You are on page 1of 18

Arus Bolak-Balik

BAB XXI ARUS BOLAK-BALIK


21.1 Tegangan Sinusoida Dalam banyak pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuk tegangan yang berubah dengan waktu secara sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian elektronika banyak digunakan tegangan semacam ini yang dihasilkan oleh osilator. Tegangan sumber yang berubah dengan waktu secara sinusoida dapat dinyatakan dengan persamaan: V = Vm Sin t ( !.!" Dimana: V adalah tegangan sesaat, Vm adalah tegangan maksimum (amplitudo tegangan", dan adalah #rekuensi sudut ( #". $ra#ik tegangan #ungsi waktu dapat dilihat pada $ambar !.!. V Vm % t T $ambar !.! $ra#ik tegangan #ungsi waktu &ntuk menyatakan harga tegangan '(, maka digunakan beberapa besaran sebagai berikut: a. Tegangan sesaat: yaitu tegangan pada suatu saat t, dapat dihitung dengan persamaan ( !.!", jika diketahui Vm, , dan t. b. 'mplitudo tegangan Vm) yaitu harga maksimum tegangan. c. Tegangan puncak*ke puncak Vpp: adalah beda antara tegangan minimum dan tegangan maksimum, Vpp = Vm. d. Tegangan rata*rata Vrata: tegangan ini langsung terukur pada +oltmeter '(,
Vrata = Vm

Fisika Dasar

,,-*!

Arus Bolak-Balik

e. Tegangan rms Vrms: karena untuk selang waktu satu perioda, harga rata*rata tegangan sinusoida = %, maka untuk menghindari ini digunakan tegangan root*mean*s.uare (Vrms" yaitu: Vrms =
Vm

21.2 Resistor, Kapasitor, dan Induktor dala !. .! Resistor dala Rangkaian A!

Rangkaian A!

/ila sebuah resistor dengan tahanan 0 dihubungkan dengan sumber tegangan bolak* balik ('(", maka beda potensial antara a dan b ( kedua ujungnya" adalah: Vab = V = Vm sin t ( !. " Seperti halnya pada rangkaian arus searah, pada rangkaian '( juga berlaku hulum 1hm, sehingga arus sesaat yang melalui resistor adalah:
I = V Vm = sin .t R R Vm R

maka arus maksimumnya adalah


Im =

( !.2" sehingga: - = -m sin t ( !.3" Dari persamaan ( !.3" tampak bahwa arus yang melalui resistor se#ase dengan tegangan yang dipergunakan. !. . Kapasitor dala Rangkaian A!

Suatu kapasitor dengan kapasitansi ( yang dihubungkan pada sebuah sumber tegangan '(. 'pabila . adalah muatan sesaat pada kapasitor, maka 4 = ( Vab = ( Vm sin t 5aka arus sesaat pada rangkaian
I = dq d = (C .Vm sin . t" dt dt

= .C .Vm . sin( t+

"

Fisika Dasar

,,-*

Arus Bolak-Balik

'rus maksimumnya adalah -m = ( Vm ( !.6" Sehingga arus sesaat:


I = I m sin t +

( !.7"

Dari persamaan ( !.7" tampak bahwa #ase arus yang melalui kapasitor mendahului 8 terhadap #ase tegangannya. 0eaktansi kapasiti# dide#inisikan sebagai:
XC = ! C

( !.9" maka bentuk persamaan ( !.7" menyerupai hukum 1hm

Im =
( !.:"

Vm V = m ! XC C

Dari persamaan ( !.:" jelas bahwa , ( menyatakan hambatan yang disebabkan oleh kapasitor terhadap arus yang melewatinya sehingga mempunyai satuan ohm (". !onto" 1# Sebuah kapasitor dengan kapasitansi : ; dihubungkan dengan generator '( yang mempunyai tegangan maksimum !6% V dan #rekuensi 7% <=. <itunglah harga reaktansi kapasiti# dan arus maksimum dalam rangkaian tersebut. $en%elesaian# ;rekuensi sudut = # 0eaktansi kapasiti#:
XC = ! ! ! = = = 22 . .C ( f ".C (2,!3"(7%.Hz "(: x!% 7 F "

'rus maksimum dalam rangkaian:


Im = Vm !6%.V = = %,36 . A X C 22 .

