You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

National Cancer Institute di Amerika Serikat, melaporkan bahwa pada tahun 1991 terdapat 6 juta penderita tumor ganas. Dari seluruh tumor ganas tersebut, insiden karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa ialah sebanyak 600.000 penderita. Ter atat pula jumlah penderita tumor ganas kepala dan leher sebanyak !".000 orang, lebih dari !#$ adalah karsinoma sel skuamosa.1 Dari semua karsinoma sel skuamosa kepala dan leher primer, karsinoma oro%aringeal adalah keganasan ketiga yang paling umum dengan tonsil menjadi lokasi yang paling umum dari keganasan oro%aring.& Sebagian besar kanker tonsil terkait dengan paparan dari human papillomavirus '()*+.Alkohol dan penggunaan tembakau juga merupakan %aktor risiko utama untuk perkembangan kanker tonsil.,anker tonsil lebih banyak diderita pria daripada wanita. -ejala.gejala dari kanker tonsil ber/ariasi seperti sakit tenggorokan persisten, kesulitan menelan, atau benjolan di tenggorokan atau leher.0 )ada pasien yang lebih tua, ukuran tonsil yang asimetris ' dikenal juga sebagai hipertro%i tonsil asimetris + dapat menjadi indikator tonsil yang terin%eksi /irus atau tumor seperti lim%oma atau karsinoma sel skuamosa.1

BAB II PERMASALAHAN
1. 2agaimana gambaran dan tanda3tanda spesi%iknya4 &. 5enis yang sering dijumpai se ara patologis4 0. 2agaimana penatalaksanaannya4

BAB III PEMBAHASAN


1. Bagaimana gambaran dan tanda-tanda spesifikn a! a. "#m$r t$nsi% )enyakit tonsil dan adenoid merupakan masalah kesehatan yang sering tejadi dalam masyarakat. 6yeri tenggorokan, in%eksi saluran na%as atas dan penyakit telinga yang terkait adalah keluhan yang paling sering ditemukan pada kunjungan pasien ke )uskesmas, terutamanya pada anak ke il dan remaja. Peranan t$nsi% dalam mekanisme pertahanan tubuh masih diragukan meskipun %ungsinya mempr$d#ksi se%-se% %imf$sit. 2erdasarkan peneletian, ternyata tonsil memegang peranan penting dalam %ase3%ase awal kehidupan, terhadap in%eksi mukosa naso%aring dari udara perna%asan sebelum masuk kedalam saluran na%as bagian bawah. (asil penelitian, mengenai kadar antibodi tonsil menunjukkan bahwa parenkim t$nsi% memang mamp# mempr$d#ksi antib$di . )enelitian terakhir menyatakan bahwa tonsil memegang peranan dalam mempr$d#ksi IgA, yang menyebabkan jaringan lokal resisten terhadap organisme patogen. Sewaktu baru lahir tonsil se ara histologis tidak mempunyai 7centrum germinativum, biasanya berbentuk ke il. Setelah antibodi ibu habis, barulah mulai terjadi pembesaran tonsil dan adenoid, yang pada permulaan kehidupan masa kanak3kanak dianggap normal dan dipakai sebagai indeks akti%itas sistem imun. )ada waktu pubertas atau sebelum masa pubertas, terjadi kemunduran %ungsi tonsil yang disertai proses in/olusi.1,# b. Epidemi$%$gi ,eganasan tonsil merupakan keganasan di Amerika Serikat dengan angka lebih dari 0,#$ dari semua jenis keganasan setiap tahunnya. 8ebih dari "000

