You are on page 1of 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Akidah Islam. Penulisan T! merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah !P" Agama Islam #ni$ersitas Ind%nesia. &alam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. #ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

&ep%k, ' (kt%ber )*+, Penulis

Akidah Islam
2.1.1. Sistem Aqidah Islam
Akidah dalam Islam disebut Iman, ia bukan hanya berarti per-aya melainkan keyakinan yang mend%r%ng se%rang muslim untuk berbuat. Akidah sebagai .undamen utama ajaran Islam bersumber pada al-/uran dan Sunnah karena dalam hal yang berkaitan dengan keyakinan tidak seluruhnya dapat ditemukan %leh kemampuan yang dimiliki %leh manusia. "erangka iman yang mendasari se%rang muslim dalam ajaran Islam ada enam, yaitu0 +. Iman kepada Allah SWT &alam akidah Islam, Tuhan memperkenalkan diri-Nya dan memberitahukan si.atsi.at-Nya kepada manusia melalui .irman-Nya yang disampaikan melalui utusan-Nya. Iman kepada Allah dan kepada si.at-si.at-Nya akan menandai perilaku se%rang muslim sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada dampak perilakunya ). Iman kepada !alaikat "eyakinan terhadap adanya malaikat bukan hanya sebatas mengetahui nama dan tugasnya saja, melainkan melahirkan dampaknya pada perilaku. 1ika kita meyakini bah2a ada malaikat yang senantiasa men-atat kebaikan dan keburukan manusia setiap saat, maka ia akan selalu berhati-hati dalam bertindak. ,. Iman kepada "itab Allah menurunkan 2ahyunya kepada manusia melalui 3asul-Nya yang tertulis dalam kitab-kitab-Nya. "itab Allah berisi in.%rmasi-in.%rmasi,aturan-aturan, dan hukumhukum Allah dari Allah bagi manusia. "itab-kitab Allah menjadi ped%man hidup manusia demi men-apai kebahagiaan dunia dan akhirat. "iatb-kitab Allah yang diturunkan kepada manusia telah disesuaikan dengan tingkat perkembangan kebudayaan manusia.

4. Iman kepada 3asul 3asul diutus untuk manusia agar manusia dapat memahami apa yang dikehendaki dan diren-anakan Allah, karena manusia tidak dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT. Allah menurunkan 2ahyu-Nya kepada manusia tidak se-ara langsung, melainkan memilih diantara manusia dan dijadikan-Nya utusan. 5. Iman kepada 6ari "iamat 7eriman kepada hari kiamat adalah meyakini akan kedatangannya agar kita bersiapsiap memperbaiki diri untuk menghadapi pengadilan Allah. 8. Iman kepada Takdir Takdir berasal dari kata 9adara, yang berarti mengukur,memberi kadar atau ukuran. 7eriman kepada takdir Allah akan melahirkan sikap %ptimisme, tidak mudah ke-e2a dan putus asa, sebab apa yang menimpa setelah segala usaha dilakukan merupakan takdir Allah, dan Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. 3ukun Iman yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang sistemik.

2.1.2. Pengertian dan Hakikat Akidah


!enurut bahasa :etim%l%gy; akidah berasal dari perkataan bahasa Arab yaitu kata dasar al-a9d yaitu al-3abith :ikatan;, al-Ibram :pengesahan;, al-Ahkam :penguatan;, al-Ta2uts :menjadi k%k%h, kuat;, al-syadd bi 9u22ah :pengikatan dengan kuat;, dan al-Itsbat :penetapan;. Sedangkan A9idah se-ara istilah :termin%l%gi; adalah perkara yang 2ajib dibenarkan %leh hati dan ji2a menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan k%k%h, yang tidak ter-ampuri %leh keraguan dakebimbangan. A9idah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada %rang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian a9idah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti a9idah dengan adanya Allah dan diutusnya pada 3asul. &alam pengertian lengkapnya, a9idah adalah suatu keper-ayaan dan keyakinan yang menyatakan bah2a Allah SWT itu adalah Tuhan <ang !aha =sa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. "eyakinan terhadap keesaan Allah SWT disebut juga >Tauhid?,

dari kata >Wahhada-<u2ahidu?, yang artinya mengesakan. 1adi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati se%rang se-ara pasti adalah a9idah@ baik itu benar atau pun salah. A9idah menurut hasan al-7anna adalah beberapa perkara yang 2ajib diyakini kebenarannya %leh hati, mendatangkan ketentraman ji2a yang tidak ber-ampur sedikit dengan keraguan-raguan. Adapun a9idah menurut Abu 7akar 1abir al-1aAairy adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima se-ara umum %leh manusia berdasarkan akal, 2ahyu dan .itrah. "ebenaran itu dipatrikan %leh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya se-ara pasti dan dit%lak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. 6akikat Iman &alam menjelaskan de.inisi akidah ada disebut perkataan keper-ayaan atau keimanan. Ini disebabkan Iman merupakan unsur utama kepada akidah. Iman ialah perkataan Arab yang berarti per-aya yang merangkumi ikrar :pengakuan; dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mempraktikkan dengan perbuatan. Ini adalah berdasarkan sebuah hadis yang bermaksud0 BIman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan beramal dengan angg%ta.B :al-6adis; Walaupun iman itu merupakan peranan hati yang tidak diketahui %leh %rang lain selain dari dirinya sendiri dan Allah SWT namun dapat diketahui %leh %rang melalui bukti-bukti amalan. Iman tidak pernah berk%mpr%mi atau bersek%ngk%l dengan kejahatan dan maksiat. Sebaliknya iman yang mantap di dada merupakan pend%r%ng ke arah kerja-kerja yang sesuai dan se-u-uk dengan kehendak dan tuntutan iman itu sendiri.

2.1.3 Pengembangan Akidah dalam Ilm Kalam


Setelah 2a.atnya 7aginda 3asulullah sh%llallahu >alaihi 2asallam, di mana &aulah Islamiyyah semakin meluas di ba2ah pimpinan para khali.ah, maka banyak umat manusia dari seluruh dunia memasuki agama Islam berb%nd%ng-b%nd%ng. !asyarakat Islam pada ketika itu mempunyai latar belakang agama dan pegangan yang berbedabeda. 7ahkan, mereka juga mempunyai .emahaman terhadap kehidupan yang berbeda dengan kehidupan yang diajarkan %leh Islam.

