You are on page 1of 17

BAB I Pendahuluan 1.1.

Latar Belakang Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik kemasan sintetik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri, dan kira-kira sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun. Sesuai perkiraan Industri plastik dan Olefin Indonesia (IN !"s#, kebutuhan plastik masyarakat Indonesia di tahun $00$ sekitar 1,% juta ton kemudian meningkat menjadi $,1 juta ton di tahun $00&. Sementara kebutuhan plastik dalam negeri di tahun $00' diperkirakan men(apai $,& juta ton ()artaningtyas, $00'#. !lastik telah menjadi kebutuhan hidup yang terus meningkat jum"ahnya. !lastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetik, terbuat dari minyak bumi (non-renewable# yang tidak dapat terdegradasi mikroorganisme di lingkungan. *ondisi demikian ini menyebabkan kemasan plastik sintetik tersebut tidak dapat dipertahankan penggunaannya se(ara meluas karena akan menambah persoalan lingkungan dan kesehatan di+aktu mendatang. ,erdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan lingkungan lestari, perlu dilakukannya penelitian dan pengembangan teknologi bahan kemasan yang bersifat biodegradable ("atief, $001#. !royeksi kebutuhan plastik biodegradable hingga tahun $010 yang dikeluarkan oleh Japan Biodegradable Plastic Society- di tahun 1%%%, produksi plastik biodegradable hanya sebesar $.00 ton, yang merupakan 1/10.000 dari total produksi bahan plastik sintetik. !ada tahun $010, diproyeksikan produksi plastik biodegradable akan men(apai 1.$00.000 ton atau menjadi 1/10 dari total produksi bahan plastik dunia. Industri plastik biodegradable akan berkembang menjadi industri besar di masa yang akan datang (!ranamuda, $00&#. !erkembangan terakhir di bidang teknologi pengemasan adalah suatu kemasan yang bersifat antimikroba dan antioksidan. *euntungan utama kemasan tersebut adalah dapat bersifat seperti halnya bahan-bahan yang

mengandung antiseptik seperti sabun, (airan pen(u(i tangan yaitu berfungsi untuk mematikan kontaminan mikroorganisme (kapang, jamur, bakteri# se(ara langsung pada saat mikroba kontak dengan bahan kemasan, sebelum men(apai bahan/produk pangan di dalamnya sehingga produk pangan tersebut menjadi lebih a+et. !otensi khitosan yang dapat diisolasi dari limbah (angkang udang, rajungan, kepiting dan crustaceae lainnya sangat besar di Indonesia. 0ontoh, udang, selama ini potensi udang Indonesia rata-rata meningkat sebesar 1,'2 per tahun. 3ata tahun $001- potensi udang nasional men(apai 4&&.451 ton. pabila asumsi laju peningkatan tersebut tetap maka pada tahun $00' potensi udang diperkirakan sebesar 15..0$. ton. 3ari proses pembekuan udang untuk ekspor, 40-102 dari berat total udang menjadi limbah (bagian kulit, kepala dan ekor# sehingga diperkirakan akan dihasilkan limbah udang sebesar .10.$44 ton. 0angkang udang mengandung 6at khitin dan jika diproses lebih lanjut dengan melalui beberapa tahap, akan dihasilkan khitosan. *hitosan memiliki sifat larut dalam suatularutan asam organik tetapi tidak larut dalam pelarut organik lainnya seperti dimetil sulfoksida dan juga tidak larut pada p7 4,.. Sedangkan pelarut khitosan yang baik adalah asam asetat (!rasetyo, $00')arganof, $00&#. 3i lain pihak khitosan bersifat tahan air, sangat tidak bera(un dan terbukti dapat menghambat pertumbuhan jamur, bakteri dan kapang (!rasetyo, $00'- Oka+a et al., $00&- 8l 9rauth, 1%%17ad+iger, 1%1%# sehingga dapat berfungsi sebagai penga+et. Salah satu proses yang memegang peranan penting dalam produksi bahan kemasan bersifat antimikroba adalah proses penambahan bahan aktif pada bahan kemasan tersebut. ,ahan aktif antimikroba yang telah dipakai antara lain 6eolit yang tersubstitusi oleh logam perak, triklosan, klorin dioksida, glukosa oksidase, karbondioksida (:ismana, $00'#. ;ntuk perkembangan di masa mendatang akan dikembangkan kemasan bersifat antimikroba dengan bahan kemasan yang mempunyai permukaan aktif seperti khitosan, khitosan oligosakarida atau deri<atif khitosan lainnya. 3i samping itu karakteristik antioksidan dapat dihasilkan dengan llan dan