karsinoma oro%aringeal didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahunnya.Sebuah badan patologi di Amerika mempunyai data dari tahun 191# . 19!6 ada sekitar !0$ lebih dari keganasan di wilayah ini adalah karsinoma sel skuamosa.,arsinoma sel skuamosa menyerang 0 . 1 kali lebih sering pada laki . laki dibandingkan wanita dan sebagian besar berkembang dalam dekade kelima kehidupan. 8im%oma tonsil adalah keganasan yang paling sering terjadi nomer dua.& &. Eti$%$gi 9enurut National Cancer Institute, %aktor risiko karsinoma sel skuamosa termasuk mer$k$k dan pen a%a'g#naan etan$%. 2aru . baru ini ada indikasi bahwa etiologi /irus juga harus dipertimbangkan. 9eskipun /irus Epstein Barr' :2* + merupakan pertimbangan utama pada karsinoma naso%aring, Human Papilloma Virus ' ()* + telah terbukti sebagai an aman. 2eberapa studi telah mengidenti%ikasi indikasi kehadiran ()* pada sekitar 60$ dari karsinoma tonsil. 2ila tonsil termasuk dalam studi wilayah oro%aring, maka %aktor risiko meliputi ; 3 3 3 3 Diet renda' b#a' dan sa #ran Infeksi HP( Mer$k$k A%k$'$%) ()* adalah /irus D6A rantai ganda yang mengin%eksi sel . sel basal epitel dan dapat ditemukan sampai dengan 06$ dari karsinoma sel skuamosa oro%aring.9eskipun lebih dari 100 strain yang telah diisolasi, ()* tipe 16 dan 1" paling sering dikaitkan dengan kanker. ,ode genom /irus untuk oncoproteins :6 dan :!, yang telah meningkatkan akti/itas di strain yang bersi%at onkogenik.Oncoprotein :6 menyebabkan degradasi tumor suppressor p53. Oncoprotein :! merupakan tumor suppressor retinoblastoma ' <b +. (ilangnya

p<2

menyebakan

akumulasi

p16,

yang

biasanya

akan

menghambat

perkembangan siklus sel melalui siklin D1 dan =D,1 > =D,6. ,arena akumulasi ini, p16 dapat digunakan sebagai penanda akti/itas ()*.6 d. Pat$fisi$%$gi ,arsinoma sel skuamosa tonsil mungkin terbatas pada %osa tonsil, tetapi perluasan pada ke struktur yang berdekatan sering terjadi.,arsinoma umumnya menyebar sepanjang sulkus glosotonsilar melibatkan dasar lidah.Selain itu, penyebaran sering melibatkan palatum mole atau naso%aring.?osa tonsil dibatasi oleh otot superior konstriktor yang mungkin berisi penyebaran karsinoma. 6amun ketika otot konstriktor dilampaui, ini menjadi keuntungan tumor untuk mengakses ke ruang para%aring.@ni melibatkan otot . otot pterigoid atau mandibular.)enyebaran ke arah superior dari ruang para%aring bisa melibatkan dasar tengkorak dan penyebaran ke arah in%erior bisa melibatkan leher bagian lateral.Akhirnya keterlibatan yang luas dalam ruang para%aring mungkin melibatkan arteri karotis. 9etastase ke daerah lim%atik sering terjadi.9etastase ke leher sebanyak kurang lebih 6#$.,arsinoma sel skuamosa tonsil juga dapat bermetastase ke kelenjar getah beningretro%aring.9etastase jauh dari karsinoma sel skuamosa tonsil terjadi sekitar 1# . 00$. 8okasi yang paling umum adalah paru . paru, diikuti oleh hati dan kemudian tulang.!

). *enis ang sering di+#mpai se&ara pat$%$gis! ,%asifikasi a. "#m$r "$nsi% *inak 1- ,ista "$nsi% ,ista epitel tonsil merupakan jenis yang )ermukaannya ukup sering. berkilau,

halus, dan berwarna putih atau kekuningan. ,ista ini tidak yang di -ambar 1. ,ista Tonsil )Papi%$ma "$nsi% )apilloma skuamosa biasanya terlihat pilar. menggantung Tampak dari massa pe icle u/ula, tonsil atau bergranular yang timbul dari pilar anterior pada bagian posteriornya. memberikan lebih besar gejala akan apapun, akan tetapi kista menyebabkan suatu benjolan tenggorokan dan mungkin perlu di operasi.

