitu2 (a) Pondasi :angsung, kegagalan pada pondasi langsung secara fisik dapat terjadi apabila struktur tersebut mengalami2 #&%:#/, berarti elevasi pondasi berada pada level yang lebih rendah daripada elevasi rencana. &A6A09, berarti posisi pondasi langsung tersebut tidak sesuai dengan posisi vertikal rencana. PU0TA6, berarti terjadinya suatu amblas yang disertai posisi miring yang tidak beraturan . (b) Pondasi sumuran, kegagalan pondasi sumuran secara fisik sama dengan Pondasi :angsung. (c) Pondasi Tiang Pancang %eton, %aja, kegagalan pondasi tiang pancang beton, baja secara fisik dapat terjadi apabila struktur tersebut mengalami2 #&%:#/, berarti elevasi pondasi berada pada level yang lebih rendah daripada elevasi rencana. P#T#B, yaitu kondisi dimana tidak ada kesatuan antara tiang dan poor bangunan ba!ah yang mengakibatkan tiang pancang tidak berfungsi, atau tiang pancang beton mengalami retak struktural. (*) %angunan #tas egagalan %angunan #tas -embatan dapat dibagi sesuai dengan jenis bangunan atas

yaitu2 (a) 6etak /truktural Unsur retak akan mempengaruhi kekuatan struktur adalah lebarnya dan kedalaman retak yang terjadi. :ebar retak yang berlebihan, disamping akan secara langsung mengurangi kekuatan struktur juga akan memberikan peluang udara dan air yang akan mengakibatkan terjadinya korosi yang pada akhirnya juga mengurangi kekuatan struktrur. &aka oleh karena itu lebar maksimum dan kedalaman retak harus dibatasi. %esarnya kedalaman maksimum retak yang dii;inkan adalah proporsional dengan tebal struktur itu sendiri. (b) :endutan :endutan yang berlebihan, disamping akan mempengaruhi kekuatan struktur juga mempunyai dampak psikologis bagi sipengendara. %esarnya lendutan maksimum yang dii;inkan adalah proporsional dengan bentang jembatan yang bersangkutan. (c) 9etaran, 9oyangan #mplitudo getaran harus dibatasi sedemikian rupa, baik akibat angin maupun pergerakan lalu lintas disamping sehingga masih memenuhi persyaratan baik dari segi stabilitas struktur maupun dari dari kenyamanan sipengendara. %esarnya amplitudo getaran maksimum yang dii;inkan adalah proporsional dengan bentang jembatan yang bersangkutan. (d) erusakan :antai endaraan erusakan lantai kendaran berupa retak, terkelupas dan atau pecah akan berpengaruh secara langsung terhadap riding =uality lantai kendaraan yang menyebabkan kenyaman sipengendara akan berkurang. &aka. luas kerusakan dibatasi tidak boleh melebihi angka yang dipersyaratkan yaitu persentase luas yang rusak terhadap suatu luas segmen yang ditinjau. (e) Tumpuan (%earing) erusakan tumpuan pada derajat tertentu akan mempengaruhi sistem pendukungan tumpuan terhadap beban yang pada akhirnya sistem distribusi beban berubah. 5leh sebab itu tingkat kerusakan tumpuan ini harus dibatasi sehinga tidak sampai merubah sistem pembebanan original. %esarnya tingkat kerusakan maksimum yang dii;inkan tergantung dari jenis tumpuan itu sendiri. (f) 7Cpansion -oint erusakan eCpansion joint yang berupa robek atau terkelupasnya joint sealantnya tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan struktur. 0amun akan sangat berbahaya jika lubang yang yang terjadi cukup besar yang dapat mengakibatkan bahaya bagi kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. 5leh karena itu tingkat kerusakan eCpansion joint ini harus sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kepada pengendara kendaraan. $. #cuan /tandar /tandar yang dipergunakan adalah standar yang telah dikeluarkan oleh pemerintah 6epublik Andonesia yang sudah mendapat status >/tandar 0asional Andonesia? (/0A), 6ancangan /tandar 0asional Andonesia (6/0A) dan /tandar standar yang telah dikeluarkan oleh $it.-en. Prasarana .ilaya ($it.-en. %inamarga) yang masih dalam proses menuju 6/0A dan /0A. husus untuk pekerjaan -alan dan -embatan, /0A maupun 6/0A yang sudah ada sebagian besar merujuk kepada /tandar-standar yang sudah dikenal secara internasional (!orld !ide) mis. ##/BT5, #/T& , %/, 0##/6# dll. /tandar standar tersebut dapat berupa >&etoda?, >Tata 1ara? dan >/pesifikasi?.

7. Parameter 8ang $iukur dan Persyaratannya Persyaratan (spesifikasi) yang diperlukan oleh parameter parameter dari elemen elemen yang potensial terhadap kegagalan bangunan dapat bersifat sangat relatif, untuk jalan tergantung dari kecepatan rencana dan volume kendaraan yang le!at (:B6) yang akan menentukan kelas jalan tersebut, dan untuk jembatan tergantung dari jenis dan tipe jembatan, dimana jenis dan tipe ini dapat dipengaruhi oleh panjang bentang jembatan tersebut. Persyaratan dalam bentuk nilai nominal parameter parameter dari 7lemen 7lemen %angunan -alan dan -embatan yang potensial memberi kontribusi terhadap egagalan %angunan beserta #cuan /tandar sedang dalam proses penyusunan.

You might also like