You are on page 1of 28

REFERAT

TRAUMA KIMIA
Pembimbing Dr. Nurbuanto T, SpM
Dipresentasikan oleh Kartika Putri Reniastuti 0920221241

Anatomi Bola Mata

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu
Sklera jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada matabagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata.

Jaringan uvea, jaringan vaskular, yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos humor), Retina terletak paling dalam dan mempunyai 10 lapisan

DEFINISI TRAUMA KIMIA


Trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.

Trauma okular penyebab kebutaan yang cukup signifikan


WHO Sebanyak 710 % dari cedera mata disebabkan oleh trauma kimia.

WHO Kejadian pada pria 3-5 kali lebih banyak dari wanita WHO Sebanyak 6080 % anakanak usia 415 tahun

Bahan Asam
Asam Sulfat ( H2SO4 ) : bahan baterai Asam Asetat ( CH3COOH ) : asam cuka Pendingin lemari es Trichlorohydroxy diphenyl ether : bahan sabun Asam Etidronik ( 1hydroxyethane 1,1diphosphonic acid ) : bahan sabun Asam salisilat ( C7H6O2 ) : bahan shampoo

Bahan Basa
NaOH : bahan pembersih, pupuk Natrium Karbobat : bahan pembersih Trinatrium Karbonat : bahan pembersih Sosium Oxide ( Na2O ) : bahan semen Kalium Oxide ( K2O ) : bahan semen CaOH :

Terpapar dengan bahan kimia

Pekerjaan : Petani Konstruksi Pabrik Pekerja Rumah Tangga

KLASIFIKASI

TRAUMA BASA

TRAUMA ASAM

Patofisiologi
Trauma

Basa Trauma basa

terurai menjadi ion hydroxil dan kation pada mata reaksi penyabunan membran sel Mempermudah penetrasi ke dalam kornea Mukopolisakarida jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea

Serat kolagen kornea akan menjadi bengkak (edama) dan stroma kornea akan mati serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea
membaran sel basal epitel kornea rusak Sel epitel yang baru terbentuk melalui plasminogen activator Pelepasan kolagenase yg merusak kornea

Tukak kornea (2 minggu)

Bila basa sudah masuk ke COA


gangguan fungsi badan siliar Basa masuk ke vitreus sampai retina Kebutaan

KLASIFIKASI HUGHES
Kategori Ringan Penemuan Klinis Erosi epitel kornea Kornea keruh Tidak ada iskemik dan nekrosis dari

konjungtiva atau sclera


Sedang Terdapat iskemik dan nekrosis ringan konjungtiva atau sclera Berat Garis pupil kabur Terdapat konjungtiva signifikan/berat iskemik atau dan sclera nekrosis yang

KLASIFIKASI THOFT
Kategori Grade I Penemuan Klinis Hilangnya epitel kornea Tidak iskemik Grade II Kornea keruh tetapi detail iris terlihat

Iskemik < 1/3 limbus


Grade III Epitel kornea hilang total Kekeruhan mengaburkan gambaran iris Iskemik 1/3 sampai dari limbus Grade IV Kornea putih, menutupi iris atau pupil

Iskemik lebih dari limbus

Trauma asam
Bahan asam merusak dan memutuskan ikatan intramolekul protein

terjadi koagulasi protein


Proses ini menguntungkan karena terjadi barrier terhadap penetrasi lebih lanjut ke dalam jaringan koagulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea

Nyeri
Silau
Penglihata n buram (progresif atau tibatiba)

Gejala
Mata merah Berair Kelopak mata bengkak

TANDA (SIGN)

Edema palpebra

Kornea keruh karena edema

Konjungtiva hiperemis

Limbus iskemik

Lensa keruh

TIO tinggi

Visus turun

Neovask ularisasi

Penatalaksanaan (Immediate)
Bila terjadi trauma basa irigasi dengan garam fisiologik sampai pH menjadi normal, (2000 ml selama 30 menit.)

Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi basa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lakmus. pH normal air mata 7,3

Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA karena EDTA 0,05 % dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan.

Pemberian antibiotika dan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis.

Pemeberian sikloplegik untuk mengistirahatkan iris mengatasi iritis dan sinekia posterior

Pemberian Anti glaukoma (beta blocker dan diamox) untuk mencegah terjadinya glaucoma sekunder.

Penatalaksanaan (Following)
Steroid topical ataupun sistemik dapat diberikan pada 7 hari pertama pasca trauma. Diberikan Dexametason 0,1% setiap 2 jam Kolagenase inhibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek kolagenase, 1 minggu sesudah trauma karena pada saat ini kolagenase mulai terbentuk

Pemberian Vitamin C untuk pembentukan jaringan kolagen.

Selanjutnya diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek dan artificial tear (air mata buatan).

Operasi Keratoplasti dilakukan bila kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan.

KOMPLIKASI

Simblefaron

Glaucoma

PROGNOSIS

Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah limbus adalah indikator tingkat keparahan cedera dan prognosis penyembuhannya. Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah limbus, luka yang terjadi akan makin parah. Bentuk paling parah dari trauma kimiawi adalah cooked fish eye dimana prognosisnya amat buruk, buta total mungkin terjadi.

Trauma kimiawi sedang sampai berat pada konjungtiva bulbi dan konjungtiva palpebra dapat menyebabkan symblepharon (perlengketan antara konjungtiva bulbi dan konjungtiva palpebra reaksi peradangan di bilik mata depan dapat menyebabkan glaukoma sekunder.

PENCEGAHAN TRAUMA KIMIA

Diperlukan perlindingan pekerja untuk menghindarkan terjadinya trauma tajam, trauma kimia, Trauma radiasi. Setiap pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia sebaiknya mengerti bahan apa yang ada di tempat kerjanya. Pada pekerja las sebaiknya menghindarkan diri terhadap sinar dan percikan bahan las dengan memakai kacamata. Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya untuk matanya.

You might also like