You are on page 1of 16

A. Konsep Dasar 1.

Defenisi Seksio sesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan di atas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. (Saifudin, 2001 : 536 !lasenta !re"ia adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen ba#ah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan $alan lahir. (%ikn$osostro, 1&&& : 365 2. Etiologi 'engapa plasenta tumbuh pada segmen ba#ah uterus tidak selalu dapat diterangkan, karena tidak nyata dengan $elas bah#a plasenta pre"ia didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas fungsi, apabila aliran darah ke plasenta tidak (ukup atau diperlukan lebih banyak seperti pada kehamilan kembar. !lasenta yang letaknya normal sekalipun akan meluaskan permukaannya, sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan $alan lahir. (%ikn$osostro, 1&&& : 36) 3. Klasifikasi a. !lasenta !re"ia *otalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh $aringan plasenta. b. !lasenta !re"ia !arsialis, apabila sebahagian pembukaan tertutup oleh $aringan plasenta. (. !lasenta !re"ia 'arginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan. d. !lasenta +etak ,endah, plasenta yang letaknya abnormal pada segmen ba#ah uterus tetapi belum sampai menutupi pembukaan $alan lahir. (%ikn$osostro, 1&&& : 365 4. Anatomi Fisiologi !lasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 (m dan tebal 2,5 (m, berat rata-rata 500 gram. *ali pusat berhubungan dengan

plasenta biasanya di tengah (insersio sentralis . .ila hubungan agak pinggir (insersio lateralis . /an bila di pinggir plasenta (insersio marginalis , kadangkadang tali pusat berada di luar plasenta dan hubungan dengan plasenta melalui $anin, $ika demikian disebut (insersio "elmentosa . 0mumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 10 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh ka"um uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. 'eskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, amnion hanya menempel sa$a. !ada umumnya di depan atau di belakang dinding uterus agak ke atas ke arah fundus uteri, plasenta sebenarnya berasal dari sebagian dari $anin, di tempattempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat "ena-"ena yang lebar (sinus untuk menampung darah kembali pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang "ena untuk menampung darah yang berasal ruang inter"iller di atas (marginalis . 1ungsi plasenta ialah mengusahakan $anin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan adanya 2at penyalur, asam amino, "itamin dan mineral dari ibu ke$anin dan pembuangan 342. 1ungsi !lasenta : a. Sebagai alat yang memberi makanan pada $anin. b. Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme. (. Sebagai alat yang memberi 2at asam dan mengeluarkan 342. d. Sebagai alat pembentuk hormone. e. Sebagai alat penyalur perbagai antibody ke $anin. f. 'ungkin hal-hal yang belum ketahui.(%ikn$osostro, 1&&& : 66 5. Patafisiologi !endarahan antepartum akibat plasenta pre"ia ter$adi se$ak kehamilan 10 minggu saat segmen ba#ah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, umumnya ter$adi pada trismester ketiga karena segmen ba#ah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen ba#ah uterus dan pembukaan ser"ik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. !endarahan tidak dapat

dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen ba#ah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal. ('ans$oer, 1&&& : 2)6 6. Komplikasi a. !ada ibu dapat ter$adi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan plasentitis, dan endometritis pas(a persalinan. b. !ada $anin biasanya ter$adi persalinan premature dan komplikasi seperti 5sfiksi berat. ( 'ans$oer, 1&&& : 2)) 6omplikasi bersifat rele"an: a. 7nfeksi yang di dapat dirumah sakit, terutama setelah dilakukan seksio sesarea pada persalinan. b. 1enomena tromboemboli, terutama pada multipara dengan "arikositas. (. 7leus, terutama karena peritonitis dan kurang sering karena dasar obstruksi d. 6e(elakaan anestesi ('artius,2000:105 . 7. Gambaran Kinik !endarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan ge$ala utama dan pertama dari plasenta pre"ia. !erdarahan dapat ter$adi selagi penderita tidur atau beker$a biasa, perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal. !erdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam. Se$ak kehamilan 20 minggu segmen ba#ah uterus, pelebaran segmen ba#ah uterus dan pembukaan ser"iks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat dari dinding uterus. !ada saat ini dimulai ter$adi perdarahan darah ber#arna merah segar. Sumber perdarahan ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus perdarahan tidak dapat dihindari karena ketidak mampuan serabut otot segmen ba#ah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan, tidak sebagai serabut otot uterus untuk menghentikan perdarahan kala 777 dengan plasenta yang letaknya normal makin rendah letak plasenta makin dini perdarahan ter$adi, oleh karena itu perdarahan pada plasenta pre"ia totalis akan ter$adi lebih dini dari pada plasenta letak rendah, yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai. ( %ikn$osostro, 1&&& : 368

