You are on page 1of 25

Diagnosa Biopsi dan Histopatologi Lesi Oral Ganas dan Tidak Ganas

Masalah kedokteran gigi dewasa ini tidak hanya membahasa masalah gigi geligi saja, tetapi sudah meluas ke rongga mulut yang terdiri dari jaringan keras maupun jaringan lunak. Penyakitpenyakit jaringan lunak rongga mulut telah menjadi perhatian serius oleh paa ahli terutama dengan meningkatnya kasus kematian yang diakibatkan oleh kanker yang ada di rongga mulut terutama sekali pada negara-negara yang berkembang. Keabnormalan dan kematian akibat kanker rongga mulut masih sangat tinggi dan telah menjadi perhatian dunia. Beberapa alasan yang dikemukakan untuk ini adalah terutama karena kurangnya deteksi dini dan identifikasi pada kelompok resiko tinggi, serta kegagalan untuk mengontrol lesi primer dan metastase nodus limfe servikal. Umumnya untuk mendeteksi dini proses keganasan dalam mulut dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan klinis dan diperkuat oleh pemeriksaan tambahan se ara laboratorium. !elanjutnya akan disampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh dokter gigi untuk mendeteksi dini proses keganasan dalam mulut. "engan demikian diharpkan dokter gigi dapat menemukan lesi-lesi yang di urigai sebagai proses keganasan lebih awal sehingga prognosis kanker rongga mulut lebih baik. "okter gigi, dimana dalam perawatan rongga mulut dan gigi selalu melihat bibir dan mukosa mulut mempunyai kesempatan yang luas untuk menemukan kanker rongga mulut sedini mungkin. Penemuan dini kanker rongga mulut merupakan faktor penting, bertujuan untuk terapi

kuratif, prognosa yang makin baik, kepentingan kosmetik dan mengurangi ke a atan serta kelangsungan hidup yang lebih lama. #etapi sayangnya hampir semua penderita kanker rongga mulut ditemukan dalam stadium yang sudah lanjut, yang biasanya sudah terdapat selama berbulan-bulan atau bahkan lebih lama. $kibatnya prognosa dari kanker rongga mulut relatif buruk, suatu kenyataan yang menyedihkan dimana seringkali prognosa ini diakibatkan oleh diagnosa dan perawatan yang terlambat. %aktor-faktor yang dapat menimbulkan keterlambatan ini antara lain perkembangan kanker pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan keluhan, kenyataan bahwa mereka yang sudah tua serta lemah tidak mau repot-repot datang ke dokter, pendidikan masyarakat pada umumnya masih rendah, lokasi lesi yang tidak langsung terlihat dan lesi dirawat sebagai lesi jinak. %aktor lain adalah dokter gigi kurang teliti pada pemeriksaan rutin rongga mulut atau tidak mngetahui tanda-tanda awal keganasan dalam mulut atau ragu-ragu karena tidak memiliki pengetahuan yang ukup mengenal gambaran klinis keganasan kanker rongga mulut sehingga terlambat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk itu seorang dokter gigi seharusnya memiliki pengetahuan yang ukup mengenal sifat dan riwayat kanker mulut yang meliputi tanda dan gejala awal, gambaran klinis, lokasi yang sering terlibat, faktor-faktor etiologi dan ara diagnosis untuk mendeteksi penyakit ini. #erdapat beberapa prosedur klinis yang dapat dilakukan dokter gigi untuk mendeteksi dini kanker rongga mulut. Umumnya prosedur-prosedur tersebut mengikuti prosedur standar diagnosa penyakit mulut. Untuk deteksi dini dan diagnosis kanker rongga mulut dikelompokkan atas diagnosis klinis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis, gambaran klinis dan predileksi, serta diagnosis histopatologis yang terdiri dari sitologi rongga mulut dan biopsi.

"iagnosa akurat untuk lesi oral ganas dan pra ganas tergantung pada kualitas biopsi, informasi klinis yang ukup dan intepretasi yang benar dari hasil biopsi. Manajemen yang tepat pada pasien dengan lesi oral ganas dan pra ganas dimulai dengan diagnosa yang akurat. !tandar utama yang ada akhir-akhir ini untuk diagnosa adalah penilaian histopatologi biopsi jaringan lesi yang men urigakan. "iagnosa histopatologi yang akurat tergantung pada klinisi dalam melakukan biopsi yang tepat dan menyediakan informasi klinis yang ukup dan para ahli patologi dengan tepat mengintepretasikan hasil biopsi.

