You are on page 1of 52

Leadership and Management For Quality System, and Proses Management Quality Tools and Techniques For Problem

Solving
Yermia (P3800212403) A. Nurfitriani (P3800212407) Muh. Hasir Adam (P3800212010)

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar

Apa itu kepemimpinan ???


Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961 Jacobs & Jacques, 1990,
pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan

Slamet, 2002

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu

Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957

sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Melakukan tindakan

Koordinasi

MotivasiSeorang

Fungsi kepemimpinan

Membangun lingkungan kerja

Memberikan bimbingan

Membangun semangatSemangat

Menciptakan kepercayaan

mampu membuat keputusan dan mampu mengantisipasi gejolak perubahan strategis masa depan membuat keputusan yang cepat, tepat di antara kepentingan yang berbeda-beda mengambil keputusan yang bermutu

Tugas pemimpin

Coercive Style (gaya memaksa), Authoritative Style (Berwibawa)

Affiliate Style ( suka berbaur) Democratic Style (Gaya Demokratis


Pacesetting Style, Coaching Style (gaya pelatih)

Atribut pemimpin baik

Sifat rendah hati

Sifat terbuka untuk dikritik

Sifat jujur dan memegang amanah.

Sifat berlaku adil

Komitmen dalam perjuangan.

Bersikap Musyawarah

pengembangan Sistem Manajemen Kualitas

Quality Assurance
Quality Control Quality Mangement

Diartikan sebagai upaya nyata, sungguhsungguh dan terus menerus untuk memberikan kepuasan

sebuah sistem pada aktivitas teknis yang dilakukan secara terus menerus.

aktivitas yang membawa suatu perusahaan pada tingkat kualitas tertentu.

Seven Tools of Quality


Dalam industri barang dan jasa, peningkatan kualitas produksi adalah hal yang sangat penting Diantaranya ada 7 Tools yang merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan kualitas, 7 New Tools yang merupakan alat bantu dalam memetakan masalah secara terstruktur,

Histogram
Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang dapat digunakan untuk

Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses

Mengambil keputusan dengan memusatkan perhatian pada upaya perbaikan

Tabel 1. Contoh Data Histogram (Tebalnya batang logam satuan mm)

b. Hitung kisaran dan lebar interval


Tentukan range ( R ), R = XL XS = 0,38 Tentukan jumlah kelas (K), misal K = 10 Tentukan interval kelas h = XL XS = 0,38 = 0,038 0,04 K 10 untuk memudahan dibulatkan jadi 0,5 Tentukan batas batas kelas Buat garis horizontal dan vertikal Petakan data

Tabel 2. Contoh Kisaran dan Lebar Interval

C. Buat garis horizontal dan vertical dan petakan data dari hasil pada Tabel 2, sehingga menjadi diagram yang disebut Histogram

Gambar 1. Contoh Histogram

Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik balok dan grafik baris yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan.

Dengan memakai diagram Pareto, dapat terlihat masalah mana yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas penyelesaian masalah.

Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas dari yang paling besar ke yang paling kecil.

Kegunaan Diagram Pareto


Menunjukkan masalah utama.

Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan.

Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan pada daerah yang terbatas.

Menunjukkan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan setelah perbaikan

Tabel 3. Contoh Data Diagram Pareto

Gambar 2. Contoh Diagram Pareto

Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab akibat ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas dari Jepang yaitu Dr. Kaoru Ishikawa yangmenggunakan uraian grafis dari unsur-unsur proses untuk menganalisa sumber-sumber potensial dari penyimpangan proses.