. Diagnosis a. 5namnesis !erdarahan $alan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri terutama pada multigra"ida, banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pada pemeriksaan hematokrit. b. !emeriksaan +uar .agian ba#ah $anin biasanya belum masuk pintu atas panggul presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung di atas pintu atas panggul mengelak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul. (. !emeriksaan 7n Spekulo !emeriksaan bertu$uan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta pre"ia harus di(urigai. d. !enentuan +etak !lasenta *idak +angsung !enentuan letak plasenta se(ara tidak langsung dapat dilakukan radiografi, radioisotope, dan ultrasonagrafi. 0ltrasonagrafi penentuan letak plasenta dengan (ara ini ternyata sangat tepat, tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan $aninnya dan tidak menimbulkan rasa nyeri. (%ikn$osostro, 1&&& : 36& e. !emeriksaan 0ltrasonografi /engan pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi plasenta atau $arak tepi plasenta terhadap ostium bila $arak tepi 5 (m disebut plasenta letak rendah. f. /iagnosis !lasenta !re"ia Se(ara /efenitif /ilakukan dengan !/'4 yaitu melakukan perabaan se(ara langsung melalui pembukaan ser"iks pada perdarahan yang sangat banyak dan pada ibu dengan anemia berat, tidak dian$urkan melakukan !/'4 sebagai upaya menentukan diagnosis. (Saifudin, 2001 : 163 !. Penatalaksanaan a. *erapi 9kspektif 1 *u$uan supaya $anin tidak terlahir premature, penderita dira#at tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis ser"isis.

2 Syarat-syarat terapi ekspektif : - 6ehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti. - .elum ada tanda-tanda in partu. - 6eadaan umum ibu (ukup baik. - :anin masih hidup. 3 ,a#at inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis. ; +akukan pemeriksaan 0S< untuk mengetahui implantasi plasenta. 5 .erikan tokolitik bila ada kontraksi : - 'gS0; & 7= dosis a#al tunggal dilan$utkan ; gram setiap 6 $am. - >ifedipin 3 ? 20 mg perhari. - .etamethason 2; mg 7= dosis tunggal untuk pematangan paru $anin. 6 0$i pematangan paru $anin dengan tes ko(ok dari hasil amniosentesis. ) .ila setelah usia kehamilan diatas 3; minggu, plasenta masih berada disekitar ostium uteri interim. 8 .ila perdarahan berhenti dan #aktu untuk men(apai 3) minggu masih lama, pasien dapat dipulang untuk ra#at $alan. b. *erapi 5ktif ( tindakan segera . 1 %anita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan per"agina yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksanakan se(ara aktif tanpa memandang moturitus $anin. 2 +akukan !/'4 $ika : a 7nfus 1 transfusi telah terpasang. b 6ehamilan @ 3) minggu ( berat badan @ 2500 gram dan inpartu. ( :anin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor, seperti anesefali. d !erdarahan dengan bagian terba#ah $anin telah $auh mele#ati pintu atas panggul ( 2A5 atau 3A5 pada palpasi luar . 3 3ara menyelesaikan persalinan dengan plasenta pre"ia seksio sesarea . a !rinsip utama adalah menyelamatkan ibu, #alaupun $anin meninggal atau tidak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.