21.2.& Induktor dala

Rangkaian A!

Fisika Dasar

,,-*2

Arus Bolak-Balik

Sebuah induktor murni dengan induktansi >, dihubungkan pada sebuah tegangan '(. /ila i menyatakan arus sesaat yang melalui induktor, maka beda potensial antara ujung* ujung induktor adalah:
= L
di dt

5enurut hukum ?irchho## kedua:


Vm sin .t L di =% dt

di =

Vm . sin t.dt L

-ntegrasi kedua persamaan tersebut menhasilkan


I= Vm V cos t = m sin t L L

'rus maksimum V Im = m L ( !.@" sehingga arus sesaat dapat ditulis: I = I m . sin t


( !.!%" Dari persamaan ( !.!%" tampak bahwa #ase arus melalui induktor tertinggal 8 terhadap #ase tegangannya. Aersamaan ( !.@", arus maksimum dapat pula ditulis dalam bentuk
Im = Vm XL

( !.!!" dengan ,> = > ( !.! " ,> dinamakan reaktansi indukti# induktor, satuan reaktansi indukti# adalah +olt per ampere atau ohm. !onto" 2# Sebuah induktor dengan induktansi 6% m< dihubungkan dengan generator '( dengan #rekuensi 6% <=, hitunglah: %V

Fisika Dasar

,,-*3

Arus Bolak-Balik

a. Tegangan maksimum pada induktor b. 0eaktansi indukti# c. 'rus maksimum dalam rangkaian. $en%elesaian# a. Tegangan maksimum pada induktor adalah sama dengan tegangan maksimum generator '(, yaitu Vm = b. 0eaktansi indukti#:
X L = .L = . f .L = (2,!3"(6%.Hz "(6% x!% 2 H " = !6,9.

% V.

c. 'rus maksimum dalam rangkaian sama dengan arus maksimum yang melalui induktor:
Im = Vm %.V = = !3. A X L !6,9.

21. & Rangkaian R-L-! 21.&.1 Rangkaian Seri R-L-! Tiga buah komponen listrik dirangkai seri yang terdiri dari resistor (0", kapasitor ((", dan induktor (>", dihubungkan dengan sumber tegangan '( seperti pada $ambar !. . 0 a > ( b

V = Vm sin t $ambar !. 0angkaian seri 0*>*( Bika tegangan sumber diberikan dengan persamaan: V = Vm sin t maka arus yang melalui rangkaian tersebut dapat ditulis: - = -m sin (t * " ( !.!2"

Fisika Dasar

,,-*6

Arus Bolak-Balik

dimana im adalah arus maksimum dan adalah beda #ase antara arus dan tegangan sumber. Aenerapan hukum ?irchho## -- pada rangkaian seri 0*>*( di atas memberikan persamaan: V = V0 C V( C V> ( !.!3" /esaran tersebut di atas adalah besaran*besaran yang berubah terhadap waktu secara sinusoida, masing*masing dengan harga maksimum Vm, V0 = -m 0, V( = -m ,(, V> = -> ,>. &ntuk mendapatkan hubungan antara #asor - dan V pada rangkaian tersebut, maka lebih mudah diselesaikan dengan menggunakan diagram #asor, dengan memperhatikan bahwa pada rangkaian seri, arus yang melalui masing*masing elemen tentu mempunyai amplitudo dan #ase yang sama, karena hanya ada satu saluran arus. Dengan memperhatikan beda #ase antara arus dan tegangan pada masing*masing elemen, yaitu V0 se#ase dengan -m, V( tertinggal

terhadap -m, dan V> mendahului

terhadap

-m, sehingga dapat dilukis dalam diagram #asor pada $ambar !.2. V> +0 +> V0 V> * V( t +( (a" V( V( (b" V0 -m V> Vm -m