Pengertian dan Tujuan Biopsi


Kata biopsi berasal dari &unani yang terdiri dari kata bios 'kehidupan( dan opsis 'pandangan hidup(. Biopsi adalah pengambilan jaringan dari organisme yang hidup dengan tujuan untuk memeriksa jaringan tersebut dibawah mikroskop agar dapat dilakukan diagnosa dari sampel jaringan tersebut. #eknik tersebut digunakan untuk menetapkan karakteristik histologis pada lesi yang di urigai, diferensiasi lesi, perluasan atau penyebaran lesi dan untuk mendapatkan strategi perawatan yang ukup. Biopsi berarti kontrol evolusi proses penyakit dan dapat untuk men atat adanya penyembuhan atau relaps. Penemuan hasil pada biopsi mempunyai nilai medis yang tidak terbantahkan. Biopsi adalah prosedur dimana pengambilan jaringan dan)atau sel untuk diperiksa dibawah mikroskop atau oleh ahli patologis. Biopsi dilakukan untuk menetapkan adanya sel kanker, menetapkan derajat tumor dan menyediakan informasi yang lebih pada perawatan. Biopsi sebagian besar seharusnya tidak dilakukan oleh pasien dengan masalah pembekuan darah. *ika

pasien mempunyai jumlah platelet yang rendah, tranfusi platelet dapat diberikan dan biopsi dapat dilakukan. "okter seharusnya diberitahu jika ada masalah pendarahan maupun alergi, medikasi yang sedang dijalani atau kehamilan.

Kategori Biopsi
!e ara umum terdapat + kategori biopsi, yaitu fine needle aspiration biopsy, ore needle biopsy, e, isional biopsy dan in isional biopsy. -. %ine .eedle $spiration Biopsy %ine .eedle $spiration Biopsy dikenal juga sebagai biopsy su tion atau biopsy aspirasi jarum meliputi aplikasi tekanan negatif dengan menggunakan suntikan dan jarum hypodermi berlubang. #ipe biopsy ini sering digunakan sebagai prosedur diagnosa pada leher dan jaringan thyroid. Biopsi ini menghasilkan pengambilan jaringan yang dibagi lagi menjadi sel dan satu sampel dari jaringan yang tidak rusak. Biopsi fine needle aspiration adalah prosedur yang sering dilakukan karena mempunyai ketidaknyamanan yang minimal dan dengan harga yang lebih murah daripada tipe biopsi yang lainnya. /. 0ore needle Biopsy 0ore needle biopsy yang dikenal juga sebagai wide ore needle biopsy atau utting ore biopsy, meliputi penggunaan jarum bor yang besar dan metode yang paling sederhana pada diagnosa patologi kanker. 1asilnya adalah kerusakan minimal dari jaringan sekitar dan sampel yang solid masih menempel. #umor yang terletak di liver dan payudara sering menggunakan biopsi jenis ini.

2.

3n isional Biopsy Biopsi ini melakukan pengeluaran bagian tumor dari tumor yang besar. Biopsi in isional dilakukan pada tumor yang terletak didalam tubuh dan setelah biopsi needle awal gagal untuk menyediakan jaringan yang ukup untuk diagnosa. Biopsi tipe ini adalah teknik yang dianjurkan untuk mendiagnosa kanker jaringan lunak dan osteosar oma.

+.

4, isional Biopsy "ikenal juga sebagai surgi al biopsy, biopsi e, isional meliputi pengeluaran se ara bedah dari seluruh massa tumor dan teknik diagnosa yang se ara simultan sebagai perawatan. !ebagai ontoh, lumpe tomy, mengeluarkan seluruh massa tumor utama yang berhubungan dengan kanker payudara. Biopsi e, isional juga berguna dalam mendiagnosa dan mengeluarkan permukaan tumor kulit, seperti yang berhubungan dengan ar inoma sel skuamosa, ar inoma sel basal an melanoma ganas.

#abel -. Perbandingan tipe 'kategori( biopsi Perbandingan %ine .eedle 0ore .eedle 3n isional 4, isional $spiration Biopsy Biopsy Biopsy Biopsi 3ndikasi Untuk 1ampir samaKeterbatasan !eharusnya penggunaan menetapkan dengan %ineukuran dilkukan pada adanya airan di.eedle lesi yang ke il, dalam lesi $spiration 5okasi yangkurang dari - mm Biopsy. &angberbahaya dari Untuk membedakan lesi 5esi pada menetapkan hanya ukuran pemeriksaan jenis airan dijarum yang$danya klinis masih jinak dalam lesi digunakan ke urigaan yang besar terhadap4ksisi lengkap "igunakan adanya dengan margin ketika keganasan pada jarinngan menemukan lesi yang normal intraosseus tanpa mutilasi

Persiapan Biopsi

Beberapa Mereka yangPasien #idak makan perhitungan menggunakan seharusnya atau minum 6 jumlah darahpenipis darahmengikuti jam sebelum se ara rutinatau aspirininstruksi yangbiopsi 'jumlah selseharusnya disediakan oleh darah, profilbertanya padadokter danPasien yang pembekuan( dokter merekamemberikan meinum insulin, seharusnya tentang apakah atatan tentangaspirin, obat nonlengkap /mereka adanya alergi. steroid minggu sebelumseharusnya antiinflamatory biopsi berhenti atau obat lain meminum obatMereka yangyang Pasien mungkintersebut sebelummenjalani mempengaruhi diminta untukbiopsi anastesi umumpembekuan darah tidak makan seharusnya tidakseharusnya untuk waktu makan ataumemberi tahu tertentu sebelum minum kurangdokter sebelum prosedur lebih 6 jambiopsi sebelum biopsi

