You are on page 1of 0

Tinjauan Pustaka

Kulit Menua

Nelva K. Jusuf

Departemen SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK-USU
RS H. Adam Malik Medan


Abstrak: Proses menua merupakan proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup, meliputi
seluruh organ tubuh termasuk kulit. Proses menua pada setiap individu berbeda, tergantung dari berbagai faktor-
faktor yang mempengaruhi dan dapat mempercepat terjadinya proses menua kulit. Dewasa ini teori radikal bebas
paling dipercaya sebagai mekanisme proses menua. Berbagai cara dan upaya dapat dilakukan untuk
mempertahankan kulit tetap sehat dan muda yang disebut sebagai peremajaan kulit.
Kata kunci: proses menua, radikal bebas, peremajaan kulit.


Abstract: Aging is a physiologic process which may happened in all creature affecting the entire body including
the skin. Aging process is different individually depends on several factors that may influence and induce the
process. Recently, free radical theory is the most reliable aging process mechanism. Several ways could be done
to keep the young and healthy skin called as skin rejuvenation.
Key words: aging process, free radical, skin rejuvenation.

Pendahuluan
Proses menua merupakan proses fisiologis
yang akan terjadi pada semua makhluk hidup yang
meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit.
1

Setiap manusia tentu ingin terlihat muda
tetapi proses menua secara perlahan-lahan
berjalan terus dan kulit merupakan salah satu
jaringan tubuh yang secara langsung
memperlihatkan terjadinya proses menua.
1,2

Saat mulai terjadinya proses menua pada
kulit tidak sama pada setiap orang. Pada orang
tertentu proses menua kulit terjadi sesuai dengan
usianya sedangkan pada orang lain datangnya
lebih cepat, keadaan ini disebut penuaan dini
(premature aging). Hal ini menunjukkan bahwa
proses menua pada setiap individu berbeda,
tergantung dari berbagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dan dapat mempercepat
terjadinya proses menua kulit.
2,3

Meskipun menjadi tua adalah sesuatu yang
harus terjadi, namun usaha untuk mencegahnya
tidak pernah surut. Berbagai cara dan upaya dapat
dilakukan untuk mempertahankan kulit tetap sehat
dan muda.

Teori Proses Menua
Bermacam-macam teori proses menua telah
dikemukakan para ahli namun sampai saat ini
mekanisme yang pasti belum diketahui. Batas
waktu yang tepat antara terhentinya
pertumbuhan fisik dan dimulainya proses menua
tidak jelas, karena kedua proses tersebut saling
berkaitan.
2,3

Ada berbagai teori penuaan, antara lain :
1. Teori Replikasi DNA
Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya
proses menua disebabkan kematian sel
secara perlahan-lahan antara lain akibat
pengaruh sinar ultraviolet (sinar matahari)
yang merusak sel DNA sehingga
mempengaruhi masa hidup sel.
1,2,3

2. Teori Kelainan Alat
Proses menua terjadi akibat kerusakan DNA
yang menyebabkan terbentuknya molekul-
molekul yang tidak sempurna sehingga
terjadi kelainan enzim-enzim intraselular
yang mengakibatkan kerusakan atau
kematian sel.
1,2,3

3. Teori Ikatan Silang
Proses menua merupakan akibat dari
pembentukan ikatan silang yang progresif
dari protein-protein intraseluler dan
interseluler serabut kolagen yang
menyebabkan kolagen kurang lentur dan
tidak tegang.
1,2,3

4. Teori Neuro-Endokrin
Proses menjadi tua diatur oleh organ-organ
penghasil hormon seperti timus,
hipotalamus, hipofisis, tiroid yang secara
berkaitan mengatur keseimbangan hormonal
dan regenerasi sel-sel tubuh manusia.
1,2,3

5. Teori Radikal Bebas
Teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak
dianut dan dipercaya sebagai mekanisme
proses menua. Radikal bebas adalah
sekelompok elemen dalam tubuh yang
Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 2 J uni 2005 184
Nelva K. Jusuf Kulit
Menua

mempunyai elektron yang tidak berpasangan
sehingga tidak stabil dan reaktif hebat.
Sebelum memiliki pasangan radikal bebas
akan terus menerus menghantam sel-sel
tubuh guna mendapatkan pasangannya
termasuk menyerang sel-sel tubuh yang
normal. Akibatnya sel-sel akan rusak dan
menua dan juga mempercepat timbulnya
kanker. Berbagai usaha untuk
menanggulangi kulit menua sekarang ini
banyak ditujukan pada usaha pengikatan
atau pemecahan radikal bebas. Bahan yang
dapat menetralisir radikal bebas ini disebut
antioksidan.
1,2,3