$ambar !.2 a" Diagram #asor rangkaian seri b" Diagram #asor hubungan arus dan tegangan '(. &ntuk memperoleh hasil penjumlahan +ektor (V m", mula*mula #asor V> dikurangi dengan #asor V( (karena keduanya selalu terletak pada garis yang sama" sehingga diperoleh #asor V> D V(. ?arena #asor ini tegak lurus dengan #asor V0 seperti terlihat pada $ambar !.2b, maka
Fisika Dasar

,,-*7

Arus Bolak-Balik

Vm = V R + (VL VC )

( !.!6" Dari hubungan persamaan sebelumnya, maka persamaan ( !.!6" menjadi:


Vm =

( I m .R )

+ ( I m .X L I m .X C )

Vm = I m R + ( X L X C )

( !.!7"

dengan: ,> = .>, dan X C =

.C

Dari persamaan (7.!7" diperoleh arus maksimum rangkaian, yaitu:


Im = Vm R + ( XL XC )

(7.!9"

maka nilai impedansi E adalah:


Z= R +( X L XC )

(7.!:"

sehingga untuk rangkaian seri 0*>*( dapat ditulis: V m = -m E (7.!@" Satuan impedansi E adalah +olt per ampere (V8'" atau ohm (". Sudut adalah sudut #ase atau beda antara tegangan Vm dan arus rangkaian -m dapat dinyatakan sebagai berikut:
tg = V L VC I (X XC " X L XC = m L = Vm ImR R

(7. %"

/ila ,> F ,(, maka sudut #ase positi#, artinya arus tertinggal terhadap tegangan, dan bila ,> G ,( maka sudut #ase negati# berarti arus mendahului tegangan yang dipasang. /ila ,> = ,(, maka sudut #ase nol. Dalam hal ini, impedansi E setara dengan 0 dan arus rangkaian mempunyai harga maksimum, yaitu:
Im = Vm Z

21.&.2 Rangkaian Seri R-! Aenerapan hukum ?irchho## -- pada rangkaian seri 0*( ($ambar !.3" memberikan persamaan: V = V0 C V( = i.R + ( !. !"
Fisika Dasar

! C

i.dt

,,-*9

Arus Bolak-Balik

V $ambar !.3 0angkaian seri 0*( -mpedansi rangkaian adalah:


Z= R + ( X C )

atau
Z= ! R + .C

( !.

"

Sudut #ase antara arus dan tegangan:

! X C .C ! tg = = = R R .R.C
( !. 2" -ni berarti bahwa arus mendahului tegangan sebesar terhadap #ase tegangan. 21.&.& Rangkaian Seri R-L

0angkaian 0*> pada $ambar !.6 memberikan tegangan yang dapat dinyatakan dengan: V = V0 C V> = i.R + L ( !. 3" 0 >
dI dt

......................................................................

V = Vm sin t $ambar !.6 0angkaian seri 0*> -mpedansi rangkaian:

Fisika Dasar

,,-*:

Arus Bolak-Balik

Z = R + X L = R + ( .L"
( !. 6" Sedangkan sudut #ase arus dan tegangan:
tg = XL X . L = L = R R R

( !. 7" 21.&.' Rangkaian Seri L-!

