You are on page 1of 16

bankai! Pengertian Bayi Tabung dan Permasalahannya !

Bayi tabung adalah suatu istilah teknis. Istilah ini tidak berarti bayi yang terbentuk di dalam tabung, melainkan d metode untuk membantu pasangan subur yang mengalami kesulitan di bidang pembuahan sel telur wanita oleh Secara teknis, dokter mengambil sel telur dari indung telur wanita dengan alat yang disebut "laparoscop" ( temua Steptoe dari Inggris ). Sel telur itu kemudian diletakkan dalam suatu mangkuk kecil dari kaca dan dipertemukan suami wanita tadi. Setelah terjadi pembuahan di dalam mangkuk kaca itu tersebut, kemudian hasil pembuahan itu dalam rahim sang ibu untuk kemudian mengalami masa kehamilan dan melahirkan anak seperti biasa.

Bayi tabung pertama lahir ke dunia ialah Louise Brown. Ia lahir di Manchester, Inggris, 25 Juli 1978 atas pertolo Edwards dan Patrick C. Steptoe. Sejak itu, klinik untuk bayi tabung berkembang pesat. Teknik bayi tabung ini te yang membantu pasangan subur yang tidak mempunyai anak akibat kelainan pada organ reproduksi anak pada w Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan Suami-Isteri.

Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami istri dari pembuahan bakal anak. Dengan teknik tersebut, dilakukan tanpa persetubuhan. Keterarahan perkawinan kepada kelahiran baru sebagaimana diajarkan oleh Gerej Dengan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai hukum alam yang terdapat dalam tubuh man Dengan pemisahan antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul banyak kemungkinan lain yang m kemajuan ilmu kedokteran di bidang pro-kreasi manusia. Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak.

Ada kemungkinan bahwa benih dari suami istri tidak bisa dipindahkan ke dalam rahim sang istri, oleh karena a kesehatan atau alasan alasan lain. Dalam kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk me pasangan tadi. Dalam perjanjian sewa rahim ini ditentukan banyak persyaratan untuk melindungi kepentingan se terkait. Wanita yang rahimnya disewa biasanya meminta imbalan uang yang sangat besar. Suami istri bisa mem yang masih muda, sehat dan punya kebiasaan hidup yang sehat dan baik. praktik seperti ini biasanya belum ada k

sehingga kalau muncul kasus bahwa wanita sewaan ingin mempertahankan bayi itu dan menolak uang pembayar dipecahkan. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.

Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti bahwa sel telur istri atau sperma su mengandung benih untuk pembuahan. Itu berarti bahwa benih yang mandul itu harus dicarikan penggantinya me

Masalah ini akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari orang lain. Pertama, apaka dilakukan antara sel telur istri dan sel sperma dari orang lain sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembun Kalau wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi dengan orang itu. Ketiga, apa perlu tahu kepada siapa benihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisa muncul. Munculnya Bank Sperma

Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank bank sperma. Pasangan yang mandul bisa m subur dari bank bank tersebut. Bahkan orang bisa menjual belikan benih benih itu dengan harga yang sanga karena benih dari seorang pemenang Nobel di bidang kedokteran, matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperm jauh dari teknik bayi tabung. Kini bank sperma malah menyimpannya dan memperdagangkannya seolah olah b benda ekonomis.

Tahun 1980 di Amerika sudah ada 9 bank sperma non komersial. Sementara itu bank bank sperma yang kom dengan cepat. Wanita yang menginginkan pembuahan artifisial bisa memilih sperma itu dari banyak kemungkina lengkap dengan data mutu intelektual dari pemiliknya. Identitas donor dirahasiakan dengan rapi dan tidak diberit yang mengambilnya, kepada penguasa atau siapapun. Masalah Orang Tua Anak Hasil Bayi Tabung atau Legaltas Bayi Tabung

Bayi yang benihnya berasal dari pasangan suami istri namun dikandung dan dilahirkan oleh wanita sewaan dap persoalan siapakah orang tua dari bayi itu. Bisa dikatakan bahwa bayi orang tua itu adalah pasangan yang memil wanita sewaan juga telah menyumbangkan darah dan dagingnya selama mengandung bayi tersebut. Sudah perna seorang wanita sewaan tidak mau mengembalikan bayi yang telah dikandung dan dilahirkannya. Orang tua bayi pengadilan, namun hukum yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut belum dibuat.

