Professional Documents
Culture Documents
SEORANG IBU DENGAN TYPHOID YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERSIHAN PERSONAL DAN LINGKUNGAN
Laporan Kasus Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Ngaliyan
Oleh :
LAPORAN KASUS SEORANG IBU DENGAN TYPHOID YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERSIHAN PERSONAL DAN LINGKUNGAN Laporan Ke%&a'an Kepan&'eraan Kl&n&( Il)u Keseha'an Pus(es)as N%al&*an "+ , #e& !"#$ as*ara(a'
telah dinyatakan memenuhi syarat en%e'ahu& Ke+ala Puskesmas Ngaliyan Pembimbing Ke+anitraan IKM
/Kes
Pro3/ Dr/ Bu.&oro Bro'o Sapu'ro1 Semarang- 1! Mei 01. ,akultas Kedokteran Uni/ersitas Islam Sultan 0gung Semarang
2
PH
PRAKATA Pu1i syukur kami +an1atkan ke hadirat )uhan *ang Maha 2sa- yang telah memberikan rahmat dan hidayah3Nya- sehingga kami da+at menyelesaikan 4a+oran Kasus )y+hoid Pada 5rang De&asa Dengan Pendekatan 64 Blum di Puskesmas Ngaliyan Semarang yang telah dilakukan +ada tanggal 07 3 1' Mei 01 . 4a+oran ini disusun untuk memenuhi tugas3tugas dalam rangka men1alankan Ke+anitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4a+oran ini memuat data hasil kun1ungan )y+hoid 1# Mei 01. di Puskesmas Ngaliyan. 4a+oran ini da+at diselesaikan berkat ker1asama tim dan bantuan dari berbagai +ihak. Untuk itu kami mengu8a+kan terimakasih yang sebesar3besarnya ke+ada 9 1. dr. Umi :ulsum- M.Kes selaku Ke+ala Puskesmas Ngaliyan yang telah memberikan bimbingan dan +elatihan selama kami menem+uh Ke+anitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Ngaliyan- Semarang. . dr. 0;mi Syahril ,andi selaku +embimbing Ke+anitraan IKM di Puskesmas Ngaliyan yang telah memberikan bimbingan dan +elatihan selama kami menem+uh Ke+anitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Ngaliyan- Semarang. .. Dokter- Paramedis- beserta Staf Puskesmas Ngaliyan atas bimbingan dan ker1asama yang telah diberikan. Kami menyadari se+enuhnya bah&a +enyusunan la+oran ini masih 1auh dari sem+urna karena keterbatasan &aktu dan kemam+uan. Karena itu kami sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
0khir kata kami berhara+ semoga hasil la+oran kasus )y+hoid Pada 5rang De&asa Dengan Pendekatan 64 Blum di Puskesmas Ngaliyan Semarang +eriode Mei Puskesmas Ngaliyan ini bermanfaat bagi semua +ihak. 01. di
Penyusun
"
DAFTAR ISI
. "
B0B I
P2ND06U4U0N ................................................................. 1. . 4atar belakang ............................................................ )u1uan +enelitian ....................................................... .1 . )u1uan umum ................................................. )u1uan khusus ................................................
B0B II
.. 2+idemiologi )y+hoid..................................................... .# Manifestasi Klinis )y+hoid.............................................. ." Diagnosis )y+hoid........................................................... .7 .! .' .( Penatalaksanaan )y+hoid............................................ Kom+likasi )y+hoid .................................................. Prognosis )y+hoid...................................................... Pen8egahan )y+hoid ..................................................
5
B0B III
S)0)US P%2S2N)............................................................... ..1 Identitas ...................................................................... ..1.1 Identitas +enderita ............................................. .. ... ..# .." ..7 ..! ..' Keluhan +asien ........................................................... 0namnesis................................................................... Pemeriksaan fisik........................................................ Diagnosa .................................................................... )era+i ...................................................................... Data +erkesmas .......................................................... 64 Blum >>>>>>>>>>>>>>>>>
B0B I? B0B ?
0N04IS0 60SI4.................................................................. K2SIMPU40N D0N S0%0N ............................................. ".1 ". Kesim+ulan ................................................................ Saran ..........................................................................
B0B ?I
P2NU)UP >>>>>>>>>>>>>>>>>>>.
BAB I PENDAHULUAN
#/#/ La'ar Bela(an% )y+hoid @ )y+us abdominalis meru+akan infeksi sistemik serius yang disebabkan oleh +athogen Salmonella enteri8asero/ar )y+hi yang la;im disebut Salmonella typhi. Salmonella typhi sebagai +enyebab kasus demam ty+hoid +ada manusia da+at menyebabkan kematian lebih dari 700-000 +ertahun yang tersebar luas di daerah tro+ik diseluruh dunia. 0ngka ke1adian demam ty+hoid di Indonesia +ada tahun 1((0 sebesar (- dan +ada tahun 1((# ter1adi +eningkatan frekuensi men1adi 1"-# +er 10.000 +enduduk. Dari data tersebut di atas terlihat demam ty+hoid adalah +enyakit yang tersebar luas diseluruh dunia terutama di daerah tro+ik yang sam+ai sekarang masih meru+akan +roblema e+idemiologik. Di Indonesia kasus demam ty+hoid telah ter8antum dalam Undang3 undang nomor 7 )ahun 1(7 tentang &abah. Kelom+ok +enyakit menular ini meru+akan +enyakit yang mudah menular dan da+at menyerang banyak orang sehingga da+at menimbulkan &abah. Di Indonesia insiden +enyakit tersebut tergolong masih tinggi. Penyakit tersebut diduga erat hubungannya dengan hygiene +erorangan yang kurang baik- sanitasi lingkungan yang 1elek Amisalnya +enyediaan air bersih yang kurang memadai- +embuangan sam+ah dan kotoran manusia yang kurang memenuhi syarat kesehatan- +enga&asan makanan dan minuman yang belum sem+urnaB- serta fasilitas kesehatan yang tidak ter1angkau
7
'
oleh sebagian besar masyarakat. Berdasarkan data yang diambil dari bebera+a rumah sakit di daerah endemik- usia terbanyak +enderita demam ty+hoid berkisar antara " 3 1 tahun. Pada anak di ba&ah usia tahun- +enyakit ini
se8ara klinis 8enderung bersifat ringan dan sering tidak terdiagnosis. Bagaimana+un- +erlu dilakukan +enelitian lebih lan1ut mengenai e+idemiologi dari segi usia s+esifik +enderita demam ty+hoid. S. ty+hi meru+akan +atogen enterik yang sangat /irulen dan in/asif yang menyerang manusia. Sumber +enularan terutama melalui +en8emaran makanan atau minuman oleh bakteri tersebut yang dikeluarkan melalui tin1a +enderita demam ty+hoid. Kegiatan yang dilakukan oleh ke+aniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat ,akultas Kedokteran Unissula Semarang di Puskesmas Ngaliyan selain sebagai tugas mata kuliah untuk memenuhi syarat +endidikan +rofesi dokter- 1uga se8ara tidak langsung membantu +rogram +emerintah dalam membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ditemukan di Puskesmas Ngaliyan dengan meningkatkan +eran aktif masyarakat.