!etelah biopsi Pasien !ebagian besar!etelah sadarPasien dapat seharusnya dapatpasien dapatdari anastesi,kembali pulang, kembalikembali kepasien akanmelakukan bekerja atauaktivitas normaldiobservasi aktivtas rutin melakukan segera setelahselama beberapasetelah biopsi aktivitas rutinbiopsi jam sebelum lainnya. Biopsi kembali ini tidak*ika terdapatkerumah mempengaruhi kemerahan, sakit jadwal medikasi atau drainase#empat insisi yang berlebihanseharusnya tetap dari tempatbersih, kering suntikan, pasiendan bebas dari harus segeralotion, medikasi menelpon dokter atau oinments *ika menderita demam, pendarahan, drainage, sakit yang kuat, atau kemerahan pada tempat biopsi seharusnya segera memberitahu

7esiko

dokter #idak ! ar yangKeloid mungkinBeberapa pasien menunjukkan timbul disebutterbentuk padamungkin resiko yangkeloid mungkindaerah insisi mengalami signifikan. terjadi pada infeksi, Beberapa daerha tusukan,3nfeksi danpendarahan atau pendarahan ke ilinfeksi danpendarahan ber ak disekitar mungkin terjadi. pendarahan mungkin terjadi tempat biopsi mungkin juga $danya rasaterjadi pada atau sakit ringan,dibawah tempat tumpul danbiopsi berdenyut di daerah biopsi yang biasanya menghilang dalam waktu 28 sampai 98 menit #erdapat resiko infeksi pada waktu kulit dipenetrasi, tetapi sangat jarang terjadi

Indikasi dan Kontraindikasi Biopsi Secara Umum


Indikasi $plikasi pada lesi bibir atau mukosa rongga mulut dengan adanya iritasi lokal 'traumatik atau sumber inflamasi( ketika lesi yang terlibat dipertanyakan apakah sudah terjadi lebih dari / minggu, dan mungkin dipertanyakan mengalami keganasan. Umumnya, lesi yang mun ul pada mukosa rongga mulut seharusnya diperiksa dan dievaluasi apakah ada faktor iritasi lokal. *ika faktor itu ditemukan, faktor tersebut haris dihilangkan, setelah Kontraindikasi Pasien dengan penyakit yang sangat serius, pada subjek dengan beberapa kelainan sistemik yang memburuk, atau dimana terdapat komplikasi sekunder. Kasus lesi yang terletak pada daerah yang sangat dalam atau pada daerah dengan akses yang sangat sulit dimana teknik bedah terbukti sulit atau berbahaya, dimana terdapat resiko kerusakan pada struktur disekitarnya.

periode observasi tersebut yaitu -: sampai /8 hari yang biasa dilakukan. !etelah periode waktu penghilangan faktor iritasi lokal ini, jika lesi masih ada, studi histopatologis dibutuhkan untuk menghilangkn adanya keganasan. !tudi tersebut juga diindikasikan pada kasus lesi tulang radiotransparan yang mempunyai gambaran radiologi adanya keganasan, meskipun gambaran tersebut biasanya ditemukan pada studi radiologi rutin. !emua kista maksila dan khususnya kerato yte juga memerlukan adanya studi histologis. Kasus lesi tulang yang disertai dengan rasa sakit, perubahan sensitivitas atau gejala lainnya, dan pada aplikasinya terhadap lesi tulang yang menunjukkan perubahan penting atau perluasan lesi yang epat yang dievaluasi dengan radiologi. Biopsi juga dibutuhkan pada permukaan mukosa rongga mulut yang menunjukkan perubahan warna yang penting dan persisten 'menjadi sangat putih, merah atau berpigmentasi( atau perubahan pada bentuknya 'pe ahpe ah, proliferasi atau ulserasi(, dengan suatu tonjolan yang keras didalam yang terdeteksi dengan palpasi. "eteksi penyakit sistemik tertentu yang membutuhkan pemeriksaan histologis yang bertujuan untuk menetapkan diagnosa yang pasti seperti lupus, amyloidosis, s leroderma atau sindrom !jorgen yang dipastikan lewat biopsi pada jaringan rongga mulut. !ebagai ontoh, konfirmasi sindrom !jorgen membutuhkan sampel pada kelenjar saliva minor di bibir. Pelengkap diagnosa kelainan tertentu