-mpedansi rangkaian seri >*( adalah:


Z = X L X C = .L ! .C

( !. 9" Sedangkan sudut #ase antara arus dan tegangan adalah:


=

!onto" &# 0angkaian seri 0*>*( pada $ambar !. diketahui 0 = 2%% , > = %,: <, ( = 3,6 ;, # = 6% <=, dan Vm = %% V, hitunglah: a. -mpedansi rangkaian b. <arga maksimum arus dalam rangkaian c. Sudut #ase antara arus dan tegangan yang digunakan d. <arga*harga maksimum dan harga*harga sesaat tegangan pada masing*masing elemen. $en%elesaian# a. ,> = .> = ( .#" > = (2,!3" (6% <=" (%,: <" = 6!
XC = ! ! ! ! = = = = 9%:. 7 .C ( f ".C (2,!3"(6% Hz "(3,6 x!% F " !,3!2 x!% 2

-mpedansi rangkaian:
Z = R + ( X L X C ) = (2%%." + ( 6!. 9%:" = 639

Fisika Dasar

,,-*@

Arus Bolak-Balik

b. <arga maksimum arus rangkaian:


Im = Vm %%.V = = %,277. A Z 639.

c. Sudut #ase antara arus dan tegangan yang digunakan adalah:


tg = XL XC R
X L XC 6! 9%: % = arc.tg = 67,9 R 2%%

= arc.tg

negati# berarti bahwa arus mendahului tegangan. d. <arga maksimum tegangan pada masing*masing elemen: V0 = -m 0 = (%,277 '" (2%% " = !%@,: V V( = -m ,( = (%,277 '" (9%: " = 6@,! V V> = -m ,> = (%,277 '" ( 6! " = @!,@ V 'sumsi bahwa sudut #ase tegangan yang digunakan tertinggal 67,9% terhadap arus, maka harga*harga sesaat arus dan tegangan yang digunakan masing*masing adalah: - = -m sin t = %,277 sin (2!3.t" ' V = Vm sin (t D 67,9%" = %% sin (2!3.t D 67,9%" V Sedang harga sesaat tegangan pada masing*masing elemen adalah: V0 = V0 sin (t" = (!%@,:" sin (2!3.t" V
VC = VC sin .t = VC cos(.t " = 6@,!. cos(2!3.t ".V
V L = V L sin .t + = V L cos(.t " = @!,@. cos(2!3.t ".V

21.&.( Rangkaian $aralel R-L-! 0angkaian paralel 0*>*( ($ambar !.7" dimana tegangan pada setiap elemen sama dan arus yang melalui masing*masing elemen umumnya berbeda. Tegangan yang digunakan adalah V = Vm sin t, -0 ->
Fisika Dasar

0 > ,,-*!%

Arus Bolak-Balik

-(

V = Vm sin t $ambar !.7 0angkaian paralel 0*>*( Aersamaan arus sesaat pada masing*masing elemen dapat dinyatakan sebagai berikut:
Vm sin(.t " = I R sin(.t " R V dengan I R = m R ( !. :" V I C = m sin(.t + " = I C sin(.t + " XC Vm dengan I m = XC V I L = m sin(.t " = I L sin(.t " XL Vm dengan I L = XL ( !.2%" Diagram #asor dapat dilukiskan: IR =

( !. @"

-( -( D ->

-m Vm -0

-> $ambar !.9 Diagram #asor rangkaian paralel 0*>*( -mpedansi rangkaian paralel dapat dihitung sebagai berikut. Dari diagram #asor ($ambar !.9" tampak bahwa:
Im = I R + ( IC I L )

( !.2!" Dengan menggunakan hubungan persamaan ( !. :", persamaan ( !. @", dan persamaan ( !.2%", maka persamaan ( !.2!" menjadi:

Fisika Dasar

,,-*!!

Arus Bolak-Balik

V Vm Vm Im = m + R XC XL

! ! ! I m = Vm + XL R XC

Im =

Vm Z
! ! ! ! + R XC XL

dengan impedansi rangkaian:


Z=

( !.2 "

Sudut #ase antara arus -m dan tegangan Vm diperoleh dari:


! ! I IL X XL tg . = C = C ! IR R

( !.22"

21.' )a%a pada Rangkaian A! Daya sesaat yang diberikan oleh sumber tegangan '( adalah: A = - V = -m sin (t * " Vm sin t = -m Vm sin t sin (t * " ( !.23" ?arena sin (t *" = sin t cos * cos t sin , maka: A = -m Vm sin (t" cos * -m Vm sin t cos t sin ( !.26" Selanjutnya akan dihitung daya rata*rata selama selang waktu satu atau lebih periode, dengan mengingat bahwa -m, Vm, , dan konstan. (atatan:

Fisika Dasar

,,-*!