Faktor-faktor penyebab utama dapat dikelompokkan

1) Material / bahan baku 2) Machine / mesin 3) Man / tenaga kerja 4) Method / metode 5) Environment / lingkungan

Kegunaan Diagram Sebab-Akibat


1. Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah. 2. Menganalisa kondisi yang sebenarnya yang bertujuan untuk memperbaikipeningkatan kualitas. 3. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah. 4. Membantu dalam pencarian fakta lebih lanjut. 5. Mengurangi kondisi-kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produkdengan keluhan konsumen. 6. Menentukan standarisasi dari operasi yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan 7. Sarana pengambilan keputusan dalam menentukan pelatihan tenaga kerja. 8. Merencanakan tindakan perbaikan

Gambar 3. Contoh Diagram Sebab-Akibat

Check Sheet
Defenisi Tujuan
Cara Kerja
alat pengumpul dan penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah barang yang diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta dengan jumlah yang dihasilkannya.
untuk mempermudah proses pengumpulan data dan analisis, serta untuk mengetahui area permasalahanberdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untukmelakukan perbaikan atau tidak. Mencatat frekuensi munculnya karakteristik suatu produk yang berkenaan dengan kualitasnya. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengadakan analisis masalah kualitas.

Manfaat digunakan Check Sheet


1 Mempermudah pengumpulan data terutama untuk mengetahui bagaimana suatu masalah terjadi Mengumpulkan data tentang jenis masalah yang sedang terjadi Menyusun data secara otomatis sehingga lebih mudah untuk dikumpulkan Memisahkan antara opini dan fakta

Tabel 4. Check Sheet Pengendalian Mutu Pencetakan Nugget

Scatter Diagram
Scatter diagram atau disebut juga dengan peta korelasi adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variable tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk.

Dua variabel yang ditunjukkan dalam diagram sebar dapat berupa karakteristik kuat dan faktor yang mempengaruhinya.

Contoh : 1. Positive Correlation Kenaikan nilai Y positif dipengaruhi nilai X 2. Negative Correlation Penurunan nilai Y dipengaruhi nilai X 3. No Correlation X Tidak ada hubungan antara Y dan

Diagram Alir/Diagram Proses (Proses Flow Chart)


Diagram Alir secara grafis menyajikan sebuah proses atau sistem dengan menggunakan kotak dan garis yang saling berhubungan.

Diagram ini cukup sederhana, tetapi merupakan alat yang sangat baik untuk mencoba memahami sebuah proses atau menjelaskan langkah-langkah sebuah proses.

Diagram Alir dipergunakan sebagai alat analisis untuk:


1. Mengumpulkan data mengimplementasikan data juga merupakan ringkasan visual dari data itu sehingga memudahkan dalam pemahaman. 2. Menunjukkan output dari suatu proses. 3. Menunjukkan apa yang sedang terjadi dalam situasi tertentu sepanjang waktu. 4. Menunjukkan kecenderungan dari data sepanjang waktu. 5. Membandingkan dari data periode yang satu dengan periode lain, juga memeriksa perubahanperubahan yang terjadi.

Control Chart
Control Chart /Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas/ proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistika atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas. Peta kendali menunjukkan adanya perubahan data dari waktu ke waktu, tetapi tidak menunjukkan penyebab penyimpangan meskipun penyimpangan itu akan terlihat pada peta kendali.

Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya penyimpangan dengan cara menetapkan batasbatas kendali:
UCL CL LCL
Upper control limit / batas kendali atas (UCL) Merupakan garis batas atas untuk suatu penyimpangan yang masih diijinkan. Central line / garis pusat atau tengah (CL) Merupakan garis yang melambangkan tidak adanya penyimpangan dari karakteristik sampel. Lower control limit / batas kendali bawah (LCL) Merupakan garis batas bawah untuk suatu penyimpangan dari karakteristik sampel.

UCL A * U2SWL * U1SL * B CL *** * * * * * * L1SL * * * L2SWL C LCL

Jenis Control Chart/Peta Control

Peta kendali variabel digunakan untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi yang bersifat variabel dan dapat diukur. Seperti: berat,ketebalan, panjang volume, diameter.

Peta kendali variabel

1. Peta Kendali Variabel/Control Chart Shewart


Peta kendali rata-rata ( x chart) Digunakan untuk mengetahui ratarata pengukuran antar sub grup yang diperiksa.

