You are on page 1of 28

Nyeri.

Klasifikasi & Mekanisme


Untung Gunarto, Sp.S Februari 2004

Introduction.

NyeriPengalaman sensorik&emosional yg tdk menyenangkan akibat kerusakan jargn baik aktual maupun potensial/ yg digambarkan dlm bentuk kerusakan tsb. 2 komponen; sensorik/fisik & emosional Nyeri sll bersifat subjektif, pain is what the patient says it is. Pemahaman nyeri terkini, merupakan upaya pengelolaan nyeri yang tepat.

Epidemiologi

Di USA th 2000, 75 80 jt nyeri kronik, bila dg nyeri akut jauh lebih banyak. Data baru di Ind. Th. 2002, jmlh kunjungan o.k nyeri. Nyeri kepala (35,86%), LBP (18,37%), Neuropati (9,5%) & 36,27% lainnya. Di USA biaya untuk kaus nyeri berkisar $ USA 60-75 milyar. Indo. blm ada data

Clasification

Banyak klasifikasi nyeri telah disepakati, namun hal tsb. masih berkembang. Pembahs & klasifikasi yg kami sampaikan hanya berdasar 2 hal y.i; Klasifikasi berdasar etiologi dan Klasifikasi nyeri berdasar waktu/ tempo Klasifikasi tsb. bermanfaat & mudah u/ penatalaksanaan.

.. berdasar Etiologi;

Nyeri berdasar etiologi dibagi atas:

a. Nyeri NOSISEPTIF
b. Nyeri NEUROPATIK c. Nyeri IDIOPATIK

berdasar waktu (temporal).

Nyeri berdasarkan temporal dibagi atas:

a. Nyeri AKUT
b. Nyeri KRONIK

Mecanism

Anatomi
ANATOMI. Perifer; - 1 saraf perifer (AP): akson dg 3 tipe neuron:(aferen sensorik primer, motorik & paska
ganglion simpatik)

AP: a. A-beta (A-) - ringan & gerak b. A-delta (A-d) - nyeri bermielin c. Serabut C - nyeri - tdk bermielin b & c = nosiseptor aferen primer (reseptor nyeri)

. anatomi sentral

Kornu Dorsalis Medula Spinalis (KD) - neuron (proyeksi, interneuron, inhibisi) - lamina (6) - 5 jaras a. Traktus Spinotalamikus
b. Traktus Spinoretikularis c. Traktus Spinomesensefalik d. Traktus Spinocervicalis e. Nukleus kuneatus dan grasilis

..Otak

BATANG OTAK (reticular activating system) THALAMUS SELURUH BAGIAN OTAK (modulasi) -sensasi, -atensi & orientasi -emosi -modulasi -sistem otonom -memori -sistem motorik -labeling

Patofisiologi

UMUM nosiseptif Adanya rangsang kuat, berulang, lama (jaringan rusak/ inflamasi) menjadikan ambang untuk mengaktifasi AFP menurun & frekuensi terlepasnya impuls saraf meninggi == SENSITISASI = rangsang biasa nyeri

..neuropatik

Disfungsi (kerusakan) sistem saraf perifer & jaras spinotalamikus, dima na saraf trb menjadi sangat sensitif terhadap stimulasi mekanis & mulai menimbulkan hantaran energi dari neuron ke neuron tanpa adanya rangsang. (terbakar, tersetrum, aludonia)

.Peran neurotransmiter

Reseptor nyeri dpt diaktifkan olh gangg termis, elektrik, mekanik & kimia. Tubuh mengatasi gangg. ini dg mengeluarkan zat kimia & neurotransmiter. Zat ini di sinaptik kornu dorsalis akan meneruskan signal ke otak sbg NYERI. Nyeri di otak timbul o.k tidak adanya keseimbangan neurotransmiter inhibisi dan eksitasi.

..zat kimia & neurotrans..


-Bradikinin (BK) -Prostatglandin (PGE) -Adenosin (AD) -Substansi-P (SP) -Serotonin (5HT) - Norepineprin (NE) - Interleukin (If) - Histamin (HM) - Purin - Proton dll

TARGET PENGOBATAN

. inflamasi

Proses inflamasimediator inflamasi : a. aktifasi langsung nosiseptor b. sensitisasi langsung nosiseptor c. sensitisasi tdk langsung nosiseptor

NOSISEPTIF/ inflamasi

o.k stimulus noksius thd nosiseptor. Reseptor nyeri = ujung saraf bebas tanpa mielin pd hampir selh. tubuh dg kepadatn berbeda (>> padat; kornea & pulpa gigi) Keadaan patologis respt. menjd > sensitif akan timbul stimulus (mekanis, termis, kimia) merubah potensial aksi (tranduksi) perifer KD (teori mode) Otak.