#/!/ Tu4uan a. )u1uan Umum Untuk mem+eroleh informasi mengenai hal C hal yang saling mem+engaruhi ter1adinya +enyakit ty+hoid berdasarkan +endekatan 64 Blum.
b. )u1uan Khusus 1. Untuk mem+eroleh informasi mengenai faktor +erilaku yang mem+engaruhi
ter1adinya +enyakit ty+hoid. . Untuk mem+eroleh informasi mengenai faktor lingkungan yang
mem+engaruhi ter1adinya +enyakit ty+hoid. .. Untuk mem+eroleh informasi mengenai faktor +elayanan kesehatan yang mem+engaruhi ter1adinya +enyakit ty+hoid. #. Untuk mem+eroleh informasi mengenai faktor genetik yang mem+engaruhi ter1adinya +enyakit ty+hoid.
10
!/# DEFINISI TYPHOID Demam )y+hoid meru+akan infeksi sistemik serius yang disebabkan oleh +atogen Salmonella 2nteri8asero/ar )y+hi yang la;im disebut Salmonella ty+hi. <ika disebabkan oleh seroti+e yang lain disebut demam +araty+hoid. Biasanya ge1ala klinis keduanya tidak berbeda- &alau+un demam +araty+hoid 8enderung tidak se+arah demam ty+hoid.
!/! ETIOLOGI TYPHOID Demam )y+hoid disebabkan oleh Salmonella ty+hi- meru+akan +atogen enterik yang sangat /irulen dan in/asif yang menyerang manusia. Sumber +enularan terutama melalui +en8emaran makanan atau minuman oleh bakteri tersebut yang dikeluarkan melalui tin1a +enderita demam ty+hoid. Kuman ini tumbuh +ada suasana aerob dan fakultatif anaerob- +ada suhu 1"3 #1 dera1at $el8ius dan +6 +ertumbuhan 73'. Bakteri ini mudah tumbuh +ada +embenihan biasa- teta+i ham+ir tidak +ernah meragikan laktosa dan sukrosa. Salmonella resisten terhada+ ;at3;at kimia tertentu yang menghambat bakteri enterik lainnya. Kuman mati +ada suhu "7 dera1at $el8ius 1uga +ada keadaan kering. Dalam air bisa tahan selama # minggu.
10
11
2nteroba8teria8eae. Bakteri ini memiliki antigen 5( dan 51 4PS- antigen +rotein flagelar 6d dan antigen ka+sular ?i. Di Indonesia bebera+a isolate memiliki 1enis flagella yang unik yaitu 6. Seseorang terinfeksi Salmonella ty+hi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. Daktu inkubasi sangat tergantung +ada kuantitas bakteri dan 1uga host fa8tors. Daktu inkubasi umumnya berkisar antara . hari sam+ai E 70 hari. 5rganisme yang masuk ke dalam tubuh akan mele&ati +ilorus dan men8a+ai usus ke8il. 5rganisme se8ara 8e+at ber+enetrasi ke dalam e+itel mukosa melalui sel3 sel mi8rofold atau entero8ytes dan men8a+ai lamina +ro+ria- di mana se8ara 8e+at ditelan oleh makrofag. Bebera+a bakteri masih berada di dalam makrofag 1aringan limfoid usus ke8il. Bebera+a mikroorganisme mele&ati sel3sel retikuloendotelial hati dan lim+a. Salmonella ty+hi da+at bertahan dan bermulti+likasi dalam sel3sel fagosit mononu8lear folikel3folikel limfoid- hati dan lim+a Pada fase bakteremia- organisme menyebar ke seluruh bagian tubuh. )em+at yang +aling banyak untuk infeksi sekunder adalah hati- lim+a- sumsum tulangem+edu dan PeyerFs Pat8hes dari terminal ileum. In/asi em+edu ter1adi se8ara langsung dari darah atau oleh +enyebaran retrograde dari bile. 5rganisme diekskresikan ke dalam em+edu Amelalui rein/asi dinding intestinalB atau ke dalam feses. Banyak faktor yang mem+engaruhi tingkat ke+arahan dan out8ome klinis demam ty+hoid. ,aktor3faktor tersebut adalah lamanya sakit sebelum mem+eroleh
tera+i
yang
sesuai-
+ilihan
antimikroba
yang
digunakan-
+a+aran
sebelumnya@ri&ayat /aksinasi- /irulensi strain bakteri- kuantitas inokulum yang tertelan- host fa8tors Ati+e 640- keadaan imunosu+resi- dan +engobatan lain se+erti 6 blo8kers atau antasida yang mengurangi asam lambungB.