menambahkan asam askorbat dan asam sitrat yang berfungsi sebagai bahan antioksidan ()a+ar+ati et al., $001#. 3i Indonesia penelitian dan pengembangan teknologi kemasan plastik biodegradable masih sangat terbatas. 7al ini terjadi karena selain kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi bahan, juga dukungan dana penelitian yang terbatas. Sebenarnya prospek pengembangan biopolimer untuk kemasan plastik biodegradable di Indonesia sangat potensial. lasan ini didukung oleh adanya sumber daya alam, khususnya hasil pertanian yang melimpah dan dapat diperoleh sepanjang tahun (sustainable/renewable#. ,erbagai hasil pertanian yang potensial untuk dikembangkan menjadi biopolimer adalah umbi-umbian tropis khas Indonesia (singkong/Manihot esculenta# yang dapat difermentasi menjadi asam laktat kemudian dipolimerisasi menjadi asam polilaktat ( !"# yang memiliki nilai ekonomi strategis di masa mendatang. Oleh sebab itu penelitian tentang sintesis film kemasan dari komposit pati-gliserol- !"-khitosan sangat penting untuk dilakukan agar dihasilkan film kemasan ramah lingkungan (eco-friendly packaging# yang diharapkan melalui pengembangan se(ara lanjut dapat bersifat antimikroba dan antioksidan sehingga dapat meningkatkan ketahanan/kea+etan produk pangan. Selain itu juga akan dihasilkan paket teknologi tepat guna dan mendukung program pemerintah tentang pemberdayaan clean development mechanism berbasis environmental sustainable development dalam jangka menengah dan panjang. *ajian tentang morfologi, higroskopisitas dan karakteristik mekanik film kemasan yang dihasilkan diperlukan untuk mengetahui performa optimalnya. 1.2. Rumusan Masalah 3ari latar belakang yang telah diuraikan, dapat diambil rumusan masalahnya yaitu= 1.$.1. ,agaimana meran(ang sintesis 1.3. Tujuan 1.&.1.

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Singkong )enurut Steenis ($00.#, singkong mempunyai klasifikasi sebagaiberikut =

3i<isio Subdi<isio 0lassis Ordo >amili 9enus Spe(ies

Spermatophyta ngiospermae 3i(otyledonae 8uphorbiales 8uporbia(eae )anihot Manihot uttilissima Pohl

*etela pohon merupakan tanaman perdu yang tidak ber(abang atau ber(abang sedikit, tinggi dapat men(apai & ? . m tergantung keadaan lingkungan pertumbuhannya. @anaman ini termasuk tanaman tahunan, karena bisa hidup hingga beberapa tahun. !ohonnya ke(il, akar-akarnya dapat menebal (merupakan umbi/tempat menyimpan adangan makanan# yang banyak mengandung 6at tepung. ,atangnya berkayu tetapi mudah patah. 3i dalam batang ini berisi sema(am gabus yang ber+arna putih, daunnya serupa jari tangan manusia (helaian daun berbelah dalam#. Aumlah belahan helaian daun ada .-% buah tiap jenis mempunyai jumlah maksimum tertentu. Barna daun bagian atas hijau tua, bagian ba+ah hijau muda. Barna tangkai daunnya da yang merah tua, merah muda atau hijau. @anaman ini jarang berbunga.

