Professional Documents
Culture Documents
Perkenalan Diri
Nama : Zainal Abidin Tempat, Tanggal Lahir : Sendangagung, 6 September 1969 Alamat Sekolah : SMAN 3 Bandar Lampung, Jalan Khairil Anwar 30 Bandar Lampung - Lampung 35116 Tel: 0721-255600, Fax: 0721-253287 URL: www.sman3bdl.sch.id Email: sman3bandarlampung@yahoo.co.id
Alamat Rumah
: Desa Kebagusan Kec. Gedong Tataan Kab. Pesawaran Prov. Lampung Kode Pos: 35371 HP: 08576889xxxx Email: zay.abidin@gmail.com FB: www.facebook.com/zainalabidin.mustofa
3
Outline
Abstrak Pendahuluan Metode Penelitian Hasil Penelitian Pembahasan Penelitian Simpulan Daftar Pustaka
Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 4
Abstrak
Untuk mengatasi keterbatasan laboratorium fisika di sekolah dan upaya memanfaatkan sumber daya sekolah dan lingkungannya sebagai laboratoium alam diajukan sebuah pembelajaran fisika dengan menggunakan inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif. Melalui pembelajaran fisika ini, siswa diperkenalkan pandangan metakognitif penelitian, yang disebut siklus inkuiri (the inquiry cycle) dan proses metakognitif, yang disebut asesmen reflektif (reflective assessment) dimana siswa berpikir tentang inkuiri mereka. Masalah penelitian yang diajukan adalah: (1) Bagaimana kerangka kerja pembelajaran inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif?; (2) Bagaimana efektifitas pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif? Tujuan penelitian adalah: (1) Memberikan pengetahuan kerangka kerja pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif; (2) Menunjukkan efektifitas pembelajaran inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X MIPA-3 SMAN 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013-2014. Prosedur penelitian ini dtempuh terdiri dari 3 (tiga) siklus, terdiri dari: (1) Analisis fakta di lapangan; (2) Perencanaan, yaitu menyusun skenario pembelajaran keterampilan; (3) Tindakan, yaitu melaksanakan skenario pembelajaran yang berupa siklus dengan menggunakan pendekatan inkuiri ilmiah. (4) Evaluasi tindakan, yaitu proses observasi terhadap guru mitra dan siswa. (5) Refleksi, yaitu merinci kendala berdasarkan lembar observasi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil penenelitian merupakan efektifitas pembelajaran dibahas dengan menggunakan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dalam tiga siklus. Rata-rata on-task dari siklus ke siklus mengalami kenaikan dan rata-rata off- task mengalami penurunan. Simpulan dari penelitian adalah: (1) Kerangka kerja pembelajaran inkiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif berdasarkan pada pendekatan sains dan teori belajar dapat digunakan untuk proses pembelajaran fisika siswa; (2) Pembelajaran fisika dengan inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif efektif digunakan dalam pembelajaan fisika siswa. Kata Kunci: inkuiri ilmiah, fasilitas metakognitif dan pembelajaran fisika
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 5
Pendahuluan
Latar Belakang
Tuntutan Kurikulum 2013 memerlukan pembelajaran dengan pendekatan sains; Keterbatasan alat dan bahan di laboratorium sekolah baik jenis dan jumlahnya; Perlu dilakukan alternatif pembelajaran dengan pendekatan inkuiri imiah melalui fasilitas metakognitif.
Masalah Penelitian
Bagaimana kerangka kerja pembelajaran inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif? Bagaimana efektifitas pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif?
Tujuan Penelitian
- Memberikan pengetahuan kerangka kerja pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif. - Menunjukkan efektifitas pembelajaran inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran fisika terutama pada peningkatan keaktifan siswa belajar fisika dengan pembelajaran inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif.
- Manfaat Praktis
Bagi Guru Fisika
1) Sebagai referensi guru-guru mata pelajaran fisika untuk memperbaiki metodologi mengajarnya. 2) Sebagai bahan masukan khususnya bagi guru tentang alternatif pembelajaran fisika untuk meningkatkan keaktifan belajar fisika siswa dengan strategi pembelajaran inkuiri.
Bagi Siswa
1) Meningkatkan keaktifan belajar siswa di dalam kelas dalam pembelajaran fisika. 2) Menumbuhkan semangat dan meningkatkan aktifitas siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 10
Metode Penelitian
Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas X MIPA-3 SMAN 3 Bandar Lampung tahun pembelajaran 2013-2014. Siswa kelas X MIPA-3 berjumlah 34 orang, kelas ini dipilih karena: (1) Siswa di kelas ini memiliki rata-rata kelas yang kurang baik; (2) Siswa di kelas ini pasif saat mengikuti proses pembelajaran secara klasikal; (3) Hampir semua siswa tidak bersemangat belajar fisika.
11
Prosedur Penelitian
Urutan tindakan yang akan ditempuh terdiri dari 3 (tiga) siklus, terdiri dari:
(4) Evaluasi
tindakan, yaitu proses observasi terhadap guru mitra dan siswa dan
(5) Refleksi, yaitu merinci kendala berdasarkan lembar observasi. Dari data hasil
observasi oleh observer digunakan untuk refkesi diri, apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa? Selain itu, hasil analisis data ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki siklus berikutnya.
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 12
13
(2) Data aktfitas siswa diambil dengan menggunakan daftar cacatan observasi, pada
saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Lembar Aktifitas Siswa (LAS) . Data aktifitas dimunculkan dari On task (kegiatan siswa yang sesuai dengan pembelajaran) dan Off task (kegiatan siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran).
