You are on page 1of 7

04/10/2013

K-5 Pengembangan Karakter 2013/2014

TAHAP PERKEMBANGAN MORAL/KARAKTER INDIVIDU


Alfiasari, S.P., M.Si http://alfiasari.staff.ipb.ac.id

Dalam setiap pengambilan keputusan, kita selalu dihadapkan pada berbagai pilihan.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen FEMA, IPB 2013

Dalam mewujudkan impian dan tujuan hidup kita, kita punya kesempatan untuk memilih.. THE ANGELS or THE DEMONS

Apa yang terbaik untuk kita?

Outline
Tahap Perkembangan Moral/Karakter
Tahap Perkembangan Moral Piaget Tahap Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg Tahap Perkembangan Moral/Karakter Thomas Lickona

Apakah yang terbaik untuk kita, adil dan baik juga untuk orang lain.? Baik atau burukbenar atau salah perkataan, sikap, dan tindakan yang kita ambilsemua berakar dari KARAKTER

TAHAP PERKEMBANGAN MORAL/karakter

character-virtues-moral development
Virtues = Sifat Karakter watak yang melekat pada baik isi dari diri seseorang yang karakter ukuran objektif untuk menjadikannya menilai baik berperilaku dalam koridor moral buruknya kualitas manusia We are Karakter baik fully human when diketahui dari we act virtuosly tindakannya

Karakter = Kecerdas an Moral

04/10/2013

Karakter = Kecerdasan Moral

Santrock (2007) perkembangan moral melibatkan perubahan pemikiran, perasaan, dan perilaku berdasarkan standar benar dan salah Perkembangan moral melibatkan dimensi intrapersonal (ketika seseorang tidak berada dalam interaksi sosial) dan dimensi interpersonal (ketika seseorang terlibat dalam interaksi sosial)

Apakah hanya mengetahui baik dan benar, seseorang bisa dikatakan bermoral?

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)


Menggunakan metode natural approach (permainan anak-anak) dan experimental approach (story

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)

telling)

1. First Stage
Berlangsung pada kisaran usia 2 4 tahun Anak tidak mempunyai konsep yang nyata tentang moral Sebagian besar anak pada usia ini terlibat dalam permainan atau imajinasi yang tidak mempunyai aturan formal, meskipun kadangkala dalam permainan itu mereka akan menemukan beberapa larangan

1. First Stage

2.Heteronomous morality 3.Autonomous morality


4. Final Stage

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)

2. Heteronomous morality
Berlangsung pada kisaran usia 4/5 7 tahun Disebut juga tahap moral realism Keadilan dan aturan dipandang sebagai hal yang tidak dapat berubah di dunia dipegang oleh otoritas (biasanya orang tua) kepatuhan otoritas Menjustifikasi kebenaran dan kebaikan didasarkan pada akibatnya bukan tindakannya. Ex : memecahkan 12 gelas secara tidak sengaja lebih buruk daripada memecahkan 1 gelas secara sengaja objective responsibility Immanent justice konsep bahwa jika peraturan dilanggar, maka harus segera dihukum

3. Autonomous morality
Berlangsung pada kisaran 7/8 10/11 tahun Disebut juga tahapan moral relativism Menyadari bahwa peraturan dan hukum diciptakan oleh manusia untuk membantu atau melindungi orang lain Menyadari bahwa aturan dan hukum adalah cara untuk menjustifikasi suatu tindakan seseorang kalau ingin dianggap sebagai anak yang baik maka harus mengikuti hal-hal yang dianggap baik di sekitarnya Berkembang melalui hubungan take and give dalam pertemanan/peer group

04/10/2013

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)

Tahap Perkembangan Moral Piaget Model Perkembangan Kognitif (1)


Piaget percaya bahwa perkembangan moral, seperti halnya perkembangan kognitif, diarahkan oleh faktor internal seseorang dan faktor lingkungan Dari dalam diri anak, moral reasoning berkembang secara bertahap dari pemikiran egosentris ke tahapan dimana mempertimbangkan informasi lain dan perspektif orang lain. Pengalaman anak dalam permainan-permainan sosial (melibatkan teman-temannya dan terlibat dalam aturan) merupakan hal penting dalam tahapan-tahapan moral yang dilalui anak mengajarkan anak tentang negosiasi, kompromi, dan menghargai dari sudut pandang orang lain