,unga merupakan satu malai, tapi seolah-olah berdiri sendiri (malai terlepas#. *etela pohon merupakan tanaman bunga berumah satu, bunga jantan dan betina terdapat malai yang berbeda. ,iji serupa dengan biji jarak, hanya saja lebih ke(il dan +arnanya lebih muda (Sosrosoedirdjo, 1%%$#. *etela pohon mempunyai nama lain yaitu= ubi kayu, ubi jenderal, ubiInggris (Indonesia#, @elo pohong, kaspe, bodin, telo jenderal (Aa+a#, Sampea, singkong, hu+i dangdeur, hu+i jenderal (Sunda#, kasbek ( mbon# dan ubi !eran(is (!adang#. *etela pohon merupakan bahan makanan yang sangat penting terutama dimusim pa(eklik atau daerah-daerah yang keadaan makanannya sangat kurang terutama beras. ;mbinya juga dapat digunakan sebagai bahan ekspor yaitu dijadikan gaplek, tepung dan sebagainya. @anaman ini selain digunakan umbiunya, daunnya juga dapat digunakan untuk sayur atau makanan ternak. 2.2. Pati Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, ber+ujud bubuk putih, ta+ar dan tidak berbau. !ati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis# dalam jangka panjang. 7e+an dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. !ati tersusun dari dua ma(am karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. milosa memberikan sifat keras (pera# sedangkan milosa memberikan +arna ungu pekat amilopektin menyebabkan sifat lengket. belum pernah bisa tuntas dijelaskan. !ati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan (air seperti sup dan sebagainya. 3alam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, (ampuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Aplikasi Pati !ati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan banyak digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman dan (onfe(tionary, makanan yang diproses, kertas, makanan ternak, farmasi dan bahan kimia serta industri non pangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya. *egunaan pati dan turunannya pada industri minuman dan (onfe(tionery memiliki

pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. !enjelasan untuk gejala ini

persentase paling besar yaitu $%2, industri makanan yang diproses dan industri kertas masing-masing sebanyak $52, industri farmasi dan bahan kimia 102, industri non pangan '2 dan makanan ternak sebanyak 12. 3i dalam industri non pangan seperti tekstil dan kemasan, pati digunakan sebagai bahan pengisi. !ati dapat digunakan sebagai bahan yang mengurangi kerutan pada pakaian dan digunakan untuk busa buatan untuk kemasan Cka(ang tanahC. !ada sektor kimia, pati dan turunannya banyak diaplikasikan pada pembuatan plastik biodegradable, surfaktan, poliurethan, resin, senya+a kimia dan obat-obatan. !ada sektor lainnya, pati dan turunannya dimanfaatkan sebagai bahan detergent yang bersifat non toksik dan aman bagi kulit, pengikat, pelarut, biopestisida, pelumas, pe+arna dan fla<or. dapun di dalam industri pangan, pati dapat digunakan sebagai bahan makanan dan fla<or baik pati kon<ensional maupun termodifikasi. *husus untuk industri makanan, pati sangat penting untuk pembuatan makanan bayi, kue, pudding, bahan pengental susu, permen jelly, dan pembuatan dekstrin. !ati merupakan polimer glukosa, dimana glukosa merupakan substrat utama pada proses fermentasi. 3i dalam fermentasi pati akan dihasilkan berbagai ma(am produk turunan, seperti asam-asam organik (asam sitrat dan asam laktat#, asam amino, arakteristik antibiotik, alkohol dan en6im. Pati

a. Struktur !ati !ati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri dari amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1=& (besarnya perbandingan amilosa dan amiloektin ini berbeda-beda tergantung jenis patinya#. milosa memiliki struktur lurus dengan ikatan (1,'#-3-glikosidik, lebih mudah larut dalam air karena banyak mengandung gugus hidroksil. *umpulan amilosa dalam air sulit membentuk gel sehingga kurang kental dibandingkan amilopektin serta lebih mudah membentuk senya+a komplek dengan asam lemak dan molekul organik. 3erajat !olimerisasi dari amilosa berkisar antara .00-4000 unit glukosa . milopektin memiliki ikatan (1,'# dan (1,4# dengan struktur yang ber(abang, memiliki sifat mudah mengembang dan membentuk koloid dalam air. 3! amilopektin berkisar antara 10. sampai &D104 unit glukosa. 3! amilosa dan amilopektin ini dipengaruhi oleh jenis-jenis pati. Selain amilosa dan amilopektin,