Peta kendali rentang (R chart)


Digunakan untuk mengetahui besarnya rentang atau selisih antara nilai\pengukuran yang terbesar dengan nilai pengukuran terkecil di dalam subgrup yang diperiksa.

Langkah-Langkah membuat Peta R ( R Chart)

Langkah-Langkah membuat Peta X ( X Chart)

Tabel 5. Nilai Konstanta


Sample Size Factor for X-chart Factors for R-chart

n 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

A2 1.880 1.023 0.729 0.577 0.483 0.419 0.373 0.337 0.308 0.285 0.266 0.249 0.235 0.223 0.212 0.203 0.194 0.187 0.180 0.173 0.167 0.162 0.157 0.153

D3 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.076 0.136 0.184 0.223 0.256 0.283 0.307 0.328 0.347 0.363 0.378 0.391 0.404 0.415 0.425 0.435 0.443 0.452 0.459

D4 3.267 2.575 2.282 2.114 2.004 1.924 1.864 1.816 1.777 1.744 1.717 1.693 1.672 1.653 1.637 1.622 1.609 1.596 1.585 1.575 1.565 1.557 1.548 1.541

STUDY KASUS !
PT. ABC adalah perusahaan pembuat kayu lapis (plywood). Berdasarkan permintaan pelanggan ditetapkan spesifikasi ketebalan dari produk kayu lapis adalah 2,40 mm. Untuk mengetahui kemampuan proses dan mengendalikan proses itu, bagian pengendalian kualitas dari PT. ABC telah melakukan pengukuran terhadap 20 sampling, masing-masing berukuran 5 unit (n=5). Pihak manajemen ingin membangun peta kontrol terkendali dari X-bar dan R untuk mengendalikan proses pembuatan kayu lapis itu.

Tabel 6. Ketebalan Plywood di PT. ABC

Peta kontrol X-bar CL = X = 2,39 UCL = X + A2R-bar = 2,39 + (0,577)(0,06) = 2,42 LCL = X - A2R-bar = 2,39 - (0,577)(0,06) = 2,36

Peta kontrol R CL = R UCL = D4. R = (2,114)(0,06) = 0,12 LCL = D3. R = (0)(0,06) = 0

7 new tools

7. Arrow Diagram or PERT / CPM

1. Affinity Diagram

6. Process Decision Program Chart (PDPC)

2. Keterkaitan (Interrelationship Diagram)

5. Matrix Data Analysis

3. Tree Diagram / Systems Flow Chart

4. Matrix Diagram

Diagram klasifikasi 7 tool dan 7 new quality tools

Affinity Diagram
Affinity diagram adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah besar gagasan, opini, masalah, solusi.

kemudian mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang sesuai dengan hubungan naturalnya.

Interrelationship Diagram

Definisi

adalah alat untuk menganalisis hubungan sebab dan akibat dari berbagai masalah yang kompleks

Tujuan

kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang merupakan pemicu terjadinya masalah dan persoalan apa yang merupakan akibat dari masalah

Tree Diagram

Tree diagram adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep

Tree diagram secara lebih dapat memecahkan konsep ke dalam subsubkomponen, atau tingkat yang lebih rendah dan rinci.

seperti kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugastugas, atau aktivitasaktivitas

Matrix Diagram

Matrix diagram adalah alat yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk

Definisi

Matrix data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang ditampilkan dalam matrix diagram dan mengaturnya

Tujuan dapat lebih mudah diperlihatkan dan

menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel.

Activity Network Diagram

Definisi
Activity network diagram adalah alat yang digunakan untuk merencanakan atau menjadwalkan proyek.

Tujuan
Untuk menggunakannya, kita harus mengetahui urutan tugas-tugas beserta durasinya.

PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang mungkin terjadi

pemecahan akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang mungkin terjadi.

Definisi

Tujuan

You might also like