You are on page 1of 1

NAMA NPM

: FARHA KUKIHI : 13330705

CMX001 untuk mencegah Penyakit Cytomegalovirus pada Transplantasi Sel Hematopoietik


Uji klinik ini merupakan pengujian klinik senyawa CMX001untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus CMV (Cytomegalovirus) pada pasien yang menjalani transplantasi sel hematopoietik. Infeksi CMV sering terjadi pada pasien yang telah menjalani transplantasi sel hematopoietic alogeneik, dan bisa meningkatkan resiko kematian setelah transplantasi. Beberapa obat antiviral yang digunakan seperti valganciclovir secara profilaksis terbukti mencegah terjadinya infeksi CMV setelah transplantasi, namun masih dibutuhkan obat lain yang lebih efektif untuk melawan infeksi CMV dengan tingkat keamanan yang lebih baik. CMX001 adalah senyawa lemak nukleosida asiklis fosfonat, diberikan secara oral, memiliki potensi aktivitas antiviral terhadap virus herpes, polioma, adenovirus, dan orthopoxyvirus lain secara in-vitro maupun penelitian pada hewan. Berdasarkan penelitian in-vitro CMX001 400 kali lebih berpotensi daripada cidofovir melawan CMV. Pada studi ini, peneliti mengevaluasi keamanan, profil efek samping, dan keefektifan obat dalam variasi dosis untuk pencegahan atau control infeksi CMV pada penerima donor transplantasi sel hematopoietic yang berstatus CMV-seropositive. Metode uji klinik yang digunakan : Uji klinik dilakukan dari bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Juni 2011, dengan total 230 pasien. Subyek uji klinik diambil dari 27 tempat di Amerika Serikat. Sampel diambil secara acak untuk menerima CMX011 per oral atau plasebo, dengan rasio perbandingan 3:1 untuk lima kelompok studi percontohan berdasarkan tingkat kenaikan dosis, dengan jenis pengujian double-blind design. Uji klinik dilakukan selama 9 sampai 11 minggu, sampai minggu ke13 setelah transplantasi. Analisis DNA CMV dalam plasma diukur menggunakan PCR setiap minggu. Pada pasien yang level DNA CMV-nya terdeteksi membutuhkan pengobatan, uji klinik dihentikan dan diberikan pengobatan yang sesuai. Penentuan primary end point adalah saat level DNA CMV dalam plasma lebih besar dari 200 kopi per milliliter. Analisis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efek obat pada populasi. Hasil pengujian dan kesimpulan : Kejadian terserang penyakit akibat infeksi CMV secara signifikan lebih rendah pada pasien yang menerima CMX001 pada dosis 100 mg dua kali seminggu dibandingkan pada pasien yang menerima placebo. Diare adalah efek tidak diinginkan yang paling sering terjadi pada pasien yang menerima CMX011 dengan dosis 200 mg per minggu atau lebih tinggi. Pengobatan menggunakan CMX001 secara oral pada dosis 100 mg dua kali seminggu secara signifikan mengurangi terjadinya infeksi CMV pada pasien yang menerima transplantasi sel hematopoietic. Uji klinik ini merupakan uji klinik fase 2, dengan alasan sebagai berikut : 1. Subyek uji klinik adalah pasien (orang sakit) dan jumlahnya 230 orang, dimana range populasi untuk uji klinik fase 2 berkisar 100 300 orang. 2. Jenis pengujian secara acak, double-blind (tersamar ganda) dan placebo-controlled 3. Dosis telah ditentukan, dan yang dinilai adalah efikasi, keamanan, efek samping dan hal-hal lain yang belum diketahui dari uji klinik sebelumnya. 4. Dari hasil diskusi peneliti, dipersyaratkan konfirmasi melalui uji klinik fase 3 dengan memasukkan subyek klinik lain selain pasien yang menerima transplantasi sel hematopoietic yaitu populasi lain yang beresiko terkena penyakit akibat CMV.

You might also like