di dalam pati juga ditemukan komponen lain dalam jumlah yang sedikit, yaitu lipid (sekitar 12#, protein, fosfor dan mineral-mineral. ,agian lipid ada yang berikatan dengan amilosa dan ada yang bebas. ,entuk dan ukuran ganula pati berbeda-beda tergantung dari sumber tanamannya. 9ranula pati beras memiliki ukuran yang ke(il (&-5 Em#, berbentuk poligonal dan (enderung terjadi agregasi atau bergumpal-gumpal. 9ranula pati jagung agak lebih besar (sekitar 1. Em#, berbentuk bulat ke arah poligonal. 9ranula tapioka berukuran lebih besar (sekitar $0 Em#, berbentuk agak bulat dan pada salah satu bagian ujunnya berbentuk keru(ut. 9ranula pati gandum (enderung berkelompok dengan berbagai ukuran. ;kuran normalnya adalah 15 Em, granula yang lebih besar berukuran rata-rata $' Em dan granula yang lebih ke(il berukuran 1-5 Em. ,entuk granula pati gandum adalah bulat sampai lonjong. !ati kentang berbentuk o<al dan sangat besar, berukuran rata-rata &0-.0 Em. 3istribusi ukuran granula pati berpengaruh terhadap kekuatan pembengkakan pati. ;kuran granula pati yang ke(il, maka kekuatan pembengkakannya juga ke(i !ada struktur granula pati, amilosa dan amilopektin tersusun dalam suatu (in(in-(in(in. Aumlah (in(in dalam suatu granula kurang lebih berjumlah 14, dimana sebagian berbentuk lapisan amorf dan sebagian berbentuk lapisan semikristal. b. 9elatinisasi !ati milosa dan pabila amilopektin di dalam granula pati dihubungkan dengan ikatan hidrogen. ikatan hidrogen terputus, dan air masuk ke dalam granula pati.

granula pati dipanaskan di dalam air, maka energi panas akan menyebabkan ir yang masuk selanjutnya membentuk ikatan hidrogen dengan amilosa dan amilopektin. )eresapnya air ke dalam granula menyebabkan terjadinya pembengkakan granula pati. ;kuran granula akan meningkat sampai batas tertentu sebelum akhirnya granula pati tersebut pe(ah. !e(ahnya granula menyebabkan bagian amilosa dan amilopektin berdifusi keluar. !roses masuknya air ke dalam pati yang menyebabkan granula mengembang dan akhirnya pe(ah disebut dengan gelatinisasi, sedangkan suhu dimana terjadinya gelatinisasi disebut dengan suhu gelatinisasi. !roses gelatinisasi pati menyebabkan perubahan <iskositas larutan pati. 3engan menggunakan ,rabender Fis(oamylograph, terukur bah+a larutan pati sebelum dipanaskan memiliki <iskositas 0 unit. 3engan adanya pemanasan, granula pati sedikit demi sedikit mengalami pembengkakan sampai titik tertentu.

!embengkakan pati diikuti denganpeningkatan <iskositas. Semakin besar pembengkakan granula, <iskositas semakin besar. Setelah pembengkakan maksimum, dan granula pati pe(ah, dan pemanasan tetap dilanjutkan dengan suhu konstan, maka akan terjadi penurunan <iskositas akibat proses degradasi. Modi!ikasi Pati Salah satu sifat pati adalah tidak larut dalam air dingin, karena molekulnya berantai lurus atau ber(abang tidak berpasangan, sehingga membentuk jaringan yang mempersatukan granula pati. Selain itu, kesulitan dalam penggunaan pati adalah selain pemasakannya memakan +aktu yang (ukup lama, pasta yang terbentuk juga (ukup keras. Selain itu terjadinya proses retrogradasi dan sineresis pada pati alami sering tidak dikehendaki. :etrogradasi merupakan proses kristalisasi kembali dan pembentukan matrik pati yang telah mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu. ;ntuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan modifikasi pati sehingga diperoleh sifat-sifat yang (o(ok untuk aplikasi tertentu. )odifikasi pati merupakan salah satu upaya untuk mengubah sifat kimia dan atau fisik dari pati alami. )odifikasi pati dapat dilakukan dengan (ara pemotongan struktur molekul, penyusunan kembali struktur molekul, oksidasi atau dengan (ara melakukan substitusi gugus kimia pada molekul pati. @erdapat beberapa metode modifikasi antara lain modifikasi kimia, fisika maupun dengan hidrolisis. 1. )odifikasi dengan 7idrolisis )odifikasi pati dengan (ara hidrolisis dapat dilakukan dengan menggunakan asam dan en6im. 7idrolisis pati dengan en6im dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu likuefaksi, sakarifikasi dan isomerisasi. "angkah yang pertama adalah likuefaksi &0-'02 suspensi padatan untuk menghasilkan maltodekstrin dengan menggunakan en6im -amilase. Setelah likuefaksi dilakukan sakarifikasi menggunakan en6im glukoamilase atau pullulanase untuk menghasilkan sirup glukosa atau sirup maltosa. 7asil sakarifikasi dilakukan isomerisasi dengan en6im glukosa isomerase untuk menghasilkan sirup fruktosa. 7idrolisis dengan en6im dapat menghasilkan beberapa produk hidrolisat pati dengan sifatsifat tertentu yang didasarkan pada nilai 38 (ekui<alen dekstrosa#. Nilai

