You are on page 1of 2

Nama : Radella Roosmawati Npm : 150510100175 Kelas : Agroteknologi D Tugas : Resume Kuliah Umum Industri Benih

Unsur Utama Sistem Perbenihan Nasional Usaha industri perbenihan d Indonesia dimulai pada tahun 1971. Usaha ini merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menunjang swasembada pangan dengan nilai yang tinggi dengan membangun sistem perbenihan dan memperkuat sistem perbenihan tersebut. Maka dari itu dibentuklah LP3 (Lembaga Penelitian Pertanian) Sukamandi pada tanggal 5 Mei 1971. Proses pembentukan industri usaha perbenihan sebagai berikut:

Pembuat Kebijakan

Penelitian varietas

Pengawasan sertifikasi

Produsen benih

Petani

Fungsi LP3 Sukamandi sebagai berikut: 1. Merupakan salah satu unsur dalam sistem perbenihan nasional. Sedangkan Balai Besar Penelitian (BB) padi ruang lingkupnya terbatas hanya sebagai unit teknis yang menjabarkan kebijakan dari Kepala Badan dan Kepala Pusat. 2. Kepentingan petani yang direfleksikan dari jumlah varietas unggul yang diproduksi para produsen benih kepada aktifitas dari peneliti. 3. Peneliti nasional yang muncul sebagai unsur sistem perbenihan nasional yang juga sering disalah tafsirkan sebagai pesaing intelektual. 4. Peran perguruan tinggi belum banyak berperan dalam menghasilkan varietas unggul.

Karakteristik usaha benih: 1. Penyiapan produksi benih memakan waktu lama

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Merupakan barang subtitusi Produk biologis yang memiliki daya tumbuh dan kadaluwarsa terbatas Benih berteknologi = benih bermutu Lokasi distribusi di pedesaan dan tersebar Daya beli konsumen rendah Bersifat musiman dan singkat waktunya

Penyebab penyaluran benih terus menurun: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kondisi konsumen / petani masih lemah Kesulitan modal kerja dikarenakan KUT tidak ada dan KKP tidak jalan Ketersediaan pupuk NPK sering langka dan tidak merata Pesanan PPL berkurang Produsen hanya melayani petani pelanggan saja Produksi benih masih rendah

CV. Fiona Benih Mandiri CV. Fiona Benih Mandiri merupakan perusahaan benih padi unggul dan bersertifikat resmi. Usaha diawali dikarenakan adanya krisis benih padi di Puskanagara, Subang pada tahun 1998. Krisi benih padi ini disebabkan karena meledaknya serangan hama penggerek padi. Maka Bapak Anam mencoba memulai produksi benih unggul dari 1,4 Ha lahannya. Pada tahun 2004, CV. Fiona Benih Mandiri mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dan memperoleh kepercayaan dari BATAN (Badan Tenaga Atom dan Nuklir) untuk mengembangkan varietas unggul diantaranya varietas Mayang serta memproduksi benih padi lain dengan nama dagang UP 77. Menurut Bapak Anam untuk mendirikan usaha industry perbenihan dibutuhkan daya dukung permodalan minimal 3 kali lipat, hal ini dikarenakan untuk mengatasi: 1. Mengatasi hama dan penyakit ketika melakukan produksi diluar musim (off season) 2. Penjualan benih umumnya dilakukan dengan system konsinyasi 3. Melakukan terobosan yang paling efektif dengan mengadakan demplot-demplot pada sentra produksi

You might also like