You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Berdasarkan Program Kesiswaan Tahun Pelajaran 2013/2014, maka dilaksanakan kegiatan Study Tour. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah: 1. Memberikan pengalaman dan wawasan kegiatan siswa di luar sekolah 2. Melatih kerjasama antara siswa dalam pembagian tugas yang bersifat ilmiah 3. Melatih siswa untuk membuat laporan ilmiah/ karya ilmiah 4. Melatih dan meningkatkan aspek pengembangan diri siswa dalam pembelajaran

B. Tempat Tujuan Adapun tempat tujuan yang penulis lakukan adalah : 1. Anjungan Jawa Barat 2. Ancol 3. Dufan 4. Taman mini

C. Manfaat Penelitian 1. Mengetahui apa saja sejarah dan isi dari Anjungan Jawa Barat. 2. Mengetahui segala seluk beluk tentang Ancol. 3. Dapat menjelaskan apa saja tentang Dufan. 4. Meneliti tentang Taman Mini Indonesia Indah

BAB II PEMBAHASAN

A. ANJUNGAN JAWA BARAT

Gambar a. Anjungan Jawa Barat

1. Pengertian Anjungan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah. Anjungan ini menampilkan bangunan utama berupa tiruan Kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon yang sekaligus menjadi pusat di Anjungan Jawa Barat. Aslinya, Keraton Kasepuhan didirikan pada 1529 oleh Raden Sepet dari Majapahit. Di samping itu, Anjungan Jawa Barat menampilkan bangunan pelengkap keraton berupa bangunan untuk penyajian musik selamat datang (ajeng), pos penjagaan (lunjuk) yang difungsikan sebagai kantor, ruang tunggu (srimenganti), tempat salat (langgar alit), ruang pertemuan (jinem arum) yang difungsikan sebagai kantin dengan menjual makanan khas Jawa Barat, tempat tinggal para putri sultan (kaputren) yang difungsikan sebagai ruang audiovisual dan perpustakaan, tempat tinggal para putra sultan (kaputran) yang difungsikan sebagai wisma seni, serta rumah tradisional berbentuk rumah panggung dengan dinding anyaman bambu (bilik) lengkap dengan peralatan rumah tangga. Sebelum masuk ke dalam kompleks anjungan, pengunjung disambut oleh lambang Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dua buah 2

kujangsenjata tradisional khas Jawa Barat. Setelah melewati pintu gerbang candi belah (candi bentar), pengunjung akan merasakan suasana alam pasundan yang indah dan sejuk.

2. Sejarah Setelah diresmikan pada tanggal 17 April 1975 Anjungan Jawa Barat TMII sampai tahun 1994 dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, Anjungan Jawa Barat TMII dijadikan sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Jawa Barat dikelola oleh Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Jawa Barat. Dari tahun 1994 sampai tahun 2000 dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24/1993 Anjungan Jawa Barat TMII merupakan Bidang Promosi dan Informasi Kantor Penghubung di Jakarta. Kemudian dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 5/2002 Anjungan Jawa Barat TMII menjadi salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat dengan perubahan nama menjadi Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat dengan dipimpin Kepala Balai dan membawahi Kepala Subbag TU dan dua orang Kepala Seksi Pergelaran dan Seksi Pameran.

3. Bentuk Bangunan Bangunan induk Keraton Kasepuhan di Anjungan Jawa Barat terdiri atas empat ruangan dengan fungsi masing-masing. Ruang pertama adalah pendapa (jinem pangrawit) aslinya berfungsi sebagai tempat pengawal kerajaan berkumpul, sedang di Anjungan Jawa Barat berfungsi sebagai tempat pementasan seni musik (kecapi, suling, dan degung) untuk penyambutan pengunjung dan pada saat tertentu digunakan untuk pameran dan peragaan kerajinan tangan. Ruang kedua adalah Ruang Pringgodani, yakni tempat sultan mengadakan pertemuan dengan para staf; sedang di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk tempat pameran dan latihan kesenian.

