You are on page 1of 20

CIDERA KEPALA

Kelompok 2 Desiana Dwi Apriliani Eka Melia Elia Erlinda Fikri Helviana

Kasus
Tn. B (23th) di bawa ke Rumah Sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri, terlihat keluar darah dan cairan putih dari telinga kanan. Keluarga mengatakan klien adalah korban kecelakaan lalu lintas kira-kira 30 menit yang lalu, klien tidak memakai helm dan kemungkinan kepala kanan membentur jalan. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan TTV TD: 115/80 mmHg, HR: 98x/menit, RR: 18x/menit, T: 37 C, GCS: 3 (E1 V1 M1), papil edema (+), muntah proyektil, teraba krepitasi pada temporalis dekstra, hasil CT scan: terlihat adanya epidural hematum pada hemisfer dekstra dan terlihat fraktur kompresi OSS temporalis dekstra.

DEFINISI
Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi descelarasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor dan penurunan percepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.

KLASIFIKASI
Berdasarkan Mekanisme:
Trauma Tumpul: kecepatan tinggi (tabrakan otomobil), kecepatan rendah (terjatuh, terpukul) Trauma Tembus: luka tembus peluru dan cdera tembus lainnya.

Berdasarkan Tingkat Keparahan: Biasanya Cedera Kepala berdasarkan tingkat keparahannya didasari atas GCS.

Lanjutan....
Cedera Kepala Ringan (CKR): bila GCS 14-15 (kelompok resiko rendah) Cedera Kepala Sedang (CKS): bila GCS 9-13 (kelompok resiko sedang) Cedera Kepala Berat (CKB): bila GCS 3-8 (kelompok resiko berat)

Cidera kepala primer Akibat langsung pada mekanisme dinamik(acceselarsi descelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cidera primer dapat terjadi : Geger kepala ringan Memar otak Laserasi. Cedera kepala sekunder : timbul gejala seperti : Hipotensi sistemik Hiperkapnea Hipokapnea Udema otak

JENIS PEDARAHAN
Epidural hematoma Perdarahan Subarachnoid Subdural hematoma Perdarahan intra serebral

ETIOLOGI
Cidera kepala dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah : Oleh benda / serpihan tulang yang menembus jaringan otak misal : kecelakaan lalu lintas, dipukul, terjatuh, perkelahian, kecelakaan kerja, kecelakaan rumah tangga. Trauma saat lahir misal : sewaktu lahir dibantu dengan forcep atau vacum. Trauma tertembak (peluru) dan pecahan bom Trauma benda tumpul

PATOFISIOLOGI
Cedera kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun penyebab terseringnya adalah kecelakaan seperti kecelakaan lalulintas. Jika hal tersebut terjadi, akan mengakibatkan terjadinya trauma pada kepala sehingga dapat menimbulkan perdarahan,baik perdarahan intracranial maupun perdarahan ekstrakranial. Perdarahan intrakranial dapat menyebabkan terjadinya peningkatan TIK, akibat yang ditimbulkan yaitu sakit kepala hebat dan menekan pusat reflek muntah di medulla yang mengakibatkan terjadinya muntah proyektil sehingga tidak terjadi keseimbangan antara intake dengan output. Selain itu peningkatan TIK juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran dan aliran darah otak menurun. Jika aliran darah otak menurun maka akan terjadi hipoksia yang menyebabkan disfungsi serebral sehingga koordinasi motorik terganggu. Disamping itu hipoksia juga dapat menyebabkan terjadinya sesak nafas.

Pendarahan ekstrakranial dibagi menjadi dua yaitu perdarahan terbuka dan tertutup. Perdarahan terbuka (robek dan lecet) merangsang pelepasan mediator histamin, bradikinin,prostaglandin yang merangsang stimulus nyeri kemudian diteruskan nervus aferen ke spinoptalamus menuju ke kortek serebri sampai nervus eferen sehingga akan timbul rasa nyeri. Jika perdarahan terbuka (robek dan lecet) mengalami kontak dengan benda asing akan memudahkan terjadinya infeksi bakteri pathogen. Sedangkan perdarahan tertutup hampir sama dengan perdarahan terbuka yaitu dapat menimbulkan rasa nyeri pada kulit kepala.