Kalau benih diambil dari seorang donor, maka timbul persoalan juga tentang siapakah orang tua bayi itu. Secara itu adalah donor yang telah memberikan benihnya, tetapi secara legal, orang tua anak itu adalah orang tua yang m membesarkannya dalam keluarga. Mana yang disebut orang tua? Orangtua biologis atau orang tua legal. Sebelum tabung, maka orang tua biologis adalah orang tua legal. [qondio.com] Kisah Bayi Tabung Pertama di Dunia

Tahun 1978 dunia digemparkan dengan berita keberhasilan proses bayi tabung. Program bayi tabung yang diprak Edwards dan Dr Partrick Steptoe telah berhasil dengan lahirnya bayi perempuan bernama Louise Brown yang me pertama di dunia pada tanggal 25 Juli 1978 di rumah sakit Oldham General Hospital Inggris.

Bagaimana keadaan sang bayi tabung pertama sekarang? wah penasaran nih. Katanya dia hidup bahagia di Inggr

malah sudah punya seorang anak perempuan! Jangan takut ikut program bayi tabung, keturunan nyambung terus

Setelah kejadian bayi tabung pertama ini banyak pasangan yang punya masalah kesuburan melirik untuk mengik tabung. Pada awalnya tingkat keberhasilan sekitar 4%, yang artinya dari 100 pasangan hanya 4 yang berhasil me proses bayi tabung. Dengan tekhnologi yang semakin maju tingkat keberhasilannya sekarang menjadi lebih baik

Di Indonesia, bayi tabung pertama bernama Nugroho Karyanto lahir pada tanggal 2 Mei 1988 di Rumah Sakit An Harapan Kita Jakarta oleh tim dokter yang dipimpin oleh Prof Dr dr Sudraji Sumapraja SpOG. [ bayi-tabung.com

Nadya Suleman: Ibu 14 Anak Bayi Tabung


Posted on 23 Februari 2009 by racheedus

4 Votes

Nadya Suleman dan 8 anak kembarnya. Foto: www.mirror.co.uk Apa jadinya jika manusia diternakkan layaknya binatang ternak? Sungguh merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan. Adalah Nadya Suleman, perempuan Amerika Serikat, yang berhasil beternak manusia sehingga berhasil menetaskan 14 orang bayi. Jika di Indonesia nama Hartono Prapanca kini terkenal karena bisnis ayam esek-esek yang menawarkan artis-artis top, maka Nadya menjadi terkenal seantero jagad karena suksesnya beternak manusia. Foto