4. Final stage
Berlangsung sesudah usia 11 tahun Pada tahap ini anak sudah mampu mengembangkan peraturan-peraturan baru bukan hanya karena patuh kepada pihak otoritas ataupun ingin dianggap baik oleh orang lain Sudah mulai mengembangkan moral reasoning pada konteks sosial di sekitarnya (misal : isu lingkungan, isu politik, dll) Kemampuan tersebut didukung oleh kemampuan kognitif anak yang mulai memasuki tahap formal operation

Tahap Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg Model Perkembangan Kognitif (2)


Dikenal sebagai Cognitive-Develomental Approach Menguji teori perkembangan moral Piaget Melibatkan 72 anak berusia 10-16 tahun Dari penelitiannya, disimpulkan bahwa moral reasoning berkembang dalam tiga level, yaitu: preconventional,

Tahap Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg Model Perkembangan Kognitif (2)


Level I : Preconventional Reasoning moral
reasoning level terendah Tahap 1 : heteronomous morality Anak cenderung egosentris, berasumsi bahwa apa yang dirasakannya juga dirasakan orang lain Ekuivalen dengan moral realism Piaget, moral didasarkan pada figur otoritas dan peraturan harus dipatuhi agar tidak dihukum Tahap 2 : individualism and instrumental purpose Anak memahami bahwa orang lain mempunyai kebutuhan dan sudut pandang sendiri, namun belum bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain, setiap orang mempunyai self-interest perilaku moral bernilai dalam sudut pandang orang lain seorang anak akan baik kepada orang lain, agar orang lain baik padanya

conventional, dan postconventional Setiap level terdiri dari dua tahap (stages) yang setiap
tahapannya dibagi perkembangannya berdasarkan komponen perspektif sosial dan komponen kandungan moral Dalam tulisan terbarunya, Kohlberg mengungkapkan bahwa selain enam tahapan tersebut ada tahapan ketujuh yang menyandarkan pada keyakinan beragama

Tahap Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg Model Perkembangan Kognitif (2)


Level II : Conventional Reasoning
Tahap 3 : Interpersonal conformity Anak sudah mulai memahami bahwa kesepakatan diantara dua orang lebih penting daripada kepentingan masing-masing moral berarti melakukan sesuatu agar disukai orang lain, oleh karenanya peraturan harus dipatuhi Tahap 4 : Law Order Moral dipandang dari perspektif sistem sosial dan penting untuk membuat sistem sosial tetap berjalan moral didasarkan pada ketaatan yang ketat untuk mematuhi dan menjalankan sebuah kewajiban dalam sistem sosial, peraturan dipandang sebagai alat untuk memecahkan konflik interpersonal

Tahap Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg Model Perkembangan Kognitif (2)


Level III : Postconventional Reasoning
Tahap 5 : Social contract Tidak semua orang dapat menyampaikan nilai-nilai dan ide-ide pribadinya, namun semua orang mempunyai hak yang sama moral didasarkan pada perlindungan hak-hak asasi masingmasing individu, hukum diciptakan untuk melindungi kebebasan seseorang bukan untuk membatasinya perilaku yang membahayakan suatu masyarakat adalah sesuatu yang salah Tahap 6 : Universal ethical principles moral didasarkan pada prinsip keadilan, setiap orang berharga dan berhak dihargai apapun ide dan karakteristiknya moral mengandung prinsip universal yaitu keadilan dan penghargaan untuk melindungi martabat manusia

04/10/2013

Tahap Perkembangan Moral Thomas Lickona Moral Development Approach Raising Good Children

(3) Perkembangan Moral Teori Thomas Lickona


Teori Perkembangan Moral Thomas Lickona Stage 0 : EGOCENTRIC REASONING < 4 tahun Stage 1 : UNQUESTIONING OBEDIENCE usia pra sekolah Stage 2 : WHATS IN-IT FOR ME FAIRNESS usia awal SD Stage 3 : INTERPERSONAL CONFORMITY usia pertengahan
SD s.d. awal remaja Stage 4 : RESPONSIBILITY TO THE SYSTEM usia SMA atau remaja akhir Stage 5 : PRINCIPLED CONSCIENCE usia dewasa awal