MANIFESTASI KLINIS
Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese, ataksia, cara berjalan tidak tegap, kehilangan tonus otot. Perubahan tekanan darah atau normal (hipertensi), perubahan frekuensi jantung (bradikardi, takikardia, yang diselingi dengan bradikardia disritmia). Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis). Inkontinensia kandung kemih atau usus atau mengalami gangguan fungsi. Muntah proyektil, gangguan menelan (batuk, air liur, disfagia) Perubahan kesadaran bisa sampai koma. Perubahan status mental (orientasi, kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi atau tingkah laku dan memori). Perubahan pupil (respon terhadap cahaya simetris) deviasi pada mata, ketidakmampuan mengikuti. Kehilangan penginderaan seperti pengecapan, penciuman dan pendengaran, wajah tidak simetris, refleks tendon tidak ada atau lemah, kejang,

sangat sensitif terhadap sentuhan dan gerakan, kehilangan sensasi sebagian tubuh, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh. Wajah menyeringai, respon pada rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih. Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi), nafas berbunyi, stridor, terdesak, ronchi, mengi positif (kemungkinan karena aspirasi). Fraktur atau dislokasi, gangguan penglihatan, kulit : laserasi, abrasi, perubahan warna, adanya aliran cairan (drainase) dari telinga atau hidung (CSS), gangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara umum mengalami paralisis, demam, gangguan dalam regulasi tubuh.

Afasia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti, berbicara berulang ulang. Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan. Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung, depresi, dan impulsif. Mual, muntah, mengalami perubahan selera. Kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, vertigo, sinkope, tinitus,kehilangan pendengaran. Perubahan dalam penglihatan,seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, fotopobia, gangguan pengecapan dan penciuman. Sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama. Trauma baru atau trauma karena kecelakaan

KOMPLIKASI
Hematoma subdural Hematoma Epidural Konkusio Hematoma intraserebrum Pendarahan subaraknoid

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Spinal X ray b) CT Scan c) Myelogram d) MRI (magnetic imaging resonance) e) Thorax X Ray f) Pemeriksaan fungsi pernafasan g) Analisa gas darah

PENATALAKSANAAN
1) Cedera kepala ringan : pasien dengan cedera kepala ini umumnya dapat dipulangkan ke rumah tanpa perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan bila memenuhi kriteria sebagai berikut :
Hasil pemeriksaan neurologis (terutama status mini mental dan gaya berjalan) dalam batas normal Foto servikal jelas normal Adanya orang yang bertanggung jawab untuk mengamati pasien selama 24 jam pertama, dengan instruksi untuk segera kembali ke bagian gawat darurat jika timbul gejala perburukan.

2) Cidera kepala sedang: pasien yang menderita konkusi otak (komosio otak), dengan skala trauma Glasgow 15 (sadar penuh, orientasi baik dan mengikuti perintah) dan CT Scan normal, tidak perlu dirawat. Pasien ini dapat dipulangkan dengan observasi di rumah meskipun terdapat nyeri kepala, mual, muntah, pusing atau amnesia. Resiko timbulnya lesi intrakranial lanjut yang bermakna pada pasien dengan cedera kepala sedang adalah minimal.

3) Cidera kepala berat: setelah penilaian awal dan stabilisasi tanda vital, keputusan segera pada pasien ini adalah apakah terdapat indikasi intervensi bedah saraf segera (hematoma intrakranial yang besar). Jika ada indikasi, harus segera dikonsultasi ke bedah saraf untuk tindakan operasi. Penatalaksanaan cedera kepala seharusnya dilakukan di unit rawat intensif walaupun sedikit sekali yang dapat dilakukan untuk kerusakan primer akibat cedera, tetapi setidaknya dapat mengurangi kerusakan otak sekunder akibat hipoksia, hipotensi atau tekanan tekanan intrakranial yang meningkat.

Lanjutan.........
Penilaian ulang jalan nafas dan ventilasi Monitor tekanan darah Memasang alat monitor tekanan intrakranial pada pasien dengan skor GCS <8, bila memungkinkan Penatalaksanaan cairan Nutrisi Temperatur badan Anti kejang Profilaksis ulkus peptik CT Scan lanjutan

You might also like