You are on page 1of 15

SISTEM INTEGUMEN KONSE DASAR ASUHAN KEPERAWATAN AKNE VULGARIS

Oleh Kelompok 12 A5-C 1 WISWANTARA PANDE N!OMAN 2 !UDI ANTARA ADI I KADEK " DES! PARIANI NI MADE 11 "21 11"# 11 "21 11"$ 11 "21 11%#

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI &ALI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2'1"

A KONSEP DASAR PEN!AKIT 1 PENGERTIAN Akne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel polisebaseus yang ditandai dengan adannya komedo, papul, pustule, nodus dan kista pada tempat predileksinya. Akne sering dikenal dalam masyarakat dengan istilah jerawat (Chandrasoma, 2005). Akne ulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebaseus yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis yang khas. (!iregar, 200"). Akne #ulgaris merupakan penyakit peradangan menahun folikel poisebaseus yang umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh sendiri. Akne ulgaris rentan dan paling sering ditemukan pada daerah wajah, leher dan badan bagian atas.( !uddart and $runner 2000). %adi a&ne ulgaris adalah peradangan polisebaseus yang dipengaruhi berbagai faktor dan paling sering mengenai usia remaja. 2 EPIDEMIOLOGI 'arena hampir setiap orang pernah mengalami penyakit ini ,maka sering dianggap sebagai penyakit kulit yang timbul se&ara fisiologi, umumnya insiden terjadi pada umur (")(* tahun pada wanita dan (+)(, tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang. -ada seorang gadis akne dapat terjadi premenarkhi.setelah masa remaja kelainan ini berangsur berkurang. .amun kadang pada wanita akne ini tetap menetap sampai dekade umur tiga puluhan atau lebih. /eskipun pada pria akne ulgaris lebih &epat berkembang, namun dalam penelitian diketahui bahwa justru gejala akne ulgrais yang berat terjadi pada pria. 0iketahui juga bahwa ras oriental (jepang, &ina, korea) lebih jarang menderita akne ulgaris dibanding dangan ras kaukasia (1ropa , amerika)dan lebih sering terjadi nodulo kistik pada orang kulit putih daripada orang negro.

"

ETIOLOGI a. Akne biasanya berkaitan dengan tingginya sekresi sebum. Androgen telah diketahui sebagai perangsang sekresi sebum sedangkan estrogen dapat mengurangi produksi sebum. b. Akne ulgaris dapat juga dipengaruhi oleh faktor)faktor genetik.

&. -eningkatan hormon, anaboli&, kortiikosteroid, serta AC23 yang mungkin menjadi faktor penting pada peningkatan kelenjar sebasea.

(AKTOR PREDISPOSISI a. !elain faktor dari dalam ada juga faktor lain yang mempengaruhi akne yaitu faktor mekanik seperti mengusap, menggesek tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk akne yag sudah ada. !elain itu obat) obatan juga dapat men&etuskan akne sperti kortikosteroid oral kronik yang dipakai untuk mengobati penyakit lain (seperti lupus eritematosus sistemik atau transplantasi ginjal), dapat menimbulkan istula dipermukaan kulit wajah. 0ada dan punggung, kontrasepsi juga dapat memperburuk akne. Akne pada perempuan yang berusia sekitar 20 an, 40)an dan "0)an sering kali disebabkan oleh kosmetik dan pelembab yang dasarnya dari minyak dan menimbulkan komedo. 2erjadi stres yang dapat memi&u peningkatan kelenjar sebasea baik se&ara langsung atau melalui ranggsangan terhadap kelenjar hipofisis. b. -enggunaan kosmetik dan pelembab yang bahan dasarnya terbuat dari minyak yang dapat menimbulkan komedo. &. 5aktor lain 6 usia, ras, &ua&a7iklim, familial, makanan yang se&ara tidak langsung dapat memi&u peningkatan proses patogenesis a&ne ulgaris. d. !elama usia kanak)kanak,kelenjar sebasea berukuran ke&il dan pada dasarnya tidak berfungsi. 'elenjar ini berada dibawah kendali endokrin khususnya hormon) hormon androgen. 0alam usia pubertas hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresi suatu minyak alami yaitu sebum yang merembes naik hingga pun&ak folikel rambut dan mengalir keluar dari permukaan kulit. -ada remaja yang berjerawat, stimulasi androgeni& akan meningkatkan daya responsi e kelenjar sebasea hingga akne 2