Arus Bolak-Balik

sin t = I (!* cos rata cos ( t" = %.

t", sehingga harga rata*rata sin t = I, karena haraga rata*

sin t cos t = I sin sin t = %.

t, sehingga harga rata*rata sin t = %, karena harga rata*rata

Dengan demikian, daya rata*rata adalah:

P = ! I m .Vm . cos .
( !.27" Aada rangkaian '(, arus dan tegangan umumnya diukur dengan alat ukur yang telah dikalibrasikan pada pembacaan harga rms (root mean s.uare" atau sering disebut harga e#ekti#". Aerhatikan tegangan '( dengan persamaan: V = Vm sin t V = Vm sin t <arga rata*rata (V " untuk satu periode: (V "rata = Vm (sin t"rata = I Vm . Dengan demikian dapat dide#inisikan tegangan rms (Vrms" atau tegangan e#ekti# (Ve#", yaitu:
Vrms =

(V )

rata

Vm

( !.29" Sebagai contoh, tegangan A>J pada jaringan rumah tangga sebesar tegangan rms*nya adalah
Vm = Vrms = %

% V, berarti

% V. Badi, amplitudo tegangan adalah:


= 2!!.V

Dengan cara yang sama, arus rms dide#inisikan:


I rms =

(i )

rt

Im

( !.2:"

Daya rata*rata bila dinyatakan dengan harga rms untuk arus dan tegangan menjadi:
P = I rms .Vrms . cos .

( !.2@" cos dinamakan #aktor daya. Dari $ambar !.2b terlihat bahwa tegangan maksimum pada resistor.

Fisika Dasar

,,-*!2

Arus Bolak-Balik

V0 = Vm cos = -m 0
cos . = Im I R = rms R Vm Vrms

Sehingga daya rata*rata menjadi:


P = I rms .Vrms . cos . = I rms .Vrms .
P = I rms .R

I rms R Vrms

( !.3%" -ni berarti bahwa daya rata*rata yang diberikan oleh sumber tegangan '( hilang (berubah" sebagai kalor dalam resistor dan tidak ada daya yang hilang dalam kapasitor maupun induktor. /ila beban hanya terdiri dari resistor saja, maka = % dan cos % = !, sehingga daya rata*rata adalah
P = I rms .Vrms

( !.3!" !onto" '# <itunglah daya rata*rata dalam rangkaian seri 0*>*( pada contoh 2. $en%elesaian# Tegangan rms:
Vrms = I rms = Vm Im = = %%.V = !3!.V = %, 6@. A

%,277. A

= * 67,9%, cos = %,63@. Daya rata*rata:


P = I rms .Vrms . cos . = (%, 6@. A"(!3!.V "(%,63@" = %,%6.W

21.( Resonansi pada Rangkaian Seri R-L-! Aerhatikan rangkain seri 0*>*( pada $ambar !. , jika tegangan sumber '( yang digunakan adalah V = Vm sin t, maka arus sesaat yang melalui rangkaian adalah: - = -m sin (t * "

Fisika Dasar

,,-*!3

Arus Bolak-Balik

'tau

I =

Vm sin .(y " Z

dengan Z = R + ( X L X C ) dan
X XC tg . = L = R

.L
R

! .C

Dari persamaan di atas tampak bahwa bila #rekuensi sudut berubah, arus akan berubah pula baik amplitudo maupun #asenya. 'rus akan mencapai harga maksimum bila harga E minimum, yaitu bila: ,> D ,( = % 'tau
.L
! =% .C

( !.3 " ;rekuensi sudut pada saat arus mencapai harga maksimum dinamakan frekue si res! a si (o", yaitu:
! =
! L.C

( !.32" !onto" (# Aada rangkaian seri 0*>*( diketahui 0 = !6% , > = % m<, Vm = % V, dan = 6%%% s*
!