!/6
ANIFESTASI KLINIS Masa tunas demam ty+hoid berlangsung antara 1031# hari. =e1ala3ge1ala klinis yang timbul sangat ber/ariasi dari ringan sam+ai dengan berat- dari asimtomatik hingga gambaran +enyakit yang khas disertai kom+likasi hingga kematian. Pada minggu +ertama setelah mele&ati masa inkubasi 1031# hari- ge1ala +enyakit itu +ada a&alnya sama dengan +enyakit infeksi akut yang lain- se+erti demam tinggi yang berke+an1angan yaitu setinggi .(G $ hingga #0G $- sakit ke+ala+using- +egal 3 +egal- anoreksia- mual- muntah- batuk- dengan nadi antara '03100 kali +ermenit- denyut lemah- +erna+asan semakin 8e+at dengan gambaran bronkitis kataral- +erut kembung dan merasa tak enak- sedangkan ty+hoid dan sembelit silih berganti. Pada akhir minggu +ertama- ty+hoid lebih sering ter1adi.Khas lidah +ada +enderita adalah kotor di tengah- te+i dan u1ung merah serta bergetar atau tremor. 2+istaksis da+at dialami oleh +enderita sedangkan tenggorokan terasa kering dan meradang. <ika +enderita ke dokter +ada +eriode tersebut- akan menemukan demam dengan ge1ala3ge1ala di atas yang bisa sa1ater1adi +ada +enyakit 3 +enyakit lain 1uga. %uam kulit ArashB umumnya ter1adi +ada hari ketu1uh dan terbatas +ada abdomen di salah satu sisi dan tidak merata- ber8ak3ber8ak ros AroseolaB berlangsung .3" harikemudian hilang dengan sem+urna. %oseola ter1adi terutama +ada +enderita
1.
golongan kulit +utih yaitu beru+a makula merah tua ukuran 3# mm- berkelom+oktimbul +aling sering +ada kulit +erut- lengan atas atau dada bagian ba&ah- kelihatan memu8at bila ditekan. Pada infeksi yang berat- +ur+ura kulit yang difus da+at di1um+ai. 4im+a men1adi teraba dan abdomen mengalami distensi. Pada minggu +ertama- suhu tubuh berangsur 3 angsur meningkat setia+ hari- yang biasanya menurun +ada +agi hari kemudian meningkat +ada sore atau malam hari. Pada minggu kedua suhu tubuh +enderita terus menerus dalam keadaan tinggi AdemamB. Suhu badan yang tinggi- dengan +enurunan sedikit +ada +agi hari berlangsung. )er1adi +erlambatan relatif nadi +enderita. *ang semestinya nadi meningkat bersama dengan +eningkatan suhu- saat ini relatif nadi lebih lambat dibandingkan +eningkatan suhu tubuh. =e1ala se+ti8emia semakin berat yang ditandai dengan keadaan +enderita yang mengalami delirium. Umumnya ter1adi gangguan +endengaran- lidah tam+ak kering- merah mengkilat-nadi semakin 8e+at sedangkan tekanan darah menurun- ty+hoid yang meningkat danber&arna gela++embesaran hati dan lim+a- +erut kembung dan sering berbunyi- gangguan kesadaran- mengantuk terus menerus- dan mulai ka8au 1ika berkomunikasi. Pada minggu ketiga suhu tubuh berangsur 3 angsur turun- dan normal kembali di akhir minggu. 6al itu ter1adi 1ika tan+a kom+likasi atau berhasil diobati. Bila keadaan membaik- ge1ala 3 ge1ala akan berkurang dan tem+eratur mulai turun. Meski+un demikian 1ustru +ada saat ini kom+likasi +erdarahan dan +erforasi 8enderung untuk ter1adi- akibat le+asnya kerak dari ulkus. Sebaliknya 1ika keadaan makin memburuk- dimana se+tikemia memberat dengan ter1adinya tanda3tanda khas beru+a delirium atau stu+or- otot 3 otot bergerak terus- inkontinensia al/i dan
1#
inkontinensia urin. Meteorisme dan tim+ani masih ter1adi-1uga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri +erut. Penderita kemudian mengalami kola+s. <ika denyut nadi sangat meningkat disertai oleh +eritonitis lokal mau+un umummaka hal ini menun1ukkan telah ter1adinya +erforasi usus sedangkan keringat dingin- gelisah- sukar berna+as- dan kola+s dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya +erdarahan. Degenerasi miokardial toksik meru+akan +enyebab umum dari ter1adinya kematian +enderita demam ty+hoid +ada minggu ketiga. =a&at abdomen menggambarkan keadaan klinik akibat kega&atan di rongga +erut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan ini memerlukan +enanggulangan segera yang sering beru+a tindakan bedah- misalnya +ada +erforasi- +erdarahan intraabdomen- infeksi- dan obstruksi. Perforasi usus adalah kom+likasi yang 8uku+ serius- ter1adi +ada 1 3 . H kasus. )erda+at lubang di usus- akibatnya isi usus da+at masuk ke dalam rongga +erut dan menimbulkan ge1ala. )anda 3 tanda +erforasi usus adalah nyeri +erut yang tidak tertahankan Aakut abdomenB- atau nyeri +erut yang sudah ada sebelumnya mengalami +erburukan- denyut nadi meningkat dan tekanan darah menurun se8ara tiba C tiba. =a&at abdomen ini membutuhkan +enanganan segera/ Perforasi intestinal da+at dibagi men1adi 9 1. Perforasi non trauma- misalnya +ada ulkus +e+tik- ty+hoid dan a+endisitis. . Perforasi oleh trauma Ata1am dan tum+ulB Minggu keem+at meru+akan stadium +enyembuhan meski+un +ada a&al minggu ini da+at di1um+ai adanya +neumonia lobar atau tromboflebitis /ena femoralis. Pada
1"
mereka yang menda+atkan infeksi ringan dengan demikian 1uga hanya menghasilkan kekebalan yang lemah- kekambuhan da+at ter1adi dan berlangsung dalam &aktu yang +endek. Kekambuhan da+at lebih ringan dari serangan +rimer teta+i da+at menimbulkan ge1ala lebih berat dari +ada infeksi +rimer tersebut. 10 H dari demam ty+hoid yang tidak diobati akan mengakibatkan timbulnya rela+s.