Ruang ketiga adalah bangsal Prabayaksa, tempat sultan menerima tamu penting, di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk peragaan pakaian tradisional, alat musik tradisional (degung), angklung, wayang golek, dan pameran kerajinan se-Jawa Barat, beberapa macam pakaian pengantin Sunda Parahyangan dan Sumedang, pakaian klasik, pakaian adat, dan kreasi baru, seperti baju kamper, pangsi, dan jas tutup. Ruang keempat adalah Ruang Panembahan, yakni tempat sultan bekerja dan beristirahat pada siang hari. Ruangan ini diatur sebagaimana aslinya, sehingga dapat disaksikan sejumlah pusaka, payung kebesaran, dan selendang sembilan warna yang melambangkan sembilan wali agama Islam, di antaranya gambar Sunan Gunung Jati di sudut ruangan. Bangunan utama dilengkapi taman dengan kolam dan air terjun yang menggambarkan panorama Gunung Tangkuban Perahu dan miniatur persawahan untuk menunjukkan keindahan alam Jawa Barat; di samping belakang bangunan utama terdapat panggung berbentuk tapal kuda dengan kolam ikan di tengah sebagai pemisah antara panggung dan tempat duduk penonton. Setiap hari Minggu dan libur di panggung ini digelar seni tradisional berupa tari-tarian, seni suara, dan sekali waktu diperagakan pula beberapa upacara adat dari berbagai daerah di Jawa Barat. Beberapa tamu negara yang pernah mengunjungi Anjungan Jawa Barat adalah Nyonya Betty Ford, Menteri Pertahanan Australia, Kasal Thailand, Menteri Pertahanan India, Presiden Yugoslavia dan Perdana Menteri Kanada. Di seputar bangunan induk masih ada 4 bangunan lagi, yaitu langgar alit, sri menganti, lunjuk dan Jinem arum. Aslinya masing-masing berfungsi sebagai musholla, tempat tunggu bagi para tamu, tempat mendaftarkan diri sebelum menghadap Sultan dan yang terakhir adalah ruang keluarga Sultan. Sudah barang tentu anjungan Jawa Barat di TMII memiliki fungsi lain seperti sebagai tempat informasi tentang budaya dan kepariwisataan Jawa Barat, ruang kantor, dan kafetaria. Selain tiruan kompleks kraton kasepuhan Cirebon tersebut, di anjungan Jawa Barat masih ada beberapa bangunan tambahan lainnya yang berbentuk rumah

tradisional, berupa rumah panggung berdinding bamboo (gedek), yang dilengkapi dengan perabot rumah tangga tradisional yang terbuat dari kayu dan bambu. Di bagian belakang, dibangun pula sebuah panggung terbuka dengan atap berbentuk paying-payung besar dan mempunyai tempat duduk permanen berbentuk tapal kuda. Di panggung inilah pada hari Minggu dan hari libur dipentaskan berbagai kesenian dari wilayah Jawa Barat, selain itu juga sering diadakan bazzar, pameran dan demonstrasi benda hasil kerajinan yang berpuncak pada Pameran Wajah Jawa Barat.

B. ANCOL 1. Pengertian Ancol adalah taman rekreasi terbesar dan paling populer di Jakarta, lebih dikenal sebagai "Taman Impian Jaya Ancol". Taman Impian Jaya Ancol ini memiliki berbagai pilihan atraksi yang mencakup Seaworld, sebuah taman air dengan gelombang buatan, sebuah laguna untuk memancing dan berperahu, wahana seru dan menegangkan seperti Tornado dan Hysteria, pusat seni, balai pertemuan dan hotel. Dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata (rekreasi dan resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan wisata belanja. PJAA mengelola area pariwisata terintegrasi seluas 552 Ha, lokasi dekat pantai, terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol, busway dan kereta api.

2. Sejarah Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.

Sejalan

dengan

perkembangan

perusahaan

yang

semakin

meningkat pada tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta. Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah go public ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan. Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian Ancol) sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992, sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.

Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah go public ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan serta

menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan memacu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan.

3. Objek wisata di Ancol a. Pantai dan Taman

Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang menawarkan kesegaran suasana pantai bagi semua kalangan dan usia. Pantai dan Taman memiliki 5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club) dan Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade sepanjang 4 km.

b. Dunia Fantasi Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1986, dan popular dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama

yang dikembangkan oleh Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia, melalui berbagai content wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 8 kawasan, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat dan Balada Kera. Perseroan juga menjadikan Dufan sebagai salah satu pusat edutainment yang ada di Ancol yakni dengan dibukanya Fisika Dunia Fantasi (Fidufa) dan Pentas Prestasi. Dufan telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 sejak 2009.

