You are on page 1of 20

Bab 2 Landasan Teori 2.1.

Pengertian Penjadwalan Berbagai pengertian maupun definisi telah dikemukakan oleh peneliti untuk menjelaskan penjadwalan. Menurut Baker (1974), penjadwalan adalah alokasi sumber sumber untuk melaksanakan sekumpulan tugas berdasarkan waktu. !engertian ini membawa dua hal "ang penting "aitu# 1. !enjadwalan merupakan suatu fungsi pengambil keputusan, "aitu sebuah proses untuk membuat suatu jadwal. $alam pemahaman ini, apa "ang dipelajari dalam penjadwalan dapat mempengaruhi fungsi pengambil keputusan "ang lain dan membawa pengaruh pengaruh praktis. %. !enjadwalan merupakan sekumpulan prinsip, model, teknik dan kesimpulan logis "ang memberikan pemahaman terhadap fungsi penjadwalan. $alam pemahaman ini, apa "ang dipelajari dalam penjadwalan dapat mempengaruhi teori teori lain dan membawa pengaruh pengaruh konseptual. Berbeda dengan Baker, &orgat" (1991) se'ara lebih sederhana mendefinisikan penjadwalan sebagai akti(itas pembuatan jadwal, baik induk jadwal produksi, jadwal bengkel, jadwal perawatan dan sebagain"a. !enjadwalan memiliki wila"ah kerja "ang berbeda dengan peren'anaan. Menurut Baker (1974), fungsi peren'anaan memiliki perhatian terhadap masalah masalah sebagai berikut# 1. !roduk atau pela"anan apa "ang harus disediakan. %. Berapa ban"ak produk atau jasa "ang akan harus disediakan. ). *umber sumber apa saja "ang harus disediakan untuk men"ediakan produk atau jasa tersebut. *edangakan fungsi penjadwalan memiliki asumsi awal bahwa masalah di atas dipe'ahkan. $engan demikian, fungsi penjadwalan telah jelas dan sumber sumber "ang akan digunakan telah tersedia. $alam praktekn"a, fungsi peren'anaan dan penjadwalan tidak dapat dipisahkan.

2.2. Tujuan Bedworth (19,7) mengidentifikasikan beberapa tujuan dari akti(itas penjadwalan adalah sebagai berikut# Meningkatkatkan penggunaan sumber da"a atau mengurangi waktu tunggun"a, sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produkti(itas dapat meningkat Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan "ang menunggu dalam antrian ketika sumber da"a "ang ada masih mengerjakan tugas "ang lain. -eori Baker mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal konstan, maka antrian "ang mengurangi rata rata waktu alir akan mengurangi rata rata persediaan barang setengah jadi Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan "ang mempun"ai batas waktu pen"elesaian sehingga akan meminimasi penalty cost (bia"a kelambatan). Membantu pengambilan keputusan mengenai peren'anaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas "ang dibutuhkan sehingga penambahan bia"a "ang mahal dapat dihindari !ada saat meren'anakan suatu jadwal produksi, "ang harus dipertimbangkan adalah ketersediaan sumber da"a "ang dimiliki baik berupa tenaga kerja, peralatan.prosesor ataupun bahan baku. /arena sumber da"a "ang dimiliki dapat berubah ubah (terutama operator dan bahan baku), maka penjadwalan dapat kita lihat merupakan proses "ang dinamis. Masalah penjadwalan mun'ul karena keterbatasan# 1. %. ). 4. 0aktu -enga kerja 1umlah mesin *ifat dan s"arat pekerja

$ua permasalahan utama "ang hendak diselesaikan dengan menggunakan penjadwalan "aitu#

!enentuan mesin "ang akan digunakan (pengalokasian mesin) untuk men"elesaikan suatu proses produksi !enentuan waktu pemakaian mesin tersebut (pengurutan)