!/7 DIAGNOSIS Pemeriksaan laboratorium9 Pemeriksaan rutin 9 Pada +emeriksaan darah +erifer ditemukan leukosit Aturun- da+at normal@meningkatB- anemia ringan dan trombosito+enia. Pada hitung 1enis leukosit da+at ter1adi aneosinofilia mau+un limfo+enia Pada 42D meningkat. S=5) dan S=P) seringkali meningkat- teta+i akan kembali men1adi normal setelah sembuh- kenaikan tersebut tidak +erlu +enganan khusus. U1i &idal Dilakukan untuk deteksi antibody terhada+ kuman Salmonella thy+i. Pada +emeriksaan ini ter1adi reaksi aglutinasi antara antigen Asus+ense Salmonella thy+i yang sudah dimatikandan diolah dalam labB kuman Salmonella thy+i dengan antibody yang disebut aglutinin. Maksud u1i &idal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum +enderita tersangka ty+hoid- yaitu9 0glutinin 5 Adari tubuh kumanB
17
0glutinin 6 Aflagella kumanB 0glutinin ?i Asim+ai kumanB Dari ketiga aglutinin tersebut yang digunakan hanya aglutinin 5 I 6
untuk diagnosis demam ty+hoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan terinfeksi kuman ini. Pembentukan aglutinin mulai ter1adi +ada akhir minggu ke31 demamkemudian meningkat se8ara 8e+at dan men8a+ai +un8ak +ada minggu ke3# dan teta+ tinggi selama bebera+a minggu. Pada fase akut mula C mula timbul aglutinin 5- kemudian aglutinin 6. Kultur darah Kultur darah +ositif +ada 703'0H +asien ty+hoid. Sensiti/itas kultur darah lebih tinggi +ada minggu +ertama sakit dan sensiti/itasnya meningkat sesuai dengan /olume darah yang dikultur dan rasio darah terhada+ broth. Sensiti/itas kultur darah da+at menurun karena +enggunaan antibiotik sebelum dilakukan isolasi- namun hal ini da+at diminimalisasi dengan menggunakan sistem kultur darah otomatis se+erti Ba8) 0lert- Ba8te8 (0"0 dengan menggunakan media kultur Abotol kulturB yang dilengka+i dengan resin untuk mengikat antibiotik.
!/+ PENATALAKSANAAN )rilogi +enatalaksanaan demam ty+hoid9 Istirahat dan +era&atan Untuk men8egah kom+likasi dan mem+er8e+at +enyembuhan.
1!
Pasien harus tirah baring absolut sam+ai minimal ! hari bebas demam- atau J 1# hari. Mobilisasi dilakukan bertaha+ sesuai dengan +ulihnya kekuatan +asien. Men1aga higiene +erorangan- kebersihan tem+at tidur- +akaian- dan +eralatan yang di+akai +asien. Pasien dengan kesadaran menurun- +osisinya +erlu diubah3ubah utk men8egah dekubitas dan +neumonia hi+ostatik Diet dan tera+i +enun1ang Asimtomatik dan su+ortifB Untuk menghentikan dan men8egah +enyebaran kuman. Pasien diberi bubur saring- kemudian bubur kasar- dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan +asien. Pemberian /itamin I mineral yang 8uku+ untuk mendukung keadaan umum +asien. Men1aga keseimbangan I homeostasis. Pada kasus +erforasi intestinal I ren1atan se+tik di+erlukan +era&atan intensif dengan nutrisi +arenteral total. Kortikosteroid diberikan +ada ren1atan se+tik.
Pemberian antimikroba Klora)3en&(ol dosis #K"00 mg +er hari d+t diberikan se8ara +er oral atau intra/ena. Di berikan sam+ai ! hari bebas +anas.
1'
T&a)3en&(ol dosis #K"00 mg- ham+ir sama dengan kloramfenikol akan teta+i kom+likasi hematologi se+erti kemungkinan ter1adinya anemia a+lastik lebih rendah. Ko'r&)o(sa2ol dosis untuk orang de&asa adalah K tablet A1 tablet
mengandung sulfametoksa;ol #00 mg dan '0 mg trimetro+imB diberikan selama minggu. A)p&s&l&n .an a)o(s&s&l&n kema+uan untuk menurunkan demam lebih rendah dibandingkan kloramfenikol- dosis dian1urkan berkisar antara "031"0 mg@KgBB digunakan selama minggu.
Se3alospor&n %eneras& (e '&%a yang terbukti efektif untuk demam ty+hoid adalah seftriakson. Dosis .3# gram dalam dekstrosa 10088 diberikan selama L 1am +erinfus sekali sehari- di berikan selama .3" hari. Golon%an Fluoro(u&nolon golongan ini ada bebera+a 1enis bahan sediaan dan aturan +emberiannya9 Norfloksasin dosis K#00 mg@hari selama 1# hari Si+rofloksasin dosis K"00 mg@hari selama 7 hari 5floksasin dosis K#00 mg@hari selama ! hari Pefloksasin dosis #00 mg@hari selama ! hari ,leroksasin dosis #00mg@ hari selama ! hari
1(
Kombinasi
antara lain toksik ty+hoid- +eritonitis atau +erforasi- serta syok se+tik- yang +ernah terbukti ditemukan salmonella. Kortikosteroid 6anya diindikasikan +ada toksid ty+hoid atau demam ty+hoid yang mengalami syok se+tik dgn dosis .K" mg. ma8am organisme dalam kultur darah selain kuman
!/8 KO PLIKASI Kom+likasi intestinal 9 Per.arahan &n'es'&nal Pada +lak +ayeri usus yang terinfeksi Aterutama ileum terminalisB da+at terbentuk tukak@luka berbentuk lon1ong dan meman1ang terhada+ sumbu usus. Bila luka menembus lumen usus mengenai +embuluh darah maka ter1adi +erdarahan- bila tukak menembus dinding usus maka +erforasi da+at te1adi. Selain karena faktor luka +erdarahann 1uga da+at ter1adi karena gangguan koagulasi darah AKIDB atau gabungan kedua faktor. Per3oras& usus ter1adi +ada .H +ada +enderita yang dira&at. Biasanya timbul +ada minggu ketiga namun da+at +ula ter1adi +ada minggu +ertama.
