You are on page 1of 16

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Ahmad Suryadi Evie Febrianti Kristianus Wandroman Nadia Fahmi Silabi Vera Endah Lestari Vicsentia Merie S

KROMATOGRAFI
adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasar pada perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada fase diam di bawah pengaruh pergerakan fase gerak

Jenis-jenis Kromatografi
Berdasarkan Teknik Kerja yang digunakan, antara lain :
1. Kromatografi Kertas 2.Kromatografi Kolom 3.Kromatografi Lapis Tipis 4.Kromatografi Gas

KROMATORAFI LAPIS TIPIS


Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan senyawa senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas.

Keuntungan KLT: Digunakan untuk tujuan analitik Identifikasi komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi atau pemadaman fluoresensi, radiasi UV Dapat dilakukan elusi dengan mekanik (ascending) atau menurun (descending) atau dengan cara elusi 2 dimensi Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang ditentukan merupakan noda yang tidak bergerak

KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna.

Fase Diam/Adsorben
Silika gel
- bersifat asam dan berfungsi untuk memisahkan senyawa yang bersifat asam - digunakan untuk kromatografi lapis tipis (KLT).

Alumina
- bersifat basa dan berfungsi untuk memisahkan senyawa yang bersifat basa. - digunakan untuk kromatografi kolom

Pembuatan Plat
a. Cara semprot Dengan menyemprot suspensi pada penyangga sehingga terbentuk lapisan b. Pengembangan dua dimensi Mula-mula lempeng dikembangkan dengan cairan pengembang (system fase gerak) pertama sampai jarak rambat tertentu, kemudian lempeng diangkat dan dikeringkan. Setelah itu lempeng dikembangkan lagi dengan arah yang berbeda

Fase Gerak
eluent adalah fasa gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati fasa diam (adsorbent). Interaksi antara adsorbent dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen gula dalam tetes secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan

Deteksi
a. Metode secara fisika digunakan sinar ultraviolet gelombang pendek 245 nm atau gelombang panjang 366 nm, digunakan lempeng yang mengandung indikator fluoresensi, sehingga bercak yang mengadsorbsi sinar ultraviolet akan terlihat dengan jelas karena kontras dengan latar belakang yang berpendar kuning kehijauan.

Metode Deteksi secara Kimia


Deteksi secara kimia ini tergantung dari reaksi senyawa lapis tipis yang akan memberikan warna tertentu atau fluoresensi. Reaksi dilakukan dengan menyemprot atau melewatkan kromatogram melalui larutan pereaksi maka pelarut pereaksi yang digunakan hendaknya tidak melarutkan senyawa bersangkutan

Pelaksanaan KLT
1. Gunakan luas plat sesuai kebutuhan 2. Buat garis dg jarak 8 10 mm (u/ plat mikro) dan 1,5 2,0 cm (u/ plat makro) dar dasar plat. 3. Sampel dilarutkan dalam zat pelarut yang mudah menguap (ttk didihnya 50 100oC) 4. Larutan sampel diteteskan pada plat menggunakan pipet mikro atau syringe dan dibiarkan mengering sebelum tetesan berikutnya dikerjakan. 5. Jumlah sampel yang diteteskan dpt berkisar antara 5-100mg dari larutan 0,1 % 6. Pengeringan tetesan sampel menggunakan gas N2 untuk mencegah terjadinya kerusakan sampel karena oksidasi.

Gambar Kromatografi Lempeng Tipis

Faktor Retensi
Faktor retensi (Rf) adalah jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh eluen. Rumus faktor retensi adalah:

Nilai Rf ditentukan dengan membandingkan jarak noda yang dihasilkan dari migrasi solvent/ pelarutnya dengan jarak sample/ standar. Nilai Rf menyatakan ukuran daya pisah suatu zat dengan kromatografi planar (KK mapun KLT), dimana jika nilai Rf-nya besar berarti daya pisah zat yang dilakukan solvent (eluenya) maksimum sedangkan jika nilai Rfnya kecil berarti daya pisah zat yang dilakukan solvent (eluenya) minimum.

TERIMAKASIH

You might also like