2.3. Input Sistem Penjadwalan /ita harus menentukan kebutuhan kebutuhan kapasitas dari order-order "ang dijadwalkan dalam hal ma'am dan jumlah sumber da"a "ang digunakan. 3ntuk produk produk tertentu, informasi ini diperoleh dari lembar kerja operasi (berisi keterampilan dan peralatan "ang dibutuhkan, waktu standar,dll) dan B4M (berisi kebutuhan kebutuhan akan komponen, sub komponen dan bahan pendukung). /ualitas dari keputusan keputusan penjadwalan sangat dipengaruhi oleh ketepatan estimasi input input di atas. 4leh karena itu, pemeliharaan 'atatan terbaru tentang status tenaga kerja dan peralatan "ang tersedia dan perubahan kebutuhan kapasitas "ang diakibatkan perubahan desain produk.proses jadi sangat penting 2.4. Output Sistem Penjadwalan 3ntuk memastikan bahwa suatu aliran kerja "ang lan'ar melalui tahapan produksi, maka sistem penjadwalan harus membentuk akti(itas akti(itas output sebagai berikut# 1. !embebanan (loading). !embebanan melibatkan pen"esuaian kebutuhan kapasitas untuk order order "ang diterima . diperkirakan dengan kapasitas "ang tersedia. !embebanan dilakukan dengan menugaskan order order pada fasilitas fasilitas, operator operator dan peralatan tertentu. %. !engurutan (sequecing) !engurutan ini merupakan penugasan tentang order order mana "ang diprioritaskan untuk diproses dahulu bila suatu fasilitas harus memproses ban"ak job.

).

!rioritas job (dispatching) !rioritas job merupakan prioritas kerja tentang job job mana "ang diseleksi dan diprioritaskan untuk diproses.

4.

!engendalian kinerja penjadwalan, dilakukan dengan# Meninjau kembali status order order pada saat melalui sistem tertentu. Mengatur kembali urutan urutan, misaln"a# e5pediting, order order "ang jauh dibelakang atau mempun"ai prioritas utama.

+.

Up-dating 1adwal, dilakukan sebagai refleksi kondisi operasi "ang terjadi dengan mere(isi prioritas prioritas.

Bila digambarkan, elemen elemen output input, prioritas prioritas dan ukuran kinerja kerja dari s"stem penjadwalan akan tampak seperti pada gambar dibawah ini#

P e m b a ta sa n
1 2 3 4 . . . . K K K P e e e e t e r s e d i a a a n k a p a s i t a s ja n g k a p e n d e k te rs e d ia a n p e r s e d ia a n p e n g a m a n b u tu h a n p e r a w a ta n m b a ta s a n u ru ta n - u r u ta n 1 2 3 4 . . . . U T P P

V a r ib e l

e p u tu sa n

k u r a n w o r k fo r c e h a r ia n in g k a t p ro d u k s i h a ria n enugasan pesanan rio rita s u r u ta n -u ru ta n

In p u t

O u tp u t

/ e b u t u h a n k a p a s it a s d a r i # 1 . ! e s a n a n " a n g d it e r im a % . ! e r m in t a a n ja n g k a p e n d e k

/ e t e r a m p ila n ! e r a la t a n B ahan baku $ ll.

1 a d w a l t e r p e r in ' i t e n t a n g ! e m b e b a n a n# p e s a n a n 3 ru ta n u ru ta n p e sa n a n 3 p d a t in g d a n k o n t r o l 6 5 p e d it in g p e s a n a n

3 k u ra n k in e rja

Bia"a menganggur Bia"a karena Bia"a karena Bia"a -etap Minimasi = karena rendahn"a + pengiriman "ang + pen"esuaia n !enjadwala n jadwal utilitas kapasitas terlambat

7ambar %.1. 6lemen 6lemen *item !enjadwalan

2.!. "asala# Penjadwalan !ermasalahan penjadwalan dapat dilihat dari# 1. Mesin # Mesin tunggal % mesin M mesin %. 8liran proses Job Shop Flow Shop ). !ola kedatangan *tatis $inamis 4. 6lemen !enjadwalan $eterministik *tokastik Masalah penjadwalan dapat diselesaikan dengan 'ara# 1. a. b. %. Sequencing, bisa diselesaikan dengan metode # Priority Rule Queue i!ing, awal dan akhir tiap job dihitung berdasarkan pada urutan, routing dan waktu proses Metode metode pen"elesaian masalah penjadwalan,"aitu# 1. %. ). 9euristi' Matematis simulasi

Beberapa definisi dan notasi# 1. Processing i!e "ti# # waktu "ang diperlukan untuk men"elesaikan satu operasi termasuk persiapan dan pengaturan proses.