terjadi ketika duktus polisebasea tersumbat oleh tumpukan sebum. $ahan yang terbentuk ini akan membentuk komedo. 5 PATO(ISIOLOGI 5aktor)faktor yang diduga sebagai penyebab dan predisposisi seperti endrogen, estrogen, penyakit, stress, dan faktor genetik menyebabkan peningkatan produksi sebum oleh kelenjar sebasea. -roduksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatnya unsur komedogenik dan inflamatogenik sebagai pemi&u meningkatnya lesi akne, kemudian terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada proses patogenesis penyakit. -eningkatan jumlah flora folikel yang berperan dalam proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan ensim lipolitik pengubah fraksi lipit sebum. -erubahan pola keratinisasi dalam folikel, keratinisasi dalam folikel yang biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar untuk lepas dari saluran folikel tersebut. 5aktor hygiene yang menyebabkan lipid juga tertahan serta pori)pori tertutup juga mempengaruhi keratinisasi tesebut untuk keluar. Akibat adanya keratini dan lipid yang tertahan terjadi respon hospes berupa pembentukan &ir&ulating antibodies, yaitu penghan&uran oleh bakteri anaerob (misal Propioni-bacterium acnes) menyebabkan peradangan akut yang memperberat akne serta dapat berkembang menjadi abses menyerupai furunkel, terutama bila terjadi infeksi sekunder (Chandrasoma, 2005) -athway terlampir # GE)ALA KLINIS a. 8ejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness). b. $iasanya tidak ada gejala sistemik pada a&ne ulgaris. &. Akne yang berat (se ere a&ne) disertai dengan tanda dan gejala sistemik disebut sebagai a&ne fulminans. d. A&ne dapat mun&ul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpa melihat tingkat keparahan penyakitnya. e. 1rupsi kulit berupa komedo, papul, pustule,nodus atau kusta dapat disertai rasa gatal. 9si komedo adalah sebum yang kental atau padat. 9si kkista biasanya berupa 4

pus dan darah. 2empat predileksi adalah muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas. $ KLASI(IKASI a. 'omedonal ( komedo hitam dan komedo putih ) b. -apulopustular ( papula dan -ostula ) &. 'istik d. 1kskoriata terjadi pada indi idu yang memanipulasi jerawat se&ara obsesif, dengan demikian dapat menimbulkan jaringan parut yang banyak sekali. e. Akne konglobata merupakan bentuk akne kistik yang paling berat dengan kista profunda, komedo multiple dan jaringan parut yang nyata. 'eadaan ini dapat disertai demam, dan mungkin pasien perlu dirawat dirumah sakit. f. Akne koloidalis memiliki jaringan parut dan keloid multiple di tempat : tempat terdapat lesi akne. * PEMERIKSAAN (ISIK a. A&ne ulgaris ber&irikan adanya komedo, papula, pustula, dan nodul pada distribusi seba&eous. b. 'omedo dapat berupa whitehead (komedo tertutup) atau bla&khead (komedo terbuka) tanpa disertai tanda)tanda klinis dari peradangan apapun. &. -apula dan pustula terangkat membenjol (bumps) disertai dengan peradangan yang nyata. d. ;ajah dapat menjadi satu)satunya permukaan kulit yang terserang jerawat< namun dada, punggung, dan lengan atas juga sering terkena jerawat. e. -ada akne komedo (&omedonal a&ne), tidak ada lesi peradangan. =esi komedo (&omedonal lesions) merupakan lesi akne yang paling awal, sedangkan komedo tertutup (&losed &omedones) merupakan lesi pre&ursor dari lesi peradangan (inflammatory lesions) f. Akne peradangan yang ringan (mild inflammatory a&ne) ber&irikan adanya komedo dan papula peradangan.