38 100 adalah murni dekstrosa sedangkan nilai 38 0 adalah pati alami. 7idrolisat dengan nilai 38 .0 adalah maltosa, nilai 38 di ba+ah $0 adalah maltodekstrin, sedangkan hidrolisat dengan 38 berkisar antara $0100 adalah sirup glukosa. $. )odifikasi !ati se(ara *imia )odifikasi pati se(ara kimia dapat dilakukan dengan & metode yaitu substitusi, (ross linking dan gabungan antara substitusi dengan (ross linking. )etode substitusi menghasilkan pati tersubstitusi. !ati ini dibuat dari pati dalam bentuk granula dan substitusi tingkat rendah akan menginterupsi se(ara linier, men(egah retrogadasi, meningkatkan +ater binding (apa(ity (kapasitas mengikat air#, menurunkan suhu gelatinisasi dan mengubah kejernihan pasta. @erdapat dua kelompok dalam pati tersubstitusi, yang didasarkan pada senya+a yang mensubstitusinya yaitu pati ester (pati asetat, pati phospat dan pati suksinat# dan pati ether yang meliputi (arboDy methyl star(h dan hydroDyl propyl star(h. !ati asetat merupakan hasil asetilasi pati dimana granula pati diesterkan dengan grup asetat dengan mensubstitusi gugus hidroksil pati. !roses asetilasi dapat meningkatkan kestabilan pasta dan kejernihan, serta dapat men(egah retrogadasi. @ingkat asetilasi juga dapat dibatasi hingga dapat memperbaiki sifat-sifat yang diperlukan. !ati asetat banyak diapliksikan pada persiapan produk-produk beku seperti es krim, (heese (ake dan produk lainnya. !ati phospat memiliki dua kelompok, yang pertama termasuk dalam pati tersubstitusi dan yang kedua termasuk dalam (ross linked star(h. 3alam kelompok pati tersubstitusi, pati phosphat memiliki fungsi yang hampir sama dengan pati asetat, dimana grup phosphat berfungsi untuk men(egah retrogadasi. dapun pati phosphat dalam kelompok (ross linked star(h dapat digunakan untuk menstabilkan <iskositas. )odifikasi dengan metode suksinilasi merupakan proses suksinilasi pati dengan asam suksinat atau alkenil suksinat. !ati termodifikasi emulsi. dengan metode ini dapat men(egah retrogradasi, meningkatkan sifat hidrofobik pati serta dapat membantu pembentukan