-ambar &. )apiloma Tonsil .- P$%ip "$nsi% 9assa pada histologi." tonsil tersebut gambaran pemeriksaan polip menunjukkan

-ambar 10. )olip Tonsil b. "#m$r "$nsi% /anas 1- ,arsin$ma Se% Sk#am$sa "$nsi% ,arsinoma sel skuamosa tonsil menunjukkan pembesaran dan ulserasi dari tonsil, tapi bisa juga tidak selalu disertai dengan ulserasi. Tampilannya hampir sama dengan lim%oma dan hanya dapat dibedakan dengan pemeriksaan histologis. Sekitar 90$ kanker tonsil adalah karsinoma sel skuamosa. Tumor ini relati% sering terjadi terutama pada usia #0 dan !0. )erbandingan laki . laki dan perempuan adalah 0 . 1 ; 1 dan sering dikaitkan dengan perokok dan peminum al ohol. 60$

pasien datang dengan metastase ke ser/iks bilateral sebanyak 1#$, sedangkan metastase !$.& jauh ditemukan sekitar

-ambar 11.,arsinoma Sel Skuamosa a- Eti$%$gi 9enurut National Cancer Institute, %aktor risiko karsinoma sel skuamosa termasuk merokok dan penyalahgunaan etanol. 2aru . baru ini ada indikasi bahwa etiologi /irus juga harus dipertimbangkan. 9eskipun /irus Epstein Barr' :2* + merupakan pertimbangan utama pada karsinoma naso%aring, Human Papilloma Virus ' ()* + telah terbukti sebagai an aman.& ()* adalah /irus D6A rantai ganda yang mengin%eksi sel . sel basal epitel dan dapat ditemukan sampai dengan 06$ dari karsinoma sel skuamosa oro%aring.9 b- /ambaran 'ist$%$gis

,arsinoma sel skuamosa tonsil palatina adalah sel dengan di%erensiasi buruk. *arian berikut meskipun pada dasarnya adalah karsinoma sel skuamosa, di daerah ini telah dijelaskan yaitu carcinoma!asos"uamos Non#eratini$ing carcinoma ' sel transisional atau tipe sinonasal +, dan yang lainnya yaitu un i%%erentiate l&mphoepithelioma t&pe. &- Manifestasi k%inis )asien dengan karsinoma tonsil mungkin tampak dengan massa pada %e'er. (al ini karena karsinoma mun ul jauh di dalam kriptus.Sebuah karsinoma sel skuamosa mungkin berasal dari 1 atau lebih lokasi dari tonsil itu sendiri.Selain itu t$nsi% +#ga dapat membesar dan men$n+$% ke da%am r$ngga m#%#t yang menjadikan tanda pada penderita. Tonsil kaya akan kelenjar lim%oid berlimpah yang membantu akses neoplasma dan bermetastase ke kelenjar leher. Semua %aktor itu menjelaskan mengapa pasien datang dengan massa leher. )embesaran kelenjar getah bening dengan tumor primer yang tersembunyi harus segera diperiksa lebih lanjut pada tonsilnya. ,arsinoma sel skuamosa primer tersembunyi yang bermani%estasi sebagai lim%adenopati leher adalah masalah umum yang dihadapi oleh ahli T(T. Sakit tengg$r$kan0 sakit te%inga0 sensasi benda asing di tengg$r$kan dan perdara'an sem#an a m#ngkin ter+adi . trismus adalah sebuah tanda yang mengindikasikan keterlibatan para%aring. 5ika massa leher tidak jelas pada pemeriksaan biasa, palpasi mungkin diarahkan ke bagian belakang yang dapat menunjukkan adanya lim%adenopati ser/ikal. 5ika tumor telah melibatkan dasar lidah, kelenjar kontra lateral mungkin sudah terlibat. Tumor tonsil primer dapat tumbuh sepenuhnya di bawah permukaan. Aleh karena itu, dokter harus dapat melihat apapun atau