"

g. Akne peradangan yang sedang (moderate inflammatory a&ne) memiliki komedo, papula peradangan, dan pustula. Akne ini memiliki lebih banyak lesi dibandingkan dengan akne peradangan yang lebih ringan. h. A&ne nodulo&ysti& ber&irikan komedo, lesi)lesi peradangan, dan nodul besar yang berdiameter lenih dari 5 mm. !eringkali tampak jaringan parut (s&arring). + PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. -emeriksaan =aboratorium b. -enegakan diagnosis a&ne ulgaris berdasarkan diagnosis klinis. () -ada pasien wanita dengan nyeri haid (dysmenorrhea) atau hirsutisme, e aluasi hormonal sebaiknya dipertimbangkan. -asien dengan irili>ation haruslah diukur kadar testosteron totalnya. $anyak ahli juga mengukur kadar free testosterone, 031A)!, luteini>ing hormone (=3), dan kadar folli&le)stimulating hormone (5!3). 2) 'ultur lesi kulit untuk me)rule out gram)negati e folli&ulitis amat diperlukan ketika tidak ada respon terhadap terapi atau saat perbaikan tidak ter&apai. &. -emeriksaan 3istopatologis /i&ro&omedo di&irikan oleh adanya folikel berdilatasi dengan a plug of loosely arranged keratin. !eiring kemajuan (progression) penyakit, pembukaan folikular menjadi dilatasi dan menghasilkan suatu komedo terbuka (open &omedo). 0inding folli&ular tipis dan dapat robek (rupture). -eradangan dan bakteri terlihat jelas, dengan atau tanpa folli&ular rupture. 5olli&ular rupture disertai reaksi badan asing (a foreign body rea&tion). -eradangan padat (dense inflammation) menuju dan melalui dermis dapat berhubungan dengan fibrosis dan jaringan parut (s&arring). 1' PENATALAKSANAAN -engobatan akne meliputi penghentian pemakaian semua faktor yang dapat mmperberat akne seperti pemakaian make up dan krim pelembab yang bahan dasarnya terbuat dari minyak. -embersihan dan penggosokan wajah dengan sabun dapat melenyapkan minyak diperlukan kulit dan melepaskan beberapa komedo. 0ianjurkan dengan memakai sabun seperti dial, perno?, postek, neutrogenadan des@uam)A wash dan ben>oil peroksida. %enis)jenis obat yang digunakan antara lain6 5

a. Bbat)obat topi&al () Cetinoid topi&al, meliputi6 a) 2retinoin( as.Cetinoat) gel, krim, selulosa6 0,0()0,(D b) 9sotretinoin gel &) Adapalen gel, krim, solusio60,(D d) 2a>aroten gel, krim6 0,5)0,(D 2) Agen 'eratolitik a) !ulfur 4)(0D b) As. !alisilikum &) Cesorsinol 4) Agen antibioti& a) 1ritromisin gel, solusio (D b) 'lindamisin gel, solusio (D &) $en>oil, peroksida gel 2,5)5D b. Bbat)obat sistemik () Agen antibioti&, dengan anjuran pengobatan selama 4 bulan. Alternatife pengobatan melputi6 a) 2etrasiklin 4 ? 250 mg7 hr : 2 ? 500 mg7 hr b) 0oksisiklin 2 ? 50 : (00 mg7 hr &) =yme&y&line ( ? (50 ) 400 mg7 hr d) /inosiklin 2 ? 50 ) (00 mg7hr e) 'lindamisin 2)4 ? (50 )400 mg7hr f) 1ritromisin 2)4 ? 500 mg7hr g) =inkomisin 2)4 ? 250) 500 mg7hr 2) 2erapi 3ormon !iproteron asetat 2 mg dikombinasikan dengan etinil estradiol 45 mg 11 PENCEGAHAN Akne dapat dikendalikan dan sikatrik dapat di&egah, dengan terapi bijaksana yang diteruskan sampai proses penyakit menghilang spontan, 0itujukan untuk men&egah pembentukan mikrokomedo, melalui pengurangan hyperkeratosis folikel,

produksi sebum, populasi. -engendalian awal memerlukan waktu paling sedikit ")E minggu juga penting untuk memperhatikan pengaruh emosional berat pada akne. a. 0iit rendah lemak dan 'arbohidrat. b. /elakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran dan jasad renik. &. 3idup sehat dan teratur d. Cukup istirahat e. Blahraga sesuai kondisi tubu f. -enggunaan kosmetik se&ukupnya g. 3indari polusi debu h. 3indari pemen&etan i. /emberikan informasi se&ukupnya pada penderita mengenai penyebab, perjalanan penyakit dan lamanya pengobatan.