7ahkan, sebagian mereka ada dari kalangan %rang-%rang A?jam :bukan Arab; yang mengalami kesukaran untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al-/ur?an se-ara langsung. 7erdasarkan banyak .akt%r-.akt%r , maka risalah a9idah Islam dan tauhid murni ini semakin menantang untuk dijelaskan kepada masyarakat yang baru memeluk Islam. Sebagian dari mereka sudah terbiasa dengan pegangan dan k%nsep ketuhanan yang salah sehingga men-%ba memahami a9idah murni Islam dengan kerangka yang salah. (leh sebab itulah, timbul isu a9idah yang beragam seperti isu ta9dir yang merupakan isu yang paling a2al dibahas dalam masyarakat Islam,tentunya dalam bidang a9idah. Ini adalah suatu tantangan baru dalam masyarakat Islam, di mana dahulu, iman adalah suatu yang dihayati dan terealisasi dalam segenap kehidupan, namun dengan mun-ulnya generasi baru yang mempunyai pelbagai latar belakang pendidikan, keilmuan, pegangan, keper-ayaan, bahasa dan sebagainya, membuat pendekatan untuk menjelaskan tentang tauhid murni Islam perlu dikembangkan. Pada a2al perkembangan ilmu a9idah :suatu nama yang tidak di gunakan dalam Aaman a2al sala., lalu berkembang menjadi nama khusus untuk ilmu tauhid;, para ulama? tidak menumpukan sepenuh perhatian terhadap isu-isunya karena mereka lebih menumpukan sudut mengembangkan ilmu-ilmu berkaitan .emahaman terhadap hukum-hakam syariat Islam. Namun Apabila timbul isu-isu melibatkan a9idah, maka para ulama? hanya menghadapi indi$idu-indi$idu yang terlibat dengan perdebatan ilmiah yang ringkas. Ini bisa dilihat sebagai suatu asas bagi perkembangan ilmu 1idal :ilmu perdebatan; yang seterusnya memba2a kepada pengk%nsepan ilmu "alam Sunni, yaitu suatu perkembangan ilmu 1idal para ulama? Sunnah khusus dalam bidang a9idah Islam. di Antara para ulama? Sala. yang masyhur yang terlibat dalam perdebatan se-ara "alamiyyah :ilmu "alam atau ilmu 1idal; ini adalah Imam Abu 6ani.ah r.a. :2 +5* 6;, Imam As-Sya.i?e r.a. :20 )*4 6; Crujuk !ana9ib As-Sya.i?e %leh Al-7aiha9i0 +D45EF dan sebagainya.

Pada masa seperti ini, perkembangan ilmu tauhid ajaran Islam mula dibahas se-ara te%ri semata-mata tanpa berkaitan dengan penghayatan terhadap tauhid itu sendiri. !un-ul indi$idu-indi$idu yang sibuk membahas tentang si.at-si.at ketuhanan, perkara-perkara ghaib dan sebagainya tanpa menghayati tauhid murni dalam hati mereka. Se%lah-%lah, ilmu tauhid adalah suatu ilmu untuk dibahas tanpa mempunyai penghayatan dan rasa manisnya dalam diri manusia. Ini adalah hasil perkembangan perbahasan ilmu agama tanpa nilai keta92aan dalam sebagian ahli ilmu dan masyarakat a2am. Tidak dapat dina.ikan bah2a, para ulama? yang terlibat dalam memberi penjelasan terhadap a9idah Islam dalam masyarakat Islam adalah terdiri daripada para ulama? su.i juga, yang pada ketika itu lebih dikenali sebagai g%l%ngan AA-Guhhad :ahli Auhud;. T%k%h-t%k%h besar seperti Imam 6asan Al-7ashri :20 ++* 6; dan Imam 6arith Al-!uhasibi :20 )4, 6; adalah antara t%k%h-t%k%h su.i a2al yang terlibat membahaskan ilmu berkenaan dengan a9idah. Namun, pembahasan tauhid mereka berbeda dengan pembahasan tauhid naAh%ri :se-ara te%ri; karana mereka membahas tentang penyu-ian ji2a, tarbiah ker%hanian dan sebagainya sebagai usaha merealisasikan ilmu tauhid kepada bentuk penghayatan r%hani. Ini berbeda dengan perkembangan ilmu Tauhid NaAh%ri yang melibatkan perdebatanperdebatan se-ara istilah dan sebagainya. Sedangkan, ilmu a9idah atau ilmu tauhid yang dikembangkan %leh sebagian ulama? su.i menekankan k%nsep keterpaduan antara tauhid dengan akhlak :tauhid amali syuhudi; yang mana itu suatu 2arisan tauhid generasi a2al Islam yang masih dipelihara. Ilmu Tauhid yang mereka bahas bukan sekadar berbentuk te%ri, tetapi diterjemahkan dalam bentuk hubungan kehambaan dengan Allah s.2.t. melalui k%nsep Suhbah dan Tarbiah yang didasari %leh kaedah /ud2ah :-%nt%h; sebagaimana yang telah disebutkan. "aedah /ud2ah yang mereka gunakan itu sendiri mempunyai silsilahnya yang bersambung kepada Saidina 3asulullahsh%llallahu >alaihi 2asallam karana para ulama? su.i mengambil 9ud2ah daripada para ulama? tabi?in yang mengambilnya daripada para sahabat r.a. yang mana mereka mengambilnya daripada 3asulullah sh%llallahu >alaihi 2asallam.

"etika perkembangan ilmu tauhid amali sedang marak dalam g%l%ngan su.i khususnya, mun-ul beberapa indi$idu yang terus tenggelam dalam pembahasan tauhid berbentuk te%ri :Ilmu Tauhid NaAh%riDkalam;, lalu timbul perdebatan hangat tentang masalah-masalah ketuhanan dan sebagainya, berdasarkan banyak .akt%r. Antaranya adalah berlebihan dalam menggunakan akal untuk berinteraksi dengan masalahmasalah a9idah dan kelemahan dalam menguasai ilmu bahasa Arab yang sempurna sehingga salah .aham dalam memahami nas-nas mutasyabihat yang melibatkan masalah-masalah a9idah. &i Antara mereka yang terlibat dengan kesesatan dalam masalah a9idah adalah seperti Washil bin Atho (w: 130 H) yang merupakan murid Imam 6asan Al-7ashri yang akhirnya keluar dari majlis Imam Al-7ashri lalu membuat majlis ilmu sendiri karena mempunyai .emahaman yang berbeda daripada Imam 6asan Al-7ashri khususnya dalam beberapa masalah a9idah. Akhirnya, .aham Washil bin >Ath%? dikenal sebagai !u?taAilah. Hemahaman ini juga dikembangkan %leh >Amr bin Ubaid (80-142 H) dan kemudian dikembangkan %leh Abu 6udhail Al->Alla. :20 )8' 6;, !a?bad bin >#bbad Al-Silmi :20 ))* 6; dan seterusnya %leh Abu Ali Al- ubbai! (w: 330 H)" &i samping itu juga, sebelum mun-ulnya g%l%ngan !u?taAilah, mun-ul indi$idu yang menimbulkan kekeliruan dalam masalah a9idah seperti #abad Al- uhani Al-$ashri (w: 80 H) dan Ihailan Ad-&imasy9i :20 +*5 6;. Hemahaman kedua indi$idu ini dikenal sebagai /adariyyah., masalah Ta9dir atau /adar adalah di antara masalah baru yang paling a2al diperbin-angkan %leh g%l%ngan sesat pada masa sala.. 7egitu juga dengan mun-ulnya indi$idu bernama ahm bin %a&wan (w: 128 H) yang terlibat dengan .aham 1abbariyyah. Haham ini berbeda dengan .aham /adariyyah 2alaupun kedua-duanya masih berkaitan dengan masalah 9adar. Namun, keduag%l%ngan ini terpeleset dari tauhid murni Islam. I%l%ngan !ujassimah juga termasuk di antara g%l%ngan yang menyele2eng dalam masalah a9idah. !ereka memahami nas-nas mutasyabihat dengan .emahaman bahasa yang maknanya dibatasi dengan penggunaannya kepada makhluk. menjisimkan Allah s.2.t. apakah se-ara jelas atau se-ara tidak langsung. alu, mereka

