You are on page 1of 4

Faktor resiko stroke A.

Tidak dapat dimodifikasi Tidak dapat di rubah dan dapat dipakai sebagai marker stroke pada seseorang Usia , biasanya stroke diderita seseorang diatas dekade 4 dan 5. Jenis kelamin, laki- laki lebih banyak menderita stroke dibandingkan perempuan.

Herediter, stroke mempunyai pengaruh dari riwayat keluarga. Bila dalam satu keluarga ada yang menderita stroke, maka kemungkinan anggota keluarga yang lain ada yang menderita stroke bila ada faktor lain yang mencetuskannya.

Ras/ etnik, biasanya stroke diderita oleh orang yang berasal dari daerah yang mempunyai kebiasaan menggunakan santan dan senang makanan asin dan senang makan jeroan.

B. Dapat dimodifikasi Hipertensi Merupakan faktor resiko yang kuat untuk terjadinya stroke. Baik sistole yang tinggi maupun tekanan diastole yang tinggi. Mereka yang belum mendapatkan stroke, maupun yang sudah mengalami stroke harus mengendalikan hipertensinya dengan baik. Dalam menanggulangi hipertensi harus diupayakan juga tindakan non farmakologis. Kita menyadari bahwa hipertensi umumnya penyakit seumur hidup. Makin tinggihipertensi kita, makin besar kemungkinan membutuhkan obat anti hipertensi seumur hidup. Sebagaimana lazimnya dengan terapi obat,kita harus mewaspadai efek samping yang terjadi. Rekomendasi ; Mengupayakan tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan diastole < 90 mmHg Modifikasi gaya hidup; kontrol berat badan, aktifitas fisik, hindari minum alkohol, diet mengadung rendah garam ( 100mmol/ hari ) Bila setelah modifikasi dan merubah gaya hidup tekanan darahnya masih tetap tinggi , maka di perlukan obat anti hipertensi. - Diabetes melitus Merupakan faktor yang kurang kuat dibandingkan dengan hipertensi. Diabetes merupakan keadaan hiperglikemia yang kronis. Disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan dan faktor genetik.

Pengatur utama kadar gula dalam darah adalah insulin, hormon dibentuk dan disekresikan oleh sel beta di pankreas. Hiperglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan metabolisme kharbohidrat, lemak, dan protein. Kadar glukosa dalam plasma darah yang melebihi 200 mg % adalah dignosis untuk diabetes melitus. Diduga bahwa mempercepat terjadinya aterosklerosis. Pada penderita diabetes biasanya dijumpai aterosklerosis yang lebih berat, lebih tersebar, dan mulai lebih dini. Pada penderita yang diabetesnya di dapat mulai usia tengah baya -maka biasanya merupakan non insulin dependen.pada jenis ini didapat defisiensi insulin yang relatif. Tujuan pengobatan diadetes melitus ; Memulihkan kesehatan, kekuatan, dan enersi Memperoleh dan mempertahankan berat badan yang normal Mengusahakan keadaan normoglikemia, tanpa adanya keadaan hipoglikemia Mencegah terjadinya komplikasi Rekomendasi ; Mengontrol dan mengendalikan kadar gula darah dengan cara diet, olahraga yang teratur Terapautik ; obat hipoglikemia oral (sulfonilurea, biguanid, insulin ) Mengobati hipertensi jika ada Kelainan jantung Beberapa penyakit jantun dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan stroke. Gagal jantung kongestif da penyakit jantung koroner mempunyai peranan penting dalam terjadinya stroke. Resiko mendapatkan stroke lebih besar pada orang yang memiliki kelainan di agmbaran EKG.

The European Stroke Initiative mengemukakan bahwa pengobatan jangka panjang dengan antikoagulan oral harus dipertimbangkan pada semua pasien dengan fibrilasi atrium.

Karakteristik pasien Usia < 65th tanpa faktor resiko Usia <65th dengan faktor resiko Usia 65- 75th tanpa faktor resiko Usia 65- 75 th dengan faktor resiko Usia > 75 th dengan atau tanpa faktor resiko Aspirin

rekomendasi

Warfarin ( INR 2,5 range 2,0-30) Aspirin atau warfarin Warfarin ( INR 2,5 range 2,0-3,0) Warfarin ( INR 2,5 range 2,0-3,0)

Aterosklerosis Kata ini dapat digunakan bagi sekelompok kelainan yang mengakibatkan menebalnya serta mengurangnya kelenturan ( elastisitas) dinding pembuluh darah. Ada tiga jenis ateroslerosis, yaitu ; aterosklerosis ( ditandai dengan pembentukan plaque intima ), sklerosis ( ditandai oleh pengapuran pada tunika media pembuluh darah ) dan arteriosklerosis ( ditandai oleh proliferasi fibromuskular atau penebalan endotel dinding arteri berukuran kecil dan arteriol ). Beberapa fakta tentang aterosklerosis

Prosesnya sudah terjadi sejak usia yang sangat muda Bertambah berat dengan bertambahnya usia Terdapat variasi luas daripada beratnya aterosklerosis Secara umum dapat dikatakan bahwa perempuan lebih sedikit menderita aterosklerosis dibanding laki- laki Didapatkan hubungan antara beratnya aterosklerosis dengan tingginya kadar lipid dalam darah, terutama kolesterol, trigliserida, dan beta lipo protein Manifestasi klinis aterosklerosis, kerusakannya melalui mekanisme;

Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah Oklusi mendadak pembuluh darahkarena adanya trombosis atau perdarahan aterom Merupakan tempaat terbentuknya trombus dan dapat melepaskan kepingan trombus Menyebabkan dinding arteri menjadi lemah dan menjadi aneurisma yang kemudian robek dan terjadi perdarahan

TIA ( transcient Isckemik Attack)

Seseorang yang telah mengalami TIA, kemungkinan besar dapat menderita stroke yang lebih berat, jika penyakitnya tersebut tidak di tanggulangi dengan terapi yang tepat dan didukung adanya faktor resiko yang lain.

Dislipidemia Karakteristik Evaluasi awal ( tdk ada PJK ) CT<200mg% & HDL > 35mg % Ulagi pemeriksaan CT dan HDL dalam 5 tahun atau dengan rekomendasi

pemeriksaan fisik. CT<200mg% & HDL <35mg% CT200-239mg% >35mg% Dengan < 2 faktor PJK CT200-239mg% & HDL< 35mg% < 2 faktor PJK CT> 24mg% Analisa lipoprotein & Analisis lipoprotein

HDL Modifikasi diet,evaluasi ulang 1-2 tahun Analisa lipoprotein

You might also like