Mode-1

Stimulasi intensitas rendah dihantar serabut A dan persepsi innocious Misalnya; rabaan dirasakan sbg rabaan (tdk berbahaya/ innocious) Intensitas tinggi dihantar serabut C/ Ad akan menghasilkannocious (berbahaya) tusukan sbg tusukan Dapat sebagai proteksi

Mode-2

Transmisi stimuli somatosensorik ditekan timbulnya rasa nyeri gagal Peran proses inhibisi segmental/ desenden Hiposensibilitas survival = respon fight or flight Inhibisi ini dpt diaktifkan a.l: TENS, aku puntur, plasebo, sugesti, hipnotik dll.

Mode-3

Kepekaan neuron KD meningkat (sensitivitas sentral) stimuli intensitas rendah (innocious) menjadi nocious Aludonia (misal; rabaan dirasakan nyeri) Kepekaan neuron KD Hiperalgesia (rangsang nyeri ringan dirasakan sbg nyeri hebat) Survival

Mode-4

Neuron di KD degenerasi, ada kematian sel perubahan persisten sirkuit sinaptik Ada kekosongan sinaptik pd lamina KD (msl; serabut C rusak) akan diisi dr lamina yg lebih dlm (olh serabut A) o.k sprouting (cabang baru) innocious nocious = PROSES PATOLOGIS SISTEM SARAF

NEUROPATIK
- Adalah = Nyeri yg didahului/ disebab-

kan oleh lesi/ disfungsi primer pd SS. Lesi saraf berakibat hilangnya seluruh/ sebagian fungsi SS tsb = gejala negatif Sebagian akan menunjukkan gejala positif (disestesi, parestesi, nyeri) penyebab lesi a.l; iskemik, intoksikasi, infeksi, ganguan metabolik dll


Lesi dpt merubah keseimbangan antara neuron dg lingkungannya dlm tingkat molekuler, shg aktifitas serabut saraf afferen (SSA) abnormal nosiseptik 4 mekanisme sebab abnormalitas SSA

- Aktifitas ektopik - Sensitisasi Nosiseptor - Interaksi abnormal antar serabut saraf - Hipersensitfitas thd Katekolamin

Nyeri Akut

Ciri khas; nyeri yg terjadi akibat kerusa kan jaringan yg nyata (mis: paska bedah), berjalan singkat & akan segera hilang apabila kondisi tsb sembuh Saraf spesifik nyeri memberi respon nocious ke KD dan otak Batasan waktu (ada 2 pendapat), kurang dari 3 bln & kurang dari 6 bln

..

Antara kerusakan jaringan (sumber) hingga dipersepsikan nyeri, tdp serangkaian elektrofisiologik nosisepsi Ada 4 proses fisiologis nosisepsi; -1 transduksi, -3 modulasi -2 transmisi, -4 persepsi

Tranduksi = Proses rangsang nyeri dirubah menjadi aktifitas listrik Transmisi = Perambatan rangsang nyeri melalui serabut sensorik. Modulasi = proses interaksi sistem analgetik endogen dg input nyeri cornu posterior Persepsi = hasil akhir yg kompleks dr ke 3 proses perasaan subyektif

Nyeri Kronik

Pada jaringan yg menyembuh mk dlm keadaan normal nyeri akan hilang, namun bila nyeri menetap (> 3 bln) nyeri kronik Penelitian Pada keadaan tsb terjadi perubahan memori nyeri pd KD & Otak ( nyeri Neuropatik) Nyeri kronis tjd penekanan thd respon simpatoadrenal (pengaruh psikis)


= Terjadi interaksi antara nyeri dg emosi,

pikiran & perilaku. = Fokus utama => nyeri & penderitaan = Dpt terjadi depresi, berpikir negatif, tdk produktif, hidup tergantung obat dll = Bisa terjadi tanpa ditemukan patologik organik/ tanda objektif yg sesuai dg keluhan PENATALAKSANAAN?

MATUR NUWUN

You might also like