You are on page 1of 1

Keke & Imajinasi Biru

oleh
Medina Anggara

“Pertama kalinya Keke menjalani Lebaran setelah kedua orang tuanya bercerai.”

BELAKANGAN Keke sering menyendiri. Semua harapan akan merayakan Lebaran bersama
keluarganya di rumah Tante Gina, sahabat Mama di Turki, pupus. Angannya untuk bertemu Nieja,
putra pertama tante—cinta pertamanya sejak kecil ikutan melayang. Tapi yang paling parah, mulai
Lebaran kali ini tidak ada lagi menyantap ketupat bersama Mama dan Papa di rumah Eyang.
Salahkan Mama? Keke melihat Mama sudah berusaha keras selama ini dengan pulang kantor
lebih cepat, memangkas agenda sosialnya yang biasanya super-padat. Salahkan Papa? Keke pikir ini
lebih mudah tapi nyatanya Papa pun berkali-kali konsultasi ke Eyang Putri, ke orang yang
dianggapnya paling mengenal Mama, namun sia-sia saja.
Keke terdesak dan terpuruk sendiri. Semua angan dan imajinasinya yang indah, yang hangat,
kini terkoyak. Dikiranya masalah orang tua bercerai hanyalah dramatisasi dari sinetron-sinetron
murahan yang ia lihat di TV, tapi ternyata ini tidak jauh dari kehidupannya juga.

You might also like