Morality is respect; respect for ourself, respect for other people, respect for all forms of life and the environment that sustains them Orangtua (keluarga) adalah kunci utama untuk menghasilkan anak berkarakter

The Stages of Moral Reasoning ( Thomas Lickona)


STAGE 0 a) APA YANG a) saya harus mendapatkan apa EGOCENTRIC BENAR yang saya mau REASONING b) ALASAN UNTUK b) agar mendapat imbalan/pujian (prasekolah - 4 MENJADI BAIK: dan menghindari hukuman tahun) STAGE 1 a) APA YANG a) saya harus melakukan apa yang UNQUESTION BENAR diperintahkan ING b) ALASAN UNTUK b) agar terhindar dari kesalahan/ OBEDIENCE MENJADI BAIK: masalah (Usia TK) STAGE 2 WHATS IN-IT FOR ME FAIRNESS (Usia awal SD) a) APA YANG BENAR a) saya harus mementingkan diri saya, tapi harus bersikap baik kepada orang lain yang baik pada saya b) ALASAN UNTUK b) Kepentingan untuk diri: Saya MENJADI BAIK: akan mendapatkan apa?

STAGE 3
INTERPERSONAL CONFORMITY

(usia pertengahan SD-remaja awal)

a) APA YANG BENAR

a) saya harus mementingkan diri saya, tapi juga harus jujur (fair) kepada orang yang juga jujur kepada saya b) ALASAN b) agar orang berpendapat UNTUK bahwa saya baik dan MENJADI dapat diterima (social BAIK: approval) dan diri sayapun merasa baik (self-esteem)

STAGE 4 RESPONSIBI LITY TO THE SYSTEM (usia SMA atau remaja akhir)

a) APA YANG BENAR

b) ALASAN UNTUK MENJADI BAIK:

a) saya harus memenuhi kewajiban dan tanggungjawab sosial dan saya merupakan bagian dari sistem sosial tersebut b) agar menjadi bagian dari sistem tersebut dan untuk mempertahankan hormat/ selfrespect kepada seseorang a) saya harus menunjukkan tanggung jawab yang besar dan kewibawaan kepada semua orang, dan harus mendukung sistem yang menghormati hak asasi manusia b) kewajiban nurani untuk bertindak sesuai prinsip menghormati kepada semua mahluk hidup

Profil
Berfikir bahwa keadilan/fair berarti mendapatkan sesuatu menurut caranya Egosentris sudut pandang dirinya Kepemilikan terhadap sesuatu Aku ingin itu, karena itu milikku Melakukan apapun agar dapat membuat segala sesuatu sesuai harapannya manipulasi orangtua berbohong tapi tidak tahu kenapa ini salah Suka melanggar aturan Melakukan sesuatu/bersikap baik untuk menghindari konflik Dapat mengerti kaidah moral bila diajarkan

STAGE 5 a) APA YANG PRINCIPLED BENAR CONSCIENCE (dewasa awal) b) ALASAN UNTUK MENJADI BAIK:

Sumber: Raising Good Children (Lickona,1983)

04/10/2013

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini Tahap perkembangan normal (tidak berlangsung selamanya) Memberikan pilihan yang mengijinkan anak untuk membuat pilihan Memberikan insentif/reward atas kepatuhan anak Mempunyai waktu bersama yang menyenangkan bersama anaknya Konsisten terhadap peraturan yang disepakati Mengajak anak untuk memberikan alasan yang lebih baik dari sekedar saya ingin Mengajarkan tanggung jawab

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini Memberikan contoh bagaimana anak sebaiknya berperilaku Tumbuhkan rasa empati anak dengan melihat dari perspektif orang lain, misalnya : ibu akan sedih jika kamu berbohong Mengenalkan konsep adil dari titik pandang orang lain Berikan permainan yang menuntut harus bergiliran Memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana perbuatan yang baik; misalnya anak baik tidak akan memukul temannya Memberikan aturan dan sanksi yang jelas, misalnya anak yang berteriak tidak sopan tidak akan mendapat kesempatan menggambar di papan tulis, dll