&i Antara g%l%ngan !ujassimah adalah g%l%ngan 6isyamiyyah yang dipel%p%ri %leh His'am bin Al-Ha(am (w: 1)0 H) dan Al-!ughiriyyah yang dipel%p%ri %leh Al#u*hirah bin bin %aid (w: 11) H) dari kalangan Syiah. 7egitu juga g%l%ngan !u9%tiliyyah yang dipel%p%ri %leh #u+otil bin %ulaiman (w: 1,0 H) dan dan g%l%ngan Al-"arramiyyah yang dipel%p%ri %leh #uhammad bin Al--arram (atau Al-iram. w: 2,, H) dari kalangan ahli hadith. Adapun .emahaman g%l%ngan !ujassimah ini masih mempunyai pengaruh yang kuat hingga hari ini 2alaupun kebanyakan mereka berlindung di sebalik nama-nama indah yang mengelabui para penuntut ilmu dan masyarakat a2am. "etika perkembangan ini mun-ul ,maka ilmu tauhid atau a9idah lebih dibahas se-ara te%ri di bandingkan dengan sebelum ini,yang dikembangkan dalam masyarakat se-ara praktikal dengan tarbiah ker%hanian :tauhid amali syuhudi;. Namun, ini tidak mena.ikan peranan penting para ulama? su.i yang masih menjaga manhaj tarbiah ummah dan penyu-ian ji2a yang menjadi aspek terpenting dalam mengembangkan tauhid amali yang di2arisi se-ara murni daripada para sahabat r.a. dan tabi?in yang sudah men-apai tahap ihsan. #un/uln0A 1olon*an Al-As'airah dan Al-#aturidi''ah "etika T=31A&I 7=NT#3AN antara g%l%ngan-g%l%ngan yang telah di sebutkan tadi dengan g%l%ngan As-Sa2ad Al-A?Ah%m :maj%ritas ulama? Islam; iaitu g%l%ngan Ahlus-Sunnah 2al 1amaah, maka mun-ul dua t%k%h utama yang sangat berperan dalam mengembangkan ilmu tauhid se-ara te%ri ini, dalam rangka untuk menghadapi dan meng-%unter gel%mbang .emahaman-.emahaman sesat dari g%l%ngan-g%l%ngan ahli bid?ah. T%k%h pertama yang dimaksudkan ialah Imamuna Abu Al-Hasan Al-As'ari (w: 324 H). 7eliau besar dalam lingkungan keilmuan g%l%ngan !u?taAilah sehingga beliau sendiri terpengaruh dengan .aham tersebut. di Antara guru beliau adalah t%k%h !u?taAilah terkemuka iaitu Abu Ali Al-1ubba?ie. Namun, Allah s.2.t. memberi hidayah kepada beliau sehingga beliau akhirnya kembali kepada a9idah ahlus-sunnah 2al jamaah, iaitu a9idah murni Islam.

7eliau melihat pentingnya mempertahankan a9idah murni Islam :a9idah ahlus-sunnah 2al jamaah; dengan sebuah manhaj penghujahan yang lengkap dan jelas, iaitu dengan menggabungkan manha2 na+li (m!n**una(an nas) dan a+li (m!n**una(an (a!dah a(al). Sebagaimana telah diisyaratkan %leh Sheikh Ibn "haldun, Imam Abu Al-6asan AlAsy?ari mengembangkan manhaj beliau dalam bidang a9idah berdasarkan manhaj Imam Ibn "ullab :20 )4* 6; dan dan Imam Al-!uhasibi :20 )4, 6;. "etika itu, perkembangan ilmu tauhid NaAh%ri $ersi sunni atau ilmu "alam $ersi sunni sangat diperlukan khususnya untuk membentuk suatu met%d%l%gi .emahaman terhadap a9idah murni Islam dan kaedah penjagaan a9idah daripada .aham-.aham yang sesat. !aka, penggunaan ilmu l%gika sangat diperlukan khususnya dalam menyusun kerangka .emahaman yang sahih terhadap nas dan seterusnya menyusun kaedah-kaedah asas a9idah murni Islam dan hujah-hujahnya. 1ika kita s%r%ti pun-ak mun-ulnya .aham-.aham sesat yang diba2a leh kel%mp%kkel%mp%k pinggiran :syaAd; dalam masyarakat Islam, kita dapati bah2a itu semua kembali kepada dua alasan utama iaitu0 +. "elemahan dalam menguasai ilmu berkaitan dengan pemikiran. ). "elemahan dalam menguasai ilmu bahasa Arab. (leh sebab itu, banyak %rang yang sesat dalam masalah a9idah didapati karena terperangkap apakah karena berlebihan dalam menggunakan akal ataupun lemah dalam memahami uslub bahasa Arab sehingga salah .aham terhadap nas-nas mutasyabihat. 7agi g%l%ngan yang terlalu berpegang dengan akal,membuat mereka tidak mengetahui batasan-batasannya dalam menyingkap hakikat ketuhanan sebenar, maka ia akan men%lak nas-nas yang jelas sehingga menyimpulkan pendapat-pendapat yang terpeleset lagi sesat. 7egitu juga dengan g%l%ngan yang tidak memahami uslub bahasa Arab dan mengabaikan sama sekali peranan akal dalam memahami sebagian si.at kesempurnaan Allah se-ara umum, lalu akhirnya salah .aham terhadap nas-nas mutasyabihat sehingga terlibat dengan .aham Tajsim :menjisimkan Allah;, Tasybih :menyerupakan si.at-si.at Allah dengan si.at-si.at makhluk; dan sebagainya.

!aka, Imam Abu Al-6asan Al-Asy?ari adalah se%rang t%k%h yang diberi kekuatan %leh Allah s.2.t. dalam menggabungkan penguasaan akal yang -erdas serta penguasaan .emahaman terhadap nas se-ara jelas, lalu menyusun kaedah-kaedah umum atau manhaj asas dalam memahami a9idah murni Islam. !aka, beliau dinilai sebagai t%k%h paling berpengaruh dalam menggabungkan kaedah a9li dan na9li dalam bidang a9idah Islam. Imam Abu !anshur Al-!aturidi :20 ,,, 6; juga merupakan se%rang t%k%h yang sangat berperanan dalam mengembangkan manhaj sahih dalam bidang a9idah Islam atau dalam ilmu Tauhid NaAh%ri ini. !anhaj beliau dalam bidang a9idah bisa didapat dalam kitab beliau berjudul "itab At-Tauhid. 7eliau dianggap sebagai pengembang manhaj tauhid naAh%ri dalam rangka membela a9idah ahlus-sunnah 2al jamaah di Samar9and, sebagaimana Imam Al-Asy?ari yang mengembangkan manhajnya di Ira9. Imam Abu !anshur Al-!aturidi berguru dengan beberapa ulama? antaranya Imam Abu Nasr Ahmad bin Al-Abbas Al->Iyadhi, Imam Ahmad bin Isha9 Al-1uAjaji, Imam Nashir bin <ahya Al-7alkhi dan Imam !uhammad bin !u9atil Ar-3aAi. Imam Ahmad bin Isha9 Al-1uAjaji dan Imam Nashir bin <ahya berguru dengan Imam Abu Sulaiman !usa bin Sulaiman Al-1uAjaji. Imam Abu Sulaiman !usa Al-1uAjaji pula berguru dengan Imam Abu <usu. :20 +') 6; dan Imam !uhammad bin 6asan As-Syaibani :20 +'J 6; yang mana kedua-duanya merupakan murid-murid utama Imam Abu 6ani.ah r.a. :20 +5* 6;. Imam !uhammad bin !u9atil Ar-3aAi juga berguru dengan Imam !uhammad As-Syaibani r.a.. Imam Al-!aturidi bukan sekadar mengambil .i9h Imam Abu 6ani.ah daripada para guru beliau malah mengambil usul a9idah dan manhaj a9idah Imam Abu 6ani.ah daripada mereka karena Imam Abu 6ani.ah juga di antara para ulama? yang paling a2al membahas tentang a9idah Islam khususnya dalam kitab beliau Al-Hi9h AlAkbar. Imam Al-!aturidi dianggap sebagai pengembang manhaj a9idah Imam Abu 6ani.ah dengan -ara yang lebih kemas dan sistematik. Setelah itu, manhaj kedua-dua imam ini mendapat penerimaan luas daripada kebanyakan ulama? Islam pada Aaman tersebut dan Aaman seterusnya sehingga Aaman