dirinya dan anak-anaknya pun menyebar luas di dunia maya, termasuk di situs sosial pertemanan seperti friendster dan facebook. Meski tidak memiliki suami, Nadya dengan yakin menyediakan rahimnya untuk menampung benih dari seorang lelaki. Layaknya inseminasi pada sapi, Nadya pun akhirnya berhasil melahirkan anak-anaknya. Terakhir, ia melahirkan 8 anak kembar melalui bantuan beberapa orang dokter di sebuah klinik di Amerika Serikat. Sebelumnya, ia juga sudah melahirkan 6 orang anak dengan proses yang sama. Kini, setelah memiliki 14 anak, tanpa suami sah yang bertanggung jawab atas nafkah anak-anak itu, Nadya pun kelimpungan. Ia kini membuka situs donasi, www.thenadyasulemanfamily.com, untuk mengetuk hati para dermawan yang bersedia merogoh kocek untuk membantu biaya hidup Nadya dan pemeliharaan anak-anaknya. Setelah merasa tidak bisa melahirkan secara normal, Nadya memulai menghubungi klinik kesuburan. Ia berkonsultasi dengan dr. Michael M. Kamrava di klinik kesuburan West Coast. Sang dokter bersedia membantunya untuk memperoleh anak dengan proses bayi tabung (in vitro fertilization). Nadya pun menyerahkan sperma dari seorang donor yang ia klaim bernama David Salomon. Pada tahun 2001, sekitar setahun setelah berpisah dengan sang suami, Nadya melahirkan bayi tabung pertamanya. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ia beri nama Elijah Makai Solomon yang kini berusia tujuh tahun. Sukses melahirkan bayi pertamanya melahirkan proses bayi tabung, Nadya pun ketagihan untuk melakukan hal itu kembali. Hampir setiap tahun, ia melahirkan anak melalui proses bayi tabung. Pada tahun 2002, ia kembali melahirkan bayi tabung berjenis kelamin perempuan yang ia beri nama Amerah Yasmeen Solomon (6 th). Setahun berikutnya, ia melahirkan bayi laki-laki yang ia namakan Joshua Jacob Solomon (5 th). Dua tahun selanjutnya, ia melahirkan Aiden Solomon (3 th), seorang bayi laki-laki. Setahun berikutnya, ia melahirkan bayi kembar dua; satu perempuan bernama Calyssa Arielle Solomon (2 th), dan satu lagi laki-laki bernama Caleb Kai Solomon (2 th). Meski sudah memiliki enam orang anak, Nadya tak jua berpuas diri. Ia kembali membujuk dr. Kamrava untuk membantu dirinya memperoleh bayi tabung lagi. Sang dokter akhirnya mengizinkan Nadya untuk menerima enam embrio, sisa dari proses bayi tabung sebelumnya. Padahal dalam anjuran yang direkomendasikan di dunia kedokteran Amerika Serikat, embrio yang ditanamkan ke rahim seorang ibu yang berusia di bawah 35 tahun adalah maksimal dua saja. Sedangkan menurut Robert George, Profesor di Universitas Princeton dan anggota Dewan Presiden Bioetika Amerika Serikat, di Italia dan Jerman, jumlah maksimal embrio adalah tiga. Namun yang paling spektakuler dan membuat heboh seluruh dunia adalah proses persalinan Nadya yang terakhir, tanggal 26 Januari 2009 silam. Saking repotnya, persalinan itu harus dibantu 46 tenaga medis dan melalui bedah Caesar. Perempuan yang kini pengangguran itu pun akhirnya melahirkan anak kembar delapan (octuplet) di Rumah Sakit Kaiser Permanente, Bellflower, California. Semula tim medis memprediksi jumlah bayi adalah enam sesuai jumlah embrio yang ditanamkan. Ternyata dua embrio terbelah jadi dua. Akhirnya, jumlah bayi pun menjadi delapan yang terdiri dari 2 orang perempuan, dan 6 laki-laki. Kini, foto kedelapan anak

