You are on page 1of 3

GERD 1.

Definisi Berdasarkan Konsensus Montreal tahun 2006 (the Montreal definition and classification of gastroesophageal reflux disease : a global evidence-based consensus), penyakit refluks gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu (troublesome) di esofagus maupun ekstra-esofagus dan/atau komplikasi (Vakil dkk, 2006). 2. Penyebab GERD Pada saat makan asam lambung dikeluarkan. Secara normal lower eshophageal sphincter (LES) berperan sebagai penjaga untuk mencegah asam lambung naik kembali ke esofagus. Peningkatan tekanan di dalam lambung dan relaksasi dari tonus otot LES memungkinkan penyebab refluks terjadi. Faktor penyebab yang dapat meningkatkan tekanan antara lain: a. Perut penuh (full stomach) b. Obesitas c. Berbaring d. Membungkuk e. Hamil f. Pakaian ketat

Faktor yang dapat menghilangkan tonus otot LES dapat disebabkan oleh: a. Kehamilan b. Nikotin c. Alkohol, kopi, teh d. Coklat e. Mint f. Makanan berlemak

3. Gejala GERD Gejala dari gastroeshopageal reflux disease (GERD) meliputi: a. Heartburn

b. Rasa asam di mulut c. Nyeri terjadi di tengah dada atau perut d. Batuk kronis e. Tersedak f. Peningkatan masalah benafas saat tidur

g. Masalah menelan h. Sakit tenggorokan i. j. Pneumonia berulang Sinusitis kronis

4. Pengobatan GERD a. Obat obatan 1) Proton Pump Inhibitor (PPI) Obat-obat penahan asam yang paling sering digunakan untuk pasien dengan gejala GERD.

Prilosec (omeprazole) Nexium (esomeprazole) Prevacid (lansoprazole) Protonix (pantoprazole) Aciphex (rabeprazole) Dexilant (lansoprazole)

2) Antagonis H2 Obat penekan asam yang dugunakan untuk mengobati gejala GERD ringan.

Tagamet (cimetadine) Zantac (ranitidine) Pepcid (famotidine) Axid (nizatidine)

3) Promotility Agent Obat yang mempercepat pemindahan makanan dalam lambung.

Reglan (metoclopramide)

Kadang-kadang operasi diperlukan untuk mengobati GERD.

Sumber: http://www.nationaljewish.org 4) Prognosis GERD Kebanyakan pasien dengan GERD akan sembuh dengan dengan pengobatan, meskipun kambuh setelah penghentian terapi medis biasa terjadi dan mengindikasikan perlu untuk melakukan terapi perawatan jangka panjang. Identifikasi komplikasi paling serius dari GERD pada sub-kelompok pasien yang mungkin berkembang dan memperlakukan mereka secara agresif adalah penting. Bedah pada tahap awal kemungkinan besar diindikasikan pada pasien ini. Setelah laparoscopic Nissen fundoplication, menyelesaikan gejala kira-kira 92% pasien. Sebagian besar kasus GERD pada infant dan anak-anak tidak berbahaya dan memberikan respon terhadap terapi konservatif nonfarmakologi. Untuk pasien dengan GERD yang berlanjut sampai setelah masa anak-anak, terapi jangka panjang dengan antisecretory sering diperlukan. Dalam kasus refrakter atau ketika komplikasi yang berhubungan dengan penyakit refluks diidentifikasi (misalnya, striktur, aspirasi, penyakit saluran napas, Barrett esofagus), pengobatan bedah (fundoplication) biasanya diperlukan. Prognosis dengan operasi dianggap baik. Morbiditas dan mortalitas bedah lebih tinggi pada pasien yang memiliki masalah medis yang kompleks di samping gastroesophageal reflux. Sumber: http://emedicine.medscape.com/

You might also like