Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
KELOMPOK 2 :
Al ; Melly ; Farah ; Rika ; Intan ; Aulia ; Lisa
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UNSRI PALEMBANG 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut Pencemaran udara sudah menjadi masalah yang serius di kota-kota besar di dunia. Polusi udara perkotaan yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan telah dikenal secara luas selama kurang lebih 50 tahun terakhir.1
o Sektor transportasi menyumbang 65% hingga 75% dari pencemar nitrogen oksida (NO2) dan 15% hingga 55% pencemar particulate matter (PM10).2 o Timbulnya kualitas udara dalam ruangan umumnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya ventilasi udara (52%) adanya sumber kontaminasi di dalam ruangan (16%) kontaminasi dari luar ruangan (10%), mikroba (5%), bahan material bangunan (4%) , lainlain (13%).2
BAB II
DEFINISI POLUTAN
Polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bersumber dari aktivitas alam Contoh: Abu dari letusan gunung berapi, gas vulkanik, debu yang berterbangan, bau tidak enak akibat pembusukan sampah organik
Bersumber dari hasil aktivitas manusia Contoh: pemakaian zat kimia semprot, pembakaran sampah rumah tangga, asap kendaraan, buangan industri berupa zat kimia dan organik
FAKTOR ALAM
FAKTOR MANUSIA
CO2
CO
PARTIK ULAT
PB
CFC
NO2
SO2
Karbon monoksida (CO): Gas tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
Sulfur dioksida (SO2): Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
b. Fog (kabut)
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray. Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
Karbon Dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan
HUJAN ASAM
PENIPISAN OZONE
PEMANASAN GLOBAL
Kanker mata pada sapi Putus rantai makanan tingkat konsumen karena penurunan jumlah fitoplankton
Non Teknis
Teknis
Mengolah limbah
Menambah alat baru Perencanaan managemen lalu lintas (transportasi)
Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan teknologi sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil, yang menghasilkan komponen pencemaran udara yang berupa gas. Hal ini bisa dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG (liquefied natural gases) yang menghasilkan gas buangan yang lebih bersih.
Menambah alat baru Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknis dilakukan dengan menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
BAB III
KESIMPULAN
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan) Faktor penyebab pencemaran udara terbagi atas faktor alam (internal) dan faktor manusia (eksternal) Pencemar udara terdiri atas CO, CO2, Nox, Pb, CFC, SO2 Partikulat Pencemaran udara mengganggu lingkungan dan tumbuhan, kesehatan manusia dan hewan. Penanggulangan pencemaran dapat dilakukan secara nonteknis dan teknis
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2. Herlina, Sri. 2011. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. 3. Mubarak, Wahid Iqbal., Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Penerbit Salemba Medika. Jakarta 4. Butler, G.C. (1978). Principle of Ecotoxicologi, SCOPE 12, JohnWiley and Sons , New York. 5. Wittmann, G.T.W. (1979). Toxic Metals. Dalam U. Forster and G.T.W. Wittmann, (Eds), Metal Pollution in the Aquatic Environment, Springerverlag, Berlin.