yang men urigakan atau mungkin hanya melihat sedikit peningkatan ukuran tonsil . Tanda dan gejala berupa penurunan berat badan dan kelelahan bukan merupakan hal yang umum pada tumor ini.& d- Pemeriksaan pen#n+ang a. Lab$rat$ri#m Tes %ungsi hati, diperlukan pengetahuan tentang %ungsi hati karena untuk mengetahui riwayat diet pasien dan penyalahgunaan etanol yang sering menyebabkan %ungsi hati. Selain itu untuk mengetahui metabolisme hepar terhadap pemakaian agen kemoterapi atau obat lain sebelumnya dan terakhir metastase ke hati yang selalu mungkin terjadi. Tes %ungsi paru diperlukan pada setiap bedah kepala dan leher yang dapat membawa risiko tambahan komplikasi pernapasan perioperati/e dan pas a operati%. Tes %ungsi ginjal ketika akan memulai kemoterapi, tes %ungsi ginjal diperlukan untuk memastikan apakah pasien dapat menghilangkan agen yang ditangani oleh ginjal. )embekuan dan koagulasi ' termasuk jumlah trombosit dan lain . lain +. ,epala dan leher adalah salah satu daerah yang paling kaya akan /askularisasi dalam tubuh manusia. )erdarahan adalah salah satu masalah besar dalam operasi tonsil b. Radi$%$gi =T s an leher dengan atau tanpa kontras diperlukan untuk menge/aluasi metastasis dan untuk menilai sejauh mana perkembangan tumor.(al ini penting dalam staging tumor tonsil. 9<@ juga sangat berguna untuk menilai ukuran tumor dan in/asi jaringan lunak. =T s an dada adalah yang paling sensiti/e untuk

mengungkapkan metastasi ke paru . paru dan karenanya harus menjadi modalitas pilihan, setidaknya pada pasien berisiko tinggi ' stadium 1, T1, 6& atau 60 ataupun tumor yang timbul dari oro%aring, laring, hipo%aring, atau supraglotis.1& e- Pr$sed#r diagn$stik 2iopsi adalahsatu . satunya alat untuk mendiagnosis keganasan tonsil berupa lim%oma, karena itu hali patologi dan timnya harus segera siap untuk menangani jaringan dengan tapat. 2eberapa jaringan segar mungkin diperlukan untuk studi, yang tergantung waktu dan memerlukan penanganan segera. 2eberapa jaringan harus dibekukan dalam nitrogen air. )ertimbangan lain yang sangat penting adalah kenyataan bahwa karsinoma sel skuamosa biasanya timbul jauh di dalam kripta. (al ini memerlukan ahli bedah untuk mengambil biopsy yang mendalam sehingga neoplasma tidak meleset.9engingat ke enderungan lesi ini bisa menimbulkan perdarahan yang merupakan prosedur yang rumit maka ahli bedah harus siap untuk yang hal yang tak terduga. )anendoskopi, endoskopi operati% memungkinkan ahli bedah untuk menilai sepenuhnya tentang tumor.(al ini sangat membantu ketika memilih antara pendekatan bedah terbuka dan endoskopi.2ronkoskopi dan eso%agoskopi digunakan untuk menilai tumor primer yang mungkin hadir pada saat diagnosis. Tes ()* merupakan rekomendasi National Comprehensive Cancer Net'or# ' 6==6 + sebagai %aktor prognosis. (uantitative reverse transcriptase pcr ' B<T . )=< + memungkinkan perhitungan jumlah relati% dari m<6A yang ada pada sampel. ()* . 16 ini paling sering digunakan untuk memeriksa karsinoma oro%aring.(al ini bersi%ar sensiti% dan spesi%ik. )316 dapat diuji sebagai biomarker untuk akti/itas ()* :!.&