& ASUHAN KEPERAWATAN AKNE VULGARIS 1 PENGKA)IAN a. Ciwayat 'esehatan6 /asalah kesehatan7keluhan yang dirasakan (misalnya gatal)gatal atau benjolan dikulit, pola sehat)sakit, pola pemeliharaan kesehatan, dan pola peran kekerabatan b. -ola kebutuhan dasar () -emeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan 'lien jarang membersihkan wajah, sering mengkonsumsi makan yang meningkatkan produksi sebum, menggunakan kosmetik yang tidak &o&ok dengan kulit karena berbahan dasar minyak, 2) -ola nutrisi metaboli& 2idak ada gangguan dalam metabolik, klien hanya sering mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi sebum seperti &okelat, &ola, gorengan atau produk susu. &. -ola eliminasi

0ari pola eliminasi tidak mengalami gangguan yag berarti. -ola $A$ dan $A' normal ( $A$ normalnya (? tergantung kebiasaan pasien, $A' 0,57 kg $$) d. -ola akti itas dan latihan ;alaupun klien mengalami nyeri pada jerawatnya biasanya klien tidak mengalami gangguan dalam beraktifitas. Akti itas dapat dilakukan sebagaimana mestinya. e. -ola tidur dan istirahat 2idak mengalami gangguan dalam pola tidur,. 'lien dapat tidur nyenyak dan waktu tidur pasien &ukup ( E jam7hari ). f. -ola kognitif)perseptual 'lien masih belum mendapatkan informasi yang memadai mengenai jerawat serta &ara penanganannya. g. -ola persepsi diri7 konsep diri 'lien merasa tak nyaman dan malu dengan kondisi fisiknya karena terdapat jerawat di bagian kulit yang dapat dilihat oleh orang lain h. -ola seksual dan reproduksi 2idak gangguan dalam pola seksual dan repproduksi klien akibat jerawat yang dialaminya. i. -ola peran)hubungan 3ubungan klien dengan lingkungan sekitar tidak terdapat masalah. 'lien dapat menjalankan perannya dengan baik. j.-ola menajemen koping stress 'lien mengalami ke&emasan terhadap jerawat yang mun&ul se&ara berlebih serta ketakutan akan kerusakan kulit akibat jerawat yang timbul. k. -ola keyakinan)nilai 'aji mengenai agama klien dan kebiasaan beribadah yang dilakukab klien, umumnya klien tidak mengalami masalah dalam menjalankan ibadahnya. 'lien memiliki keyakinan terhadap kesembuhan dari penyakit yang dialaminya. 2 DIAGNOSA KEPERAWATAN a. .yeri akut b7d agen &edera biologi 6 in asi bakteri b. 'erusakan integritas kulit b7d perubahan kondisi metaboli& &. 8angguan &itra tubuh b7d persepsi7kognisi E

