You are on page 1of 11

GANGGUAN DEPRESI BERAT

GANGGUAN DEPRESI BERAT

PENDAHULUAN
Wanita memiliki kecendrungan hampir dua kali lipat lebih besar daripada pria untuk mengalami depresi. Perbedaan dalam resiko relatif antara ria dan wanita bermula pada awal usia remaja dan bertahan hingga paling tidak usia pertengahan. Meski perbedaan hormonal atau perbedaan biologis lainnya yang terkait dengan gender kemungknan berpengaruh, namun perbedaan gender sebagian besar disebabkan oleh lebih banyak jumlah stres yang dihadapi wanita dalam kehidupan kontemporer.1 Selama beberapa dekade terakhir para peneliti berupaya memahami peran berbagai neurotransmiter dalam gangguan moog. Ada dua transmiter yang paling banyak dipelajari, yaitu norepineprin dan serotonin. eori norepineprin

merupakan yang paling rele!an dengan gangguan bipolar, dan secara umum, dinyatakan bahwa kadar norepineprin yang rendah memicu depresi dan kadar yang tinggi memicu mania. eori serotonin menyatakan bahwa kadar serotonin

yang rendah menimbulkan depresi."

DEFINISI
#epresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan dan rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. $%&

GANGGUAN DEPRESI BERAT

EPIDEMIOLOGI
'angguan depresi berat merupakan gangguan yang sering terjadi, dengan pre!alensi seumur hidup sekitar 1( ), kemungkinan sekitar "( ) terjadi pada wanita.1 erlepas dari kultur atau negara, terdapat pre!alensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki * laki. +sia onset untuk gangguan depresi berat kira *kira usia ,- tahun. (- ) dari semua pasien, mempunyai onset antara usia "- * (- tahun. $1& .eberapa data epidemilogi baru * baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresi berat mungkin meningkat pada orang * orang yang berusia kurang dari "- tahun, jika pengamatan tersebut benar, mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan /at * /at lain pada kelompok usia tersebut. $1& Angka gangguan depresif berat pada anak * anak pre sekolah diperkirakan adalah sekitar -,% ) dalam masyarakat, dibandingkan dengan -,0 ) dalam lingkungan klinis. #iantara anak * anak usia sekolah dalam masyarakat, kira *kira " ) memiliki gangguan depresif berat. #epresi adalah lebih sering pada anak laki * laki dibandingkan anak perempuan pada anak usia sekolah. $1&

GANGGUAN DEPRESI BERAT

ETIOLOGI
#asar umum untuk gangguan depresi berat tidak diketahui, tetapi diduga faktor * faktor dibawah ini berperan. a. Faktor Biologis #ata yang dilaporkan paling konsisten dengan hipotesis bahwa gangguan depresi berat berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik $norepinefrin dan serotonin&. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolik serotonin di dalam cairan serebrospinal yang rendah serta konsentrasi tempat ambilan serotonin yang rendah di trombosit. 1aktor neurokimia lain seperti adenilate cyclase, phosphotidyl inositol, dan regulasi kalisium mungkin juga memiliki rele!ansi penyebab. Penelitaian anak pra pubertas dengan gangguan depresif berat dan remaja dengan gangguan mood telah menemukan kelainan biologis. $%& Anak pra pubertas dalam suatu episode gangguan depresif berat mensekresikan hormon pertumbuhan yang secara bermakna lebih banyak selama tidur dibandingkan dengan anak normal dan anak dengan gangguan mental nondeprsif. $%& b. Faktor Genetika #ata genetik menyatakan bahwa sanak saudara derajat pertama dari pasien gangguan depresi berat kemungkinan 1,( * ",( kali lebih besar dari pada sanak saudara derajat pertama subjek kontrol. Memiliki satu orang tua yang terdepresi kemungkinan meningkatnya resiko dua kali untuk keturunannya. Memiliki kedua

GANGGUAN DEPRESI BERAT

orang tua terdepresi kemungkinan meningkatkan resiko empat kali bagi keturunannya untuk terkena gangguan depresi sebelum usia 12 tahun. $%&

