You are on page 1of 7

18th April 2011

CHECK VALVE
CHECK VALVE

Sebelum membahas mengenai check valve, terlebih dahulu harus digaris bawahi mengenai perbedaan valve dan control valve. Dalam istilah industri, valve merupakan katup atau dapat di artikan keran yang berfungsi untuk memanipulasi laju aliran, sedangkan control valve adalah valve yang dapat dikontrol. Pengontrolan dalam hal ini adalah menggunakan pneumatic (teknologi lama) dan elektrik (teknologi saat ini). Berbicara mengenai pengontrolan, tentu ada kalibrasi. Sehingga pada control valve terdapat prosedur kalibrasi sehingga pengontrolan yang dilakukan antara di control room dengan di lapangan sama (akurasi tinggi). Dalam pembahasan ini, check valve adalah jenis valve, bukan control valve. Sehingga tidak ada kalibrasi check valve didalamnya. Check valve, atau clack valve atau non return valve atau one way valve merupakan valve yang digunakan untuk mengalirkan fluida (cair maupun gas) hanya dalam satu arah saja. Berikut jika digambarkan pada P&ID, simbol check valve adalah sebagai berikut Gambar 1 simbol P&ID check valve Pembahasan mengenai check valve berlanjut, pertanyaan pertama yang muncul tentunya adalah mengenai desain mekanik dari check valve sehingga hanya dapat mengalirkan satu arah saja. Pada dasarny, check valve terdiri dari dua port, yaitu input dan output. Dalam sebuah check valve terdapat valve clapper, yaitu katup yang akan terbuka apabila arah aliran sesuai dengan yang seharusnya. Dan akan menutup rapat apabila aliran tidak sesuai. Perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih jelas mengenai desain mekaniknya.

[http://t1.gstatic.com /images?q=tbn:ANd9GcSuyEcfsP5GgBWRSlams3I2X8-5yqTPqIJX7NtAGXkj3hTAHZGvYb5FLA]

Gambar 2. Desain check valve Beberapa tipe dari check valve antara lain: Back water valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik. Lift check valve, dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve). Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir.

[http://www.traderscity.com/board/userpix12/12397-forged-steellift-check-valve-gujarat-india-gate-globe-ball-2.jpg]

Gambar 3. Lift check valve Seperti yang telah di ulas diatas, bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar. Swing Check Valve, check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya. Berikut adalah gambaran mengenai desain swing check valve pada gambar 4.

[http://product-image.tradeindia.com/00308184/b/0/PSN-BronzeSwing-Check-Valve-PN20.jpg]

Gambar 4 swing check valve

Swing check valve menghasilkan resistensi yang relatif tinggi mengalir dalam posisi terbuka, karena berat disk yang menggantung. Selain itu, mereka menciptakan turbulensi, karena flap/disk mengapung pada aliran fluida. Ini berarti bahwa biasanya ada penurunan tekanan (pressure drop) yang lebih besar pada check valve jenis ini dibandingkan dengan tipe yang lain. Dengan perubahan mendadak dalam aliran, disc bisa tertutup dengan keras ke dudukannya, yang dapat menyebabkan keausan yang signifikan dari dudukan tersebut, dan menghasilkan ketidakstabilan fluida sepanjang sistem perpipaan. Wafer check valve, penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatsi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). Sebagai solusinya adalah dengan menggunakan wafer check valve. Dengan menggunakan wafer cehck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.
[http://valvemanufactory.info/UploadFiles/20097315473773499.jpg]

Gambar 5. Wafer check valve Disk check valve, pada valve jenis ini terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida. Perhatikan gambar 6 untuk bentuk dari disc check valve dan gambar 7 unuk cara kerja disc check valve.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineeringtutorials/12/3/fig_12_3_3.gif]

Gambar 6. Disk check valve

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineeringtutorials/12/3/fig_12_3_4.gif]

Gambar 7. Operation disc check valve Split disc check valve, check valve jenis ini adalah terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow). Perhatikan gambar 8 untuk operasinya.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineering-tutorials/12/3/fig_12_3_14.gif]

Gambar 8. Operation Split diskc check valve Ball check valve, konstruksi dalamnya terdapat bola dan dudukannya yang sebenarnya hanya lekngkungan dalam bodi valve. Apabila terjadi foward flow maka aliran akan melewati lengkungan dudukan dan mendorong ball ke atas sehingga aliran fluida menuju outlet terjadi. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow maka ball akan tertekan pada dudukannya dan menghalangi terjadinya aliran fluida. Perhatikan gambar 9 berikut.