Kom+likasi ekstra3intestinal 9
Ko)pl&(as& he)a'olo%&( Beru+a trombosito+enia- hi+ofibrino3genemia+eningkatan +rothrombin time- +eningkatan +artialthrombo+lastin timePeningkatan fibrin degradation +rodu8t sam+ai koagulasi intra/askular diseminata AKIDB da+at ditemukan +ada kebanyakan +asien demam ty+hoid.
Hepa'&'&s T&3osa Pembengkakan hati ringan sam+ai sedang di1um+ai +ada "0H kasus dengan demam ty+hoid dan lebih banyak di1um+ai karena S. )y+hi dari+ada S.+araty+hi. untuk membedakan a+akah he+atitis ini oleh karena ty+hoid- /irus- malaria atau amuba maka +erlu di+erhatikan kelainan fisik- +arameter laboraturium- dan bila +erlu histi+atologik hati.
Pan(rea'&'&s T&3osa 1arang ter1adi- Pankreatitis sendiri da+at disebabkan oleh mediator +ro inflamasi- /irus-bakteri- 8a8ing mau+un ;at farmakologik. Pemeriksaan en;im amilase dan li+ase serta ultrasonografi@$)3S8an da+at membantu diagnosis +enyakit ini dengan akurat.
&o(ar.&'&s Biasanya tan+a ge1ala kardio/askular atau da+at beru+a keluhan sakit dada- gagal 1antung kongestif- aritmia- atau syok kariogenik.
an&3es'as& Neurops&(&a'r&(9T*pho&. To(s&( manifestasinya da+at beru+a delirium dengan atau tan+a ke1angsemi3koma atau koma+arkonson
rigidity@transient +arkinsonism- sindrom otak akut- mioklonus generalisatameningismus- ski;ofrenia sitotoksik- mania akut- hi+omania- ensefalomielitismeningitis- +olineuritis +erifer sindrom guillain3barre- dan +sikosis. )erkadang diikui suatu sindrom klinis beru+a gangguan atau +enurunan kesadaran akut Akesadaran berkabut- a+atis- delirium.
!/- PROGNOSIS 0ngka kematian +d anak -7H- orang de&asa !-#H- I rata "-!H.
Prognosis tergantung dr umur- keadaan umum- dera1at kekebalan tubuh- 1umlah- I /irulensi Salmonella.
!/: PEN;EGAHAN Pre<en'&3 .an (on'rol penularan/ )indakan +re/entif sebagai u+aya +en8egahan +enularan dan +eledakan kasus luar biasa AK4BB demam ty+hoid men8aku+ banyak as+ek mulai dari segi kuman salmonella ty+hi sebagai agen +enyakit dan faktor +e1amu AhostB serta faktor lingkungan. Se8ara garis besar ada . strategi +okok untuk memutuskan transmisi ty+hoidyaitu9 1B Identifikasi dan 2radikasi S.ty+hi baik +ada kasus demam tifod mau+un kasus karier ty+hoid. B Pen8egahan transmisi langsung dari +asien trinfeksi S.ty+hi akut mau+un karier. .B Proteksi +ada orang yg berisiko terinfeksi. Va(s&nas&/ In.&(as& :
1B 6endak mengun1ungi daerah endemik - risiko terserang demam ty+hoid semakin tinggi untuk daerah berkembang A0merika latin0sia- 0frikaB. B 5rang yg ter+a+ar dengan +enderita karier ty+hoid. .B Petugas laboratorium@ mikrobiologi kesehatan. 5en&s : 1B ?aksin oral9 3)y 1a A/i/otif bernaB.M belum beredar di Indonesia. B ?aksin +arenteral9 3?i$PS A)y+him ?i@Pasteur MerieuKB- /aksin ka+sul +olisakarida. Pe)&l&han <a(s&n : ?aksin oral )y 1a diberikan . kali se8ara bermakna menurunkan 77H selama " thn- la+oran lain sekitar ..H selama. thn. Usia sasaran /aksinasi berbeda efekti/itasnya- dila+orkan insidens turun ".H +ada anak E 10 thn sedangkan anak usia "3( thn insiden turun 1!H. ?aksin +arenteral non3aktif relatif lbh sering menyebabkan reaksi efek sam+ing serta tidak seefektif 1ika di bandingkan dgn ?i$PS mau+un )y 1a oral. Kon'ra&n.&(as& : ?aksin hidu+ oral )y 1a dikontraindikasikan +ada sasaran yg 0lergi atau reaksi efek sam+ing berat- +enurunan imunitas- dan kehamilan. Bila diberikan bersamaan dengan obat anti3malaria AklorokuinmeflokuinB
dian1urkan minimal setelah # 1am +emberian obat baru dilakukan /aksinasi. Dian1urkan tdk memberikan /aksinasi bersamaan dengan obat sulfonamid atau antimikroba lainnya.
E3e( sa)p&n% : Pada /aksin )y 1a demam timbul +ada orang yg menda+at /aksin 03"Hsakit ke+ala A03"HB- sedangkan +ada ?i$PS efek sam+ing lebih ke8il Ademam0- "HN malaise0-"H sakit ke+ala1-"H- rash "H- reaksi nyeri lokal 1!HB. 2fek sam+ing terbesar +ada /aksin +arenteral adalah heat3+henol ina8ti/ated- yaitu demam7-!3 #H- nyeri ke+ala(310H dan reaksi lokal nyeri dan edema .3."H bahkan reaksi berat termasuk hi+otensi- nyeri dada dan syok A1arang ter1adiB. E3e('&<&'as : Serokon/ersiA+eningkatan titer antibodin#nkaliB setelah /aksinasi dengan ?i$PS ter1adi se8ara 8e+at yaitu sekitar 1" hari C . minggu dan (0H bertahan selama . tahun. Kemam+uan +roteksi sebesar !!H +ada daerah endemikAne+alB dan sebesar 70H untuk daerah hi+erendemik.