10

sekarang ini. !ereka yang menisbahkan diri kepada manhaj Imam Al-Asy?ari dalam penghujahan pada masalah a9idah dikenal sebagai g%l%ngan Al-Asya?irah sedangkan mereka yang menggunakan manhaj Imam Al-!aturidi dikenali sebagai g%l%ngan Al!aturidiyyah. Pembahasan a9idah mereka yang bersi.at NaAh%ri :te%ritikal; ini akhirnya dikenali sebagai ilmu "alam $ersi Sunni karana mempunyai unsur penggunaan akal di samping penggunaan nas :Na9li;. Sheikh Ibn "haldun berkata tentang perkembangan ini0 :Ilmu "alam; ialah ilmu yang mengandung hujah-hujah terhadap a9idah-a9idah yang diper-ayai dengan bukti-bukti se-ara A9liyyah :pembuktian se-ara l%gikal; dan men%lak g%l%ngan bid?ah yang terpeleset daripada a9idah sala. dan ahlus-sunnah. C!u9%ddimah Ibn "haldun ))5F !aka, kedua-dua imam serta para pengikut mereka dikenal dalam sejarah sebagai para pahla2an dalam bidang a9idah yang membela a9idah murni Islam khususnya se-ara NaAh%ri yang sangat penting dalam bidang keilmuan Islam. Imam Ahmad ibn 6ajar Al-6aithami berkata0 Ahli bid?ah ialah %rang yang berpegang dengan pegangan yang berbeda dengan a9idah Ahlus-Sunnah. Adapun Ahlus-Sunnah adalah a9idah yang dipegang %leh Abu Al-6asan Al-Asy?ari, Abu !anshur Al-!aturidi dan mereka yang mengikut :manhaj; kedua-duanya. CAl-Hata2a Al-6adithiyyah mDs)*5F 3!r(!mban*an 4lmu -alam %unni (4lmu 5auhid 6a7hori) Setelah para ulama? menerima manhaj Imam Abu Al-6asan Al-Asy?ari dan Imam Abu !anshur Al-!aturidi dalam bidang a9idah, maka maAhab keduanya terus dikembangkan merentasi Aaman. "edua-madrasah mempunyai para ulama? agung yang mengembangkannya serta menyempurnakan perbahasan-perbahasan serta penghujahan mereka berdua. di Antara murid-murid kepada Imam Al-Asy?ari yang kuat mengembangkan maAhab Imam Al-Asy?ari adalah0 +. Imam Abu Al-6asan Al-7ahili ). Imam Abu Al-6asan 7undar As-SyiraAi :teman Imam As-Syibli;

11

,. Imam Abu Abdillah bin !ujahid Al-7ashri :juga murid Imam Sahl At-Tustari; 4. Imam Abu Sahl As-Shu?lu9i :juga murid Imam Ibn Abi 6atim; 5. Imam Abu Abdillah At-Tha?ie "emudian, murid-murid kepada para imam tersebut mengembangkan maAhab Imam Al-Asy?ari dalam masalah a9idah.di Antara mereka adalah +. Imam Sai. As-Sunnah Al-/adhi Abu 7akr bin At-Thayyib bin Al-7a9illani Al!aliki :murid Imam At-Tha?ie. Antara kitab beliau yang terpenting adalah Al-Insh%. Hima <ajibu I?ti9aduhu 2a a <ajuAu Al-1ahl 7ihi danTamhid AlA2a?il.; ). Imam Abu 7akr Ibn Hurak Al-As.ahani :20 4*8 6;. 7eliau berguru dengan Imam Abu Al-6asan Al-7ahili bersama-sama Imam Al-7aiha9i dan Imam Al/usyairi. Antara kitab beliau dalam mengembangkan maAhab Imam Abu Al6asan Al-Asy?ari adalah kitab !ujarrad !a9alat Al-Asy?ari. ,. Imam Al-#staA Abu Isha9 Al-Is.irayini :m0 4+';. 7eliau adalah murid Imam Al7ahili. "emudian, ianya dikembangkan %leh para ulama? Al-Asya?irah pada peringkat ketiga yang merupakan di antara murid-murid kepada para imam tersebut. mereka adalah0 +. Imam Abu Al-/asim Al-Is.irayini :20 45) 6;. 7eliau berguru dengan Imam Abu Isha9 Al-Is.irayini dan bersahabat dengan Imam Al-7aiha9i. di Antara murid beliau adalah0 Imam Al-6aramain, guru kepada 6ujjatul Islam Imam AlIhaAali r.a. dan Imam &hiya?uddin Al-3aAi, ayahnda kepada Imam Hakhruddin Al-3aAi. ). Imam Al-#staA Abu 7akr Al-7aiha9i :20 ,'4 6;. 7eliau berguru denga Imam Abu Isha9 Ibrahim bin !uhammad bin Ibrahim Al-Is.irayini dan Imam Abu 7akr bin Hurak. di Antara buku-buku tulisan beliau adalah0 Al-Asma? 2a As-Si.at sebesar dua jilid :buku rujukan dalam bidang a9idah; dan Al-I?ti9ad. Seterusnya, dikembangkan %leh para ulama? di antara mereka yang terkemuka adalah seperti0