5esi yang bersumber dari pembuluh darah seperti hemangioma, karena resiko pendarahan yang persisten dan besar. Kasus neurofibroma multipel, karena resiko terbentuknya neurosar oma atau pada tumor di kelenjar saliva yang lebih besar.

atau sumber infeksi, seperti lesi yang mneyatakan adanya sifilis atau uberkolosis, berdasarkan pada sampel dari rongga mulut-melalui konfirmasi pada hasil tes yang positif pada proses penyakit tersebut sangat dibutuhkan. Konfirmasi pada diagnosa lesi yang melepuh, pada penyakit mukokutaneous yang mempengaruhi mukosa rongga mulut, seperti vulgar pemphigus atau i atrial pemphigoid. -. 7iwayat kesehatan yang detail 7iwayat kesehatan yang akurat mungkin menutup faktor predisposisi pada proses terjadinya penyakit atau faktor yang mempengaruhi manajemen pasien !ampai ;8< penyakit sistemik dapat ditemukan malaui riwayat kesehatan Penyakit sistemik dapat dibenarkan jika satu dari lesi oral sama dengan progesi natural dari proses penyakit yang umum terjadi

Prosedur Pelaksanaan Biopsi

!pesimen !urgi al untuk 4valuasi 1istopatologis


+. Pemeriksaan 7adiografis Mungkin memberikan petunjuk yang menolong 7adiolus en dengan batas jelas akan sering didiagnosa sebagai kista 7adiolus en ke il, multipel merupakan lesi yang agresif =arna radiopa>ue dan alat tertentu dapat menolong dalam membedakan lesi dan anatomi normal

/. 7iwayat 5esi yang spesifik "urasi lesi Perubahan pada ukuran dan rata-rata dari perubahan Perubahan pada karakter lesi ? bengkak sampai ulser Berhubungan dengan gejala sistemik ? demam, nausea, anore,ia

2. Pemeriksaan klinis 5okasi anatomis, karakter fisik, ukuran dan bentuk, singles atau multipel, permukaan lesi, warna lesi, konsistensi lesi terhadap palpasi, adanya rasa berdenyu, pemeriksaan limfa nodus, batas margin lesi :. 3nvestigasi 5aboratorium 5esi oral mungkin merupakan manifestasi penyakit sistemik *ika di urigai terdapat penyakit sistemik maka pemeriksaan laboraturium harus diteliti lebih lanjut

Cara

emperole! Biopsi "ang Tepat

Biopsi yang tepat biasanya terdiri dari jaringan yang menunjukkan tanda penyakit yang paling parah atau adanya perubahan pada lesi dan o ok untuk penilaian patologis. Untuk mendapatkan biopsi yang tepat meliputi 2 kun i utama, yaitu pemilihan tempat biopsi, prosedur yang digunakan dan peraturan yang tepat dari sampel biopsi.

-.

Pemilihan #empat Biopsi #empat biopsi harus dipilih dengan hati-hati untuk menjamin bahwa biopsi dapat memberikan hasil dengan akurat. 5esi oral yang men urigakan, khususnya yang berbentuk besar, sering berma am-ma am dalam parahnya penyakit dari satu bagian lesi ke bagian yang lain. !ebagai ontoh, lesi mungkin mempunyai s>uamous ell ar inoma '!00( invasi awal pada satu bagian dan displasia ringan pada bagian lain. Biopsi yang tepat meliputi jaringan dari bagian yang paling buruk dari lesi 'pada ontoh ini adalah !00 invasi awal(. Bagian yang paling buruk dari lesi mungkin ditetapkan dari tanda-tanda klinis biopsi multipel, dan penggunaan alat visual tambahan. Memilih derah dengan leuplakia nonhomogenous atau erythroplakia 'misal daerah nodular, verro ous atau indurated @ daerah kemerahan atau ulser( meningkatkan kemungkinan bahwa biopsi akan meliputi daerah dengan penyakit yang paling parah. Mengambil biopsi dari bagian yang berbeda dari lesi, khususnya jika lesi meluas atau jika lesi menunjukkan gambaran klinis yang berma am-ma am, dapat menjamin hasil biopsi yang dapat diper aya. !ebagai ontoh, untuk lesi + m, mengambil / biopsi dari daerah yang o ok atau dengan gambaran klinis yang berbeda dapat juga dibedakan. Menggunakan toluidin blue atau visualisasi dengan flouresen e direk 'gambar -( dapat menolong klinisi melihat perubahan yang

paling parah atau signifikan untuk biopsi. *ika dokter gigi tidak pasti tentang tempat biopsi yang paling o ok, mereka dapat merujuk pasien pada klinisi spesialis pada bidangnya karena biopsi dari tempat yang tidak o ok dapat memberikan pasien dan dokter gigi hasil yang salah. B A C

/.

