You are on page 1of 13

1.

Tujuan Penelitian
a. Mengukur dan menentukan nilai I dari dua kombinasi R dan C untuk C=1000 dan C=2200 .

b. Mencari konstanta waktu c. Mencari perhitungan ralat.

2. Teori
a. Kondensator
Pada prinsipnya sebuah Kondensator adalah dua plat logam dengan isolator di antaranya. Kalau dua plat logam itu dihubungkan dengan sumber tegangan, arus mengalir. Arus adalah muatan yang bergerak di dalam kabel. Muatan itu
Gambar 1. untai dengan sumber tegangan, Resistor dan Kondensator

bisa mengalir sampai ke plat logam. Tetapi muatan tidak bisa lewat isolator. Jadi muatan timbul pada plat-plat kondensator. Muatan itu menghasilkan medan listrik antara plat-plat Kondensator. Dan dari medan listrik itu terdapat voltase antara plat-plat kondensator. Semakin banyak muatan berapa pada plat kondensator, maka medan listrik dan voltase semakin besar. Hubungan antara jumlah muatan dan voltase yang timbul berbanding lurus. Oleh sebab itu Kapasitas Kondensator dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan dan voltase:

(1) Rumus ini dapat ditulis juga sebagai berikut:

(2)

b. Untai RC i. Perhitungan
Dalam untai RC kita memakai satu Resistor dirangkai secara seri dengan sebuah kondensator seperti diperlihatkan dalam gambar 1. Dalam untai ini terdapat voltase dari sumber

tegangan dan pada komponen-komponen untai (Resistor dan Kondensator) timbul voltase yang melawan voltase dari sumber tegangan. Dalam untai seri ini jumlah dari voltase pada resistor, , dan pada Kondensator, sumber tegangan: (3) , sama dengan voltase dari

Besar voltase pada kondensator sesuai dengan rumus (2). Besar voltase pada resistor R tergantung arus yang mengalir sesuai dengan hukum Ohm: (4)

Dari tiga rumus (2) sampai (4) terdapat persamaan sebagai berikut:

(5)

Voltase

konstant karena teregulasi oleh sumber tegangan. , muatan

Rumus (5) ini menyatakan hubungan antara voltase Q di atas kondensator dan arus I dalam untai. Supaya

persamaan ini bisa dipecahkan dan arus I dan muatan Q akan diketahui, kita memakai hubungan antara muatan dan arus yang terdapat dari definisi arus:

(6)

Dengan (5) dan (6) terdapat persamaan diferensial untuk muatan Q:

(7)

Salah satu pemecahan dari persamaan diferensial ini adalah: ( ( ))

(8)

Supaya melihat bahwa (8) memang pecahan dari (7), silahkan coba masukkan (8) ke dalam (7). Pemecahan (8) berkalu kalau pada awal (t=0) kondensator kosong (Q=0). Untuk situasi ini dai (8) dan (6) terdapat rumus untuk arus I terhadap waktu t: ( )

(lihat gambar 2)

(9)

Arus

adalah arus yang mengalir pada waktu t=0 dan sebesar:

Untuk voltase pada kondensator, ( ( ))

, dari (1) dan (8) terdapat:

(Lihat gambar 3)

(10)

D a r i
Gambar3. Voltase terhadap waktu kalau kondensator kosong pada awal. Gambar 2. I(t) dengan I0=2mA dan RC=1 det

9) dilihat: Pertama, ketika kondensator kosong dan baru dihubungkan dengan sumber tegangan, arus yang mengalir sebesar dan kemudian arus turun sampai menekati arus 0.

Waktu yang diperlukan sampai arus menurun ditentukan oleh pecahan . Semakin besar R dan semakin besar C, semakin

pelan perubahan arus. R C disebut konstranta waktu . (Lihatlah juga dalam pasal berikutnya tentang menggambarkan persamaan eksponensial.) Dari (10) dilihat bagaimana voltase pada kondensator berubah: Pertama kondensator kosong dan voltase . Kemudian

voltase naik dengan cepat. Makin lama makin pelan kenaikan voltase dan voltase mendekati harga maksimal .

ii. Pengertian Kualitatif dari Untai RC


Pertama kondensator harus kosong. Supaya kondensator bisa dibuatkan kosong dalam percobaan ini ada sakelar/kabel untuk menghubungkan dua sisi kondensator langsung. Kalau dua sisi dihubungkan langsung, maka semua muatan dari plat kondensator mengalir lewat hubungan itu sampai voltase pada kondensator nol dan tidak lagi ada muatan di plat kondensator. Kemudian untai RC (Kondensator dan Resistor) dihubungkan dengan sumber tegangan. Pada awal (kondensator kosong) voltase pada kondensator nol, maka voltase tegangan sama dengan voltase dari sumber

pada resistor. Jadi arus yang .

mengalir pada awal terdapat dari hukum ohm: (Bandingkanlah dengan arus awal dalam pasal ii.)

Ketika arus mengalir maka muatan bergerak dalam untai dan pada plat kondensator timbul muatan Q, maka timbul voltase ada kondensator. Tetapi voltase tegangan Tetap konstan, jadi voltase turun ketika naik (pers (3)). Ketika dari sumber pada resistor akan turun maka arus

juga akan turun. Jelas kalau arus sudah lebih kecil, turunannya lebih pelan, karena jumlah muatan Q yang timbul satuan per waktu lebih sedikit.

