You are on page 1of 5

TUGAS METODOLOGI RISET PENGANTAR PROPOSAL TESIS

Penerapan Metode Electre Dalam Penentuan Besarnya Jumlah Uang Pangkal Studi Kasus: SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

Dosen : Prof. Dr. Bambang Soedjiono W. A.

METODOLOGI RISET KELOMPOK 2 KELAS S2TI-2A01

Hendro Mulyono Suhartanto

: 12.51.0330

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013

1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis berpusat kepada jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan kepada pihak sekolah oleh calon siswa-siswi baru di SMA Pangudi Luhur Van lith Muntilan. Penentuan uang pangkal yang harus dibayarkan oleh calon siswa baru bergantung dengan beberapa criteria yang sudah ditentukan sebelumnya seperti asal daerah, jenis pekerjaan dari orang tua, tingkat pendapatan. Dengan menggunakan beberapa criteria diatas bisa membantu pihak dari panitia penerimaan siswa baru untuk menentukan uang pangkal yang harus dibayarkan serta dapat dipertimbangkan siswa-siswi yang berhak untuk mendapatkan beasiswa. Masalah yang selama ini ada adalah adanya perbedaan jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan masing-masing siswa meskipun jumlah penghasilan, pekerjaan orang tua sama, tergantung dari pihak yang mewawancarai dan tidak ada standartnya. Penentuan criteria yang akan menjadi pertimbangan itu didapatkan dari melakukan wawancara dengan pihak sekolah, serta melakukan obervasi secara langsung, serta pengalaman dari penulis sendiri. Penelitian ini juga tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan criteria baru untuk menganalisis jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan kepada pihak sekolah.

2. Latar Belakang Pendidikan dimasa dewasa ini sangat penting, kualitas suatu sekolah menentukan jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Universitas. Semakin baik dan terkenal sekolah menengah atas yang dituju semakin besar kemungkinan dijenjang selanjutnya akan masuk ke universitas favorit juga. Tidak hanya para siswa yang akan berebut untuk masuk ke SMA favorit tujuan mereka namun sekarang orang tua akan mengeluarkan dana sebesar kebutuhan untuk memasukan anak mereka di SMA favorit. Pendidikan pada umum nya SMA pada khususnya sekarang dituntut untuk memenuhi standart pendidikan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah juga sudah memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menentukan biaya masuk pertama atau disebut dengan uang pangkal. Dengan perkembangan sekolah menjadi sekolah yang memenuhi standart dari pemerintah diperlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan diatas maka beberapa SMA menentukan harga yang tidak sedikit, dana itu dibebankan kepada siswa baru masing-masing di SMA satu dengan yang lain nya berbeda. Tidak ada standart pembayaran uang masuk dari pemerintah.

SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah salah satu SMA yang terletak di Jawa Tengah tepatnya Muntilan berbasis asrama dalam pendidikannya. SMA Pangudi Luhur Van Lith berada dibawah Yayasan Pangudi Luhur, yayasan pangudi luhur mempunyai beberapa sekolah diantaranya SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Donimiko Savio Semarang, dan masih banyak lagi. SMA Pangudi Luhur Van Lith setiap tahun nya hanya menerima kurang lebih 150 siswa yang terdiri dari 90 siswa laki-laki dan 60 siswa peremuan. SMA Pangudi Luhur Van Lith berdiri sejak tahun 1991 yang sebelumnya adalah SPG Van Lith. Pada tahun 1991 berubah nama menjadi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dengan sistem pendidikan berbasis asrama, dengan ketentuan bahwa siswa yang akan mendaftar harus bersedia untuk masuk asrama. Perkembangan siswa dari tahun ke tahun pendaftaran siswa nya semakin banyak. Tahun 2004-2007 mencapai 2000 siswa dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan ada beberapa siswa yang berasal dari luar negeri dan pada tahun 2008-2013 rata-rata mencapai 3000 siswa. SMA Pangudi Luhur Van Lith merupakan salah satu SMA favorit, dan mempunyai fasilititas yang memadai untuk proses belajar mengajar. Fasilitas penunjang proses belajar mengajar selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi yang ada. Proses pembelajaran nya juga berbeda dengan sekolah yang lain nya diantaranya adalah adanya kegiatan-kegiatan pendukung soft skill yang diberikan kepada siswa-siswi nya untuk menjadi bekal di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Disamping itu juga didukung oleh pengajar yang berpengalaman dan berpendidikan beberapa ada yang berpendidikan Strata 2 (S2). Orang tua siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Van Lith muntilan sangat beraneka ragam pekerjaan dan pendidikan nya. Menurut data yang ada 30% bekerja sebagai pegawai, 27% sebagai wiraswasta, 10% PNS, 5% Petani, 15% pensiunan, dan 13% lain-lain. Disamping itu siswa-siswi juga berasal dari daerah-daerah di Indonesia ada yang berasal dari kota besar sampai dari pedalaman papua. Dari hasil pengamatan penulis masih belum ada sebuah aplikasi/software semacam ini di Jawa Tengah dan DIY. Sehingga, dengan terbangunnya software aplikasi ini dirasa dapat menjadi terobosan baru bagi masyarakat Jawa Tengah dan DIY, bahkan mungkin juga bagi masyarakat Indonesia. Software aplikasi SPK ini memanfaatkan suatu metode yang dapat menentukan urutan ranking alternatif terbaik untuk menentukan jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan kepada pihak sekolah yang ada sesuai dengan jenis pekerjaan dan gaji orang tua yang akan dipilih oleh setiap user.

