Professional Documents
Culture Documents
Group 1
Anggota Kelompok 1
Abdur Rahman, S.Ked Annisa Nurhasana, S.Ked Syarifah Nurlaila, S.Ked Aulia Shahnaz, S.Ked Putri Amelia, S.Ked K. Sashitharan, S.Ked Nurul Sari, S.Ked Ni Wayan Lisa S, S.Ked Idha Yulfiwanti, S.Ked
BAB I PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. model PRECEDE-PROCEED model promosi kesehatan yang dapat mengoperasionalisasikan promosi kesehatan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini :
Apa pengertian, sasaran, strategi, ruang lingkup promosi kesehatan? Bagaimana perencanaan promosi kesehatan? Apa pengertian model PRECEDE-PROCEED? Apa saja langkah-langkah model PRECEDEPROCEED?
Tujuan
Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :
Menjelaskan pengertian, sasaran, strategi, dan ruang lingkup promosi kesehatan. Menjelaskan apa saja yang harus diketahui tentang perencanaan promosi kesehatan. Menjelaskan pengertian model PRECEDE-PROCEED. Menjelaskan langkah-langkah model PRECEDEPROCEED.
Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
Menambah pengetahuan tentang pengertian, sasaran, strategi, dan ruang lingkup promosi kesehatan. Menambah pengetahuan tentang perencanaan promosi kesehatan. Menambah pengetahuan tentang pengertian model PRECEDE-PROCEED. Menambah pengetahuan tentang langkah-langkah model PRECEDE-PROCEED.
Promosi Kesehatan
Definisi WHO, berdasarkan piagam Ottawa (Otawa Charter, 1986) : health promotion is the process of enabling people to control over and improve their health. To reach a state of comlete physical, mental, and social well-being, an individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.
promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku, tetapi juga mengharapkan perubahan lingkungan, system dan kebijakan kesehatan.
Model PRECEDE-PROCEED
model pendekatan promosi kesehatan yang dikembangkan oleh Lawrence Green (1980) yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan PRECEDE Tahun 1991 disempurnakan menjadi model PRECEDE-PROCEED PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan program PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi.
PRECEDE
Singkatan Predisposing (predisposisi), Reinforcing (Memperkuat), Enabling (Mengaktifkan), Causes (Penyebab), Educational Diagnosis (Pendidikan Diagnosa)
Upaya-upaya edukasi kesehatan untuk mempengaruhi tindakan harus multidimensional, karena: Kesehatan dan tindakan kesehatan disebabkan oleh faktor-faktor ganda, Kesehatan dan tindakan kesehatan ditentukan oleh faktor-faktor ganda,
PROCEED (Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Environmental Development). PRECEDE digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan individu atau masyarakat sasaran. PROCEED untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima dan dapat dipertanggungjawabkan kepada penentu kebijakan, administrator, konsumen atau klien, dan stakeholder terkait.
9 langkah yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. diagnosis sosial; diagnosis epidemiologi; diagnosis perilaku dan lingkungan; diagnosis pendidikan dan organisasional; diagnosis kebijakan dan administrasi; Implementasi; evaluasi proses; evaluasi dampak; evaluasi hasil
Kerangka PRECEDE-PROCEED
Fase 6 (Implementasi)
berupa pengaturan dan pengimplementasian intervensi yang telah direncanakan sebelumnya. Implementasi yang dapat dilakukan dapat meliputi:
Promotif Preventif Kuratif
Rehabilitatif
EVALUASI
Fase 7 (Evaluasi proses) apakah kita sedang melakukan apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. Fase 8 (Evaluasi dampak) Apakah intervensi menghasilkan efek yang kita inginkan pada faktor perilaku atau lingkungan yang kita harapkan berubah. Fase 9 (Evaluasi hasil) Apakah intervensi kita sungguh bekerja dalam menghasilkan outcome yang teridentifikasi pada komunitas pada fase 1 sebelumnya.
2. Diagnosis Epidemiologi
Angka kematian ibu melahirkan di Palembang masih cukup tinggi, Angka kematian dan kecacatan bayi yang lahir di dukun semakin meningkat di daerah wilayah pinggiran Palembang, Angka kejadian perdarahan post partum masih tinggi di daerah wilayah pinggiran Palembang.
Faktor Enabling
Terbatasnya pusat kesehatan yang dapat dijangkau masyarakat di wilayah pinggiran Palembang, Sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk dilakukannya ANC, Keterbatasan dana di Puskesmas Palembang daerah pinggiran untuk mengadakan kegiatan penyuluhan.
Faktor Penguat
Kurangnya peran serta masyarakat setempat untuk melakukan pendidikan ANC.
Diagnosis kebijakan
Belum ada ketetapan pemerintah mengenai program ANC dan persalinan gratis di pusat pelayanan kesehatan pada masyarakat Palembang,
6. Prioritas Masalah
Pelaksanaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. Tujuan Promosi Kesehatan Sasaran Promosi Kesehatan Isi Promosi Kesehatan Metode Promosi Kesehatan Anggaran Biaya Kesehatan Pemantauan dan Evaluasi
TERIMA KASIH