Proses Menua pada Kulit
Proses kulit menua mempunyai dua
fenomena yang saling berkaitan, yaitu :
1. Proses Menua Intrinsik (Intrinsic aging;
true aging; chronologic aging)
Merupakan proses menua fisiologik yang
berlangsung secara alamiah, disebabkan
berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri
seperti genetik, hormonal dan rasial.
Fenomena ini tidak dapat dicegah/dihindari
dan mengakibatkan perubahan kulit yang
menyeluruh sesuai dengan pertambahan
usia.
1,2,3

2. Proses Menua Ekstrinsik (Extrinsic aging)
Terjadi akibat berbagai faktor dari luar
tubuh. Faktor lingkungan seperti sinar
matahari, kelembaban udara, suhu dan
berbagai faktor eksternal lainnya dapat
mempercepat proses menua kulit sehingga
terjadi penuaan dini. Perubahan pada kulit
terutama terjadi di daerah terpajan seperti
kulit wajah sehingga wajah terlihat lebih
tua, tidak sesuai dengan usia yang
sebenarnya. Berbagai usaha dapat dilakukan
untuk mencegah/memperlam-bat terjadinya
penuaan dini ini.
1,2,3


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses
Menua Kulit

Faktor Intrinsik
Faktor-faktor dari dalam tubuh yang
berpengaruh pada proses menua kulit adalah :
Keturunan (genetik)
Faktor genetik mempengaruhi saat mulai
terjadi proses menua pada seseorang seperti
pada orang yang memiliki jenis kulit kering
cenderung mengalami proses menua kulit
lebih awal.
1,2


Rasial
Manusia terdiri dari bermacam-macam ras
dan masing-masing mempunyai struktur kulit
yang berbeda terutama yang berperan di
dalam sistem pertahanan tubuh terhadap
lingkungan seperti peranan pigmen melanin
sebagai proteksi terhadap sinar matahari. Ras
kulit putih lebih mudah terbakar sinar
matahari (sunburn), lebih mudah terjadi
gejala kulit menua dini, pra kanker kulit dan
kanker kulit dibanding ras kulit berwarna.
1,2

Hormonal
Pengaruh hormon sangat erat hubungannya
dengan umur. Proses menua fisiologis lebih
jelas terlihat pada wanita yang memasuki
masa klimakterium atau menopause. Pada
masa itu penurunan fungsi ovarium
menyebabkan produksi hormon seks seperti
hormon estrogen berkurang dan akibatnya
akan terjadi atrofi sel epitel vagina,
pengecilan payudara, timbul tanda-tanda
menua pada kulit seperti kulit menjadi kering
dan elastisitasnya berkurang.
1


Faktor Ekstrinsik
Berbagai faktor dari luar tubuh yang dapat
menyebabkan proses menua dini kulit sehingga
menampilkan wajah yang terlihat lebih tua dari
usia sebenarnya, yaitu antara lain :
Faktor lingkungan
Sinar matahari
Sinar matahari merupakan faktor utama
penyebab terjadinya proses menua kulit.
Penuaan dini yang terjadi akibat paparan
sinar matahari disebut dengan photo
aging (dermatoheliosis). Paparan sinar
matahari kronik akan menghasilkan
radikal bebas yang menyebabkan
berbagai kerusakan struktur kulit serta
menurunkan respon imun.
3,4,5

Kelembaban udara
Kelembaban udara yang rendah di daerah
pegunungan/dataran tinggi, ruangan AC,
paparan angin dan suhu dingin akan
menyebabkan kulit menjadi kering
sehingga mempercepat proses menua
kulit.
3,4,5

Berbagai faktor yang berhubungan
dengan radikal bebas
Sinar X, sinar ultraviolet
Polusi udara dari kendaraan bermotor,
gas N
2
O dari pabrik, dll
Merokok
Paparan dengan bahan-bahan kimia
eksogen dan endogen
Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 2 J uni 2005 185
Tinjauan Pustaka

Bahan tambahan pada makanan (food
additives) seperti pengawet, pewarna dan
pelezat.
1,3

Radikal bebas ini akan menyebabkan
berbagai kerusakan pada kulit yaitu :
1. Kerusakan enzim-enzim yang bekerja
mempertahankan fungsi sel sehingga
terjadi kerusakan pada sel-sel
2. Kerusakan protein dan asam-asam
amino yang merupakan struktur utama
kolagen dan elastin sehingga serat-
seratnya menjadi kaku, tidak lentur dan
kehilangan elastisitas
3. Kerusakan pembuluh darah kulit
sehingga menjadi melebar dan menipis.
4. Terjadi gangguan distribusi pigmen
melanin dan melanosit sehingga terjadi
pigmentasi yang tidak merata.
1,2

Cara perawatan kulit yang salah
Penggunaan berbagai bentuk kosmetika yang
tidak sesuai dengan kondisi kulit, seperti
terlalu sering menggunakan sabun atau
pembersih beralkohol tinggi pada kulit jenis
normal atau kering akan menghilangkan
lemak permukaan kulit sehingga menambah
kekeringan kulit.
2,3