$/# IDENTITAS $/#/# IDENTITAS PENDERITA aB Nama bB <enis kelamin 8B Umur dB Berat badan eB )inggi badan fB 0gama gB 0lamat hB )anggal mulai berobat 9 Ny. S 9 Perem+uan 9 .1 tahun 9 7# kg 9 1"" 8m 9 Islam 9 Pengilon 0#@0 Ngaliyan 9 1 Mei 01.
$/! KELUHAN PASIEN Keluhan Utama 9 Demam $/$ ANA NESIS a. %i&ayat Penyakit Sekarang
"
O 7 hari yang lalu +asien merasakan tidak enak badan saat beker1asesam+ainya di rumah +asien merasakan badannya tiba3tiba demam. Demamnya semakin tinggi +ada malam hari hingga +asien kadang merasa menggigil dan +ada +agi hingga sore hari demamnya terasa turun. Muntah 4 AOB- +using AOB- batuk A3B- +ilek A3B- nafsu makan menurun A3B- +erut terasa tidak enak AOB mual AOB. Penderita sudah berobat ke Dokter teta+i keluhan belum membaik dan semakin lama keluhan terasa semakin berat. b. %i&ayat Penyakit Dahulu Pasien belum +ernah sakit se+erti ini sebelumnya dan tidak +ernah merasakan sakit yang berat. 8. %i&ayat Penyakit Keluarga Keluarga tidak ada yang sakit se+erti ini. d. %i&ayat Sosial 2konomi Pasien tinggal dengan suami dan kedua anaknya. Pasien beker1a sebagai buruh +abrik- suami +asien beker1a sebagai sat+am. Biaya +engobatan +asien ditanggung sendiri. Penghasilan +asien tidak tentu- rata3rata +er bulan J %+. 1. 00.000. 6al ini mengesankan bah&a ekonomi keluarga +asien 8uku+.
2
Tan.a <&'al : a. Suhu b. Nadi 8. Pernafasan d. )ekanan darah 9 .! o$ 9 (0K@ menit 9 K@ menit
9 1 0 @ '0 mm6g
S'a'us In'ernus : a. Ke+ala b. 4eher 8. Sekitar Bahu d. Mata e. 6idung f. )elinga g. Mulut h. Kulit i. )horak 9 Paru Ins+eksi Pal+asi Perkusi 0uskultasi 9 =erak simetris saat statis dan dinamis 9 =erakan dada tidak ada yang tertinggal 9 Sonor seluruh la+ang +aru 9 Suara dasar /esikuler- tidak ada suara tambahan 9 Meso8e+hal 9 Pembesaran K=B A3B- De/iasi trakea A3 B 9 )eraba tegang- dan kaku 9 $0 O@O- SI 3@3- ?isus normal 9 Sekret A3B- nafas 8u+ing hidung A3B 9 =angguan +endengaran A3B 9 Bibir kering A3B- sianosis A3B- 4idah Kotor AOB 9 turgor 8uku+
5an'un% Ins+eksi Pal+asi 9 I8tus 8ordis tidak tam+ak 9 I8tus 8ordis teraba 13 8m mdial linea mid
8la/i8ula sinistra- idak kuat angkat Perkusi 0uskultasi 1. 0bdomen Ins+eksi Pal+asi Perkusi 0uskultasi k. 2kstremitas 9 i. 0kral dingin ii. 0kral sianosis iii. 5edem i/. $a+illary refill l. Kulit 9 )urgor kembali P 9 Datar 9 Nyeri tekan e+igastrium 9 )ym+ani 9 Peristaltik usus AOB normal Su+erior 3@3 3@3 3@3 P Q detik Inferior 3@3 3@3 3@3 P Q 9 Dalam batas normal 9 Bunyi 1antung I dan II murni- regular9
'
4aboratorium
$/7 DIAGNOSA Dasar diagnosa 9 0namnesis 9 demam J 7 hari disertai muntah dan tidak enak di +erut.
Pemeriksaan fisik9 tam+ak lemah- suhu .!o$- lidah kotor dan nyeri tekan e+igastrium.
Pemeriksaan lab 9 )est Didal )y+hi 6 9 AOB 1@ 170 dan )y+hi 5 9 AOB 1@7#0
$/+ TERAPI
%@ Infus %4 0 t+m Kloramfenikol . K "00 mg tab. Para8etamol . K "00 mg tab. 0ntasid . K 1 tab. B.$om .K1
$/8 DATA PERKES AS a. Identitas keluarga )abel ..1. Data Identitas 0nggota Keluarga No/ An%%o'a Keluar%a Hu=/ D%n KK 1. Ny. S APasienB . .. )n. K 0n.I Suami 0nak I 4aki3laki 4aki 3 4aki 1 ( th th SM0 SD Sat+am Belum@tidak beker1a #. 0n. B 0nak II Perem+uan " th Belum sekolah Belum@tidak beker1a Islam Islam Islam Istri Perem+uan .1 th SM0 Buruh Pabrik Islam 5en&s Kela)&n U)ur Pen.&. &(an Pe(er4aan A%a)a
b. Data 4ingkungan
.0
Data Indi/idu Pasien meru+akan seorang ibu yang tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Sehari3hari +asien beker1a sebagai buruh +abrik dan beker1a +agi sam+ai sore dan terkadang sam+ai malam 1ika ada lembur. Pasien hanya memiliki &aktu tidur sebentar dalam sehari. <ika makan +asien selalu di lingkungan tem+at ker1anya- se+erti di +inggir 3 +inggir 1alan.