b *u$uan seksio sesarea : persalinan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi per"agina. ( Siapkan darah pengganti untuk stabiliasi dan pemulihan kondisi ibu. (Saifuddin, 2001 : 536 ; !era#atan !ost 4perasi Seksio Sesarea. 1. 5nalgesia %anita dengan ukuran tubuh rata-rata dapat disuntik )5 mg 'eperidin (intra muskuler setiap 3 $am sekali, bila diperlukan untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan dengan (ara serupa 10 mg morfin. a %anita dengan ukuran tubuh ke(il, dosis 'eperidin yang diberikan adalah 50 mg. b %anita dengan ukuran besar, dosis yang lebih tepat adalah 100 mg 'eperidin. ( 4bat-obatan antiemetik, misalnya protasin 25 mg biasanya diberikan bersama-sama dengan pemberian preparat narkotik. 2. *anda-tanda =ital *anda-tanda "ital harus diperiksa ; $am sekali, perhatikan tekanan darah, nadi $umlah urine serta $umlah darah yang hilang dan keadaan fundus harus diperiksa. 3. *erapi (airan dan /iet 0ntuk pedoman umum, pemberian 3 liter larutan ,+, terbukti sudah (ukup selama pembedahan dan dalam 2; $am pertama berikutnya, meskipun demikian, $ika output urine $auh di ba#ah 30 ml A $am, pasien harus segera di e"aluasi kembali paling lambat pada hari kedua. ;. =esika 0rinarius dan 0sus 6ateter dapat dilepaskan setelah 12 $am, post operasi atau pada keesokan paginya setelah operasi. .iasanya bising usus belum terdengar pada hari pertama setelah pembedahan, pada hari kedua bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ketiga.. dan menghentikan pendarahan, menghindarkan kemungkinan ter$adi robekan pada ser"iks, $ika $anin dilahirkan

5. 5mbulasi !ada hari pertama setelah pembedahan, pasien dengan bantuan pera#atan dapat bangun dari tempat tidur sebentar, sekurang-kurang 2 kali pada hari kedua pasien dapat ber$alan dengan pertolongan. 6. !era#atan +uka +uka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang alternatif ringan tanpa banyak plester sangat menguntungkan, se(ara normal $ahitan kulit dapat diangkat setelah hari ke empat setelah pembedahan. !aling lambat hari ke tiga post partum, pasien dapat mandi tanpa membahayakan luka insisi. ). +aboratorium Se(ara rutin hematokrit diukur pada pagi setelah operasi hematokrit tersebut harus segera di (ek kembali bila terdapat kehilangan darah yang tidak biasa atau keadaan lain yang menun$ukkan hipo"olemia. 8. !era#atan !ayudara !emberian 5S7 dapat dimulai pada hari post operasi $ika ibu memutuskan tidak menyusui, pemasangan pembalut payudara yang mengen(angkan payudara tanpa banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri. &. 'emulangkan !asien /ari ,umah Sakit Seorang pasien yang baru melahirkan mungkin lebih aman bila diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari ke empat dan ke lima post operasi, akti"itas ibu seminggunya harus dibatasi hanya untuk pera#atan bayinya dengan bantuan orang lain.(3unningham, 1&&5 : 52& ". As#$an Kepera%atan 1. Pengka&ian a. 7dentitas !asien 'eliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, peker$aan, agam, alamat, status perka#inan, ruang ra#at, nomor medi(al re(ord, diagnosa medik, yang mengirim, (ara masuk, alasan masuk, keadaan umum tanda "ital.