%. $ue $ate "di# ). %o!pletion i!e "ci# 4. &ateness "&i# >i : 'i >i : 'i -ard" job +. ardines " i#

# batas

waktu

"ang

diperbolehkan

untuk

men"elesaikan suatu pekerjaan. # rentang waktu mulai dari awal (t:;) sampai pekerjaan < selesai dikerjakan. # perbedaan antara 'ompletion time dengan due date, sehingga bisa (=) atau ( ). di ? ; (negati(e) di @ ; (positif) # saat pen"elesaian memenuhi batas # saat pen"elesaian melampaui batas A

# keterlambatan pen"elesaian suatu pekerjaan dari saat due date.

-i : ma5 B;,>iC # han"a melihat >i "ang @ ;, dimana 1D < D E 2. Slack i!e "Si# 7. Flow i!e "Fi# ,. 'aiting i!e "'i# 9. (akespan "(a# 1;. Ready i!e "Ri# # waktu sisa "ang tersedia bagi suatu pekerja (waktu proses F due date). *i : di ti # waktu antara saat dimana pekerja < telah siap untuk dikerjakan sampai pekerjaan selesai. # waktu tunggu pekerja < dari saat pekerjaan siap dikerjakan sampai saat operasi pendahuluan selesai # jangka pen"elesaian suatu penjadwalan (penjumlahan seluruh waktu proses). Ma : Gma5 # menunjukkan saat pekerja ke < dapat dikerjakkan (siap dijadwalkan) 2.$. Single Machine Scheduling !enjadwalan ini men"elesaikan masalah penentuan urutan )ob "ang akan diselesaikan pada suatu mesin *nput data# ri F ready ti!e ti F processing ti!e +our )ob * ,utput data 'i F co!pletion ti!e o+ )ob i

1;

&i F +low ti!e o+ )ob i di F due ti!e +or )ob i -i F tardiness o+ )ob i Hi F queue ti!e o+ )ob i 1r F nu!ber o+ )obs in process at ti!e 2.$.1. Shortest Processing Time (SPT) Job dengan waktu proses "ang paling singkat dijadwalkan pada urutan "ang pertama, kemudian diikuti dengan )ob "ang lebih besar. $engan penjadwalan SP dapat diminimasi# - (ean %o!leting i!e
G= 1 n G IIIIIII.(%.1) n j=1 i 1 n &i IIIIIII.(%.%) n j= 1

- (ean Flow i!e


&=

- (ean &atenes
>= 1 n G d i IIIIIII.(%.)) n j=1 i

- (ean Queue i!e


H= 1 n H IIIIIII.(%.4) n j=1 i

- (a-i!u! Queue i!e


H ma5 IIIIIII.(%.+)

- (ean .u!ber ,+ Jobs *n Process


1= 1 n 1 i IIIIIII.(%.2) n j= 1

11

!.1.1.

%turan SPT "eminimum&an Flow Time 'ata('ata

Flow ti!e rata rata akan minimum bila n tasks "ang akan diproses disebuah mesin diurut menurut waktu pemerosesan terpendek "Shot Processing i!e#. !.1.2. %turan SPT "eminimum&an Mean Lateness