f- Staging ,lasi%ikasi tumor ganas leher dan kepala pertama kali disampaikan oleh pierre eno& dari pran is tahun 19#0, terdapat kesepakatan pertama kalinya pada Internatinal Congress o% )a iolog& tetang perluasan tumor, dalam sistim T69 dan disetujui sebagai sistim dari *nion International Centre le Cancer 'C@==+. Sehingga pada tahun 19#1, terbentuklah T69 Commite untuk pertama kalinya. Disamping itu di Amerika sendiri diterima suatu sistim T69 lain yang disebut The Amari an5oint =ommittee An =an er 'A5==+ yang dikeluarkan pertama kali tahun 19#9. Sistem T69 ini digunakan untuk menentukan stadium tumor ganas sebelum dilakukan terapi. Sistim T69 ini ditujukan untuk mengetahui perluasan tumor se ara anatomi dengan pengertian ; T 6 ; )erluasan untuk tumor primer ; Status terdapatnya kelenjar lim%e regional ,lasi%ikasi C@== dan A5== ini pada umumnya bersi%at sama untuk seluruh keganasan, ke uali untuk tumor ganas kelenjar liur dan tiroid. ,lasi%ikasi stadium terdapat sedikit kelemahan bagi tumor ganas asalnya, misalnya perluasan tumor ganas dari rongga mulut ke oro%aring atau sebaliknya, juga tumor ganas laring yang meluas ke hipo%aring atau sebaliknya.1 Tabel 1. ,lasi%ikasi klinis T69 '199&+ T 'tumor primer+ TD To Tis T1,T&,T0,T1 6 'kelenjar lim%a regional+ Tumor primer tidak dapat ditemukan Tidak ada tumor primer ,arsinoma in situ 2esarnya tumor primer

9 ; Ada atau tidak adanya metastasis jauh

6D 6o 61,6&,60 9 'metastasi jauh+ 9D 9o 91

Tidak menemukan kelenjar lim%e regional Tidak ada metastasis kelenjar lem%e regional 2esarnya kelenjarlim%e regional Tidak ditemukan metastasis jauh Tidak ada metastasis jauh Terdapat metastasis jauh Tabel #. ,lasi%ikasi kelenjar lim%e regional 'C@==+

6D 6o 61 6&

,elenjar lim%e regional tidak ditemukan Tidak ada metastasis kelenjar lim%e regional 9etastasis pada satu sisi, tunggal, ukuran E 0 m 9etastasis pada satu sisi, tunggal, ukran F0 m 3 E 6 m, multipel, pada satu sisi dan tidak F6 m atau bilateral >kontralateral juga tidak lebih dari 6 m.

6&a 6&b 6& 60

9etastasis pada satu sisi, tunggal, F0 m 3 E6 m 9etastasis pada satu sisi, multipel tidak lebih dari 6 m 9etastasis bilateral>kontralateral, tidak lebih dari 6 m 9etastasis ukuran lebih dari 6 m

Tabel 6.Stadium tumor ganas leher dan kepala 'C@== G A5==+ ke uali tumor kelenjar liur dan tiroid.
Stadium @ Stadium @@ Stadium @@@ Stadium @* T1 60 90 T& 60 90 T0 60 90 T1 atau T& atau T0 61 90 T1 60 atau 61 90 Tiap T 6& atau 60 90 Tiap T tiap 6 91