b. /ata ,i#ayat 6esehatan 1 ,i#ayat kesehatan sekarang. 'eliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit dirasakan saat ini dan keluhan yang dirasakan setelah pasien operasi. 2 ,i#ayat 6esehatan /ahulu 'eliputi penyakit yang lain yang dapat mempengaruhi penyakit sekarang, 'aksudnya apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama (!lasenta pre"ia). 3 ,i#ayat 6esehatan 6eluarga 'eliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien ada $uga mempunyai ri#ayat persalinan plasenta pre"ia. (. /ata Sosial 9konomi !enyakit ini dapat ter$adi pada siapa sa$a, akan tetapi kemungkinan dapat lebih sering ter$adi pada penderita malnutrisi dengan sosial ekonomi rendah. d. /ata !sikologis 1 !asien biasanya dalam keadaan labil. 2 !asien biasanya (emas akan keadaan seksualitasnya. 3 Barga diri pasien terganggu e. /ata !emeriksaan !enun$ang 1 0S<, untuk menetukan letak impiantasi plasenta. 2 !emeriksaan hemoglobin 3 !emeriksaan Bema tokrit. 2. Diagnosa Kepera%atan a. *ransisi !erubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan atau adanya peningkatan anggota keluarga. (/oengoes,2001:;15 . b. <angguan nyaman : nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan (/oengoes,2001:;1) . (. 5nsietas berhubungan dengan situasi, an(aman pada konsep diri, transmisi A kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi (/oengoes,2001:;1) . d. Barga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristi#a kehidupan (/oengoes,2001:;22 .

e. ,isiko tinggi terhadap (edera berhubungan dengan fungsi biokimia atau regulasi (/oengoes,2001C;22 f. ,isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma $aringan A kulit rusak (/oengoes,2001:;2) g. 6onstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (/oengoes,2001:;30 . h. 6urang pengetahuan mengenai pera#atan diri dan bayi berhubungan dengan kurang pema$anan stsu mengingati kesalahan interpretasi , tidak mengenal sumber-sumber (/oengoes,2001:;31 i. !erubahan eliminasi urin berhubungan dengan trauma atau di"ersi mekanisme efek-efek hormonalAanastesi (/oengoes,2001:;3) $. 6urang pera#atan diri berhubungan dengan efek-efek anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidatnyamana fisik (/oengoes,2001:;36 3. 'en(ana )in*akan a. !erubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan transisi A peningkatan anggota keluarga. *u$uan : dapat menerima perubahan dalam keluarga dengan anggotanya baru. 6riteria hasil : a 'enggendong bayi, bila kondisi memungkinkan b 'endemontrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat ( 'ulai se(ara aktif mengikuti pera#atan bayi baru lahir dengan (epat. 7nter"ensi : 1 5n$urkan pasien untuk menggendong, menyetuh dan memeriksa bayi, tergantung pada kondisi pasien dan bayi, bantu sesuai kebutuhan. Rasional : :am pertama setelah kelahiran memberikan kesempatan unik untuk ikatan keluarga ter$adi karena ibu dan bayi se(ara emosional dan menerima isyarat satu sama lain, yang memulai kedekatan dan proses pengenalan. 2 .erikan kesempatan untuk ayah A pasangan untuk menyentuh dan menggendong bayi dan .antu dalam pera#atan bayi sesuai kemungkinan situasi.