12

+. Imam Abu Isha9 Ibrahim bin Ali bin <usu. As-SyiraAi :,J,-4E8 6;. 7eliau adalah murid Imam Al-"hatib Al-7aghdadi, Imam Al-/adhi Abu At-Thayyib At-Tabari, Imam Abu Abdillah !uhammad bin Abdillah bin Ahmad Al-7aidha2i, Imam Al-Ha9ih AA-Gujaji dan sebagainya. Antara tulisan beliau dalam bidang a9idah adalah0 Al-Isyarah ila !aAhab Ahl Al-6a9. ). Imamul 6aramain Abu Al-!a?ali Al-1u2aini :4+J-4E' 6;. 7eliau berguru kepada ayahndanya Imam Abdullah Al-1u2aini dan Imam Abu Al/ashim Al-Iska.i Al-Is.arayini. Antara kitab-kitab beliau khususnya dalam bidang a9idah adalah0 Al-Irsyad ila /a2athi@ Al-Adillah .i #sul Al->I?ti9ad, Ar-3isalah AnNiAhamiyyah :Al-A9idah An-NiAhamiyyah;, As-Syamil .i #sul Ad-&in, Adillah .i /a2a?id >A9a?id Ahl As-Sunnah 2a Al-1ama?ah 7egitulah seterusnya, maAhab Al-Asy?ari dalam a9idah terus dikembangkan %leh banya ulama? besar di antara mereka adalah seperti0 +. Imam Abu Al-Hath !uhammad As-Syahrastani :20 54' 6; khususnya menerusi kitab Nihayah Al-I9dam .i Ilm Al-"alam dan Al-!ilal 2a AnNihal. ). Imam Hakhruddin Ibn Asakir :4JJ-5E+ 6; khususnya menulis kitab Tabyyiin "aAb Al-!u.tari merupakan buku yang menghimpun sebagian nama-nama para ulama? Al-Asya?irah yang besar. ,. 4. "hatib Ar-3iy Imam &hiyauddin Abu Al-/asim #mar Al-3aAi khususnya meneruskan kitab Ihayah Al-!aram .i Ilm Al-"alam. Imam Hakhruddin Al-3aAi r.a. :20 8*8 6; anak kepada Imam &hiya?uddin Ar3aAi, khususnya dalam buku beliau Asas At-Ta9dis dan Al-!asa?il Al"hamshun .i #sul Al-"alam. 5. 8. E. Imam Al-Amidi :e0 8,+ 6; khususnya buku beliau Ibkar Al-A.kar dan Ihayah Al-!aram .i Ilm Al-"alam Imam Al-Iji :8'*-E58 6; khususnya kitab-kitab beliau0 Al-!a2a9i. .i Ilm Al"alam, 1a2ahir Al-"alamdan Al->A9a?id Al-Adhiyyah Imam !uhammad bin <usu. As-Sanusi :20 'J5 6; khususnya buku beliau #mm Al-7arahin, Al-!anhaj As-Sadid dan A9idah Ahl At-Tauhid Al-"ubra am?atul

13

Setelah itu, perkembangan kitab-kitab Al-Asya?irah lebih bersi.at syarahan, ulasan dan -atatan terhadap kitab-kitab terdahulu. Perkembangan ilmu a9idah se-ara NaAh%ri atau ilmu kalam ini sangat memainkan peranan penting dalam menyusun kerangka asas dalam berinteraksi dengan masalah a9idah khususnya melibatkan bab ketuhanan, berdasarkan .emahaman nas yang jelas dan penggunaan kaedah akal yang seimbang. !aka, Tauhid yang diajarkan %leh 3asulullah sh%llallahu >alaihi 2asallam adalah suatu Tauhid Amali Syuhudi atau suatu Tauhid praktikal dan penghayatan, yang mana a9idah adalah suatu yang disemat dalam ji2a dalam bentuk penghayatan. Tauhid Amali ini adalah suatu tauhid yang murni yang lahir daripada suatu pr%ses penyu-ian ji2a :TaAkiyyah An-Nu.us; dan tarbiah ker%hanian. (leh sebab itulah, 3asulullah sh%llallahu >alaihi 2asallam merupakan se%rang mur%bbi agung kepada para sahabat r.a. yang menerapkan tauhid Amali ini dalam ji2a mereka melalui tarbiah ker%hanian. Namun, setelah mun-ulnya g%l%ngan yang sesat dalam masalah a9idah khususnya ketika salah .aham terhadap nas-nas Islam, maka para ulama? terpaksa menghimpun ilmu a9idah dalam bentuk te%ri untuk memelihara a9idah umat Islam daripada salah .aham dalam masalah a9idah dan menyusun manhaj sahih dalam berinteraksi dengan nas-nas :termasuklah nas-nas mutasyabihat; yang melibatkan masalah a9idah. Walau bagaimanapun, kesibukan dan .%kus terhadap ilmu Tauhid NaAh%ri :berbentuk te%ri; ini tidak menyebabkan ilmu Tauhid Amali Syuhudi ini terhenti perkembangannya dalam masyarakat Islam. malah dikembangkan %leh para ulama? su.i dalam bentuk Tarbiah 3uhiyyah Amaliyyah :tarbiah ker%hanian praktikal; dan dikembangkan juga melalui penulisan-penulisan mereka dalam ilmu Tasa22u.. 7ahkan, ketika ilmu Tauhid NaAh%ri sedang dikembangkan dalam bentuk ilmu "alam %leh g%l%ngan Al-Asya?irah dan Al-!aturidiyyah, sebagian para ulama? su.i turut terlibat membahas ilmu Tauhid NaAh%ri ini juga bahkan kebanyakan mereka menjadikan asas-asas manhaj a9idah Al-Asya?irah atau Al-!aturidiyyah sebagai pendahuluan bagi perjalanan menuju Allah s.2.t. :perjalanan ker%hanian; karana tanpa asas a9idah yang jelas dan sahih, maka perjalanan ker%hanian menuju Allah

14

s.2.t. tidak memba2a kepada natijah yang sahih kerana a9idah adalah asas bagi ibadah dan pengabdian. 7ahkan, sebahagian para ulama? !utakallimin yang terlibat dalam membahas ilmu Tauhid NaAh%ri :ilmu "alam; ikut menggalakkan pelajaran ilmu Tasa22u. dan tarbiah ker%hanian sebagai penyempurnaan dan perealisasian terhadap ilmu A9idah yang telah dipelajari. !aka, kita dapat simpulkan dua bentuk hubungan antara ilmu A9idah :NaAh%ri; dengan ilmu Tasa22u. iaitu0 #lama? Su.i berpegang dengan ilmu "alam sebagai pendahuluan pembahasan ilmu Tasa22u..

2.1.! Im"lementasi Akidah #alam Kehid "an


Pengertian a9idah dalam Al /uran adalah keimanan kita kepada Allah SWT yakni mengakui ke2ujudanNya. A9idah merupakan kerangka dasar atau .%ndasi dari ajaran Islam karena a9idah bera2al dari keyakinan kepada Allah SWT. Seringkali ketika membi-arakan kemurnian dan urgensi makna akidah, kita hanya akan menariknya pada satu kutub0 penyu-ian ji2a dan p%rsinya lebih besar pada aspek ruhi'ah dan ibadah mahdhah. Penulis pun a2alnya diminta untuk mengisi tema ini dengan suasana ngeruhiy banget. Tidak sepenuhnya salah memang, namun untuk memurnikan : tashil; berarti kita harus mengembalikan sesuatu pada asalnya, membuka kembali apa yang menutupinya, dan membersihkan dari segala sesuatu yang men%dainya. 6ah, bila akidah hanya dipahami semata-mata sebagai aspek penyu-ian ji2a pribadi yang tidak terimplementasi dalam aspek kehidupan lain, maka yang terjadi bukan pemurnian, melainkan degradasi dan penyempitan makna. 7ayangkan, bagaimana pandangan Anda terhadap se%rang muslim yang sangat ketat perhatiannya terhadap shalat di a2al 2aktu sementara di aspek lain tugastugas kerjanya diselesaikan melebihi batas 2aktuK 7agaimana pandangan Anda terhadap se%rang muslim yang sangat ketat perhatiannya terhadap dAikir dan d%a sementara malas dalam bekerjaK 7agaimana pula dengan se%rang muslim yang