*elompok pati tersubstitusi dalam kelompok ether, se(ara umum dikelompokkan sebagai berikut= nionik (0arboDy methyl star(hes# *ationik (Guaternery ammonium# Non ionik (7ydroDy alkyl star(hes# !ati ether memiliki kejernihan yang lebih baik, lebih resisten terhadap retrogadasi dan memiliki <iskositas yang lebih tinggi. !ati ether jenis 0arboDy methyl dan 7ydroDy prophyl lebih disukai karena memiliki sifat-sifat fungsional yang lebih baik dibandingkan kelompok pati ester (star(h a(etate and monostar(h phosphates#. !ati 7ydroDy prophyl hampir sama dengan pati asetat hanya saja grup pensubstitusinya lebih besar dan grup 7ydroDy prophyl tersebut berfungsi untuk men(egah retrogradasi. )etode Cross inking dapat dilakukan dengan berbagai tingkat. 3engan metode ini dapat mengurangi elastisitas pati alami, dan pati yang dihasilkan lebih toleran terhadap adukan yang tinggi dalam pemrosesan. !ati yang dihasilkan juga lebih tahan terhadap panas dan tidak mudah dipengaruhi oleh adanya asam atau gula. &. )odifikasi !ati se(ara >isika )odifikasi pati se(ara fisik yang umum digunakan adalah pragelatinisasi. !ati pragelatinisasi dibuat dengan (ara memasak pati di atas suhu gelatinisasinya dan mengeringkannya dengan (ara menggiling le+at rolrol yang dipanaskan. !ati pragelatinisasi ini jika terkena air maka akan larut dengan mudah tanpa memasaknya kembali. !ati pragelatinisasi telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri dimana fasilitas pemasakan tidak tersedia atau kelarutan yang (epat sangat diharapkan. Industri kertas memanfaatkan pati ini dalam (ampuran pulp agar kertas yang dihasilkan lebih kuat. !ati pragelatinisasi juga digunakan dalam pembuatan makanan instan seperti puding dan dimanfaatkan juga dalam pengeboran minyak sebagai kontrol terhadap <iskositas lumpur pengeboran. 3unia industri makanan sudah mulai melirik penggunaan pati termodifikasi ini sebagai bahan penolong bagi produk makanan tertentu !ati termodifikasi berfungsi sebagai bahan pengisi, pengental, pengemulsi dan pemantap bagi makanan. 3engan penambahan pati termodifikasi produk makanan akan mempunyai keunggulan kualitas baik dari penampakan se(ara fisik, rasa, konsistensi, +arna, 6at gi6i atau pun proses pengolahan yang

lebih mudah dan (epat.

dapun industri makanan yang memanfaatkan pati

pragelatinisasi adalah dalam pembuatan pie sebgai bahan pengisi, (ampuran saus, bahan pelapis, persiapan bumbu masak dan dalam pembuatan roti. Tanaman penghasil pati !ati dapat dihasilkan dari beberapa ma(am sumber antara lain dari biji-bijian dan umbi-umbian. !ati yang berasal dari biji-bijian dapat berasal dari serealia seperti jagung, gandum, beras, sorghum dan dari ka(ang-ka(angan. dapun dari umbiumbian, pati dapat dihasilkan dari singkong, kentang. Selain dari kedua sumber tersebut, pati juga dapat dihasilkan dari batang tanaman, seperti pati sagu, dan dari daging buah muda seperti pisang. !ati umbi-umbian memiliki suhu gelatinisasi berkisar antara 10-50o0, bersifat elastis, mudah rusak dan memiliki penampakan yang translu(ent ketika dingin. !ati biji-bijian memiliki suhu gelatinisasi yang lebih tinggi, yaitu %.o0, berbentuk gel dan ketika dingin memiliki penampakan yang opaHue. Se(ara umum biji-bijian mengandung 1.2 karbohidrat dalam bentuk pati, selulosa, hemiselulosa, dan pektin- 10-1'2 protein- 1-$2 lemak102 air- dan 1-$2 abu (mineral#. Selain jenis-jenis pati diatas, dikenal juga pati +aDy yang mengandung %%2 amilopektin dan pati amilosa tinggi yang mengandung sekitar 102 amilosa. 2.3 hitosan *itosan dengan rumus molekul (04711NO'#n yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. *itosan juga dijumpai se(ara alamiah di beberapa organisme. dapun struktur kitosan=