Faktor Psikososial Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan, suatu pengalaman klinis yang telah lama direplikasikan adalah bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering didahului episode pertama gangguan mood dari pada episode selanjutnya, hubungan tersebut telah dilaporkan untuk gangguan depresi berat. $%& #ata yang paling mendukung menyatakan bahwa peristiwa kehidupan paling berhubungan dengan perkembangan depresi selanjutnya adalah kehilangan orang tua sebelum usia 1% tahun. Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset episode depresi adalah kehilangan pasangan. $%& .eberapa artikel teoritik mempermasalahkan hubungan antara fungsi keluarga dan onset serta perjalanan gangguan depresi berat. Selain itu, derajat psikopatologi di dalam keluarga mungkin mempengaruhi kecepatan pemulihan, berkurangnya gejala, dan penyesuaian pasien pasca pemulihan. $%&

GE!ALA "LINIS
'ejala utama $pada derajat ringan, sedang dan berat&3 4fek depresif, 5ehilangan minat dan kegembiraan, dan .erkurangnya energi yang menuju

meningkatnya keadaan mudah lelah $rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja& dan menurunnya akti!itas.$,&

GANGGUAN DEPRESI BERAT

'ejala lainnya 3 a. b. c. d. e. f. g. konsentrasi dan perhatian berkurang6 harga diri dan kepercayaan diri berkurang6 gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna6 pandangan masa depan yang suram dan pesimisti6 gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri6 gangguan tidur6 nafsu makan berkurang.$,&

+ntuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang * kurangnya " minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung lama.$,&

PEDOMAN DIAGNOSTI"
Pedoman diagnostik untuk episode depresi berat tanpa gejala psikotik3 semua % gejala utama depresi harus ada ditambah sekurang * kurangnya , gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat bila ada gejala penting $misalnya agitasi atau retardasi psikomotor& yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci

GANGGUAN DEPRESI BERAT

episode

depresif

biasanya

harus

berlangsung sekurang * kurangnya " minggu, tetapi jika gejala utama amat berat dan beronset cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari " minggu sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.$,&

Pedoman diagnostik untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik kriteria tanpa gejala psikotik tersebut diatas6 #iseratai waham, halusinasi, atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal itu. 7alusinasi auditorik atau alfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. 8etardasi psikomotor yang berat dapat menuju stupor. $,& 4pisode depresif berat yang memiliki

DIAGNOSA BANDING
#alam menegakkan suatu gangguan depresi, diagnosis lain pperlu dipikirkan, seperti adanya gangguan organik, intoksikasi atau ketergantungan /at dan abstinensia, distimia, siklotimia, gangguan kepribadian, berkabung dan gangguan penyesuaian.

GANGGUAN DEPRESI BERAT

Perubahan intrinsik yang berhubungan dengan epilepsi lobus temporalis dapat menyerupai gangguan depresi, khususnya jika fokus epileptik adalah sisi kanan. .erkabung merupakan suatu respon normal yang hebat, dan menyakitkan karena kehilangan, tetapi responsif terhadap dukungan dan empati dapat membuat berangsur mereda 9 sembuh seiring berjalanya waktu. $1,"&

TERAPI
Mekanisme terjadinya obat anti depresi adalah 3 neurotransmitter; :monoamine o<idase; Sehingga teerjadi peningkatan jumlah :aminergic transmitter; pada sinaps neuron di SSP. $1,",(& 'olongan obat anti depresan antara lain 3 risiklik3 =mipramine, >lomipramine, ?pipramol Amo<apine MA?= 8e!ersibel3 Moclobemide Atypical3 ra/odone, Mirta/epin SS8= $Selecti!e Serotonin 8euptake etrasiklik3 Maprotiline, Mianserin, Amitriptylin, ianeptine, Menghambat penghancuran oleh en/im Menghambat :reuptake aminergic

=nhibitor&3 Sertraline, Paro<etine, 1lu!o<amine, 1luo<etine, >italopram.