Profil
Lebih mudah menurut dan kerjasama Dapat memahami sudut pandang orang lain namun hanya satu yang benar, yaitu orang dewasa Menganggap orang dewasa maha tahu Sesuatu yang benar adalah yang diucapkan orangtua Alasan untuk mematuhi aturan adalah untuk menghindari hukuman Mudah untuk melihat temannya yang nakal atau melanggar peraturan Suka mengadukan teman yang nakal karena menganggap orang dewasa satu-satunya anutan moral. Mereka menganggap yang melanggar aturan harus dihukum Walaupun mereka berpikir bahwa mereka harus mematuhi aturan, jika tidak ada orang dewasa melihat mereka cenderung melanggarnya. Mereka belum mengerti mengapa peraturan dibuat

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini Memberikan kontrol eksternal Anak tergantung otoritas orang dewasa memberikan teladan dan role model yang benar Meyakinkan anak untuk menuruti orang tua/guru Menekankan pentingnya perilaku baik dan sopan Berikan alasan sesuatu itu tidak baik Ajarkan anak tindakan yang salah atau tidak boleh dilakukan mengajarkan empati mempertimbangkan perasaan orang lain Mengajarkan anak untuk saling menghargai orangtua menghargai anak, anak menghargai orangtua

Profil
Merasa punya hak seperti orang dewasa Tidak lagi berpikir bisa diperintah-perintah orang dewasa Berperilaku baik agar disenangi Cenderung melanggar perintah Berpotensi bertindak kasar dan tidak berempati Kurang bisa melihat tindakan yang salah Banyak terlibat perkelahian Disebut juga fase balas membalas : saya harus berbuat baik kepada mereka yang berbuat baik kepada saya (exchange stage)

Profil
Mereka mulai merasa mempunyai hak seperti orang dewasa : bisa memerintah anak-anak Otoritas orang dewasa di mata mereka semakin menurun, karena pada tahap ini mereka masih egosentris Sering membanding-bandingkan dan meminta perlakuan adil, tapi cenderung melanggar perintah kalau dia tidak memperoleh apa yang dia pikir adil Kurang bisa melihat suatu tindakan yang salah kecuali kalau melihat hasilnya yang membahayakan, dan sering beranggapan bahwa berbohong atau curang itu diperbolehkan Mempunyai potensi untuk bertindak kasar dan tidak sensitif terhadap perasaan orang lain

04/10/2013

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Berikan pengertian tentang pentingnya melakukan sesuatu karena cinta, dan tidak semata karena prinsip keadilan (timbal balik) Tekankan nilai agama yang menjunjung tinggi nilai cinta dan pengorbanan Ajak mereka merasakan apa yang dirasakan orang lain Bantu mereka untuk berbuat sesuai dengan harapan Anda, tidak hanya karena ingin mendapatkan hadiah, pujian atau menghindari hukuman Ciptakan hubungan yang mesra agar mereka peduli terhadap keinginan dan harapan anda Ingatkan bahwa antara anggota keluarga harus saling sayang dan perluas rasa sayang ini ke luar keluarga

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Memberikan tugas rumah/tanggungjawab pekerjaan Mendiskusikan, mensosialisasikan beberapa topik/permasalahan di sekolah/lingkungan : peraturan sekolah, jam belajar, etika pergaulan Memberikan teladan berulang Menjelaskan permasalahan dengan logis namun tetap menggunakan standar norma yang berlaku Memberikan dan mengajarkan anak untuk membaca buku bermutu Berikan contoh perilaku anda dalam hal menolong dan peduli kepada orang lain

Profil
Ingin penghargaan sosial dari teman sebaya Golden rules harus memperlakukan orang lain seperti kamu mengharapkan orang lain memperlakukanmu Mengerti yang dibutuhkan orang lain, tidak semata mata berpikir apa yang dapat saya peroleh Bisa menerima otoritas orang tua dan berpikir orangtua adalah bijaksana, dan perlu mengikuti nasihatnya Bisa menerima tanggung jawab Bisa menempatkan dirinya pada orang lain (empati) Mulai mempunyai nurani, disebut juga fase anak baik