15

bertahun-tahun memba-a kitab akhlak sementara hubungan s%sialnya sangat kaku dan -enderung kerasK Apakah itu makna kemurnian akidahK Atau dalam le$el k%lekti., bagaimana pandangan Anda terhadap negara kita yang menjadi salah satu penyumbang jamaah ibadah haji terbesar, sementara di satu sisi juga menjadi negara terk%rupK 7agaimana pula pandangan Anda terhadap dunia Islam se-ara umum yang memiliki d%ktrin al-islamu 'alu wala 'ula alaih :Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya;, namun masih tertinggalK 7ahkan di beberapa belahan dunia diinjak-injak dan dipermainkan tanpa punya kekuatan untuk sekedar mengangat muka di hadapan negara lain. Apakah sekedar itu makna akidahK (leh karena itu !uhammad /uthb dalam pernyataannya di atas hendak membuka kembali tabir makna akidah yang telah disempitkan dalam bilik-bilik ruhani yang sebenarnya k%s%ng dan gersang dalam implementasi :2a&aa& ruuhi;. Sebagaimana se%rang 1amaluddin al-A.ghani pernah menyindir kita saat melan-%ng ke negara yang n%nmuslimnya may%ritas, %a'a m!lihat 4slam di sini walau8un tida( m!lihat ban'a( oran* 4slam" %!m!ntara di n!*ara ma'oritas muslim. sa'a lihat ban'a( oran* 4slam ta8i tida( m!lihat 4slam" Artinya, selama ini akidah kita miskin implementasi dan diterapkan se-ara parsial. Padahal, ia seharusnya bukan hanya men-akup masalah ruhi'ah, tapi juga manha2i'ah, &i(ri'ah bahkan implementasi 2asadi'ah. Akidah kita, yang se-ara ringkas terangkum dalam dua kalimat syahadat, belum mampu menjadi asasul in+ilab :dasar-dasar perubahan; yang signi.ikan dalam kehidupan dari le$el indi$idu hingga umat. Padahal, inilah urgensi terbesar dari kekuatan akidah. Itu pula yang dahulu mengubah tatanan s%sial masyarakat Islam se-ara re$%lusi%ner dan pr%gresi. tanpa melupakan masalah kekhusyukan ruhani. 9an a8a(ah oran* 'an* sudah mati (!mudian dia -ami hidu8(an dan -ami b!ri(an (!8adan'a /aha'a 'an* t!ran*. 'an* d!n*an /aha'a itu dia da8at b!r2alan di t!n*ah-t!n*ah mas'ara(at manusia. s!ru8a d!n*an oran* 'an* (!adaann'a b!rada dalam *!la8 *ulita 'an* s!(ali-(ali tida( da8at (!luar dari 8adan'a: 9!mi(ianlah -ami 2adi(an oran* 'an* (a&ir itu m!mandan* bai( a8a 'an* t!lah m!r!(a (!r2a(an :Al-An?am0 ++);

16

7ukankah sirah 3asul sudah sering kita dengarK Shalatnya yang khusyuk dan panjang, tidak bert%lak belakang dengan penunaian amanat dunianya. Ia adalah %rang yang sangat menghargai 2aktu dan menepati janji. 7ekerja ihsan, seakan-akan melihat Allah dan dalam penga2asan-Nya. !enjaga kebersihan diri dan lingkungan. !emperhatikan ilmu dan pengembangan ek%n%mi umat. &%a dan dAikirnya tidak mengurangi kerja-kerja taktisnya. "elembutan tidak mengurangi her%ismenya di medan laga, puluhan perang telah dilalui dalam usianya yang di atas 4* tahun. &r. <usu. /ardha2i menulis dalam buku al-4man wal Ha'at, 3!n*aruh iman ba*i 8!mbaharuan 2iwa s!sun**uhn'a tida( dira*u(an la*i" $!rba*ai (!2adian /u(u8 m!n2adi sa(si" Ahli-ahli s!2arah (a*um m!lihat 8!rubahan b!sar 'an* dialami ban*sa Arab s!sudah m!r!(a disinari /aha'a iman" 9ari su(u-su(u b!r8!/ah b!lah m!n2adi umat 'an* b!rsatu" 9ari l!mah m!n2adi (uat" 9ari 8!n**!mbala binatan* t!rna(. m!n2adi ban*sa-ban*sa dan 8!mb!ntu( (!buda'aan baru" 3!rubahan 'an* luar biasa ini t!r2adi dalam masa sin*(at" $u(an b!r8uluh tahun dan bu(an b!r8uluh abad. m!lain(an dalam masa 'an* tida( l!bih dari 23 tahun" 3!rubahan ini adalah (ar!na 8!n*aruh iman. 'an* ditanam(an ol!h 6abi $!sar #uhammad %aw dalam 2iwa sahabat dan 8!n*i(ut-8!n*i(utn'a" #!r!(a b!r8indah dari masa 2ahili'ah (! 7aman 4slam" 9ari m!mu2a b!rhala (!8ada m!n'!mbah 5uhan 0an* #aha ;sa" 9ari su(u-su(u ban*sa 'an* t!r8!n/il m!n2adi umat 'an* m!nulis s!2arah baru d!n*an tinta (!!masan"< 1adi seharusnya, iman itu berdampak bukan hanya ketenangan ji2a, tapi terasa dan terlihat dalam kehidupan s%sial, bahkan yang si.atnya kerja-kerja dunia2i. &i antaranya, <usu. /ardha2i menulis bah2a akidah, iman, dan tauhid itu bisa memperbesar prestasi kerja, di antara indikat%rnya meningkatkan pr%duksi, mengerjakan sesuatu dengan ihsan, menghargai 2aktu, pr%dukti.itas tinggi tanpa alasan terhambat ibadah, dan mampu memakmurkan bumi dengan kerja-kerja kita. !uhammad /uthb juga menulis bah2a sebenarnya akidah, kalimat la ilaha illa=lah, mengandung tuntutan-tuntutan yang sebenarnya telah ditunjukkan dalam sirah. Tuntutan itu mulai dari yang mahdhah sampai *hairu mahdhah. &ari tuntutan keimanan, penyembahan, legislasi, m%ral, pemikiran, peradaban, bahkan sampai ekpresi seni.

17

alu mengapa kita sering terjebak pada penyempitan makna akidahK !uhammad /uthb memaparkan beberapa .akt%r utamanya dalam buku =aa 4laha 4lla=lah: s!ba*ai A+idah %'ariah dan %ist!m -!hidu8an . Pertama, pandangan yang hanya menganggap bah2a iman terbatas hanya pada pembenaran hati yang dikukuhkan lisan, sementara amal sering diabaikan dalam -akupan iman. "edua, perilaku su&ism! yang .atalistik, mena.ikkan bah2a Islam merupakan agama amal dan perjuangan dalam (!hidu8an n'ata, agama jihad dan peng%rbanan untuk menegakkan sistem 3abbani dalam dunia n'ata. "etiga, in$asi pemikiran yang dilakukan pihak eksternal yang kha2atir bila Islam akan kembali bangkit jika akidah umatnya terimplementasi sempurna. A9idah harus diimplementasikan dalam aspek kehidupan manusia antara lain 0 +; A9idah dalam indi$idu Implementasi a9idah dalam indi$idu adalah berupa per2ujudan enam rukun iman dalam kehidupan manusia. L%nt%hnya antara lain merenungkan kekuasaan Allah s2t, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita dia2asi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al /uran, menjalani risalah nabi,, bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, dan berikhtiar sebelum berta2akal. ); A9idah dalam kehidupan keluarga L%nt%h implementasi a9idah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin %leh ayah, dan berd%a sebelum melakukan sesuatu. ,;A9idah dalam kehidupan bermasyarakat

L%nt%h implementasi a9idah dalam kehidupan bermasyarakat adalah t%l%ng men%l%ng, t%leransi, musya2arah, bersikap adil, menyadari bah2a derajat manusia itu sama di depan Allah s2t dan pembedanya adalah nilai ketak2aannya. 4; A9idah dalam kehidupan bernegara L%nt%h implementasi a9idah dalam penanaman a9idah yang ditanamkan ke rakyat suatu negara. 1ika hal itu dilaksanakan, negara tersebut memper%leh kehidupan yang baik.