GANGGUAN DEPRESI BERAT

#alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset efek primer $efek klinis& sekitar " * , minggu, efek skunder $efek samping& sekitar 1" * ", jam, serta waktu paruh sekitar 1" * ,2 jam $pemberian 1 * " kali per hari&. Ada ( proses dalam pengaturan dosis, yaitu3 Initiating #osage $tes dosage&, untuk mencapai dosis anjuran selama 1 minggu, misalnya amitriptylin "( mg 9 hari pada hari 1 * ", (- mg 9 hari pada hari ke % dan ke ,, 1-- mg 9 hari pada hari ke ( dan ke @. Titrating #osage $optimal dose&, dimulai pada dosis anjuran sampai dosis efektif, kemudian menjadi dosis optimal. Misalnya amitriptylin 1(- mg 9 hari selama hari ke A * 1( $ minggu ==&, kemudian minggu ke === "-- mg 9 hari dan minggu ke =B %-- mg 9 hari. Stabili$ing #osage $Stabil/ation dose&, dosis optimal dipertahankan

selama " * % bulan. Misalnya amitriptylin %-- mg 9 hari $dosis optimal& kemudian diturunkan sampai dosis pemeliharaan. Maintaning #osage $maintanance dose&, selama % * @ bulan. .iasanya dosis pemeliharaan C dosis optimal. Misalnya amitriptylin 1(- mg 9 hari. Ta%ering #osage $tapering dose&, selama 1 bulan, kebalikan dari proses initialing dose. Misalnya amitriptylin 1(- mg 9 hari 1-- mg 9 hari selama 1 minggu. 1-- mg A( mg 9 hari selama 1 minggu, A( mg (- mg 9 hari selama 1 minggu, (- mg 9 hari "( mg 9 hari selama 1 minggu. #engan demikian obat anti depresan dapat dihentikan total. 5alau kemudian sindrom depresi kambuh lagi, proses dimulai lagi dari awal dan seterusnya.

GANGGUAN DEPRESI BERAT

Pada dosis pemeliharaan dianjurkan dosis tunggal pada malam hari $single dose one hour before sleep& untuk golongan trisiklik dan tetrasiklik. +ntuk golongan SS8= diberikan dosis tunggal pada pagi hari setelah sarapan. $1,",(&

"ESIMPULAN
#epresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih, dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur, nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan dan rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. #epresi hampir dapat selalu disebabkan oleh beberapa pengalaman luar, antara lain3 kekecewaan, kurangnya rasa harga diri, perbandingan yang tidak adil, dua perasaan yang bertentangan, penyakit, akti!itas mental yang berlebihan, penolakan dan tujuan yang tidak tercapai. +ntuk menegakkan diagnosa PP#'D === mensyarati harus ada % gejala utama gangguan depresi dan minimal , gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat. Pemberian anti depresan dilakukan melalui tahapan * tahapan, yaitu dosis initial, titrasi, stabilisasi, maintenance dan tapering off, dimana dosis dan lama pemberiannya berbeda * beda.

GANGGUAN DEPRESI BERAT

DAFTAR PUSTA"A

1.

5aplan, Saddock. Sinopsis Psikiatri, Dilid ==, 4disi 5etujuh, .inarupa Aksara, Dakarta, 100A 6 @2( * 21A

".

#a!ison '>, terapi gangguan mood, in #a!ison '>, Eeale DM, 5ring AM, et al eds, Psikologi Abnormal, edisi ke 0, P 8aja 'rafindo Persada, Dakarta, %2- * %00

%.

Ee!id DS, Penanganan 'angguan Mood, in Ee!id DS, 8athus SA, 'reene ., et al eds, Psikologi Abnormal, 4rlangga, "%-F",0

,.

Maslim. 8 Panduan Praktis Penggunaan ?bat Psikotropika, 4disi ==, Dakarta, "--1 6 "% * %-.

(.

Maslim. 8 3 .uku Saku #iagnosis 'angguan Diwa, 8ujukan 8ingkas dari PP#'D ===, Dakarta, "--1 6 @, * (.

GANGGUAN DEPRESI BERAT

You might also like