Rasional : membantu memudahkan ikatan A kedekatan diantara ayah dan bayi. 'emberikan kesempatan untuk ibu mem"alidasi realitas situasi dan bayi baru lahir. 3 4bser"asi dan (atat interaksi keluarga bayi, perhatikan perilaku yang dianggap menggandakan dan kedekatan dalam budaya tertentu. Rasional : pada kontak pertama dengan bayi, ibu menun$ukkan pola progresif dari perilaku dengan (ara menggunakan u$ung $ari. ; /iskusikan kebutuhan kema$uan dan sifat interaksi yang la2im dari ikatan. !erhatikan kenormalan dari "ariasi respon dari satu #aktu ke #aktu. Rasional : membantu pasien dan pasangan memahami makna pentingnya proses dan memberikan keyakinan bah#a perbedaan diperkirakan. 5 Sambut keluarga dan sibling untuk kun$ungan sifat segera bila kondisi ibu atau bayi memungkinkan. Rasional : meningkatkan kesatuan keluarga dan membantu sibling memulai proses adaptasi positif terhadap peran baru dan memasukkan anggota baru kedalam struktur keluarga. 6 .erikan informasi, sesuai kebutuhan, keamanan dan kondisi bayi. /ukungan pasangan sesuai kebutuhan. Rasional : membantu pasangan untuk memproses dan menge"aluasi informasi yang diperlukan, khususnya bila periode pengenalan a#al telah terlambat. ) :a#ab pertanyaan pasien mengenai protokol, pera#atan selama periode pas(a kelahiran. Rasional : informasi menghilangkan ansietas yang dapat menggangu ikatan atau mengakibatkan absorpsi dari pada perhatian terhadap bayi baru lahir. b. 6etidaknyamanan : nyeri, akut berhubungan dengan trauma pembedahan. *u$uan : ketidaknyamanan C nyeri berkurang atau hilang. 6riteria hasil : a 'engungkapkan kekurangan rasa nyeri.

b *ampak rileks mampu tidur. 7nter"ensi : 1 *entukan lokasi dan karakteristik ketidaknyamanan perhatikan isyarat "erbal dan non "erbal seperti meringis. Rasional : pasien mungkin tidak se(ara "erbal melaporkan nyeri dan ketidaknyamanan se(ara langsung. 'embedakan karakteristik khusus dari nyeri membantu membedakan nyeri paska operasi dari ter$adinya komplikasi. 2 .erikan informasi dan petun$uk antisipasi mengenai penyebab ketidaknyamanan dan inter"ensi yang tepat. Rasional : meningkatkan peme(ahan masalah, membantu mengurangi nyeri berkenaan dengan ansietas. 3 9"aluasi tekanan darah dan nadi C perhatikan perubahan prilaku. Rasional : pada banyak pasien, nyeri dapat menyebabkan gelisah, serta tekanan darah dan nadi meningkat. 5nalgesia dapat menurunkan tekanan darah. ; !erhatikan nyeri tekan uterus dan adanya atau karakteristik nyeri. Rasional : selama 12 $am pertama paska partum, kontraksi uterus kuat dan teratur dan ini berlan$ut 2 D 3 hari berikutnya, meskipun frekuensi dan intensitasnya dikurangi faktor-faktor yang memperberat nyeri penyerta meliputi multipara, o"erdistersi uterus. 5 0bah posisi pasien, kurangi rangsangan berbahaya dan berikan gosokan punggung dan gunakan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi. Rasional : merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri. 'eningkatkan kenyamanan dan menurunkan distraksi tidak menyenangkan, meningkatkan rasa se$ahtera. 6 +akukan nafas dalam dengan menggunakan prosedur- prosedur pembebasan dengan tepat 30 menit setelah pemberian analgesik. Rasional : nafas dalam meningkatkan upaya pernapasan. !embebasan menurunkan regangan dan tegangan area insisi dan

mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan berkenaan dengan gerakan otot abdomen. ) 5n$urkan ambulasi dini. 5n$urkan menghindari makanan atau (airan berbentuk gasC misal : ka(ang-ka(angan, kol, minuman karbonat. Rasional : menurunkan pembentukan gas dan meningkatkan peristaltik untuk menghilangkan ketidaknyamanan karena akumulasi gas. 8 5n$urkan penggunaan posisi rekumben lateral kiri Rasional : memungkinkan gas meningkatkan dari kolon desenden ke sigmoid, memudahkan pengeluaran. & 7nspeksi hemoroid pada perineum. 5n$urkan penggunaan es se(ara 20 menit setiap 2; $am, penggunaan bantal untuk peninggian pel"is sesuai kebutuhan. Rasional : membantu regresi hemoroid dan "arises "ul"a dengan meningkatkan "asokontriksi, menurunkan ketidak nyamanan dan gatal, dan meningkatkan fungsi usus normal. 10 !alpasi kandung kemih, perhatikan adanya rasa penuh. 'emudahkan berkemih periodik setelah pengangkatan kateter ind#elling. Rasional : kembali fungsi kandung kemih normal memerlukan ;-) hari dan o"erdistensi kandung kemih men(iptakan perasaan dan ketidaknyamanan. (. 5nsietas berhubungan dengan krisis situasi, an(aman pada konsep diri, transmisi A kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi. *u$uan : ansietas dapat berkurang atau hilang. 6riteria hasil : a 'engungkapkan perasaan ansietas b 'elaporkan bah#a ansietas sudah menurun ( 6elihatan rileks, dapat tidur A istirahat dengan benar. 7nter"ensi : 1 /orong keberadaan atau partisipasi pasangan

Rasional : memberikan dukungan emosionalC dapat mendorong mengungkapkan masalah. 2 *entukan tingkat ansietas pasien dan sumber dari masalah. 'endorong pasien atau pasangan untuk mengungkapkan keluhan atau harapan yang tidak terpenuhi dalam proses ikatanAmen$adi orangtua. 3 .antu pasien atau pasangan dalam mengidentifikasi mekanisme koping baru yang la2im dan perkembangan strategi koping baru $ika dibutuhkan. Rasional : membantu memfasilitasi adaptasi yang positif terhadap peran baru, mengurangi perasaan ansietas. ; 'emberikan informasi yang akurat tentang keadaan pasien dan bayi. Rasional : khayalan yang disebabkan informasi atau kesalahpahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas. 5 'ulai kontak antara pasienApasangan dengan baik sesegera mungkin. Rasional : mengurangi ansietas yang mungkin berhubungan dengan penanganan bayi, takut terhadap sesuatu yang tidak diketahui, atau menganggap hal yang buruk berkenaan dengan keadaan bayi. d. Barga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristi#a kehidupan. *u$uan : tidak lagi mengungkapkan perasaan negatif diri dan situasi 6riteria hasil : a 'engungkapkan pemahaman mengenai faktor indi"idu yang men(etuskan situasi saat ini. b 'engekspresikan diri yang positif. 7nter"ensi : 1 *entukan respon emosional pasien A pasangan terhadap kelahiran sesarea. Rasional : kedua anggota pasangan mungkin mengalami reaksi emosi negatif terhadap kelahiran sesarea meskipun bayi sehat,

orangtua sering berduka dan merasa kehilangan karena tidak mengalami kelahiran per"agina sesuai yang diperkirakan. 2 *in$au ulang partisipasi pasienApasangan dan peran dalam pengalaman kelahiran. 7dentifikasi perilaku positif selama proses prenatal dan antepartal. Rasional : respon berduka dapat berkurang bila ibu dan ayah mampu saling membagi akan pengalaman kelahiran, sebagai dapat membantu menghindari rasa bersalah. 3 *ekankan kemiripan antara kelahiran sesarea dan "agina. Sampaikan sifat positif terhadap kelahiran sesarea. /an atur pera#atan pas(a patum sedekat mungkin pada pera#atan yang diberikan pada pasien setelah kelahiran "agina. Rasional: pasien dapat merubah persepsinya tentang pengalaman kelahiran professional. e. ,isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma $aringan A kulit rusak. *u$uan : infeksi tidak ter$adi 6riteria hasil : a +uka bebas dari drainase purulen dengan tanda a#al penyembuhan. b .ebas dari infeksi, tidak demam, urin $ernih kuning pu(at. 7nter"ensi : 1 5n$urkan dan gunakan teknik men(u(i tangan dengan (ermat dan pembuangan pengalas kotoran, pembalut perineal dan linen terkontaminasi dengan tepat. Rasional : membantu men(egah atau membatasi penyebaran infeksi. 2 *in$au ulang hemogolobin A hematokrit pranantal C perhatikan adanya kondisi yang mempredisposisikan pasien pada infeksi pas(a operasi. sesarea A sebagaiman persepsinya pada tentang sikap kesehatannya penyakitnya berdasarkan