c. Atlantis Water Adventure

Atlantis Water Adventure (AWA) merupakan theme park kedua yang dikembangkan oleh Ancol dan berdiri diatas lahan seluas 5 hektar. AWA merupakan hasil revitalisasi Taman Rekreasi Air Gelanggang Renang Ancol yang akan memberi pengunjung

petualangan wisata air dengan 8 kolam utama, yaitu: Poseidon, Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlantean, dan Kiddy Pool.

d. Gelanggang Samudra Gelanggang Samudra Ancol ("Samudra") merupakan theme park ketiga yang dikembangkan oleh Ancol. Samudra merupakan edutainment theme park bernuansa konservasi alam yang memberikan pengalaman kepada pengunjung untuk mengenal lebih dekat dan menyayangi aneka satwa, antara lain lumba-lumba, paus putih, anjing laut, dan sinema 4D. Di Sinema 4D atau pertunjukan 4 dimensi, Anda 8

harus mengantri untuk masuk ke dalam bangunan teater ini. Di dalam, petugas akan membagikan kacamata 3 dimensi. Setelah menunggu beberapa lama di depan pintu, penonton akan masuk ke dalam teater. Film yang disajikan berdurasi kurang lebih 15 menit. Dengan memakai kacamata 3 dimensi, Anda akan merasakan gambar ada di depan Anda dan seolah dapat disentuh, ditambah dengan kursi yang dapat bergoyang-goyang dan semburan air atau angin pada adegan tertentu sehingga Anda dapat mesakana suasana sesungguhnya. Ada 5 pilihan jadwal pada hari Senin sampai Sabtu dan 2 kali ekstra pertunjukan pada hari Minggu dan hari Libur. Tapi, Anda hanya dapat menontonnya satu kali karena untuk masuk ke dalam wahana ini harus menggunakan tiket yang terdapat pada tiket masuk. e. Marina Dermaga kapal pesiar (speed boat dan yacht) bergaya

kosmopolitan yang pertama dan terlengkap di Indonesia, dirancang untuk tempat berlabuh kapal pesiar berbagai ukuran. Marina juga berfungsi sebagai pusat olahraga laut, ski air, wind surfing, diving, sailing, serta pelabuhan kapal pesiar untuk menuju Kepulauan Seribu. Marina dilengkapi dengan fasilitias dermaga, marine band, pompa bensin, dermaga bongkar muat, agen perjalanan wisata dan olahraga bahari. f. Pasar Seni Pasar Seni merupakan pusat kegiatan seni dan kerajinan yang memberikan inspirasi serta wawasan bagi penikmat dan kolektor seni. Pasar seni merupakan wujud nyata kepedulian Ancol atas

kelangsungan hidup para seniman berbakat. Pasar Seni juga dilengkapi dengan Galeri Pameran (North Art Space/NAS), Toko Cinderamata, Plaza dan Panggung Pertunjukkan Seni. g. Pulau Bidadari Sebuah pulau untuk kalangan menengah di Kepulauan Seribu yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari Marina. Pulau Bidadari memiliki 49 cottages yang terdiri dari 23 unit tipe deluxe, 20 unit tipe

family, 3 unit tipe family suite, dan 3 unit tipe suite serta memiliki sarana olahraga, 2 aula serba guna, restoran, bar dan toko cinderamata. Sebuah atraksi unik, yakni wahana berenang bersama dengan lumbalumba (swimming with the dolphin), bisa dinikmati di Pulau Bidadari. h. Hailai Executive Club Hailai merupakan klub eksekutif bertaraf internasional yang dilengkapi dengan restoran yang menyediakan 3.000 kursi, sarana olahraga, dan hiburan. Hailai dikelola oleh PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation yang bekerja sama dengan PT Sarana Ria. i. Kereta Gantung Gondola (sky lift) merupakan kereta gantung yang

menghubungkan tempat wisata satu dengan yang lainnya di kawasan Ancol yang terbentang sepanjang kurang lebih 2,4 km dari Pantai Festival hingga area parker AWA. Gondola Ancol memiliki 37 unit gondola dengan kapasitas enam orang per gondola dan tiga stasiun pemberhentian. Dengan ketinggian 21 meter di atas permukaan laut, perjalanan dengan Gondola memakan waktu 20 menit. Gondola Ancol merupakan unit usaha hasil kerjasama Ancol dengan PT Karsa Surya Indonesia (KSI).