d. 'urang -engetahuan b7d kurang informasi e. Ansietas b7d krisis situasional

" INTERVENSI KEPERAWATAN , D-,./o0, 1 N2e3- ,k45 678 ,.e/ 9e8e3, 6-olo.- 1 -/:,0- 6,k5e32ujuan 6 !etelah diberikan asuhan keperawatan selama ....?2" jam diharapkan nyeri dapat teratasi atau terkontrol 'riteria hasil 6 -asien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri (0)4)7tingkat ringan, wajah tidak meringis, tidak gelisah, tanda ital stabil. 9nter ensi 6 () =akukan pengkajian nyeri se&ara komprehensif F&atat keluhan, lokasi, beratnya (skala 0)(0) dan efek yang ditimbulkan nyeriG Rasional : membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan keefektifan inter ensi. 2) -antau tanda)tanda ital Rasional 6 peningkatan nyeri akan meningkatkan tanda)tanda ital 4) 0orong pengungkapan perasaan Rasional 6 dapat mengurangi ansietas dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi akan intensitas rasa sakit. ") Ajarkan menggunakan teknik relaksasi seperti nafas dalam atau teknik distraksi seperti mendengarkan musi& atau memba&a buku. Rasional 6 membantu mengontrol atau mengalihkan rasa nyeri, memusatkan kembali perhatian, dan dapat meningkatkan koping 5) 'olaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi Rasional : dibutuhkan untuk menghilangkan spasme7nyeri atau untuk menghilangkan ansietas 6 D-,./o0, 1 Ke340,k,/ -/5e.3-5,0 k4l-5 678 pe346,h,/ ko/8-0- me5,6ol-k 2ujuan 6 !etelah dilakukan asuhan keperawatan selama ....?2" jam diharapkan integritas kulit mengalami perbaikan. ,

'riteria 3asil 6 lesi dan eritema berkurang, suhu kulit dalam batas normal, tekstur kulit tidak kasar, mobilitas atau turgor kulit dalam batas normal, perubahan sensasi tidak terjadi. 9nter ensi 6 () Catat warna, tekstur, turgor, dan sensai. 8ambarkan lesi dan amati perubahan Rasional 6 menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat dibandingkan dan melakukan inter ensi yang tepat. 2) -ertahankan7instruksikan dalam hygiene kulit, misalnya membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati)hati. Rasional 6 mempertahankan kebersihan karena kulit yang kering dapat menjadi barier infeksi. -embasuhan kulit kering sebagai ganti menggaruk menurunkan risiko trauma dermal pada kulit 4) -ertahankan linen kering, bebas keriput Rasional 6 menurunkan iritasi dermal dan kerusakan kulit ") 'olaborasi pemberian obat)obatan topi&al7sistemik sesuai indikasi Rasional 6 digunakan pada perawatan lesi kulit. Catatan 6 jika digunakan salep multidosis, perawatan harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang. 9 D-,./o0, 1 A/0-e5,0 678 k3-0-0 0-54,0-o/,l 2ujuan 6 !etelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...?2" jam diharapkan ansietas dapat teratasi 'riteria hasil 6 pasien menyatakan kesadaran perasaan dan menerimanya dengan &ara sehat, mengatakan ansietas7ketakutan menurun sampai tingkat dapat ditangani, tanda ital stabil 9nter ensi 6 () Catat palpitasi, peningkatkan denyut atau frekuensi pernafasan Rasional 6 perubahan pada tanda)tanda ital mungkin menunjukkan tingkat ansietas yang dialami pasien atau merefleksikan gangguan)gangguan fa&tor psikologis, misalnya ketidakseimbangan endokrin. 2) Bber asi respon erbal dan non erbal ke&emasan (0

Rasional 6 ke&emasan dapat ditutupi dengan komentar7ledakan kemarahan yang ditunjukkan kepada pemberi perawatan. 4) 0engarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian Rasional 6 menjamin bahwa pasien tidak akan sendiri atau ditelantarkan< menunjukkan rasa menghargai, dan menerima orang tersebut, membantu meningkatkan rasa per&aya. ") $erikan informasi yang sesuai mengenai diagnose, pengobatan, dan prognosis Rasional 6 pengetahuan apa yang diharapkan menurunkan ketakutan dan ansietas, memperjelas kesalahan konsep, dan meningkatkan kerjasama 5) 9nstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Rasional : meningkatkan pelepasan endorphin dan membantu dalam perkembangan &ontrol lokus internal, mengurangi ansietas. 8 D-,./o0, 1 G,/..4,/ 9-53, 5464h 678 pe30ep0-7ko./-02ujuan 6 !etelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...?2" jam diharapkan gangguan &itra tubuh dapat teratasi 'riteria hasil 6 pasien menunjukkan adaptasi dan penerimaan pada situasi diri, mengenali dan menyatu dengan perubahan konsep diri yang akurat tanpa harga diri negati e, keterlibatan sosial pasien tidak bermasalah 9nter ensi 6 () 'aji tingkat pengetahuan pasien tentang kondisi dan pengobatan, dan ansietas sehubungan dengan situasi saat ini Rasional 6 mengidentifikasi luas masalah dan perlunya inter ensi 2) -erhatikan perilaku menarik diri, tidak efektif menggunakan pengingkaran atau perilaku yang mengindikasikan terlalu mempermasalahkan tubuh dan fungsinya Rasional 6 indi&ator terjadinya kesulitan menangani stress terhadap apa yang terjadi 4) Akui kenormalan perasaan Rasional 6 pengenalan perasaan tersebut diharapkan membantu pasien untuk menerima dan mengatasinya se&ara efektif ") 0orong ekspresi ketakutan, perasaan negati e terhadap bagian tubuh Rasional 6 membantu pasien mengidentifikasi dan solusi masalah ((