)- Limf$ma "$nsi% 8im%oma sulit dibedakan dengan H un i%%erentiate + karsinoma dan lim%oma marker diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Studi tersebut memerlukan sejumlah besar jaringan yang dikirim dalam keadaan segar ' dalamnormal saline, bukan dalam larutan %ormaldehida + kepada ahli patologi. @ni merupakan alasan mengapa setelah tonsilektomi lebih baik di periksa jaringannya. 8im%oma merupakan jenis yang paling umum kedua pada keganasan tonsil. 8im%oma tonsil biasanya ditandai dengan massa submukosa dan pembesaran asimetris pada salah satu tonsil. 2ila terdapat lim%adenopati , maka pembesaran kelenjar getah bening diamati pada sisi yang sama. a- Definisi 8im%oma maligna adalah kelompok neoplasma maligna>ganas yang mun ul dalam kelenjar lim%e atau jaringan lim%oid ekstranodal yang ditandai dengan proli%erasi atau akumulasi sel3sel asli jaringan lim%oid 'lim%osit, histiosit dengan pra3sel dan deri/atnya+. b- Epidemi$%$gi Di negara maju, lim%oma relati% jarang, yaitu kira3kira &$ dari jumlah kanker yang ada.Akan tetapi, menurut laporan berbagai sentra patologi di @ndonesia, tumor ini merupakan terbanyak setelah kanker ser/iks uteri, payudara, dan kulit. 8im%oma hodgkin sering pada Csia &03 10 tahun dan sesudah #0 tahun sedangkan lim%oma non3hodgin sering pada usia tua dengan pun ak di atas 60 tahun. &- Eti$%$gi 8im%oma merupakan golongan gangguan lim%oproli%erati%.)enyebabnya tidak diketahui, tetapi dikaitkan dengan

/irus, khususnya /irus :pstein 2arr yang ditemukan pada lim%oma 2urkitt.Adanya peningkatan insidens penderita lim%oma (odgkin dan non3 (odgkin pada kelompok penderita A@DS ',c"uire -&n rome+ pengidap /irus (@*. d- ,%asifikasi Dua kategori besar lim%oma dilakukan atas dasar histopatologi mikroskopik dari kelenjar lim%e yang terlibat.,ategori tersebut adalah lim%oma (odgkin dan non3(odgkin. e- /e+a%a ,%inis '1+ )embengkakan kelenjar getah bening )ada lim%oma (odgkin, "0$ terdapat pada kelenjar getah bening leher, kelenjar ini multiple, tidak nyeri dan bebas. )ada lim%oma non3(odgkin, dapat tumbuh pada kelompok kelenjar getah bening lain misalnya pada traktus digesti/us atau pada organ3organ parenkim. '&+Demam '0+-atal3gatal '1+ ,eringat malam '#+ 2erat badan menurun lebih dari 10$ tanpa diketahui penyebabnya. '6+ 6a%su makan menurun. '!+ Daya kerja menurun '"+ Terkadang disertai sesak na%as '9+ 6yeri setelah mendapat intake alkohol '1#3&0$+ '10+ )ola perluasan lim%oma (odgkin sistematis se ara sentripetal dan relati% lebih lambat, sedangkan pola perluasan Immuno e%icienc&

pada lim%oma non3(odgkin tidak sistematis dan relati% lebih epat bermetastasis ke tempat yang jauh. f- Diagn$sis )alpasi pembesaran kelenjar getah bening di leher terutama suprakla/ikuler, aksila dan inguinal.9ungkin lien dan hati teraba membesar.)emeriksaan laboratorium.)emeriksaan darah yaitu hemogram dan trombosit. 8:D sering meninggi dan kemungkinan ada kaitannya dengan prognosis.,eterlibatan hati dapat diketahui dari meningkatnya alkali %os%atase, S-AT, dan S-)T.

-ambar 1&. Sel <eed Sternberg

2iopsi aspirasi jarum halus '2A5A(> .N,B+, =iri khas sitologi biopsi aspirasi lim%oma (odgkin yaitu populasi lim%osit, pleomor%ik dan adanya sel )ee /-tern!erg.Apabila sel )ee /-tern!erg sulit ditemukan