2konomi Pasien tinggal dengan suami dan kedua orang anaknya- +asien beker1a sebagai buruh +abrik- suami +asien beker1a sebagai sat+am. Biaya +engobatan +asien ditanggung sendiri. Penghasilan +asien tidak tenturata3rata +er bulan J %+. 1. 00.000. 6al ini mengesankan bah&a ekonomi keluarga +asien 8uku+.
4ingkungan %umah %umah +asien luasnya J 7 m K ' m R #' m yang dihuni oleh # orang sehingga dida+atkan ke+adatan rumah 1 m @orang. %umah +asien
disertai /entilasi di bagian de+an- kamar tidur 1uga terda+at /entilasiteta+i /entilasi di ruang tengah belum ada. 4antai rumah memakai semen. Pintu rumah +asien selalu tertutu+. Di ruang da+ur banyak +eralatan yang tidak tertata ra+i dan terda+at ba1u3ba1u yang digantung. )erda+at 1amban di dalam rumah- limbah 1amban dialirkan ke se+ti8tank. Kesan rumah tidak bersih.
.1
Pada lingkungan sekitar rumah dan masyarakat terlihat kurang bersihsaluran air ASP04B kurang lan8ar- selokan kering dan masyarakat sekitar rumah +asien hidu+ dalam kondisi ekonomi 8uku+ dan termasuk +ermukiman +adat +enduduk. Pembuangan sam+ah dibuang ke selokandan sumber air adalah dari mata air. 4ingkungan sekitar rumah tidak +adat. )idak begitu 1auh dari rumah +asien terda+at selokan yang meru+akan tem+at +embuangan sam+ah. Masyarakat Keluarga +asien hubungan dengan tetangganya baik- dan hubungan dengan orang lain baik. )etangga +asien ada yang menderita demam ty+hoid 1uga. 8. Data Perilaku Pasien meru+akan +eker1a buruh +abrik yang beker1a dari +agi hingga sore dan terkadang hingga malam 1ika ada lembur. 0+abila makan +asien selalu beli di luar sekitar lingkungan tem+at ker1anya se+erti di +inggir3 +inggir 1alan. +asien 1arang sekali makan di rumah karena &aktu ker1anya yang +an1ang. Pasien 1uga 1arang men8u8i tangannya 1ika mau makan.
d. Data 0kses Pelayanan yang )erdekat 0kses +elayanan terdekat adalah dokter +raktek umum- %umah Sakit Umum )ugure1o Semarang- Puskesmas Ngaliyan- dan Kader kesehatan yang 8uku+ aktif dalam memberikan +enyuluhan kesehatan atau +elayanan
kesehatan di daerah tersebut. Pelayanan kesehatan tersebut da+at di1angkau karena masih bisa dile&ati kendaraan bermotor. Pasien berobat diantar oleh suaminya dengan menggunakan kendaraan bermotor. e. Data =enetika
=ambar ..1 Data =enetika Keterangan9 9 laki 3 laki 9 +erem+uan 9 tinggal dalam satu rumah 9 Pasien
..
$/- HL BLU %umah +asien belum masuk kriteria rumah sehat+en8ahayaan kurang- lembab- tem+at men8u8i +iring tidak ada- da+ur kotor- tidak ada tem+at sam+ah- 1endela yang tidak +enah dibukaPada lingkungan sekitar rumah dan masyarakat terlihat kurang bersih- saluran air ASP04B kurang lan8ar- selokan kering dan masyarakat sekitar rumah +asien hidu+ dalam kondisi ekonomi 8uku+ dan termasuk +ermukiman +adat +enduduk. Pembuangan sam+ah dibuang ke selokandan sumber air adalah dari mata air. Dera4a' (eseha'an In.&<&.u >T*pho&.? Pelayanan Kesehatan da+at di1angkau
=enetik
Pasien suka makan di +inggir 1alan yang belum ter1amin kebersihannya- +asien 1arang men8u8i tangannya 1ika mau makan- dan +asien kurang istirahat =ambar .. 0nalisis 64.Blum
.#
BAB IV ANALISA
)erda+at bebera+a faktor yang mem+ermudah ter1adinya demam ty+hoid +ada kasus ini 9 1. Perilaku Pasien lebih suka membeli makan di luar se+erti +inggir 1alan- yang belum ter1amin kebersihanya. Pasien tidak suka 8u8i tangan 1ika hendak makan Pasien kurang istirahat karena terlalu sibuk beker1a.
. Ke+adatan hunian rumah Se8ara umum +enilaian ke+adatan +enghuni dengan menggunakan ketentuan standar minimum- yaitu ke+adatan +enghuni yang memenuhi syarat kesehatan di+eroleh dari hasil bagi antara luas lantai dengan 1umlah +enghuni ( m @ orang. Berdasarkan data hasil la+oran kasus dida+atkan luas rumah J 7 m K ' m R #' m yang dihuni oleh # orang sehingga dida+atkan ke+adatan rumah 1 m @orang. 6al ini menun1ukkan ke+adatan rumah dalam kasus ini memenuhi syarat yang seharusnya.
."
. Sosial ekonomi Pasien tinggal dengan suami dan kedua orang anaknya- +asien beker1a sebagai buruh +abrik- suami +asien beker1a sebagai sat+am. Biaya +engobatan +asien ditanggung sendiri. Penghasilan +asien tidak tentu- rata3rata +er bulan J %+. 1. 00.000. 6al ini mengesankan bah&a ekonomi keluarga +asien 8uku+.