Profil
Karena orientasi anak pada fase ini adalah mendapatkan penerimaan dari temannya, maka mereka cenderung merasa kurang percaya diri atau merasa tidak aman terutama pada masa awal pubertas. Implikasinya pada masa ini mereka dapat terjerumus pada hal negatif untuk mendapatkan social approval dari peer group-nya. Sudah mulai punya nurani (rasa bersalah dan malu) namun belum mantap karena masih mudah terpengaruh oleh lingkungan luarnya, terutama yang berkaitan dengan konsep diri

(good boy/good girl stage)

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Memelihara hubungan baik dengan menjalin komunikasi dengan anak, turut serta dalam memecahkan masalahnya, dan membantu mereka dalam menemukan identitas diri Membantu membangun konsep diri yang positif : tidak membandingkan anak dengan temannya, berikan penghargaan pada perilaku positif yang mereka lakukan, dorong untuk mencari teman yang baik, bantu mengembangkan hobi dan kemampuan, bantu mereka menghilangkan kebiasaan mengecilkan orang lain Mendiskusikan permasalahan moral Menyeimbangkan antara memberi mereka kebebasan dan mengontrol tindakan mereka

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Gunakan otoritas orangtua berdasarkan cinta kasih Katakan ya atau tidak kalau diperlukan, tetapi beri mereka peluang memilih Beri kesempatan untuk menolak dengan cara yang baik Jangan berlebihan dalam menimbulkan rasa bersalah ketika mereka berbuat salah, karena dapat menimbulkan citra diri negatif Gunakan kontrol secara tidak langsung, tetapi jelas batasannya, misalnya kamu boleh nonton tv tapi hanya 1 jam, dll

04/10/2013

Profil
Ingin menjaga kelompoknya Bertanggung jawab terhadap peran dalam sistem sosial Lebih mandiri, peer pressure menurun Dapat melihat dampak dari perbuatan negatif Peduli pada sesama anggota sistem sosial Memahami pentingnya jadi warga negara yang baik

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Berilah kepercayaan kepada anak sebagai orang yang beranjak dewasa Biasakanlah anak untuk memilih apa yang terbaik menurut mereka dengan tetap memberikan pertimbanganpertimbangan dan kontrol Biasakanlah untuk berkomunikasi dan berdiskusi Mintalah saran/pendapatnya tentang suatu hal yang terjadi dalam keluarga Membina hubungan baik dengan teman-temannya

Profil
Moralitas tidak berpihak Moral hati nurani, mempertahankan moral yang menghargai HAM Bisa berdiri di luar sistem sosial dan bertindak secara obyektif Percaya bahwa setiap sistem sosial harus dapat memberikan keuntungan kepada setiap anggotanya

Berhubungan dengan anak pada tahapan ini


Mendorong anak untuk mengungkapkan pemikirannya Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemandirian untuk menjadi apa Menggunakan otoritas orangtua secara fair dan reasonable Hindari cinta yang berlebihan atau kontrol yang berlebihan Orangtua harus mampu menjadi orang yang memegang prinsip moral secara konsisten untuk memberikan teladan kepada anak Sering mengajak berdiskusi tentang berbagai kasus moral yang ada Membangun kesadaran anak bahwa mempertahankan prinsip yang benar tidaklah mudah, namun usaha untuk mempertahankannyalah yang akan membangun karakter

TUGAS MINGGU DEPAN


Sesudah memahami tahap perkembangan moral setiap individu, menurut Anda: Nilai-nilai apa saja yang harus ditumbuhkembangkan pada diri anak sejak kecil hingga masa remajanya? Bagaimana menginternalisasi nilai-nilai tersebut baik di dalam keluarga maupun di sekolah? Buatlah Esai 3-5 halaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut! Dikumpulkan pada Kuliah ke-7. Untuk K6, 3 mahasiswa yang ingin presentasi diberi kesempatan untuk membuat powerpoint dan mempresentasikan di kelas

You might also like