Rasional : anemia, diabetes dan persalinan yang lama sebelum kelahiran sesarea meningkatkan resiko infeksi dan memperlambat penyembahan. 3 6a$i status nutrisi pasien. !erhatikan penampilan rambut, kuku $ari, kulit dan sebagainya !erhatikan berat badan sebelum hamil dan penambahan berat badan prenatal. Rasional : pasien yang berat badan 20E diba#ah berat badan normal atau yang anemia atau yang malnutrisi, lebih rentan terhadap infeksi pas(apartum dan dapat memerlukan diet khusus. ; /orong masukkan (airan oral dan diet tinggi protein, "itamin 3 dan besi. Rasional : men(egah dehidrasi C memaksimalkan "olume, sirkulasi dan aliran urin, protein dan "itamin 3 diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. 5 7nspeksi balutan abdominal terhadap eksudat atau rembesan. +epasnya balutan sesuai indikasi. Rasional : balutan steril menutupi luka pada 2; $am pertama kelahiran sesarea membantu melindungi luka dari (edera atau kontaminasi. ,embesan dapat menandakan hematoma. 6 7nspeksi insisi terhadap proses penyembuhan, perhatikan kemerahan udem, nyeri, eksudat atau gangguan penyatuan. Rasional : tanda-tanda ini menandakan infeksi luka biasanya disebabkan oleh steptococus. ) .antu sesuai kebutuhan pada pengangkatan $ahitan kulit, atau klips. Rasional : insisi biasanya sudah (ukup membaik untuk dilakukan pengangkatan $ahitan pada hari ke ; A 5. 8 /orong pasien untuk mandi sho#er dengan menggunakan air hangat setiap hari. Rasional : 'andi sho#er biasanya dii2inkan setelah hari kedua setelah kelahiran sesarea, meningkatkan hiegenis dan dapat merangsang sirkulasi atau penyembuhan luka. kolagen, besi diperlukan untuk sintesi

& 6a$i suhu, nadi dan $umlah sel darah putih. Rasional : /emam paska operasi hari ketiga, leucositosis dan tachicardia menun$ukkan infeksi. !eningkatan suhu sampai 38,3 3 dalam 2; $am pertama sangat mengindentifikasikan infeksi. 10 6a$i lokasi dan kontraktilitas uterus C perhatikan perubahan in"olusi atau adanya nyeri tekan uterus yang ekstrem. Rasional : Setelah kelahiran sesarea fundus tetap pada ketinggian umbilikus selama sampai 5 hari, bila in"olusi mulai disertai dengan peningkatan aliran lokhea, perlambatan in"olusi meningkatkan resiko endometritis. !erkembangan nyeri tekan ekstrem menandakan kemungkinan $aringan plasenta tertahan atau infeksi. 4. +mplementasi Setelah ren(ana tindakan pera#atan tersusun, selan$utnya ren(ana tindakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan situasi yang nyata untuk men(apai tu$uan yang telah ditetapkan. /alam pelaksanaan tindakan, pera#at dapat langsung melaksanakan kepada orang lain yang diper(aya di ba#ah penga#asan orang yang masih seprofesi dengan pera#at. (>ursalam, 2001 : 63 5. E,al#asi 9"aluasi dari proses kepera#atan adalah nilai hasil yang diharapkan dimasukkan kedalam S45! terhadap perubahan perilaku pasien. 0ntuk mengetahui se$auh mana masalah pasien dapat diatasi, disamping itu pera#at $uga melakukan umpan balik atau pengka$ian ulang $ika tu$uan yang telah ditetapkan telah ter(apai (>ursalam, 2001 : )1 .

You might also like