Bila n )ob "ang akan diproses disebuah mesin, maka !ean lateness akan minimum dengan mengurut task tersebut menurut aturan SP . 2.$.2. Earliest Due Date (EDD) Job dengan due date "ang paling awal di jadwalkan pada urutan "ang pertama. $engan penjadwalan /$$ dapat meminimasi# (a-i!u! &ateness "&!a-# (a-i!u! ardiness" !a-# 8turan /$$ meminimumkan !a-i!u! lateness pada satu mesin Bila terdapat n tasks "ang akan diproses pada sebuah msin maka ma5imum task lateness dan ma5imum task tardiness akan minimum dengan mengurut task sesuai urutan 6$$. 2.$.3. Minimazing um!er o" #o! Tard$ Bertujuan untuk mengurangi jumlah job "ang terlambat. !rosedurn"a# -ahap 1 -ahap << # 3rutkan job berdasarkan /$$, n"atakan sebagai set job 6. # 1ika tidak ada job "ang terlambat pada 6, penjadwalan tersebut sudah optimal, jika tidak job "ang pertama terlambat, n"atakan sebagai job ke /. -ahap <<< # !ilih job "ang memiliki processing ti!e "ang terpanjang diantara )ob sebelum )ob / dan pindahkan )ob tersebut ke set -, sesuaikan waktu pen"elesaian untuk semua )ob, kembali ke tahap <<.

1%

2.). %o! Shop Scheduling !enjadwalan )ob shop adalah pengurutan pekerjaan untuk lintas produk "ang tidak beraturan (tata letak pabrik berdasarkan proses). !enjadwalan pada proses produksi tipe )ob shop lebih sulit dibandingkan penjadwalan +low shop. 9al ini disebabkan oleh ) alasan, "aitu# 1. %. Job shop menangani (ariasi produk "ang sangat ban"ak, dengan pola aliran "ang berbeda beda melalui work center. !eralatan pada )ob shop digunakan se'ara bersama sama oleh berma'am ma'am order dalam prosesn"a, sedangkan peralatan pada +low shop digunakan khususn"a han"a untuk satu jenis produk. ). Job-)ob "ang berbeda mungkin ditentukan oleh prioritas "ang berbeda pula, hal ini mengakibatkan order tertentu "ang dipilih harus diproses seketika pada saat order tertentu "ang dipilih harus diproses seketika pada saat order tersebut ditugaskan pada suatu work center. *edangkan pada +low shop tidak terjadi permasalahan seperti diatas karena keseragaman output "ang diproduksi untuk persediaan. !rioritas order pada +low shop dipengaruhi terutama pada pengirimann"a dibandingkan tanggal pemerosesan. 2.).1. Priorit$ &ules 3ntuk men"elesaikan permasalahan )ob shop ban"ak 'ara "ang dapat ditempuh diantaran"a dengan metode matematis, heuristi' dan simulasi. *alah satun"a adan"a priority rules. Biasaan"a priority rules ini dipakai baik untuk menentukkan prioritas adalah# 1. Rando! " R # 1ob "ang akan dikerjakan diurutkan se'ara random (tiap job mempun"ai kemungkinan "ang sama untuk terpilih) 0. 2. First %o!e First Ser1e "F%FS# 3rutan pengerjaan job ditetapka berdasarkan urutan kedatangan Shortest Processing i!e "SP #

1)

3rutkan job berdasarkan waktu proses "ang terke'il pada urutan pertama. (aturan ini akan menghasilkan 0<!, Flow i!e dan lateness "ang terke'il) 3. /arliest $ue $ate "/$$# 3rutkan job berdasarkan due date terke'il . paling 'epat. (aturan ini akan mengurangi lateness dan tardiness) 4. %ritical Ratio "%R# 3rutkan )ob berdasarkan GJ terke'il (mengurangi lateness)
$ue date now Jemaining lead time

GJ =

IIIIIII.(%.7)

5.

&east 'ork Re!aining "&'6R# Kariasi dari *!-. 3rutkan job berdasarkan sisa waktu proses paling ke'il. (aturan ini mengurangi flow time)

7.

Fewest ,peration Re!aining Kariasi dari *!-. 3rutkan job berdasarkan jumlah operasi sisa paling ke'il. (aturan ini mengurangi flow time)

8.

Slack i!e "S # Kariasi dari 6$$ *- : Jemaining -ime F *etup F Jun timeIIIIIII.(%.,)

9.