18

5; A9idah dalam pemerintahan L%nt%h implementasi a9idah dalam pemerintahan adalah itjihad. Itjihad dilakukan dengan berasaskan Al /uran. Itjihad dilakukan utntuk mendapat penyelesaian masalah yang tidak terdapat dalam Al-/uran. &i dalam ajaran Islam, pendidikan a9idah merupakan salah satu hal yang sangat .undamental, serta menjadi landasan bagi sese%rang di dalam menjalankan ibadah dan melaksanakan amal shaleh. &isinilah perlunya penerapan pendidikan a9idah akhlak se-ara dini untuk ditumbuhkembangkan dalam kehidupan rumah tangga, sehingga hidup dan kehidupan sese%rang dapat menjadi landasan untuk berbuat yang dapat mempunyai nilai ibadah serta beramal yang baik. Sayyid Sabi9 menyatakan, tujuan hidup menurut pandangan Islam ialah amal shaleh, berbuat kebajikan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan menunjukkan karunia Tuhan. &ari sudut pandang inilah pendidikan a9idah akhlak merupakan salah satu kriteria yang harus di-arikan alternati. dalam sistem penerapan dalam rumah tangga yang dengan sendirinya bila pendidikan a9idah akhlak dapat di2ujudkan dalam kehidupan rumah tangga, maka akan melahirkan sikap kemandirian yang teguh dan tidak mudah di%mbang-ambingkan %leh suasana dan k%ndisi. Sebab pada dasarnya manusia lahir telah memba2a a9idah berupa amanah dari Tuhannya yakni a9idah Islam. &alam kehidupan manusia de2asa ini, nampaknya masih ada diantara %rang%rang Islam itu sendiri yang tidak se-ara murni dan k%nsek2en menyembah, masih ada di antara manusia yang meyakini benda memiliki kekuatan ghaib, yang pada akhirnya mereka meminta berkah karena dianggapnya dapat memberikan jalan hidup bagi mereka untuk men-apai kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat. &engan adanya keyakinan seperti yang disebutkan di atas, menunjukkan bah2a penerapan pendidikan a9idah akhlak sese%rang belum mantap. 6al ini perlu pemberian se-ara dini pendidikan a9idah akhlak terhadap perkembangan anak, khususnya %leh %rang tua dalam rumah tangga untuk mampu men-erminkan suasana

19

yang bernilai ibadah dalam pergaulan masyarakat. &engan demikian diharapkan kepada pelaksana pendidikan a9idah terutama kalangan %rang tua dalam rumah tangga agar senantiasa dilaksanakan sejak dini. Sebab, menurut Syekh !uhammad Abduh !anusia hidup menurut a9idahnya, bila a9idahnya benar maka akan benar pulalah jalan hidupnya dan a9idah itu bisa betul apabila %rang yang mempelajarinya dengan -ara betul pula. Penjelasan di atas menunjukan bah2a manusia, khususnya umat Islam harus senantiasa diarahkan kepada a9idah yang benar yang dilakukan %leh %rang tua dalam masyarakat. &engan demikian kehidupan rumah tangga akan berjalan sebagaimana yang dikehendaki %leh ajaran Islam.

2.1.$ Nilai Akidah #alam Kehid "an Pribadi dan S%sial


Nilai-nilai dalam kehidupan pribadi dan s%sial. Nilai dalam kehidupan tentunya telah diatur sedemikian rupa %leh masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat mengerti akan ketetapan dan batas-batas dalam bersikap terhadap sesama dan lingkungannya A9idah dapat mengendalikan perasaan sese%rang yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan tindakantindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bah2a Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan kapan saja. 6al ini akan membuat kita tidak akan terd%r%ng %leh luapan-luapan perasaan atau tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya ter-ermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi s%sialnya. Tanpa a9idah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat 1ahiliyah yang di2arnai %leh keka-auan dimana-mana, masyarakat tersebut akan diliputi %leh perasaan ketakutan dan ke-emasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya menjadi berprilaku liar dan buas. <ang ada di benak mereka hanyalah perbuatan buruk yang menghan-urkan. Adapun a9idah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu a9idah aa ilaaha illallah !uhammadan 3asuulullah. !akna dari ungkapan tersebut adalah bah2a masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai a9idah itu dan juga berusaha untuk memperkuat a9idah tersebut didalam akal maupun hati.

20

!asyarakat itu juga mendidik generasi Islam untuk memiliki a9idah tersebut serta berusaha menghalau pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang menyesatkan. !asyarakat tersebut juga berupaya menampakkan :memperjelas; keutamaan-keutamaan a9idah dan pengaruhnya dalam kehidupan indi$idu maupun s%sial dengan perantara dari sarana alat k%munikasi yang berpengaruh dalam masyarakat, seperti masjid-masjid, sek%lah-sek%lah, surat-surat kabar, radi%, tele$isi, sandi2ara, bi%sk%p dan seni dalam segala bidang, seperti puisi. pr%sa, kisah-kisah dan teater. <ang nantinya diharapkan dapat diserap dengan lebih baik %leh mereka yang menerimanya. &emikianlah a9idah dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dan demikianlah hendaknya pengaruh a9idah dalam setiap masyarakat yang menginginkan menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan datang. Sesungguhnya a9idah Islamiyah dengan segala rukun dan karakteristiknya adalah merupakan dasar yang k%k%h untuk membangun masyarakat yang kuat, karena itu bangunan yang tidak tegak di atas a9idah Islamiyah maka sama dengan membangun di atas pasir yang mudah runtuh.

2.1.& Nilai Akidah dalam Pengembangan Seni' ( da)a' *ilsa+at dan I"tek.
+. Iptek !enurut Islam Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah sebagai standar peman.aatan dan pengembangan iptek. "etentuan halal-haram :hukum-hukum syariah islam; 2ajib dijadikan t%l%k ukur dalam peman.aatan ilmu pengetahuan. Iptek yang b%leh diman.aatkan adalah yang telah dihalalkan %leh syariah islam. Sedangkan iptek yang tidak b%leh diman.aatkan adalah yang telah diharamkan. 7erbeda dengan pandangan 7arat yang memisahkan antara ilmu pengetahuan dengan agama, perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam adalah sebagai sarana ibadah se%rang muslim kepada Allah SWT. Al 9uran banyak menjelaskan pentingnya pr%ses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai gejala alam, berikut adalah salah satu ayat al 9uran yang menjelaskan tentang pentingnya berpikir 0 Sesungguhnya dalam pen-iptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda :kekuasaan Allah; bagi %rang-%rang berakal, :yaitu; %rang-