Prosedur Biopsi Klinisi mengunakan sejumlah teknik biopsi meliputi s alpel, biopsi pun h, laser atau pisau elektrik. Untuk biopsi lesi mukosa yang di urigai ganas atau tidak ganas, khususnya pada biopsi e, isional, penggunaan laser atau pisau elektrik seharusnya dihindari. #eknik ini mungkin menghasilkan artifak koagulatif yang mengganggu intepretasi histologi dari sampel, khususnya penilaian margin. Biopsi pun h telah menunjukkan dapat menghasikan artifak yang lebih sedikit daripada biopsi s apel. Prosedur dalam memperoleh biopsi pun h meliputi tahap-tahap sebagai berikut 'gambar /( ?

B A

D C

F E

H G

a.

Memilih tempat biopsi Aambar /$ menjelaskan tempat biopsi 'lihat juga diskusi diatas(

b. Memberikan anastesi lokal Untuk tempat dengan vaskularisasi tinggi 'seperti lidah atau bibir( atau lesi, anastesi yang mengandung vasokonstriktor seharusnya dipilih untuk

meminimalkan pendarahan 'misal lido aine yang mengandung epinephrine - ? :8888 atau - ? -88888(. $nastesi seharusnya diberikan pada daerah yang berdekatan dengan tempat biopsi 'gambar /B( karena injeksi langsung solusi anastesi pada tempat biopsi dapat menyebabkan artifak distorsi pada spesimen. . Menetapkan ukuran biopsi Biopsi mukosa seharusnya kurang lebih berdiameter 2 mm. sejak biopsi mengkerut setelah fiksasi formalin, biopsi pun h dengan diameter + mm atau : mm direkomendasikan untuk menjamin ukuran sampel yang ukup. "alamnya biopsi seharusnya kurang lebih / mm. Bagaimanapun, lesi oral yang belum ganas dan !00 seringkali membutuhkan biopsi yang lebih dalam karena mempunyai iri lapisan epitel yang lebih tebal dan hiperkeratosis. Untuk lesi ini,

kedalaman yang direkomensasikan adalah + mm atau : mm. Bevel pada sisi potong biasanya -,: mm 'gambar /0( apat digunakan sebagai penuntun kedalaman. d. Memperoleh sampel biopsi dengan biopsi pun h !elama biopsi pun h, pun h dimasukkan kedalam mukosa dengan gerakan rotasi untuk menyertai pemotongan jaringan dengan kedalaman yang tepat 'gambar /"(. %or ep jaringan dan s alpel digunakan untuk mengeluarkaan sampel biopsi 'gambar /4(. *aringan biopsi kemudian harus diletakkan di sepotong kertas yang bersih dengan permukaan jaringan lunak 'lapisan paling bawah( menghadap ke bawah selama - menit 'gambar /%( untuk menjamin bahwa sampel tetap flat selama fiksasi dan untuk menjamin sampel tetap dalam keadaan baik selama pemeriksaan histologi 'hal ini adalah tahap kritis(. !ampel kemudian diletakkan di -8< fiksatif formalin buffer netral. Bolume fiksatif seharusnya kurang lebih /8 kali volume sampel untuk menghindari fiksasi yang tidak baik atau autolisis. #idak ada fiksatif lain yang dapat menggantikan fiksatif formalin. $lkohol, desinfe tan untuk permukaan, solusi anastesi lokal atau obat kumur tidak dapat memfiksasi jaringan dengan benar untuk evaluasi histologis yang ukup. e. Memastikan 1emostatis *ika memungkinkan, tempat biopsi seharusnya dijahit untuk menutup luka dan menjamin hemostatis yang baik 'gambar /A dan /1(. 2. Peraturan Biopsi

!ampel biopsi seharusnya selalu disertai dengan informasi klinis, meliputi riwayat dysplasia atau !00, faktor resiko pasien, lokasi lesi dan iri- iri klinis, ukuran dan durasinya. !ebagai tambahan, jika sampel multipel lesi diambil, setiap sampel harus dipisah, diberi label pada kontainer dengan jelas. *ika memungkinkan, foto berwarna dari lesi seharusnya di antumkan untuk memberikan hubungan klinis dan patologis. $khirnya sampel dan dokumentasinya seharusnya dikirim oleh kurir untuk meminimalkan penundaan dalam diagnosis dan men egah artifak yang beku yang dapat terjadi jika sampel diletakkan pada kotak pos atau dikirim oleh kurir tanpa pengaturan suhu dalam musim dingin.

Prinsip Beda!
-. %lap mukoperiosteal seharusnya didesain agar didapatkan jalan masuk bedah yang ukup untuk biopsi insisi atau eksisi. /. 2. +. :. 9. C. 3nsisi seharusnya pada tulang. Perforasi kortikal harus dipertimbangkan ketika mendesain flap. %lap seharusnya fullti knes. !truktur neurovaskular major seharusnya dihindari 5ubang lesi pada tulang seharusnya diambil sampel. Pembentukan bedah pada tulang dapaat diperbesar untuk mendapatkan jalan untuk bedah. 6. ;. 1indari struktur akar dan neurovaskular. Konsistensi jaringan dan sifat lesi akan menentukan mudahnya mengeluarkan lesi.