9ambar $.1 Struktur *itosan

!roses deasetilasi kitin dapat dilakukan dengan (ara kimia+i atau en6imatik. @ernyata penghilangan gugus asetil kitin meningkatkan kelarutannya, sehingga kitosan lebih banyak digunakan daripada kitin, antara lain di industri kertas, pangan, farmasi, fotografi, kosmetika. Selain itu kitosan juga bersifat nontoksik, biokompatibel, dan biodegradabel sehingga aman digunakan. !erkembangan penggunaan kitosan meningkat pada tahun 1%'0-an terlebih dengan makin diperlukannya bahan alami oleh berbagai industri sekitar tahun 1%10-an. !enggunaan kitosan untuk aplikasi khusus seperti farmasi, kesehatan, bidang industri antara lain industri membran, biokimia, bioteknologi, pangan, pengolahan limbah, kosmetik, agroindustri, industri perkayuan, polimer, dan industri kertas (Sugita, !. $00%#. *itin ini umumnya diperoleh dari kerangka he+an in<ertebrata dari kelompok rthopoda sp, )olus(a sp, 0oelenterata sp, nnelida sp, Nematoda sp, dan beberapa dari kelompok jamur. Selain dari kerangka he+an in<ertebrate, juga banyak ditemukan pada bagian insang ikan, tra(hea, dinding usus dan pada kulit (umi-(umi. Sebagai sumber utamanya ialah (angkang 0rusta(eae sp, yaitu udang, lobster, kepiting, dan he+an yang ber(angkang lainnya, terutama asal laut. Sumber ini diutamakan karena bertujuan untuk memberdayakan limbah udang. 2." Asam Laktat Asam laktat# juga dikenal sebagai asam susu# adalah senya+a kimia yang berperan dalam berbagai biokimia proses dan pertama kali diisolasi pada tahun 1150 oleh kimia+an S+edia 0arl Bilhelm S(heele . sam laktat adalah asam karboksilat dengan rumus kimia 0 menjadikannya sebagai alpha hydroDy a(id ( 7 #. 3alam larutan, dapat kehilangan proton dari kelompok asam, memproduksi laktat ion (untuk lebih spesifik, sebuah anion karena menjadi bermuatan negatif dengan elektron ekstra# 07
& &

&.

Ia

memiliki hidroksil kelompok berdekatan dengan karboksil kelompok,

07 (O7# 0OO

-.

3ibandingkan dengan asam asetat , p* nya adalah 1 unit yang lebih ke(il, berarti asam laktat kehilangan proton yang sepuluh kali dengan mudah seperti asam

asetat tidak. Ini keasaman yang lebih tinggi adalah konsekuensi dari jembatan hidrogen intramolekular antara I-hidroksil dan kelompok karboksilat, membuat yang terakhir kurang mampu menjaga proton yang ketat. laktat larut dengan air atau etanol, dan higroskopis . sam laktat kiral dan memiliki dua isomer optik . Salah satunya adalah dikenal sebagai " -(J#- asam laktat atau !S"-asam laktat dan gambar, (ermin lainnya, adalah 3 -(-#- asam laktat atau !#"-asam laktat. " -(J#- asam laktat adalah isomer biologis penting. !ada he+an, "-laktat terus dihasilkan dari piru<at melalui en6im laktat dehidrogenase ("37# dalam proses fermentasi selama yang normal metabolisme dan olahraga . Ini tidak meningkatkan konsentrasi sampai tingkat produksi laktat melebihi tingkat pemindahan laktat, yang diatur oleh sejumlah faktor, termasuk pengangkut mono(arboDylate, konsentrasi dan isoform "37, dan kapasitas oksidatif jaringan. *onsentrasi darah laktat biasanya 1-$ mmol / " pada istirahat, tetapi dapat menimbulkan lebih dari $0 mmol / " selama tenaga intens. 3alam industri, fermentasi asam laktat dilakukan oleh bakteri asam laktat. ,akteri ini juga dapat tumbuh di mulut , sedangkan asam yang mereka hasilkan bertanggung ja+ab untuk gigi membusuk yang dikenal sebagai karies. 3alam kedokteran , laktat merupakan salah satu komponen utama dari solusi :inger "aktat dan solusi 7artmann . Ini intra<ena (airan terdiri dari natrium dan kalium kation bersama dengan laktat dan klorida anion dalam larutan dengan suling air , umumnya dalam konsentrasi isotonik kehilangan darah akibat trauma , pembedahan , atau luka bakar. dengan manusia darah. 7al ini paling sering digunakan untuk (airan resusitasi setelah sam

2.$

arakteristik Mekanik Plastik

*eberhasilan suatu proses pembuatan film kemasan plastik biodegradable dapat dilihat dari karakteristik film yang dihasilkan. *arakteristik film yang dapat diuji adalah karakteristik mekanik, permeabilitas dan nilai biodegradabilitasnya.