10

C. DUFAN

Gambar c. Dunia Fantasi

1. Pengertian Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan (juga disebut "Do Fun") yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara, Indonesia. Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.

2. Kawasan yang ada di Dufan Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan sensasi berjalan-jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia, Fantasi Yunani, Fantasi Hikayat, Balara, dan Istabon. Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko-toko suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar 11

dari rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol. a. Kawasan Jakarta

Gambar Turangga Rangga

Merupakan ciri khas taman permainan di Kawasan Jakarta. Permainan ini berupa sebuah komidi putar.

b. Kawasan Kalila

Gambar Kalila Adventure (Wahana baru dunia fantasi)

Wahana ini diluncurkan pada 18 Juni 2011 untuk menyambut musim liburan sekolah. Kalila Adventure disebut-sebut sebagai pentas animatronik terlengkap pertama di dunia. Karena menggabungkan empat unsur teknologi yaitu film, animatronik, musical show, dan special effect. Kalila Adventure menampilkan karakter-karakter lucu binatang-binatang Indonesia. Beberapa karakter memang ikon dari Dufan. Mereka bersama-sama tinggal di hutan dan bekerja sama menghadapi bencana gunung merapi. Pentas ini penuh dengan 12

berbagai lagu anak-anak karena itu pentas tersebut pantas disebut sebagai drama musikal. Hanya saja yang bernyanyi adalah robot-robot karakter. c. DLL

3. Fasilitas Dufan Telepon Umum PPPK Toilet Acara khusus Kursi Roda Parade Mushola Fasttrack Club Dufan & Lounge

D. TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Gambar d. Logo Taman Mini

1. Pengertian Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6186.8LS,1065347.2BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan

13

sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

2. Sejarah Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita. TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.

14

3. Bagian-bagian TMII a. Anjungan daerah

Tari Jaipongan di Anjungan Jawa Barat TMII.

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili sukusuku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata. 15

Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.

b. Bangunan Keagamaan

Rumah gadang di Anjungan Sumatera Barat

Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Bangunanbangunan keagamaan antara lain: Masjid Pangeran Diponegoro Gereja Katolik Santa Catharina

16

Gereja Protestan Haleluya Pura Penataran Agung Kertabhumi Wihara Arya Dwipa Arama Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa Kuil Konghucu Kong Miao

c. Sarana rekreasi

Istana Anak-anak Indonesia

Beberapa sarana rekreasi yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, antara lain : Istana Anak-anak Indonesia Kereta gantung Perahu Angsa Arsipel Indonesia Taman Among Putro Taman Ria Atmaja Desa Wisata Kolam renang Snow Bay

17

d. Teater atau bioskop

Teater Keong Mas

Beberapa jenis teater yang terdapat di TMII adalah : Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara sampai filmfilm box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah diputar di sini di antaranya adalah: Final Destination 1 (17 Maret 2000) Final Destination 2 (31 Januari 2003) Final Destination 3 (10 Februari 2006) Final Destination 4 (28 Agustus 2009) Final Destination 5 (12 Agustus 2011) Teater Tanah Airku Teater 4D

18

E. MASJID ISTIQLAL

Gambar e. Masjid Istiqlal Jakarta

1. Pengertian Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik

19

wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.

2. Sejarah Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan

pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini tinggal

20

sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai. Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa. Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu. Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954. Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu. Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi

pembangunan Masjid Istiqlal. Ir. H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya. Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI saat) mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di dalamnya

21

terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunanbangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa masjid harus selalu berdekatan dengan kraton atau dekat dengan alun-alun,[1] dan Taman Medan Merdeka dianggap sebagai alun-alun Ibu Kota Jakarta. Selain itu Soekarno juga menghendaki masjid negara Indonesia ini berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sesuai Pancasila. Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang dibangun pada tahun 1837 dibongkar.

22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa obyekobyek wisata di jakarta cukup beraneka ragam. Sebagai murid dan masyarakat yang baik, sudah sepantasnya kita menjaganya agar tetap lestari dan wisatawan domestic maupun mancannegara betah di Indonsia terutama di jakarta sebagai daerah wisata. Sehingga bisa meningkatkan devisa Negara.

B. Saran Penulis dengan segala ketrbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangan kami harapkan. Akhirnya, penulis berharap, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembaca .

23

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Anjungan_Jawa_Barat 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Impian_Jaya_Ancol 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Fantasi 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal

24

You might also like