Faktor-faktor lain :
Keadaan gizi yang buruk
Stres psikologis
Pemakaian otot-otot muka yang berulang-
ulang dan berlangsung lama seperti
cemberut, mengerutkan kening
menyebabkan terbentuk kerutan dan alur
kulit yang menetap
Penyakit menahun
Kehilangan struktur penunjang kulit yang
berlebihan misalnya penurunan berat
badan yang terlalu cepat.
1,2,3


Kelainan yang Terjadi pada Proses Penuaan
Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat
timbul pada kulit menua yaitu :
1. Kulit kering dan kasar
Kulit menjadi kering disebabkan
berkurangnya kadar air di dalam lapisan atas
kulit dan menurunnya fungsi kelenjar
minyak dan kelenjar keringat. Permukaan
kulit yang kasar dan kusam terjadi karena
berkurangnya kemampuan kulit untuk
melepaskan sel kulit lama (mati) untuk
diganti sel kulit baru dan adanya
kecenderungan sel-sel kulit mati untuk
saling melekat di permukaan kulit.
6

2. Kulit kendur, timbul kerutan dan lipatan
kulit yang nyata
Keadaan ini disebabkan oleh perubahan-
perubahan faktor penunjang kulit antara lain
:
Serabut kolagen dan serabut elastin
yang menjaga kelenturan kulit berubah
menjadi kaku, tidak lentur sehingga
kehilangan daya elastisitasnya.
Tulang dan otot mengalami atrofi,
jaringan lemak subkutan berkurang
disertai lapisan kulit yang tipis,
menyokong terbentuknya kerutan-
kerutan dan lipatan-lipatan/alur kulit
yang nyata.
Pengaruh kontraksi otot-otot mimik
yang tidak diikuti oleh kontraksi kulit
yang sesuai mengakibatkan alur-alur
keriput terutama disekitar mulut, mata
dan dahi.
6

3. Bercak pigmentasi
Bercak-bercak pigmentasi yang tidak merata
di permukaan kulit terjadi akibat perubahan
pada distribusi pigmen melanin disertai
fungsi melanosit yang menurun. Bercak
tersebut dapat berupa efelid (freckles),
lentigo, hipomelanosis gutata dan lain-
lain.
1,5,6

4. Tumor kulit
Berbagai tumor kulit jinak dapat terjadi pada
kulit menua seperti akrokordon (skin tag),
keratosis seboroik, angioma senilis, dan
lain-lain. Pada photo-aging dapat pula
terjadi lesi prakanker kulit dan kelainan
tumor ganas kulit seperti basalioma,
karsinoma sel skuamosa dan melanoma
maligna.
1,5,6

Secara garis besar gejala penuaan intrinsik dan
penuaan ekstrinsik (photoaging) dapat dibedakan
sebagai berikut :
2,3

Penuaan Instrinsik Penuaan Ekstrinsik
Kulit tipis dan halus
Kulit kering
Kerut halus, garis
ekspresi lebih
dalam
Kulit kendur
Dapat timbul
tumor jinak
Kulit menebal dan
kasar
Kulit kering
Kerut lebih dalam
dan nyata
Bercak pigmentasi
tidak teratur
Pelebaran pembuluh
darah (telangiektasi)
Dapat timbul tumor
jinak, prakanker
maupun kanker kulit

Klasifikasi Photoaging
1

Glogow membagi photoaging berdasarkan
4 tipe yaitu :
1. Tipe I :
- photoaging ringan (umur 2030 tahun)
Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 2 J uni 2005 186
Nelva K. Jusuf Kulit
Menua

- tidak ada/sedikit kerut
- sedikit perubahan pigmen
- tidak ada tumor kulit
2. Tipe II :
- photoaging sedang (umur 3040 tahun)
- kerut pada kontraksi otot wajah, lekuk
senyum lebih dalam.
- mulai ada bercak kehitaman
- mulai ada tumor kulit

3. Tipe III :
- photoaging berat (umur 50-an tahun)
- adanya kerut walaupun dalam keadaan
istirahat
- perubahan warna kulit dan pelebaran
pembuluh darah
- adanya tumor-tumor kulit
4. Tipe IV :
- photoaging lebih berat (umur 6070 tahun)
- hampir tidak ada kulit normal, semua
kerut
- adanya tumor-tumor kulit