e D-,./o0, 1 K43,/. Pe/.e5,h4,/ 678 k43,/. -/;o3m,02ujuan 6 !etelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...?2" jam diharapkan pasien mendapatkan informasi yang adekuat 'riteria hasil 6 pasien menyatakan pemahaman proses penyakit7prognosis, dan kebutuhan pengobatan, melakukan perilaku perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum, menggambarkan ren&ana untuk menerima perawatan kesehatan adekuat 9nter ensi 6 () $erikan informasi dalam bentuk tertulis dan erbal Rasional 6 kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengasimilasi informasi7mengikuti program medik 2) $uat langkah untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesejahteraan, misalnya istirahat dan akti itas seimbang, diet baik Rasional 6 meningkatkan pertahanan alamiah7imunitas 4) 9dentifikasi tanda7gejala yang memerlukan pelaporan pemberi perawatan kesehatan ") Rasional 6 upaya e aluasi dan inter ensi tepat waktu dapat men&egah7meminimalkan komplikasi ; IMPLEMENTASI 9mplementasi dilakukan sesuai inter ensi . EVALUASI 0A ( 69ntegritas kulit membaik 0A 2 6 .yeri pasien berkurang7hilang 0A 4 6 -asien tidak lagi &emas 0A " 6 -asien tidak mengalami gangguan &itra tubuh 0A 5 6 -asien mengetahui tentang penyakitnya

(2

DA(TAR PUSTAKA
Chandrasoma, -arakrama. 2005. Ringkasan Patologi Anatomi. %akarta6 18C. 0juanda, Adhi. (,,,. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. %akarta6 18C 0oenges, /. 1.(,,4, Rencana Asuhan Keparawatan Edisi . %akarta6 18C. 3arahap, /arwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. %akarta6 3ipokrates. .A.0A 9nternasional. 20(2. 0iagnosis Keperawatan De!inisi dan Klasi!ikasi "#$"-"#$%. %akarta618C. .elson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak &olume . %akarta6 18C !iregar, C.!. 200". 'aripati Penyakit Kulit. %akarta6 18C !us>amne C. !mely>er, $renda 8. $are. (,,*. (uku A)ar Keperawatan *edikal (edah &olume . %akarta6 18C

(4

P,5h<,2
Hormone Kosmetik, Penyakit sistemik, Ras Genetik Obatobatan, Iklim, Usia Diit

Peningkatan produksi sebum Perubahan keratinisasi pada folikel sebum tertahan Inflamasi dalam sebum !ne "ulgaris

Komedonal kepala hitam #terbuka$

Komedonal kepala putih #tertutup$

Komedonal dihan!urkan oleh bakteri anaerob dan menghasilkan pus

Papula

Pustula 'yeri

kemeraha Panas%perih n Rasa tidak per!aya diri, menyembunyikan Peradangan peradangan, perasaan bertambah dan negati)e akibat menyebar peradangan pada kulit Gangguan !itra tubuh

&engkak

'yeri akut Hygiene yang rendah, salah informasi, kekeliruan dalam pera(atan

nsietas

Kerusakan integritas kulit

Kurang pengetahuan

("

You might also like