. Tentukanlah besarnya kapasitansi ( agar arus dalam rangkaian mencapai harga

maksimum dan tentukan pula harga maksimum arus tersebut. $en%elesaian# 'rus maksimum dicapai apabila = o.
! =
C=
! 6 x!% 2 s ! = L.C ! L.C

( 6 x!% s

! = .F . ".( % x!% 2 " H

Aada keadaan resonansi, ,> = ,(, dan E = 0, sehingga harga arus maksimum adalah:
Im = Vm %.V = %,!22. A Z !6%.

Soal-soal Lati"an
Fisika Dasar

,,-*!6

Arus Bolak-Balik

!.

b > 0 a ?unci: a. Vac = !%% Volt b. Vad = % Volt (

Diketahui: 0 = : , ,> = 7 , dan ,( = ! dan Vcd = ! % V <itunglah:

a. Vac

b. Vad

. Suatu induktor dengan reaktansi !% dan kapasitor dengan reaktansi 6 (diukur pada #rekuensi 7% <=" dihubungkan seri dengan hambatan !% . 0angkaian tersebut dipasang pada beda tegangan !%% V, '( 7% <=. a. <itung beda potensial pada masing*masing komponen b. Jyatakan potensial dan arus pada rangkaian tersebut. ?unci: a. V0 = 66,6 Volt, V> = 66,6 Volt, dan V( = !2:,9 Volt b. V = !3!, Sin 299 t Volt dan - = 9,:3 Sin (299 t D67,2%" 'mpere. 2. m< 0 a b V ?unci: a. Eac = 6 b. Vbc = :% +olt. ( c dan ( = 6%% ;. Bika V = !%% cos (!%%%t", maka hitunglah: a. /esar impedansi rangkaian b. Vbc. > Aada gambar di samping diketahui 0 = 2 , > = 3

*O)UL BAB XX ARUS BOLAK-BALIK +A*A +I* # #

Fisika Dasar

,,-*!7

Arus Bolak-Balik

!.

Tegangan sumber dari rangkaian di bawah berupa sinusoidal dengan Vrms = !%% Volt, 0 ( #rekuensi tegangan # = 6% <=, 0 = 2% , dan ,( = 3%

. <itunglah: a. <arga kapasitansi ( V c. 'rus rata*rata d. ;asanya. ?unci: a. ( = 9@,7 ;, b. E = 6% , c. - = ampere, d. = *62,!2%. b. -mpedansi total

*O)UL BAB XX ARUS BOLAK-BALIK +A*A +I* # #

Fisika Dasar

,,-*!9

Arus Bolak-Balik

Aada gambar di bawah ini, jika harga 0 = 3 , ( = !6% ;, > = 7% m<, # = 7% <= dan 0 > ( Vm = 2%%, tentukanlah: a. 0eaktansi kapasiti# b. 0eaktansi indukti# V = Vm sin t c. -mpedansi d. 'rus maksimum e. Sudut #ase. ?unci: a. ,( = !9,9 b. ,> = ,7 ,

c. E = 7,2 d. -maK = 39,39 ' e. e. = 6%,:%. 2. Aada rangkaian seri 0 = % dan > = %,! <enry diberi arus i(t" = 6 sin t ampere. Tentukanlah: a. Tegangan setiap saat bila bekerja pada #rekuensi 6% <=. b. Daya rata*rata dalam satu periode. ?unci: a. V(t" = !%% Sin (2!3 t C 69,6%" b. P = !23,6 Latt

Fisika Dasar

,,-*!:

You might also like