dapun

pengertian

masing-masing

karakteristik

tersebut

adalah=

1. *arakteristik mekanik *arakteristik mekanik suatu film kemasan terdiri dari = kuat tarik (tensile strength#, kuat tusuk (pun(ture strength#, persen pemanjangan (elongation to break# dan elastisitas (elasti(/young modulus#. !arameter-parameter tersebut dapat menjelaskan bagaimana karakteristik mekanik dari bahan film yang berkaitan dengan struktur kimianya. Selain itu, juga menunjukkan indikasi integrasi film pada kondisi tekanan (stress# yang terjadi selama proses pembentukan film. *uat tarik adalah gaya tarik maksimum yang dapat ditahan oleh film selama pengukuran berlansung. *uat tarik dipengaruhi oleh bahan pemlastis yang ditambahkan dalam proses pembuatan film.. Sedangkan kuat tusuk menggambarkan tusukan maksimum yang dapat ditahan oleh film. >ilm dengan struktur yang kaku akan menghasilkan nilai kuat tusuk yang tinggi atau tahan terhadap tusukan. dapun persen pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum film sebelum terputus. ,erla+anan dengan itu, adalah elastisitas akan semakin menurun jika seiring dengan meningkatnya jumlah bahan pemlastis dalam film.. 8lastisitas merupakan ukuran dari kekuatan film yang dihasilkan. 1. !ermeabilitas !ermeabilitas suatu film kemasan adalah kemampuan mele+atkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luasan bahan pada suatu kondisi tertentu.. Nilai permeabilitas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat kimia polimer,, struktur dasar polimer, sifat komponen permeant. ;mumnya nilai permeabilitas film kemasan berguna untuk memperkirakan daya simpan produk yang dikemas. *omponen kimia alamiah berperan penting dalam permeabilitas. !olimer dengan polaritas tinggi (polisakarida dan protein# umumnya menghasilkan nilai permeabilitas uap air yang tinggi dan permeabilitas terhadap oksigen rendah. 7al ini disebabkan polimer mempunyai ikatan hidrogen yang besar. Sebaliknya, polimer kimia yang bersifat non polar (lipida# yang banyak mengandung gugus hidroksil mempunyai nilai permeabilitas uap air rendah dan permeabilitas oksigen yang tinggi, sehingga menjadi penahan air yang baik tetapi tidak efektif

menahan gas. !ermeabilitas uap air merupakan suatu ukuan kerentanan suatu bahan untuk terjadinya proses penetrasi air. !ermeabilitas uap air dari suatu film kemasan adalah laju ke(epatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Sedangkan permeabilitas film kemasan terhadap gas-gas, penting diketahui terutama gas oksigen karena berhubungan dengan sifat bahan dikemas yang masih melakukan respirasi.

BAB III Pem%ahasan 3.1 Sintesis !ilm kemasan dari komposit pati&gliserol&APL&khitosan 3.2 Pengaruh komposisi %ahan gliserol dan APL 'ang ditam%ahkan terhadap mor!ologi dan karakteristik mekanik !ilm kemasan 'ang dihasilkan

BAB I( Penutup ".1 esimpulan ".2 Saran

,ahan baku utama yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pati standard yang berasal dari singkong (Manihot esculenta# diperoleh dari ,rata(hem. http=//id.+ikipedia.org/+iki/ milum http=//kebun-singkong.blogspot.(om/$00%/0'/memproduksi-gaplek-dan-patisingkong.html http=//+++.google.(o.id/urlK saLtMsour(eL+ebM(dL.M<edL003+G>j 8MurlLhttp2& 2$> 2$>faperta.ugm.a(.id2$>ne+bie2$>do+nload2$>pakNtar 2$>spe(ialtopi(agronomy2$>(kusumastuti.do(Mr(tLjMHLpati 2$0singkongMeiL0a4N@r!87IS7r fkDomb GMusgL >Gj0N8Nbbt&0g9+5r $.OO>SFbI4h10ro+M(adLrja http=//biotek.lipi.go.id/indeD.php/en/ne+s/5/&&5-,ahan2$0!lastik2$0:amah 2$0"ingkungan http=//en.+ikipedia.org/+iki/"a(ti(Na(id http=//id.+ikipedia.org/+iki/!lastik

http=//forum.upi.edu/<&/indeD.phpKtopi(L1.4.'.0-+ap$ http=//my.opera.(om/greatranika/blog/sho+.dml/110.141 http=//udin-reski+ahyudi.blogspot.(om/$011/0%/plastik-biodegradabel-berbahanbaku.html http=//musta6amaa.+ordpress.(om/$010/0'/1./sifat-sifat-mekanik-bahan/

You might also like