You are on page 1of 4

4.1.

Analisa Struktur Mikro


Pengamatan struktur mikro dilakukan setelah spesimen uji dilakukan polishing dan etsa. Etsa pada hasil pengelasan overlay GTAW dan SMAW dilakukan menggunakan cairan campuran aqua reggia ( HNO3 + HCL ). Perbandingan Struktur Mikro

200x GTAW Cladding SMAW

(a)

500x GTAW Cladding SMAW

(b) Gambar 4.5 Struktur Mikro di Base Metal, (a) Pembesaran 200x, (b) pembesaran 500x

200x

GTAW

SMAW

(a)

500x GTAW SMAW

(b) Gambar 4.6 Struktur Mikro di Weld Metal, (a) Pembesaran 200x, (b) pembesaran 500x (diperbesar gambarnya. Yang gelap apa, yang putih apa?)

Pada tahun 1992, Kotecki dan Siewert telah menyempurnakan diagram WRC-1988 dan diagram DeLong untuk memprediksi FN (Ferrite Number) dan diagram ini lebih akurat terutama untuk austenitic stainless steel. Maka untuk mempreduksi struktur mikro dari weld metal saya menggunakan diagram WRC-1992 Pada grafik tersebut memberikan hubungan antara Ni equivalent dan Cr equivalent dengan fasa yang terbentuk maupun ferrite number. Ni eq = Ni + 35C + 20N + 0.25Cu Cr eq = Cr + Mo + 0.7 Nb Berdasarkan hasil komposisi kimia pada weld metal dengan menggunakan filler metal E316L maka perhitungan Cr eq dan Ni eq adalah sebagai berikut : Creq = Cr + Mo + 0.7 Nb

= 18 + 2 + 0.7 * 0 Nieq = Ni + 35C + 20N + 0.25Cu = 11 + 35 * 0.03 + 20 * 0 + 0.25 * 0.75

= 20

= 12.2375

Diagram WRC-1992 dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Diagram WRC-1992

Dari gambar diatas maka pada hasil material overlay dengan proses GTAW dan material overlay dengan proses SMAW maka weld metal mempunyai struktur FA artinya terbentuk fasa ferit sebagi dendrit yang diikuti dengan austenite di sekeliling dendrit.

Dari hasil gambar mikro, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebegai berikut: 1. Pada proses pengelasan overlay GTAW tampak menghasilkan grain size yang lebih besar di daerah weld metal, hal ini disebabkan memiliki heat input yang relatif lebih tinggi daripada proses pengelasan overlay SMAW . Heat input tinggi akan menyebabkan laju pendinginan menjadi lambat sehingga akan terjadi grain growth. 2. Pada daerah base metal dari semua spesimen tidak ada perbedaan dikarenakan daerah base metal tidak mengalami perubahan struktur. 3. Pada material cladding proses nya menggunakan Normalizing sehingga laju pendinginan nya lebih cepat, yaitu didinginkan pada udara diam. Serta diperoleh butiran lebih halus juga struktur menjadi homogen.

You might also like