Professional Documents
Culture Documents
SGD 3 Kelompok B
NAMA KELOMPOK
KYUU JANAR WIDA JODI ANGGA YENI
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
Definisi
gaya hidup
Kolitis ulseratif
peradangan kolon
sosialekonomi
Idiopatik
appendectomy
Epidemiologi
Awalnya:
Banyak Sedikit
Abad ke-20:
Semakin Banyak
Tetap
PATOGENESIS
FAKTOR GENETIK
RESPON IMUN
Sel epitel usus
glikolipid
Bakteri
CONT...
Kerusakan sel epitel Saat protein nuklear neutrofil merangsang produksi pANCA
CONT...
Sel Th1, Th17, Th2
Permeabilitas IL5
Aktivasi eosinofil
Produksi proinflamasi
Patogenesis
Reaksi autoimun
Sendi
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK DIARE BERDARAH
AUSKULTASI:
INSPEKSI: Perut kembung Atrofi otot Takipnea Bising usus terdengar normal, namun dapat ditemukan suara gemerincing bernada tinggi PALPASI: Nyeri tekan abdomen (tenderness)
PERKUSI:
Nyeri dan terdengar suara timpani akibat adanya flatulen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kolonoskopi:
Tes Feses:
DIAGNOSIS BANDING
Perbedaan Kolitis Ulseratif dan Crohns Disease
No
Gambaran karakteristik Bagian usus yang terserang Mengenai rektum Mengenai usus halus
1 2 3
4
5 6 7 8
Kadang
Sering Sering, terus menerus Tinggi setelah 10 tahun Kadang
Sering
Sering Jarang Rendah Jarang
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN Modifikasi gaya hidup
PENGOBATAN
Kortikosteroid Antikolinergik OPERATIVE
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
KESIMPULAN
1. Kolitis ulseratif merupakan peradangan pada kolon dengan faktor risiko gaya hidup tidak sehat, sosialekonomi tinggi , appendectomy dan tersebar di seluruh negara baik negara maju maupun negara berkembang. 2. Patogenesis kolitis ulseratif terjadi akibat kombinasi gangguan pada host yang berinteraksi dengan mikroba intestinal, disfungsi epitel intestinal, dan respon imun yang menyimpang. 3. Penegakan diagnosis kolitis ulseratif harus dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
4. Diagnosis banding kolitis ulseratif adalah Crohns disease. 5. Penatalaksanaan kolitis ulseratif tidak spesifik, namun disarankan kepada masyarakat agar lebih banyak melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat. 6. Prognosis kolitis ulseratif tergantung ketepatan dan kecepatan diagnosis serta ketepatan dalam memberikan pengobatan , sehingga dapat juga mencegah terjadinya komplikasi lebih berat baik di dalam maupun di luar sistem pencernaan.