adanya sel (odgkin berinti satu atau dua yang berukuran besar dapat dipertimbangkan sebagai parameter sitologi 8im%oma (odgkin. )enyulit diagnosis sitologi biopsi aspirasi pada 8im%oma non3 (odgkin adalah kurang sensiti% dalam membedakan 8im%oma non3 (odgkin %olikel dan di%us.)ada 8im%oma non3(odgkin yang hanya mempunyai subtipe di%us, sitologi, biopsi aspirasi dapat dipergunakan sebagai diagnosis de%initi%. Apabila ditemukan juga sitologi negati% dan tidak sesuai dengan gambaran klinis, maka pilihan terbaik adalah biopsi insisi atau eksisi. (istopatologi biopsi tumor sangat penting, selain untuk diagnosis juga identi%ikasi subtipe histopatologi walaupun sitologi biopsi aspirasi jelas lim%oma (odgkin ataupun lim%oma non3(odgkin. '1+ 8im%oma (odgkin 'a+ 8im%ositik, berdi%rensiasi baik 'b+ 8im%ositik, berdi%erensiasi buruk 0c1 -tern!erg )ee cell 'd+ 8im%ositik histiositik 0e1 2i3e cell '&+ 8im%oma 6on (odgkin 'a+ 8im%ositik predominan 0!1 2i3e cell 0c1 4imphositic eplecion 'd+ 6odular sklerotik

g. Stadi#m @ @@ 2ila tumor terdapat pada satu kelompok ,-2atau pada organ ekstrlim%atik selama masih soliter 2ila tumor didapat pada &>F kelompok ,-2 pada pihak yang sama dari pihak diag%ragma> bila terdapat pada 1 > lebih kelompok ,-2 disertai tumor soliter ekstralim%atik, namun masih dalam suatu pihak diag%ragma @@@ @* 2ila terkena ,-2 pada & pihak diag%ragma, dan apabila ada organ ekstraim%atik terkena, masih soliter 2ila penyakit ditemukan i%use pada 1 organ atau F dengan>tanpa terserangnya ,-2 '. Radi$%$gi 1+ &+ 31 61 ?oto thoraks 8im%angiogra%i *-5 C7 scan

i. "erapi Akhir3akhir ini angka harapan hidup # tahun meningkat dan bahkan sembuh berkat manajemen tumor yang tepat dan tersedianya kemoterapi dan radioterapi. )eranan pembedahan pada penatalaksanaan lim%oma maligna terutama hanya untuk diagnosis biopsi dan laparotomi splenektomi bila ada indikasi.10, 11

1+ <adiasi a+ Cntuk stadium @ dan @@ se ara mantel radikal

b+ Cntuk stadium @@@ A>2 se ara total no al ra ioterapi + Cntuk stadium @@@ 2 se ara su!total !o & irra iation d+ Cntuk stadium @* se ara total !o & irra iation &+ ,emoterapi untuk stadium @@@ dan @* Cntuk stadium @ dan @@ dapat pula diberi kemoterapi pre radiasi atau pas a radiasi.,emoterapi yang sering dipakai adalah kombinasi. =A) 'Cntuk lim%oma non (odgkin+ = ;C&clophosphami e "00 mg>m& hari @ A ; An o/in 1,1 mg>m& @* hari @ ) ; )rednison 60 mg>m& hari @ s>d *@@ lalu tappering o%% 9A)) 'untuk 8im%oma (odgkin+ 9 ;Nitrogen 2ustra 6 mg>m& hari 1 dan " A ; An o/in 1,1 mg>m& hari @ dan *@@@ ) ; )rednison 60 mg>m& hari @ s>d I@* ) ; )ro arbaJin 100 mg>m& hari @ s>d I@*.10,11

.. Bagaimana penata%aksanaann a! ,arsinoma biasanya mengenai daerah tonsil.Daerah ini meluas dari trigonum retromolar termasuk arkus tonsila posterior dan anterior demikian juga dengan %osa tonsilanya sendiri.Tumor yang meluas ke daerah in%erior ke dasar lidah dan ke superior pada palatum mole. 5ika tumor ke il ' T1, T&, 60 + mungkin diatasi dengan penyinaran, sedangkan tumor yang besar ' T0 T1 + memerlukan reseksi pembedahan, seringkali disertai terapi radiasi sebelum dan pas a operasi. 8esi . lesi yang ke il dengan metastasis yang dapat

dipalpasi biasanya diatasi dengan reseksi pembedahan dan penutupan primer.<eseksi ini dianggap sebagai tindakan gabungan. ?lap lidah lateral, dahi, otot kulit, atau ser/ikal dapat menutup a at yang besar.