Metode tersebut merupakan bagian dari metode multicriteria, yaitu metode ELECTRE (Elimination and Choice Translation Reality). Metode ELECTRE dikembangkan dengan cara konsep perankingan, yaitu dengan menggunakan

perbandingan berpasangan antar alternatif pada kriteria yang sesuai. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain dan sama dengan kriteria lain yang tersisa (Ray, 1973). 3. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat kita identifikasi masalah yang muncul adalah penentuan uang pangkal masing-masing siswa yang berbeda-beda. Dengan asal daerah, pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda, hal ini membuat pihak dari panitia penerimaan siswa aru SMA Pangudi Luhur Van Lith muntilan mengalami kesulitan untuk menentukan jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan masing-masing siswa. Pihak panitia penerimaan siswa baru juga mengalami kesulitan untuk menentukan juga standart biaya maksimum dan minimum dalam penentuan uang pangkal siswa baru. Panitia penerimaan siswa baru juga mengalami kendala dalam mengetahui data tentang siswa baru yang berkaitan dengan status keluarga, keuangan keluarga. Hal itu bisa dijadikan pertimbangan untuk penerimaan beasiswa yang diberikan kepada siswa dari keluarga yang kurang mampu.

4. Rumusan masalah Perumusan masalah yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menentukan jenis-jenis keuangan dalam keluarga calon siswa 2. Bagaimana cara menentukan uang pangkal yang harus dibayarkan kepada pihak sekolah 3. Bagaimana sistem dengan menggunakan metode Electre dalam penentuan uang pangkal calon siswa berdasarkan criteria-kriteria yang sudah di tentukan.

5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Membantu untuk menentukan uang pangkal secara obyektif 2. Sistem diharapkan bisa menentukan besarnya uang pangkal yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan dari orang tua atau wali murid.

6. Metodelogi penelitian Penelitian akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut: 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan melakukan pencarian data di Internet, tentang algoritma electre, juga tentang penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan. Selain itu juga dilakukan studi terhadap buku literatur tentang ketetapan pemerintah soal penentuan uang pangkal dimasing-masing sekolah. 2. Pembuatan Model Setelah dilakukan studi literatur, kemudian dilakukan pembuatan dan pengujian algorithma electre. Kemudian dikembangkan dengan melakukan pembuatan model sistem dengan menggunakan Visual Basic 2010. 3. Pembuatan desain, desain software dengan menggunakan program Visual Basic. Pembuatan desain software dilakukan langsung dengan menggunakan program visual basic 2010. 4. Pengujian sistem Pengujian dilakukan pada saat disain, dengan melakukan simulasi dengan tools yang ada (mis. ModelSIM). Pengujian sistem juga dilakukan dengan melakukan pelatihanpelatihan terhadap sistem dengan beberapa kasus yang ada. 5. Pengambilan kesimpulan Setelah pengujian telah selesai dilakukan, dan desain telah mencapai kriteria yang ditentukan, maka diambil suatu kesimpulan.

7. Hipotesa Sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Electre ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan dari pihak panitia penerimaan Siswa Baru SMA Pangudi Luhur Van Lith muntilan tentang penentuan uang pangkal yang harus dibayarkan dari orang tua atau wali murid sebelum anak mereka masuk menjadi siswa baru. Dengan sistem yang dibuat diharapkan juga bisa melakukan pemerataan terhadap jumlah uang pangkal yang harus dibayarkan serta dapat menentukan subsidi silang yang dilakukan untuk membantu siswa yang kurang mampu untuk tetap bersekolah di SMA Pangudi Luhur van Lith. Sistem juga diharapkan bisa mendapatkan hasil valid diatas 85% untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan panitia dan orang tua siswa.

You might also like