Slack per Re!aining ,peration "S: ,P.# Kariasi dari *- urutkan job berdasarkan * . 4!E terke'il. (8turan ini mengurangi lateness)
($ue date !resent date) Jemaining pro'esing time II(%.9) Jemaining number of operations

*.4!E =

;<. &east Setup "&SU# 3rutkan job berdasarkan waktu setup terke'il (aturan ini mengurangi makespan) 2.).2. Priorit$ Dispatcing &ule

14

$alam pen"elesaian masalah )ob shop digunakan prosedur "ang ada dalam Priority $ispatcing Rule. $alam model terdapat beberapa prosedur, antara lain# SP " Shortest Processing i!e # F%FS " First %o!e First %er1ed # ('6R " (ost work Re!aining # (,P.R " (ost ,perations Re!aining # &'6R " &east 'ork Re!aining # $ari model model tersebut, SP dan ('6R paling sering digunakan 2.*. Flow Shop Scheduling !enjadwalan +low shop adalah proses penentuan urutan pengarjaan untuk suatu lintas produksi "ang dapat digunakan beberapa jenis produk. $alam ban"ak situasi, ada lebih dari satu pemrosesan ada satu pekerjaan terdiri atas beberapa operasi "ang harus dilaksanakan dalam urutan tertentu. Beralih dari kerja pesanan pemrosesan kerja pesan pemrosesan ban"ak merupakan tantangan "ang berat. !ertama tama kita mengamati kasus kerja pesanan khusus dimana arus pekerjaan adalah searah "unidirectional#. /erja (bengkel) arus adalah jenis kerja pesanan khusus dimana ! mesin diberi nomor 1, %, I, ! dan satu pekerjaan mungkin membutuhkan maksimum ! operasi satu operasi dimasing masing mesin. *elanjutn"a, untuk setiap pekerjaan, jika operasi ) mendahului operasi k, maka mesin "ang dibutuhkan untuk operasi ) mempun"ai nomor "ang lebih ke'il dari pada mesin "ang dibutuhkan untuk operaasi k. 'ontoh kerja arus "+low shop# diperlihatkan digambar %.%.

<n

M a ' h in e 1

M a ' h in e %

M a ' h in e )

4 ut

<n <n M a ' h in e 1 M a ' h in e % M a ' h in e )

4 ut 4 ut 4 ut

1ob 1 1ob % 1ob %)

1+

7ambar %.%. *kema $ari Flow Shop 3ntuk mendemontrasikan prosedur penjadwalan bagi bengkel arus "+low shop#= 'ontoh bagi bengkel arus adalah sebuah lini perakitan "ang pekerjaan"a bergerak dari satu tahap ketahap berikutn"a dengan arah "ang sama. $i dalam pen"usunan kondisi kondisi baru "ang mana mengkarakterisasikan problem +low shop adalah sama terhadap kondisi kondisi pada basic single!achine !odel. *alah satu perbedaan dari kasus basic single-!achine adalah bahwa waktu tidak aktif "ang dipasang mungkin akan menjadi keuntungan. $i dalam model mesin tunggal dengan kehadirann"a se'ara bersamaan memungkinkan untuk mengasumsikan bahwa tidak ada waktu untuk bersantai ketika sedang bekerja. 8kan tetapi di dalam kasus +low shop, ini mungkin sangat diperlukan sekali untuk memberikan waktu tidak aktif "ang dipasang guna men'apai optimalisasi. !ersoalan penjadwalan pada +low shop sangat ban"ak, diantaran"a adalah# ;. Si!ple Plow Shop Gontinous 1 job di 1 set mesin kontinu A tidak ada masalah s'heduling Jepertiti'e n job di 1 set mesin (intermitten) tanpa waktu set up A perlu seLuen'ing Bat'h &low n job di 1 set mesin dengan waktu set uo tertentu A perlu seLuen'ing % Kariasi Flow Shop *kin *hop E job di 1 set mesin diman proses pengerjaann"a melalui &low "ang sama tetapi beberapa mesin dilewat Je 6ntrant &low *hop