-8. Biopsi insisi hanya membutuhkan pengeluaran sedikit jaringan.

--. *aringan lunak diatas lesi seharusnya disambung ulang melalui irigasi pada tempat operative. -/. !ampel seharusnya ditangani dengan ara diatas.

#rti $D"splasia$ Ketika Digunakan pada Laporan Patologi dan Penanganan


4valuasi patologi adanya dan derajat dysplasia 'ringan, moderat dan parah atau karsinoma in situ D03!E@ gambar 2( digunakan untuk menilai resiko keganasan lesi oral yang belum ganas. 7esiko kanker se ara jelas berbeda untuk tingkatan rendah 'ringan sampai moderat( daripada dysplasia tingkatan tinggi 'dysplasia parah atau 03!(. "ysplasia tingkatan paling rendah tidak dapat berkembang menjadi kanker. "ysplasia tingkat tinggi seringkali berkembang jika dibiarkan tidak dirawat. Konsekuaensinya, dysplasia ini sering ditangani dengan berbeda. Pada Kolumbia British, pasien dengan dysplasia tingkat tinggi sering disarankan untuk menghilangkan lesi, dimana lesi dengan dysplasia tingkat rendah kemudian dinilai dengan alat tambahan. Kemudian, informasi dikumpulkan dari pemantauan dengan teknologi yang akan digunakan untuk membedakan dysplasia tingkat rendah dengan kemungkinan yang lebih besar untuk menjadi kanker untuk menuntun intervensi awal dan memonitor protokol untuk lesi ini.
1yperplasia Mild "ysplasia Moderate "ysplasia !evere "ysplasia)03! 3nvasive !00

5ow-grade dysplasia Aenerally low an er risk

1igh-grade dysplasia Aenerally high 0an er 7isk

Meskipun diagnosa !00 invasive se ara umum langsung dipastikan, diagnosa patologi lesi oral yang belum ganas dapat menjadi tantangan. #ujuan penjelasan berikut pada kriteria untuk dysplasia dapat mengingatkan dokter gigi akan rumitnya kriteria ini dalam pengelompokkan dysplasia. =orld 1ealth FrganiGation '=1F( telah menetapkan kriteria untuk dysplasia, meliputi perubahan arsitektur dan sitologi di epitel. Kriteria =1F untuk perubahan arsitektur di epitel ? -. !rtatifikasi epitel yang teratur /. 1ilangnya polaritas sel basal 2. 7ete ridges yang menurun +. Peningkatan jumlah mitotik :. Mitosis yang abnormal yang tidak terbatas pada lapisan basal atau parabasal 9. Keratinisasi prematur pada sel tunggal 'dyskeratosis( C. Pearls keratin di dalam rete ridges

Kriteria =1F untuk perubahan sitologi di epitel ? -. Bariasi abnormal pada ukuran inti 'anisonukleosis( /. Bariasi abnormal pada bentuk nuklear 'nuklear pleomorphism( 2. Bariasi abnormal ukuran sel 'sellular pleomorphism( +. Peningkatan rasio nuklear H sitoplasmik :. Peningkatan ukuran nuklear

9. $typi al mitotik C. Peningkatan jumlah dan ukuran nukleoli 6. 1yper romasia Pengelompokkan dysplasia tergantung pada perluasan lapisan epitel yang terkena perubahan dysplasia. Pada kasus dysplasia ringan, perubahan sitologi dan arsitektur terjadi pada lapisan bawah ketiga dari epitel @ pada kasus dysplasia moderat, perubahan terlihat pada /)2 ketebalan epitel. Pada kasus dysplasia berat, perubahan dysplasia mengisi lebih dari /)2 ketebalan, tetapi tidak sampai pada ketebalan sepenuhnya dari epitel. !el displastik 03! mengisi seluruhnya pada ketebalan epitel 'perubahan dari bawah sampai atas(, meskipun membran dasar masih menempel. !00 invasive meliputi sel dysplastik menginvansi stroma jaringan penghubung dibawahnya melalui membran dasar. Kesulitan pada diagnosa ini mun ul dari sejumlah faktor. Penilaian dysplasia adalah subjektif dan terbuka untuk interpretasi. !ebagai ontoh, tidak terdapat konsesus tentang jumlah perubahan pada intensitas pewarnaan kromatin yang dibutuhkan dalam mengklasifikasikan hiperkromatism. Perubahan seluler sebagai respon terhadap trauma atau inflamasi dapat menyatakan perubahan dysplati dan menga aukan diagnosa. !tudi tentang berat relatif setiap kriteria histologi atau kombinasi dari kriteria untuk memprediksi resiko progresi kanker pada lesi oral yang belum ganas masih jarang. Kelangkaan ini sebagian besar karena kekurangan spesimen se ara longitudinal atau spesimen dengan hasil yang diketahui yang dapat digunakan untuk melatih ahli patologi atau ahli patologi oral. Kekurangan ini juga karena kesulitan memastikan perubahan se ara objektif pada sel individual. Konsekuensinya, pengelompokan patologi yang akurat pada dysplasia membutuhkan pengalaman. 5agipula, pengalaman mengelompokkan dysplasia pada satu organ tidak dapat