[http://www.pump-zone.com/images/stories/valves/val-maticfig3.jpg]

Gambar 9. Ball check valve Butterfly check valve, berbentuk seperti split disc atau duo disc, akan tetapi pada kondisi tertutup disk tidak horisontal melainkan membentuk huruf V. Sehingga bentuk yang menyerupai sayap kupu-kupu inilah yang menyebabkan namanya butterfly valve.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources /steam-engineering-tutorials/12/3/fig_12_3_15.gif]

Gambar 10. Butterfly check valve Diapraghma check valve, menggunakan diafragma sebagai buka tutupnya. Perhatikan gambar 11 berikut. Saat terjadi foward flow, maka diapragma akan terlipat yang menyebabkan terjadinya aliran fluifa, sebaliknya saat terjadi reverse flow, diapragma akan menempati dudukannya sehingga aliran tidak terjadi. Model check valve jenis ini cocok untuk instalasi vertikal. Tilting disc check valve, merupakan check valve dengan disk berbentuk cembung datar dengan poros putar terletak ditengah. Dengan bentuk disk tersebut memungkinkan gerakan memutar pada porosnya apabila tekanan dan laju aliran cukup mampu menanggung berat disck. Perhatikan gambar 12 untuk operasinya.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineering-tutorials/12/3/fig_12_3_16.gif]

Gambar 12 operation tiliting disc check valve CHECK VALVE APLICATION Feedlines Boiler Check valve digunakan untuk mencegah air boiler mengalir kembali sepanjang feedline ke tangki penyimpanan ketika feedpump berhenti berjalan (dikarenakan besarnya tekanan dalam boiler). Selain itu, check valve dengan pegas heavy-duty (pegas dengan konstanta pegas yang besar) dan dudukan lunak (bahan seal/karet) dapat dipasang di feedline boiler untuk mencegah aliran bawah gravitasi ke boiler saat feedpump yang dalam keadaaan shut down.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineeringtutorials/12/3/fig_12_3_6.gif]

Gambar13 boiler feed line aplication Steam trap - Selain dengan steam trap pemakaian ke atmosfer, katup cek harus selalu dimasukkan setelah steam trap untuk mencegah kembali aliran fluida dalam tangki kondensat saat tekanan uap besar. Katup periksa juga akan mencegah steam trap menjadi rusak oleh setiap shock hidrolik di baris kondensat.

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources/steam-engineeringtutorials/12/3/fig_12_3_7.gif]

gambar 14 Steam trap aplication Blending, merupakan pencampur antara air dingin dan air panas pada mesin penyedia air hangat. Perlu dipasang chack valve agar tidak terjadi aliran balik yang dapat menyebabkan ketik akuratan pencampuran (kontaminasi fluida yang belum di campur dengan yang telah dicampur). Perhatikan gambar 15 berikut

[http://www.spiraxsarco.com/images/resources /steam-engineering-tutorials/12/3/fig_12_3_10.gif]

Gambar 15 blending aplication INSTALASI CHECK VALVE Berikut adalah cara instalasi lift check valve yang didapatkan dari manual book yang akan dilampirkan: Sebelum melakukan instalasi valve, terlebih dahulu dilihat apakah ada material dalam aliran fluida yang nantinya dapat merusak valve. Jika ada dibersihkan dulu dengan di dry atau flush. Melakukan flush untuk menghilangkan kerak, sisa pengelasan, dan material asing yang lain Valve harus di instalasi pada arah yang benar, pada check valve aliran masukan harus sesuai panah pada body valve, atau mengikuti tulisan inlet maupun outlet yang ada pada body valve Dalam operasi yang harus kontinyu, maka diperlukan instalasi by pass agar tidak menghentikan operasi saat terjadinya maintenance atau inspeksi Secara umum prosedur instalasi masing-masing pabrikan check valve sama.
Posted 18th April 2011 by forum belajar bersama
0

Add a comment

Beri komentar sebagai:

You might also like