12

E job di 1set mesin, urutan pengerjaan ke n job melalui urutan "ang sama tetapi ada mesin "ang memproses dua kali. Gompoundd &low *hop E job di 1 set mesin , tetapi salah satu bagian mesin"a bisa diganti dengan satu group mesin (parallel) &inite Hueue &low *hop E job di satu set mesin, tetapi kapasitas storage disetiap mesin berbeda. !ada *imple Flow Shop# !ersoalan sederhana Bisa diselesaikan dengan priority rule : )ohshon !ersoalan lebih rumit Biasan"a diselesaikan dengan heuristik (palmer, 7upta, Bran'h and Bound) Sequecing n )ob pada m mesin -erdapat dua kemungkinan dalam pengurutan job, "aitu# 1. Menggunakan mesin seri
Mesin 1 n 1obs Mesin % Mesin m

!ada (ariasi Flow Shop

7ambar %.). *kema $ari Flow Shop Mang Menggunakan Mesin *eri

%. Menggunakan mesin parallel

17

Mesin 1

Mesin %

n 1obs

Mesin m

7ambar %.4. *kema $ari Flow Shop Mang Menggunakan Mesin !ararel 3ntuk kasus pengurutan pada mesin seri ada ) algoritma, "aitu# 1. %. ). 8lgoritma 1ohnson (minimasi !akespan pada % mesin) 8lgoritma Gampble (minimasi !akespan pada % mesin) 8lgoritma !akespan pada m mesin) 3ntuk kasus pengurutan pada mesin parallel ada 2 algoritma, "aitu# 1. Meminimumkan mean flow time %. Mengurangi makespan dan mean flow time ). Mengurangi maksimum tardiness 4. Mengurangi tardiness +. Mengurangi mean tardiness 2. Mengurangi jumlah jobs tard" 2.*.1. Pengurutan Pada "esin Seri 2.*.1.1. %goritma +o#nson !rosedur johsonNs digunakan terhadap pengalokasian dua mesin untuk suatu rangkaian proses produksi. !ermasalah +low shop dengan % mesin tersebut dengan tujuan untuk meminimalisir jarak produki juga disebut dengan istilah Johnson>s Proble!. Gampble, $udek dan *mith (minimasi

1,

9asil hasil "ang sebenarn"a telah diperoleh melalui 1ohnson "ang sekarang adalah menjadi dasar dasar standar di dalam teori penjadwalan. $i dalam perumusan problem tersebut, pekerjaan j dikarakterisasikan melalui pemrosesan waktu t "ang diperlukan pada mesin 1, dan t diperlukan pada mesin % sesudah operasi mesin 1 selesai.

$i dalam praktek, rangkaian optimal se'ara langsung dikonstruksikan dengan pen"esuaian hasil. /edudukan di dalam rangkaian tersebut dapat dipenuhi dengan mekanisme one-pass "ang menunjukkan pada setiap tahapan, suatu pekerjaan "ang harus mengisi bagian pertama atau kedudukan terakhir "ang ada.

8dapun prosedur untuk men"elesaikan permasalahan dengan algoritma jhonsons adalah sebagai berikut# -ahap < -ahap <<a # -entukan min (ti1 , ti%) # 1ika proses time "ang minimum memerlukan mesin O, job tersebut mendapat urutan pertama tersedia. b # 1ika proses time "ang minimum memerlukan mesin P, job tersebut mendapat urutan terakhir dari urutan urutan "ang tersedia. -ahap <<< # !indahkan job "ang telah diberi urutan, kembali ke tahap 1, sampai urutan semua terisi. dari urutan urutan "ang

2.*.1.2. %lgoritma ,ampbel -Perluasan +o#nson. $igunakan untuk persoalan job di ) mesin 8papun langkah langkahn"a adalah sebagai berikut# 1. periksa apakah s"arat terpenuhi jika ada n job dimesin M1, M% dan M) dengan waktu proses M1,M%,M) M1, minimum Q M%, ma5imum