Penatalaksanaan Kulit Menua
Kulit dianggap sebagai cermin penampilan
seseorang sehingga tidak salah bila banyak orang
berusaha merawat kulit wajah dan memperlambat
proses penuaan.
Peremajaan kulit adalah salah satu upaya
untuk membuat kulit tampak sehat dan muda
kembali. Indikasi utama peremajaan kulit adalah
premature photoaging akibat paparan sinar
ultra violet yang berlebihan. Cara-cara
peremajaan kulit antara lain :
1. Pemakaian bahan/obat topikal
Seperti :
- Asam alfa hidroksi/asam beta
hidroksi/asam polihidroksi
- Tretinoin
- Anti oksidan : vitamin C, E, ekstrak
teh hijau, alpha lipoic acid (ALA) dan
lain-lain
- Hormon estrogen
2. Pengelupasan kulit secara kimiawi
(chemical peeling)
- Superfisial/medium/dalam
3. Dermabrasi/mikrodermabrasi
4. Skin Filler
- Injeksi kolagen
- Injeksi lemak autolog
5. Toksin Botolinum (Botox)
6. Laser resurfacing
7. Intense Pulsed Light (IPL)
8. Terapi sulih hormon
7,8,9

Berbagai cara-cara peremajaan dengan bahan,
teknik dan biaya yang berbeda mempunyai satu
tujuan yaitu mendapatkan kulit yang lebih muda,
remaja dan bebas dari berbagai kelainan akibat
penuaan. Untuk penatalaksanaan tumor kulit
umumnya dilakukan tindakan bedah antara lain
bedah listrik, bedah beku, bedah pisau dan bedah
laser. Selain usaha-usaha peremajaan kulit, dalam
perawatan kulit menua tetap diperlukan penunjang
dari hal-hal penting lain seperti :
1. Menjaga kulit agar tetap bersih tanpa
melakukan pembersihan secara berlebihan.
Sebaiknya dihindarkan pemakaian sabun
yang berlebihan dan air terlalu panas.
2. Memakai krim pelembab
Kulit kering merupakan problem terbesar
pada usia tua sehingga pemakaian krim
pelembab sangat penting yang berguna
sebagai anti dehidrasi kulit. Kerja dari
pelembab bukanlah menambah kelembaban
pada kulit, tetapi mencegah hilangnya
kelembaban yang telah ada.
3. Melindungi kulit dari faktor-faktor
penyebab kulit menua terutama terhadap
sinar matahari. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara :
- Menggunakan tabir surya.
- Menghindari pajanan langsung sinar
matahari dengan memakai topi,
payung, baju lengan panjang, dan lain-
lain.
4. Gizi yang baik
5. Suplemen internal yang mengandung anti
oksidan seperti vitamin A, C, E, zinc dan
selenium.
6. Cara hidup yang sehat (tidur yang cukup,
berolah raga teratur, tidak merokok, dan
lain-lain).
7,8,9


Penutup
Proses penuaan adalah proses alamiah yang
akan dialami setiap manusia dan kulit
merupakan salah satu jaringan tubuh yang
memperlihatkan proses menua ini.
Tanda-tanda dan gejala proses penuaan
pada kulit perlu diketahui dan dikenali agar kita
semua dapat berupaya melakukan pencegahan
dan penanggulangan yang tepat.
Namun harus tetap diingat bahwa usaha-
usaha meremajakan kulit bukanlah untuk
memperpanjang umur karena betapapun umur
manusia tatap terbatas sebagaimana kodrat yang
telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.
Kepustakaan
1. Cunningham W. Aging and Photo-aging.
Dalam: Baran R, Maibach HI editor. Textbook
Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 2 J uni 2005 187
Tinjauan Pustaka

Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 2 J uni 2005 188
of Cosmetic Dermatology, ed. 2. London:
Martin Dunitz Ltd 1998: 455 67.
2. Soepardiman L. Etiopatogenesis Kulit
Menua. Dalam: Wasitaatmadja SM, Menaldi
SL, editor. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai
Penerbit FK-UI 2003: 1 9.
3. Wasitaatmadja SM. Kulit Menua. Dalam:
Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Jakarta: UI
Press, 1997: 196 201.
4. Aging Skin. Dalam: http: //www.hmc.psu.
edu/healthinfo/a/agingskin.htm.
5. Rendon Pellerano MI, Bernstein EF.
Xerosis and Photo-aging J. Geriatr Dermatol
1996; 4 (SB): 12 B 16 B.
6. Pindha IGAS. Kelainan Kulit pada Penuaan
Dini. Dalam: Terobosan Peremajaan Kulit di
Era Milenium Baru. Bali, 2000.
7. Ionescu JG. The Photo-aging of Human Skin
(How Can We Slow Down This Process?).
Dalam: International Antiaging Systems
(IAS) Bulletin Article, 2003.
8. Wasitaatmadja SM. Dasar-Dasar Peremajaan
Kulit. Dalam: Wasitaatmadja SM Menaldi
SL. editor. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai
Penerbit FK UI, 2003 : 10 22.
9. Wright. P. The Antioxidant Group. Dalam:
http://voyagerdvc.edu/~bmckinney/
wright.html.

You might also like