digunakan pada organ lainnya. !ebagai ontoh, ahli patologi dengan pengalaman yang luas dalam mengelompokkan dysplasia servikal uterin mungkin merasa tidak nyaman dalam mengelompokkan lesi oral. $hli patologi yang mempunyai pengalaman yang terbatas dengan dysplasia oral mungkin mengganggap remeh derajat perubahan dysplasia oral. *ika memungkinkan, sampel dari lesi oral yang belum ganas yang men urigakan seharusnya dikirim atau dijelaskan oleh ahli patologi oral atau ahli patologis yang mempunyai spesialisasi pada kondisi kepala dan leher. Klinisi harus mendiskusikan kasus dengan ahli patologis jika diagnosa tidak konsisten dengan penemuan klinis. *ika sampel tidak didiagnosa oleh ahli patologi oral atau kepala dan leher, klinisi dapat meminta pendapat kedua dari spesialis tersebut.

.B @ sorry, blom kelar.. oG gi sakit 8 omments share

Perilaku .egoisasi

*un /+, I86 C?:- $M for everyone

Ketika berhadapan dengan pasien, ada empat perilaku yang dapat kita pilih ? -. $sertif /. $gresif 2. Pasif +. Manipulatif Perilaku $sertif akan memperlakukan orang lain dengan hormat dan tulus. Berlaku asertif berarti menerima karakteristik diri, baik ayng positif maupun yang negatif. "engan berlaku demikian, kita juga akan lebih mudah menerima keberadaan orang lain. Berlaku asertif berarti memilih pendekatan yang positif dan proaktif.

Perilaku $gresif adalah perilaku yang kompetitif. #ujuan utama perilaku ini, baik yang terlihat maupun tidak, adalah untuk menjadi pemenang. "alam hal ini harus ada seseorang yang kalah. .egosiator agresif biasanya men apai tujuannya dengan mematahkan semangat lawan atau mengabaikan perasaan, keinginan dan hak mereka. Frang yang berlaku agresif sering kali tidak yakin dengan diri mereka sendiri dan menggunakan agresi sebagai mekanisme pertahanan diri. Perilaku Pasif bisa juga disebut sebagai korban yang tidak berdaya. #ipe orang seperti ini adalah makanan empuk bagi taktik perilaku agresif. .egosiator pasif kurang per aya diri dan memainkan peran yang hampir tidak terlihat selama negoisasi. Perilaku pasif memiliki ara pandang negatif. 1al ini membuatnya frustasi karena merasa tidak punya kemauan atau mudah menyerah. Perilaku manipulatif disebut juga agresi tidak langsung karena didasari oleh keinginan untuk menang dengan ara apapun. "ibandingkan dengan taktik agresi yang men olok, perilaku tidak langsung lebih samar dan tersembunyi. Perilaku manipulatif selalu menyimpan tujuan terselubung, yaitu menempuh ara sendiri

8 omments share

Manajemen 4mosi Pada Profesi "okter Aigi

*un //, I86 ;?-C PM for everyone

4mosi merupakan sifat dasar yang melekat pada setiap manusia. #idak ada manusia yang lahir tanpa emosi. 4mosi dapat berpengaruh positif aupun negatif. Begitu juga yang terjadi pada profesi dokter gigi. Profesi dokter gigi adalah salah satu profesi yang sudah terkenal memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Profesi ini identik dengan penguasaan seni. "alam pembuatan benda seni, seniman memerlukan suatu pengendalian emosi sehingga menghasilkan karya seni yang memuaskan. Begitu juga yang terjadi pada profesi dokter gigi. *ika dokter gigi tidak bisa mengendalikan emosinya, nis aya apa yang dikerjakan tidak akan menuai hasil yang memuaskan. Manajemen emosi artinya kemampuan seseorang dalam mengarahkan segala daya upaya yang berada dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik. *adi tidak hanya menahan emosi saja, akan tetapi bagaiamana ara mengelola emosi untuk men apai tujuan yang diinginkan."okter gigi dituntut bekerja se ara profesional. Mampu menempatkan diri pada situasi yang tepat. $dakalanya dokter gigi harus menjadi pengabdi masyarakat atau adakalanya dokter gigi itu menjadi masyarakat itu sendiri. Permasalahan yang didapat diluar praktek hendaknya ditangguhkan pada saat berhadapan dengan pasien di tempat praktek. 1al penting lainnya yang harus diperhatikan adalah tata ara menghadapi pasien di tempat praktek. Pasien merupakan segala-galanya. "okter gigi hendaknya mampu memposisikan diri

dengan apa yang dialami pasien saat itu. Komunikasi yang baik adalah faktor yang penting. $palagi jika menghadapi pasien yang kurang kooperatif. *ika dokter gigi mampu mngendalikan segala emosi yang ada saat itu, maka kepuasan akan diterima oleh semua pihak. 8 omments share