Voltase pada kondensator nol pada awal dan kemudian naik karena arus yang mengalir dan muatan masuk plat kondensator. Voltase naik semakin pelan karena arus semakin kecil. Hal ini jelas karena arus kecil berarti jumlah muatan per waktu yang mengalir dan masuk kondensator sedikit. Jadi perubahan voltase-yang memang dihasilkan oleh muatan yang timbulpelan.

c. Menggambarkan Persamaan Eksponensial


Rumus (8) sampai (10) adalah persamaan eksponensial. Persamaan tersebut menggambarkan bagaimana arus (atau voltase atau muatan) berubah dengan waktu t. Kalau misalnya persamaan (9) tentang arus digambarkan, kita mendapatkan grafik seperti dalam gambar 2. Kalau kita mengukur arus terhadap waktu dalam eksperimen, kita mendapatkan grafik ini dan dari grafik ini pada prinsipnya konstanta waktu bisa ditentukan. Tetapi ini sulit. Juga dari grafik ini tidak mudah untuk melihat, apakah hasil ukuran benar cocok dengan rumus atau terdapat perbedaan. Supaya mendapatkan grafik yang lebih mudah diperiksa, kita mencari cara untuk mendapatan garis lurus. Hal ini dihasilkan kalau pada sumbu y bukan arus I yang digambarkan tetapi log(I). Berarti rumus (9) diubahkan sebagai berikut: ( ) ( ( ( ( ( ( ) ) ( )) )) ) (11)

Dalam bentuk ini dilihat bahwa log (arus) terhadap waktu menghasilkan grafik linier. Dari kemiringan garis lurus itu konstanta waktu langsung dilihat. Dalam praktikum kita memakai kertas log untuk menggambarkan arus terhadap waktu. Di kertas log, scala pada sumbu y sudah secara logaritmis dan tinggal kita masukkan harga-harga langsung ke dalam skala yang sudah ada. Fungsi rumus (9) adalam skala log diperlihatkan dalam gambar 4. Untuk voltase VK pada kondensator terdapat dari 10: ( ( )) ( ) ( )

(12)

Jadi, supaya terdapat garis lurus log ( sumbu y. (Perhitungan sama dengan (11).)

) harus dipakai sebagai

3. Data Pengamatan
C = 1000 t 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 i 182,6 138,7 109,7 85,4 67,4 52,7 41,9 31,8 26,4 20,3 14,5 13,8 11,1 10,1 7,7 C = 2200 t 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 I 182,6 160,7 141 123,7 108,6 95,9 84,3 75 65,8 58,5 52,8 46,6 42,4 37,8 33,7 30 23,4 20,9 18,8 17,3 15,6 14,4 13,2 11,9 11 10,2 9,6

4. Perhitungan Data
Tabel 1. C = 1000 t 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 =2100 I 182,6 138,7 109,7 85,4 67,4 52,7 41,9 31,8 26,4 20,3 14,5 13,8 11,1 10,1 7,7 log I 2,261501 2,142076 2,040207 1,931458 1,82866 1,721811 1,622214 1,502427 1,421604 1,307496 1,161368 1,139879 1,045323 1,004321 0,886491 =23,01684 t2 0 400 1600 3600 6400 10000 14400 19600 25600 32400 40000 48400 57600 67600 78400 =406000 t x log I 0 42,84153 81,60827 115,8875 146,2928 172,1811 194,6657 210,3398 227,4566 235,3493 232,2736 250,7734 250,8775 261,1236 248,2174 =2669,888 (log I)2 5,114386 4,588492 4,162443 3,73053 3,343997 2,964632 2,631578 2,257287 2,020958 1,709546 1,348776 1,299324 1,0927 1,008661 0,785866 =38,05918

Tabel 2 C = 2200 T 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 =7020 I 182,6 160,7 141 123,7 108,6 95,9 84,3 75 65,8 58,5 52,8 46,6 42,4 37,8 33,7 30 23,4 20,9 18,8 17,3 15,6 14,4 13,2 11,9 11 10,2 9,6 log I 2,261501 2,206016 2,149219 2,09237 2,03583 1,981819 1,925828 1,875061 1,818226 1,767156 1,722634 1,668386 1,627366 1,577492 1,52763 1,477121 1,369216 1,320146 1,274158 1,238046 1,193125 1,158362 1,120574 1,075547 1,041393 1,0086 0,982271 =42,49509 t2 0 400 1600 3600 6400 10000 14400 19600 25600 32400 40000 48400 57600 67600 78400 90000 102400 115600 129600 144400 160000 176400 193600 211600 230400 250000 270400 =2480400 t x log I 0 44,12032 85,96876 125,5422 162,8664 198,1819 231,0993 262,5086 290,9161 318,0881 344,5268 367,0449 390,5678 410,1479 427,7364 443,1364 438,1491 448,8497 458,6968 470,4575 477,2498 486,5122 493,0525 494,7516 499,8685 504,3001 510,781 =9385,121 (log I)2 5,114386 4,866506 4,619143 4,378011 4,144603 3,927605 3,708812 3,515855 3,305945 3,12284 2,967468 2,783512 2,64832 2,48848 2,333653 2,181887 1,874752 1,742786 1,623478 1,532758 1,423546 1,341804 1,255686 1,156801 1,084499 1,017274 0,964857 =71,12527

Untuk Tabel 1. C=

n=15

( )

( (

) )

) ( ) ( ( )( ) )

( ( ) ) ( ( ( ) ) ( ) ( ) )

( ( (

) ) )

( )

Untuk Tabel 2 C= ) ( )

n=27 ( ( ) )

) ( ) ( ( )( ) )

( ( ) ) ( ( ( ) ) ( ) ( ) )

( ( (

) ) )

( )

5. Kesimpulan
Dari data data yang telah diambil dan dari semua pengamatan dan pengukuran pada praktikum ini, dapat diambil kesimpulan bahwa: a. Berdasarkan ketentuan dari tentang waktu, diketahui bahwa

semakin besar C, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk perubahan arus. b. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut Untuk C=1000 :

Untuk C=2200

You might also like