-ambar 8okasi

10.

radioterapi ,arsinoma tonsil seringkali bermetastasis ke segitiga digastrik atau kelenjar getah bening jugular bagian atas yang dikenal sebagai kelenjar getah bening tonsil. ,arena metastasis dini dari lesi yang berukuran sedang, pembedahan leher biasanya termasuk dalam tindakan bedah.#

Tabel 1. )enatalaksanaan

DA1"AR PUS"A,A
1. Soepardi, :%iaty Arsyad dkk, Bu#u ,8ar Ilmu 9esehatan 7elinga Hi ung

7enggoro# 9epala 4eher e isi 6:2007. ?,C@


2. http://emedicine.medscape.com/article/848034-overviewdiunduh tanggal 27 januari 2012 p l.22.08 wi! 3. http://www.ma"oclinic.org/tonsil-cancer/diunduh tanggal 27 #aret 2012 p l.22.08 wi! 4. http://www.wi ipedia.org/tonsil/ diunduh tanggal 27 #aret 2012 p l.22.08 wi! #. Adams 8 -eorge, boies 8, dkk. Boies Bu#u ,8ar Pen&a#it 7H7 e isi ;. )enerbit buku kedokteran :-=. 5akarta 199!

6. ,reimer A<, =li%%ord -9, 2oyle ), ?ran es hi S. (uman papilloma/irus types in head and ne k sKuamous ell ar inomas worldwide; a systemati re/iew. Cancer Epi emiol Biomar#ers Prev. ?eb &00#L11'&+;16!3!# !. =hung TS, Ste%ani S. Distant metastases o% ar inoma o% tonsillar region; a study o% 1!# patients. < -urg Oncol. 19"0L11'1+;#39
8. http://www.ghora"e!.com/$onsillar#asses%enign.htmldiunduh tanggal 2& januari 2012 p l. 21.3&

9. ,reimer A<, =li%%ord -9, 2oyle ), ?ran es hi S. (uman papilloma/irus types in head and ne k sKuamous ell ar inomas worldwide; a systemati re/iew. Cancer Epi emiol Biomar#ers Prev. ?eb &00#L11'&+;16!3!# 10. Sta% pengajar ?,C@. 9umpulan 9uliah Ilmu Be ah: &00&. 5akarta ; 2@6A<C)A A,SA<A 11. De jong, Sjamsuhidajat. Bu#u ,8ar Ilmu Be ah e isi 3. &00&. 5akarta; :-= 1&. 8oh ,S, 2rown D(, 2aker 5T, -ilbert <M, -ullane )5, @rish 5=. A rational approa h to pulmonary s reening in newly diagnosed head and ne k an er. Hea Nec#. 6o/ &00#L&!'11+;99031.

10. 9oore :5, (enstrom D,, Alsen ,D, ,asperbauer 58, 9 -ree 9:. Transoral rese tion o% tonsillar sKuamous ell ar inoma. 4ar&ngoscope. 9ar &009L119'0+;#0"31#

2 BAB IILIM12MA MALI/NUM PADA "2NSILA. DE1INISI 8im%oma malignum adalah ne$p%asma ganas primer pada ke%en+ar %imfe dan +aringan%imfatik, dan ditandai oleh pembesaran ke%en+ar geta' bening ang terkena. Dapat dibedakanmenjadi dua, lim%oma (odgkin '(8+ dan lim%oma non3 (odgkin '6(8+. "$nsi% ang mer#pakan sa%a' sat# dari +aringan %imfatik yang ada dalam tubuh manusia, maka lim%omamalignum dapat ditemukan pada tonsil juga. 'iagnosis (odg in )im*oma !erdasar an pemeri saan histologi + "ang dalam hal ini adan"a sel ,eed--tern!erg . adang- adang sel (odg in varian mononu lear/

You might also like