21

%rang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang pen-iptaan langit dan bumi :seraya berkata;0 <a Tuhan kami, tiadalah =ngkau -iptakan ini dengan sia-sia. !aha Su-i =ngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. :/S Ali Imr%n C,F 0 +J*-+J+; &apat dilihat dari ayat tersebut bah2a dengan mempelajari ilmu pengetahuan maka keimanan se%rang muslim bertambah. Ini merupakan gambaran bah2a antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman dapat dianal%gikan sebagai akar dari sebuah p%h%n yang men%pang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang p%h%n yang mengeluarkan dahan-dahan dan -abang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari p%h%n itu ibarat dengan tekn%l%gi dan seni. IPT="S yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam. ). Pengertian, 3uang ingkup Seni dan 7udaya "ebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budha'a yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. "ebudayaan mengandung pengertian meliputi pengetahuan, keper-ayaan, seni, m%ral, hukum, dan adat istiadat dan pemba2aan lainnya yang diper%leh dari angg%ta masyarakat :!unandar S%elaiman, +JJ) dalam Gakky !ubarak, )*+*;. 7entuk kebudayaan selalu ditentukan %leh nilai-nilai kehidupan yang diyakini dan dirasakan %leh pembentuk kebudayaan tersebut. "ebudayaan yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam disebut kebudayaan Islam. &alam pandangan ajaran Islam, akti$itas kebudayaan manusia harus memper%leh bimbingan agama yang di2ahyukan %leh Allah SWT melalui para Nabi dan 3asulNya. Akal dan .ikiran manusia tidak mampu menentukan semua kebaikanDkeburukan, karena itu banyak hal yang dianggap baik %leh akal pikiran ternyata buruk menurut agama. 7egitu pula hal yang dianggap ter-ela %leh akal pikiran, justru dianggap baik %leh agama. &engan demikian, agar kebudayaan terlepas dari jalan yang sesat maka harus dilandasi %leh ajaran agama. Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang menekankan pada pers%alan nilai kehidupan. Seni merupakan ekspresi dari ji2a yang halus dan indah yang lahir dari bagian yang terdalam dari ji2a menusia yang did%r%ng %leh ke-enderungan pada keindahan. &%r%ngan tersebut merupakan naluri manusiaD .itrah yang dianugerahkan Tuhan. Seni dikaitkan dengan keindahan, bagus, -antik, el%k, m%lek, dan sebagainya.

22

,. Perspekti. Al /ur?an dan As Sunnah tentang 7udaya dan Seni 7udaya dan seni adalah dua hal yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia. Islam sebagai agama 3ahmatan il Alamin juga menjadi salah satu bagian dari perkembangan budaya dan seni. 7anyak seni yang memasukkan nilai-nilai islam dalam karya seninya, misalnya seni kaligra.i, nasyid, dan lainnya. &alam setiap karya yang dihasilkan, nilai-nilai Islam yang juga merupakan sebagai syiar Islam di kehidupan bermasyarakat. 7udaya pun berkembang dengan nilai-nilai Islam didalamnya. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk meng%lah alam dunia ini menjadi sesuatu yang berman.aat bagi kepentingan manusia. &engan demikian, Islam telah berperan sebagai pend%r%ng manusia untuk berbudaya. &an dalam satu 2aktu Islamlah yang meletakkan kaidah, n%rma dan ped%man. Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melen-eng dari nilai-nilai agama. Sebaliknya apabila seni itu bertentangan dengan ajaran agama dilarang se-era keras. "esenian dalam islam di2ujudkan dalam seni bangunan, arsitektur, lukis, ukir, suara, tari dan berbagai ma-am seni lainnya. Apabila seni memba2a man.aat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilainilai luhur dan menyu-ikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam ji2a manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya. "arena ketika itu ia telah menjadi salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia. 4. "%nsep Pengembangan 7udaya dan Seni Islam &alam kaidah .i9h disebutkan al adatu muhakkamatun artinya bah2a adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian dari budaya manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum. Tetapi yang perlu di-atat, budaya tersebut tidak bertentangan dengan Islam. "etika terdapat kebudayaan yang bertentangan dengan Islam, maka kebudayaan itu harus dihindari. Seperti ngaben di 7ali yang mengandung usur-unsur syirik. Seni di dalam agama Islam mendapatkan tempat yang istime2a, hampir seluruh aspek

23

ajaran Islam mengandung unsur seni. Tetapi seni di dalam Islam harus diarahkan kepada hal yang p%siti., menimbulkan budi pekerti, s%pan santun yang lemah lembut, tidak mengarahkan kepada hal yang negati., seperti menimbulkan syah2at dan kemungkaran. Semua aspek kehidupan manusia sebenarnya mengandung unsur seni seperti pada pakaian, tutur kata, kendaraan, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat tulis,dan lainnya. "arya seni bagi umat islam dapat ditunjukan dengan bentuk bangunan yang indah, seperti istana raja seni tari, seni rabana dulunya, masjid, menara, kubah, dan lain-lain. Ada juga yang me2ujudkan dengan seni lukis, seperti lukisan keindahan alam, kaligra.i, bentuk-bentuk lukisan indah, dan gambargambar, dll, seperti seni suara 9asidah, ker%n-%ng, !T/, ada pula yang berbentuk, dan seni musik. Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya agar tidak melen-eng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni yang bisa mendatangkan man.aat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan kemungkaran, syirik, menimbulkan syah2at, dan lain sebagainya.

#A*TAR P,STAKA
24

&epartemen Agama 3I, BAl-/urMan dan terjemahnyaB, PT ". Ira.ind%, Semarang, +JJ4. 6. !ahmud <unus, Pr%..&r., BTa.sir /uran "arimB, PT !<. WadAuryah, 1akarta, )**8. 6arun Nasuti%n, Pr%..&r., BTe%l%gi perbandinganB, #I-Press, 1akarta, +J'8. Islam0 Aliran-aliran, sejarah analisa

http0DDdanusiri.d%sen.unimus.a-.idDmateri-kuliahD.bbaDpandangan-islam-tentang-seniD http0DD222.al-shia.%rgDhtmlDidDb%%ksD**+D*+.html http0DD222.dimasmuharam.-%mDsistem-akidah-agama-islam-)*'D) http0DD222.s-ribd.-%mDd%-D+,+4+5)JJDNilai-Akidah-&alam-Pengembangan-Seni7udaya-Hilsa.at-&an-Iptek Ibnu /ayyim Al-1auAiyah, B/adla dan /adar0 #lasan tuntas masalah takdirB, Pustaka AAAam, )**8. Idrus 6. Alka., BIhtisar hadits0 Shahih 7ukhariB, LN "arya utama, Surabaya. Imam Al-IhaAali, BIhyaM #lumiddinB, 1ilid ', LN Asy syi.aM, Semarang, )**,. Imam Al-IhaAali, B!utiara IhyaM #lumuddinB, !iAan, 7andung, )**+. "aelany 6&, &r., !A, 4slam A*ama Uni>!rsal, !idada 3ahma Press, 1akarta, )*+* Sayyid Sabi9, Unsur-Unsur -!(uatan dalam 4slam, terj. !uhammad Abadi 3ath%ny, :Surabaya, Ahmad Nabhan, +J'+; Syaikh !uhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tu2aijiri, B=nsikl%pedia Islam A "A!I B, &arus Sunnah, 1akarta, )**E. Syekh !uhammad Abduh, ?isalah 5auhid, terj. Hirdaus A.N, :1akarta0 7ulan 7intang, +JEJ;

25

You might also like