You are on page 1of 2

Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.

Disaat menujuh jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya: Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar. emudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis. D!S"#: Silahkan tulis $% nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis. Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. &da nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain. D!S"#: Sekarang silahkan 'oret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting ( Mahasiswi itu lalu men'oret satu nama, nama tetangganya. D!S"#: Silahkan 'oret satu lagi( emudian mahasiswi itu men'oret satu nama teman kantornya lagi. D!S"#: Silahkan 'oret satu lagi ( Mahasiswi itu men'oret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya. Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya. Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka )para mahasiswa/mahasiswi* mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu. +iba-tiba dosen meme'ahkan keheningan dengan berkata, Silahkan 'oret satu lagi( Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, men'oret nama orang tuanya. D!S"#: Silahkan 'oret satu lagi( ,atinya menjadi binggung. emudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. -ambat laun menetapkan dan men'oret nama anaknya. Dalam sekejap waktu,

terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih. Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, !rang terkasihmu bukannya !rang tuamu dan &nakmu. !rang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa di'ari lagi. +api mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan . Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya. Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya. #ote : +erkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang.

You might also like