May /+, I86 ;?/- $M for everyone 7adiologi adalah abang ilmu kedokteran yang berhubungan pemakaiannya untuk tujuan 7$"3F5FA3 diagnostik, terapi, radiasi ionisasi dan juga radiasi lainnya termasuk rontgent, sinar gamma dan partikel radiasi lainnya, juga digunakan dalam sinar infra merah dan sinar ultrasoni didalam diagnosis. Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang atau partikel, atau proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran energi radiasi. !umber radiasi alam ? Bahan radioaktif dalam bumi 7adiasi kosmik dari angkasa luar "eposit radionuklei pada tubuh manusia

Elemen radiakti seperti ! Uranium 7adium #orium

Radiasi buatan ! -. Radiasi sinar " #. 7adiasi sinar alfa ? dihasilkan dari suatu mesin dengan sistem kerja linear akselerator. Unsur radioaktif yang digunakan biasanya radium.

2. $inar radiasi beta ! dihasilkan dari alat penghasil sinar beta yang disebut betatron dan unsur radioakti stronsium %&'. +. $inar radiasi gamma ! dihasilkan dari alat penghasil sinar gamma yang disebut gammatron, dan unsur radioakti antara lain cobalt%(' dan uranium. ). !inar laser ? dihasilkan dari alat yang disebut !timulated 4mission Unit. *er+adinya $inar " ,ilhelm Conrad Roentgent melakukan percobaan dengan tabung hampa udara, menemukan suatu sinar yang ! "apat menimbulkan floures ensi pada tabir barium platinum yanida. "apat menimbulkan bayangan pada layar. "apat memberikan efek pada emulsi fotografi 'seperti ahaya biasa(. yang digunakan

!esuai penemuannya sinar ini dinamakan sinar roentgen)sinar J. Ada - komponen penting untuk dapat timbulnya sinar " ! 4lektron-elektron yang berbentuk berkas. Aenerator yang dapat memberikan ke epatan tinggi pada elektron. #arget)fo al spot yaitu target yang akan dibombardir oleh berkas elektron.

.embentukan sinar " ini ter+adi dalam tabung gelas hampa udara yang disebut *abung Crooks. $inar " ter+adi bila seberkas elektron yang bergerak dengan kecepatan tinggi menumbuk target/anode. 0acam%macam Radiasi $inar " ! -. Radiasi primer ! radiasi yang keluar dari target tabung sinar " 1anode2.

/. 3se ul Beam ! sinar/radiasi primer yang keluar melalui 4indo4, conus atau collimator. -. 7adiasi tersesat ? radiasi yang dikeluarkan oleh bagian dari tabung sinar J diluar fokus. +. Radiasi sekunder ! radiasi yang dikeluarkan oleh benda yang dilalui oleh sinar ". ). 7adiasi hambur ? suatu bentuk radiasi sekunder. Merupakan radiasi yang mengalami deviasi dalam arahnya selama menembus bahan. (. 7adiasi ionisasi ? radiasi yang dapat menggeser elektron dari atom ke molekul, sehingga terbentuk ion. C. Radiasi stem ! sinar " yang dikeluarkan dari bagian tabung lain selain ocal spot. 5. Kebo oran radiasi ? semua radiasi yang keluar melalui lapisan pelindung dan wadah tabung mesin sinar J selain dari pan aran sinar utama. &. 7adiasi biologi ? abang ilmu biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi terhadap makhluk hidup. $i at 6 $i at $inar " ! -. .olychromatik. /. $inar " pancaran energinya dalam bentuk gelombang elektromegnetik. 2. 7n8isible. +. *idak bermuatan listrik. :. 0enembus medium/ob+ek. 9. Bergerak lurus 9 kecepatan cahaya. C. .unya e ek ionosasi. 5. Menimbulkan efek flouresensi. ;. .unya e ek otogra i dan dapat menimbulkan bayangan laten. -8. --. -/. Dapat menimbulkan radiasi sekunder. 0enimbulkan e ek biologik. Dapat menstimulasi sel%sel muda organ hidup.

-2. -+. -:. -9. -C.

Dapat menimbulkan nekrotik +aringan tubuh. 0utilasi sel%sel gonad. *imbul sindrom prodormal sistem saluran pencernaan. $indrom susunan sara pusat. :elainan sel darah.

You might also like