34
.. Keadaan lingkungan rumah %umah +asien disertai /entilasi di bagian de+an- kamar tidur 1uga terda+at /entilasi- teta+i /entilasi di ruang tengah belum ada. 4antai rumah memakai semen. Pintu rumah +asien selalu tertutu+. Di ruang da+ur banyak +eralatan yang tidak tertata ra+i dan terda+at ba1u3ba1u yang digantung. )erda+at 1amban di dalam rumah- limbah 1amban dialirkan ke se+ti8tank. Kesan rumah tidak bersih. Pada lingkungan sekitar rumah dan masyarakat terlihat kurang bersih- saluran air ASP04B kurang lan8ar- selokan kering dan masyarakat sekitar rumah +asien hidu+ dalam kondisi ekonomi 8uku+ dan termasuk +ermukiman +adat +enduduk. Pembuangan sam+ah dibuang ke selokan- dan sumber air adalah dari mata air. 4ingkungan sekitar rumah tidak +adat. )idak begitu 1auh dari rumah +asien terda+at selokan yang meru+akan tem+at +embuangan sam+ah.?entilasi dan +en8ahayaan rumah Menurut indikator +enga&asan rumah luas /entilasi yang memenuhi syarat kesehatan adalah S10H luas lantai rumah dan luas /entilasi yang tidak memenuhi
.7
syarat kesehatan adalah P 10H luas lantai rumah Adengan luas /entilasi 0-"m K 1m dibandingkan dengan luas lantai rumah .m K 10mB. Pada kasus ini- rumah +asien disertai /entilasi dibagian de+an dan kamar tidur- teta+i /entilasi di ruang tengah. Sehingga tidak ada 8ahaya matahari yang masuk kedalam rumah menyebabkan udara dalam rumah lembab- gela+ dan berbau +enga+. 4antai rumah +asien sebagian besar beru+a +lester. #. =enetika )y+hoid bukan meru+akan +enyakit genetik melainkan +enyakit infeksi menular- sumber +enularan +asien berasal dari lingkungan yang tidak baik dan +erilaku yang kurang bersih. 6al ini sesuai dengan tin1auan +ustaka yang ada.
.!
BAB V KESI PULAN DAN SARAN 7/# Kes&)pulan Berdasarkan hasil analisa la+oran- maka da+at disim+ulkan bah&a faktor3faktor yang ber+engaruh terhada+ ter1adinya ty+hoid +ada kasus ini berdasarkan +endekatan 64 Blum adalah 9 ".1.1 Perilaku Pasien sering makan di +inggir 1alan
".1. 4ingkungan 4uas rumah J 7 m K ' m R #' m yang dihuni oleh # orang rumah 1 m @orang. Kebersihan rumah kurang )erda+at selokan kering yang meru+akan tem+at +embuangan sam+ah tidak 1auh dari rumah +asien.
.'
37
o Makan teratur APasien diberi bubur saring- kemudian bubur kasardan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan +asienB o Istirahat 8uku+ o Minum /itamin I mineral yang 8uku+ o Memoti/asi +asien untuk men1aga +erilaku hidu+ bersih Amen1aga kebersihan rumah- tem+at makan- tem+at tidur- +akaianB o Selalu men8u8i tangan sebelum makan. 7/!/! Un'u( Keluar%a Memoti/asi untuk men1aga kebersihan rumah dan lingkungan di sekitar rumah. Memoti/asi untuk menyediakan makanan sehat
.(
Mengedukasi suami +asien untuk mengingatkan +asien agar makan teratur- 1angan terlalu sibuk beker1a- dan istirahat 8uku+.
7/!/$ Un'u( Pus(es)as 0gar lebih meningkatkan kegiatan kun1ungan rumah yang dirasa efektif untuk meningkatkan +engetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai ty+hoid dan +enularannya. Memberi +enyuluhan ke+ada masyarakat tentang ty+hoid-
#0
BAB VI PENUTUP
Demikianlah la+oran dan +embahasan mengenai hasil +enin1auan +ada +enderita ty+hoid di Puskesmas Ngaliyan. Kami menyadari bah&a kegiatan ini sangat +enting dan bermanfaat bagi +ara 8alon dokter- khususnya yang kelak akan ter1un di masyarakat sebagai 6ealth Pro/ider- De8ision Maker- dan $ommuni8ator sebagai &u1ud +eran serta dalam +embangunan kesehatan. 0khir kata kami berhara+ la+oran ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam usaha +eningkatan dera1at kesehatan masyarakat di &ilayah ker1a Puskesmas Ngaliyan.
#1
#0 DAFTAR PUSTAKA 1. 0rief Mans1oer- dkk. 000. Kapita Selekta Kedokteran. <akarta9 Media 0es8ula+ius . 6endra&anto- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam <ilid I 2disi Ketiga Persatuan 0hli Penyakit Dalam Indonesia.1((7 .. Nurt1ahyani- Su+iana Dian.Salmonella typhi 00!- Studi Biologi Molekuler Resistensi Terhadap Kloramfenikol-
htt+9@@&&&.adln.lib.unair.a8.id@go.+h+TidRgdlhub3gdl3s.3 00!3nurt1ahyan3 .(.1IP6PS2SSIDR 0.0'. 01 #. Sudoyo- dr 0ru D. 007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam <ilid III edisi I?. <akarta9 PPDIPD ,KUI 1.1e#ab'f1f##8b"e!#00a''f1afe' dikuti+ tgl
". )umbelaka 0%- %etnosari S. Imunodiagnosis Demam )y+hoid.Dalam 9 Kum+ulan NaskahPendidikan Kedokteran Berkelan1utan Ilmu Kesehatan 0nak U4I?. <akarta 9 BP ,KUI- 00197"3!. 7. )y+hoid /a88ines 3 Deekly e+idemiologi8al re8ord- 11 0ugust 000N !"9 "!37#. htt+9@@&&&.&ho.int@&er !. Didodo- D.- 007- Demam Typhoid dalam Buku 01ar Ilmu Penyakit Dalam<ilid III 2disi I?- Pusat Penerbitan De+artemen Ilmu Penyakit Dalam ,KUI<akarta- 1!!#31!!( '. Vulfikri 0min- 0;ril Bahar- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam <ilid II 2disi Keem+at Persatuan 0hli Penyakit Dalam Indonesia. 007
4 1
#.
LA PIRAN
##