Off task: Berbicara di luar pelajaran, melakukan kegiatan lain, mengganggu teman dan melamun.
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 14
15
Hasil Penelitian
16
17
18
Carl Edwin Wieman (Sumber: Science, Vol 340, 19 April 2013, p. 292)
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012
Source: http://cwsei.ubc.ca/index.html
24
25
Inkuiri ilmiah mengacu pada beragam cara bagi ilmuwan dalam mempelajari alam semesta dan bertujuan untuk memberikan penjelasan berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh . Inkuiri juga mengacu pada aktivitas siswa ketika membangun sebuah pengetahuan dan pemahaman mengenai ide-ide ilmiah, sebagaimana usaha para ilmuwan dalam memahami alam. (National Science Education Standards, Amerika Serikat, hal. 23)
(Sumber: Olson, S, Loucks-Horsley, S (Ed). 2013. Inkuiri dan Standar-standar Pendidikan Sains Nasional, Sebuah Panduan untuk Pengajaran dan Pembelajaran. Alih Bahasa: Ismunandar [et al.]. Bandung: SEAMEO QITEP in Science.) Ebook ini bisa diunduh secara gratis di http://www.qitepscience.org/
Source: http://thinkertools.org/Pages/paper.html.
28
Metakognitif Penelitian
White
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012
Frederiksen
29
Asesmen Refektif
The Criteria for Judging Research that Students Use in Reflective Assessment Process (Source: White & Frederiksen, 2000, 333-334)
White
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012
Frederiksen
30
Hasil Penelitian
32
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Saat Melakukan Pembelajaran dengan Penbelajaran Inkuiri Ilmiah
33
Grafik Hasil Pengamatan Persentasi Aktifitas On Task Siswa Saat Melakukan Pembelajaran dengan Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
34
Grafik Hasil Pengamatan Persentasi Aktifitas Off Task Siswa Saat Melakukan Pembelajaran dengan Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
35
Pembahasan Penelitian
36
38
Pembahasan Penelitian
39
40
Perincian setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut. Siklus I Hasil analisis data siklus 1, diperoleh hasil rata-rata on-task (perilaku siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran) sebesar 43,3 %, sedangkan rata-rata off-task (perilaku siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran) sebesar 6,1 %, hal ini berarti kurangnya aktifitas siswa saat pembelajaran. Siklus kedua adalah untuk memperbaiki aspek yang kurang.
41
Siklus II Hasil analisis data pada siklus ke-2 diperoleh hasil bahwa rata-rata on-task (perilaku siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran) siswa meningkat menjadi 58,8 %, sedangkan rata-rata off-task (perilaku siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran) mengalami penurunan menjadi 3,7 %. Berarti dari data ini aktifitas on-task siswa mengalami kenaikan, off-task siswa mengalami penurunan. .
42
Siklus III Hasil analisis data pada siklus ke-3 diperoleh hasil bahwa rata-rata on-task (perilaku siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran) siswa meningkat menjadi 68,3 %, sedangkan rata-rata off-task (perilaku siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran) mengalami penurunan menjadi 1,2 %. Berarti pembelajaran yang dilakukan sudah semakin baik. Hasil yang dicapai memang belum maksimal tetapi jika pembelajaran inkuiri ilmiah ini dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara terus-menerus, maka kemungkinan aspek-aspek pengamatan aktifitas siswa dapat menjadi sangat baik. Adapun keunggulan yang sangat dominan dari pembelajaan ini adalah meningkatnya aktifitas siswa pada setiap mengikuti pembelajaran. .
.
43
Dari siklus I, II dan III: Peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dikarenakan pembelajaran inkuri ilmiah melalui fasilitas metakognitif mampu memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik. Kesibukan siswa saat melakukan pembelajaran ketrampilan ilmiah (scientific skill) siswa dapat mengurangi aktifitas siswa di luar pembelajaran. Pembelajaran dengan pembelajaran inkuri ilmiah melalui fasilitas metakognitif dapat meningkatkan aktifitas siswa. Setiap siswa dapat merefleksi apa-apa yang mereka kerjakan dalam setiap siklus inkuiri dalam setiap pembelajaran.
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012 44
Kesimpulan Penelitian
Kerangka kerja pembelajaran inkiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif
berdasarkan pada pendekatan sains dan teori belajar dapat digunakan untuk proses pembelajaran fisika siswa yang dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
Pembelajaran fisika dengan inkuiri ilmiah melalui fasilitas metakognitif efektif digunakan dalam pembelajaan fisika siswa yang melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam pembelajaran fisika karena melibatkan para siswa dalam berbagai aktifitas belajar.
45
Daftar Pustaka
[Anonim]. 2012. Kurikulum Baru Berbasis Pendekatan Sains. http://kompas.com. Diakses tanggal 19 Juli 2013. Colburn, A. 2000. An Inquiry Primer. Science Scope. March 2000. pp. 42-44. Darliana. 2011. Inkuiri Ilmiah. http://pipabdg.blogspot.com/2011/09/inkuiri-ilmiah-dalam-phd.html. Diakses tanggal 20 Juli 2013. Discovery Education. 2006. Scientific Method. http://school.discovery.com/sciencefaircentral/scifairstudio/ handbook/scientificmethod.html. Diakses tanggal 15 Juli 2007.
Elliot, J. 1993. Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press.
Lomba Inovasi STEM Kategori Guru Auditorium Sylva IPB Bogor, 8 November32012
46
47
49