19

M), minimum Q M%, ma5imum %. jika s"arat terpenuhi, jadikan % kelompok mesin / dan E /i : 7abungan M1, dan M%, Ei : 7abungan M%, dan M), ). selesaikan dengan algoritma 1ohnson 4. buatlah s'hedule dengan 7antt Ghart 2.*.1.3. %lgoritma ,ampbel/ 0ude& dan Smit# -,0S. $igunakan untuk men"elesaikan n job di m mesin. Barangkali metode heuristi' "ang paling signifikan sekali untuk problem persesuaian adalah dari metode Gampbell, $udek, dan *mith (G$*). /ekuatann"a terletak pada dua ma'am sifat# (1) ini menggunakan aturan di dalam model heuristi', dan (%) ini pada umumn"a menghasilkan beberapa jadwal dari mana jadwal "ang terbaik dapat dipilih. 8lgoritma G$* berkaitan dengan penggunaan multi tahap aturan 1ohnson terhadap masalah baru, berasal dari penggunan semula dengan waktu pemrosesan tahap <. dengan perkataan lain aturan dari 1ohnson "ang diterapkan pada "ang pertama dan dengan operasi serta operasi operasi "ang diabaikan pada tahap %, "aitu aturan dari 1ohnson diterapkan untuk jumlah "ang pertama dan "ang terakhir pada kedua waktu pemrosesan di dalam tahapan umum. 3ntuk setiap tahapan, pesanan pekerjaan "ang diperoleh digunakan untuk memperhitungkan persesuaian untuk masalah "ang sebenarn"a. 3ntuk menghadapi hubungan hubungan pada tahapan tersebut, maka salah satu pendekatan mungkin dapat menge(aluasi persesuaian untuk semua pilihan pilihan pada tahapan tertentu. $i dalam pen"ajian awal, para penulis mengusulkan hubungan hubungan tersebut diantara pasangan pekerjaan dengan menggunakan aturan kedua pekerjaan pada tahap sebelumn"a. Gampbell, $udek, dan *mith telah mengkaji algoritma se'ara luas sekali dan mengkaji kinerjan"a sebagaimana "ang dapat diperbandingkan dengan heuristi' !almer di dalam beberapa masalah. Mereka telah menemukan bahwa algoritma G$* pada umumn"a lebih efektif, baik untuk masalah ke'il maupun besar. $i

%;

samping itu, waktu "ang diperlukan untuk memperhitungkan adalah aturan "ang sama. 9an"a di dalam masalah masalah persesuaian untuk memperhitungkan waktu "ang menjadi masalah. *kema dari algoritma G$* dapat dilihat pada gambar %.+.

- e n t u k a n ju m la h a lt e r n a t if ( M 1 )

9itung nilai t i R,1 dan t R,% i


-entukan nilai minimum pada t i R,1 dan t i R,%

1 ik a n ila i m in im u p a d a m e s in 1 , ja d w aw al sed ang k an ja d w a lk a n p a d

m a b a

t e r le t a k p a d a lk a n p a d a p o s is i ila s e b a lik n " a p o s is i a k h ir

9 a p u s jo b " a n g s u d a h d ija d w a lk a n p a d a la n g k a h s e b e lu m n " a

8pakah t i R,1 dan t i R,% telah habis S

9 it u n g ! a k e s p a n " a n g ad a

* im p a n s u s u n a n p e k e r ja a n " a n g a d a d a n n ila i d a r i ! a k e s p a n

8 p a k a h ju m la h a lt e r n a t if s u d a h h a b is S

! ilih s u s u n a n p e n ja d w a la n t e r b a ik " a it u " a n g n ila i ! a k e s p a n n y a t e r k e ' il

7ambar %.+. *kema 8lgoritma G$* 8dapun langkah langkah pen"elesaiann"a adalah sebagai berikut# 1ika ada M mesin# 1. ambil mesin 1 dan M (mesin "ang lain dianggap tidak ada) lakukan algoritma 1ohnson. (diperoleh seLuen'e 1, 9itung makespan)

%1

%. 8mbil mesin 1, mesin %, mesin M dan Mi 7abungkan waktu proses mesin 1 dan % (/i : M1i = M%i) 7abungkan waktu proses mesin M dan M 1 (>i = MM 1i) >akukan algoritma 1ohnson ). ambil mesin 1,%,) dan mesin M, 1, M % 7abungkan waktu proses mesin 1, % dan ) (!i : M1i : M%i = M)i) 7abungkan waktu proses mesin M, M 1, M % (Hi : MMi = MM 1i = MM %i) 4. lakukan terus sampai semua mesin teranalisa ($iperroleh M 1 seLuen'e dengan M 1 makespan) +. pilih makespan terke'il. 3rutan pengerjaan "ang menghasilakan makespan terke'il tersebut "ang terpilih 2.*.2. Pengurutan Pada "esin Pararel 2.*.2.1. "inimasi Mean Flow Time !rosedur# 1. urutan *eluruh 1ob menurut aturan *!%. ambil tugas satu per satu dari aturan *!- dan jadwalkan pada mesin dengan beban kerja tersingkat. Bila terdapat beban "ang sama, pilih salah satu se'ara sembarang. 2.*.2.2. "engurangi Mas'epan dan Mean Flow Time !rosedur# 1. 3rutan seluruh job menurut aturan >!- (>ongset !ro'esing -ime) %. 1adwalkan urutan >!- pada mesin "ang bebann"a tersingkat. Bila terdapat mesin dengan beban "ang sama, pilih salah satu se'ara sembarang. ). Bila seluruh 1ob telah dijadwalkan, ubah urutann"a di setiap mesin menurut aturan *!2.*.2.3. "engurangi Ma'simum Tardiness !rosedur# 1. urutkan seluruh job dengan aturan &$$

%%

%. jadwalkan pada mesin dengan beban kerja tersingkat. Bila terdapat mesin dengan beban "ang sama, pilih salah satu se'ara sembarang 2.*.2.4. "engurangi Tardiness prosedur# 1. 3rutkan seluruh job dengan aturan *la'k. %. 1adwalkan pada mesin dengan beaban keja tersingkat. Bila terdapat mesin dengan beban "ang sama, pilih salah satu se'ara sembarang. 2.*.2.!. "engurangi Mean Tardiness !rosedur# 1. 3rutkan seluruh job berdasarkan !riorit" rule "ang sudah dihitung (*!-, 6$$ dan *>8G/). %. $ari ketiga hasil priorit" rule tersebut minimisi mean tardiness dengan mengurutkann"a berdasarkan 8lgoriima 0ilkenson F <rwin. ). !ilihlah dari ketiga alternati(e tersebut "ang memiliki mean tardiness terke'il. 2.*.2.$. "engurangi +umla# %o!s Tard$ !rosedur# 1. 3rutkan seluruh job menurut aturan 6$$ %. 8mbil job "ang tard" "ang masing masing mesin, apabila mempun"ai ti terpanjang letakan pada urutan terakhir pada mesin "ang bersangkutan. ). !erbaharui 'ompletion time masing masing job

2.1. Peta 2antt ((antt )hart) ?antt %hart dikembangkan oleh henri l 7antt pada masa !$ 1 ?antt %hart merupakan representasi grapis dari pekerjaan pekerjaan "ang harus diselesaikan, digambarkan dalam bentuk bentuk susunan blok blok batang analog dengan waktu pen"elesaian pekerjaan pekerjaan tersebut /euntungan 7anttGhart#

%)

1. %. ).

*emua pekerjaan diperlihatkan se'ara grafis dalam suatu peta "ang mudah dipahami. /emajuan pekerjaan mudah diperiksa pada setiap waktu karena sudah tergambar dengan jelas. $alam situasi keterbatasan sumber, penggunaan ?antt %hart memungkinkan e(aluasi lebih awal mengenai penggunaan sumber seperti "ang telah dire'anakan.

You might also like