kembar Nadya terpampang luas di berbagai situs internet, menyaingi foto hot Elizabeth Wong, politikus wanita dari negeri jiran, Malaysia. Besarnya biaya proses persalinan Nadya, membuat pihak rumah sakit harus meminta bantuan pihak lain. Diperkirakan biaya itu mencapai ratusan ribu dolar. Di satu sisi, Nadya yang pengangguran, tentu saja tidak mampu menutupi biaya tersebut. Apalagi ia sendiri masih memiliki hutang sebesar 50.000 dollar dalam bentuk pinjaman mahasiswa. Akhirnya, pihak rumah sakit pun mengajukan permohonan pembiayaan melalui, Medi-Cal, program perawatan kesehatan pemerintah bagi orang miskin. Menurut cerita sang ibu, Angela Suleman, Nadya memang sudah terobsesi untuk memiliki anak sejak ia remaja. Obsesinya itu tersendat ketika ia mengalami keguguran sebanyak tiga kali. Dokternya juga memvonis ia sulit memiliki anak secara normal karena pembuluh telur ke rahimnya tersumbat. Karena itulah, Nadya pun menjalani program bayi tabung. Meski sebelumnya sudah memiliki anak dari proses bayi tabung, Nadya tetap saja ingin menambah anaknya lagi. Di sisi lain, Nadya yang sudah tidak lagi bekerja tentu saja merepotkan sang ibu, Angela Suleman. Saat pertama menumpang di rumah ibunya, Nadya berjanji akan membiayai urusan rumah tangganya dan berbagai tagihan. Namun janji itu tinggal janji. Nadya hanya bergantung pada bantuan biaya dari Dinas Sosial yang berbentuk kupon makanan. Karena itulah, saking stresnya atas tingkah polah sang anak, Angela sempat berkonsultasi dengan seorang psikiater. Saran sang psikiater, Nadya harus meninggalkan rumah sang ibunda. Meski demikian, sang ibunda tetap tidak tega mengusir sang anak beserta cucu-cucunya itu. Kini, Nadya beserta ke-14 anak-anaknya tinggal di rumah keluarga di Whitter, sekitar 15 mil di sebelah timur pusat kota Los Angeles. Ia dibantu oleh sang ibu, Angela Suleman dalam merawat anak-anaknya. Salah satu anaknya yang berusia 3 tahun, menderita autis, sehingga perawatannya dibantu oleh orang lain bernama Yolanda Garcia (49). Siapa Nadya Suleman? Nadya Suleman dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1975 di Fullerton, California, Amerika Serikat. Ayah Nadya yang bernama Edward Doud Suleman (65) adalah mantan tentara Irak. Sebagai orang Arab asli, sang ayah lantas bekerja sebagai penerjemah merangkap sopir. Sedangkan sang ibu, Angela Veronica Suleman (69) adalah pensiunan guru. Nadya merupakan satu-satunya anak hasil pernikahan mereka yang dilangsungkan pada di tahun 1974 dan kemudian bercerai di tahun 1999. Tampaknya, guna menutupi latar belakang Arabnya itu, Nadya Suleman pernah berupaya untuk merubah nama resminya menjadi Nadya Solomon. Sayang, permintaan itu ditolak oleh pihak berwenang. Akhirnya, nama Solomon itu kemudian dilekatkan oleh Nadya kepada nama anakanaknya. Usai menamatkan SMA-nya di Nogales High School di La Puente, California, pada tahun 1993, ia kemudian kuliah di jurusan psikiatri di San Antonia College. Usai kuliah, ia pun memperoleh ijazah sebagai petugas psikiatri. Pada tahun 2006, ia melanjutkan kuliah di California State University, di Fullerton, California, sehingga meraih sarjana muda di bidang pengembangan

anak dan orang dewasa. Selanjutnya, ia kembali universitas tersebut untuk mengejar jenjang master di bidang konseling. Kuliah di strata dua itu ia selesaikan pada tahun 2008 silam. Karena memiliki lisensi sebagai petugas psikiatri, Nadya pun memanfaatkannya untuk mencari lowongan pekerjaan. Akhirnya ia pun diterima untuk bekerja di bagian psikiatri di Metropolitan State Hospital. Suatu ketika, punggungnya terluka saat ia tengah bekerja. Atas kecelakaan yang menimbulkan kecacatan itu, pihak rumah sakit tempat ia bekerja memberikannya ganti rugi di tahun 1999. Ia juga mengajukan klaim ganti rugi kepada badan pekerja yang menangani masalah ganti rugi pekerja pada tahun 2001. Klaimnya itu kemudian dikabulkan sehingga total jumlah ganti rugi yang ia peroleh sebesar $ 167.908. Misalnya kurs rupiah sekarang 1 dollar adalah Rp. 10.000, berarti Nadya memperoleh ganti rugi sebesar Rp. 1,6 miliar lebih! Sebuah angka yang cukup fantastis! Riwayat psikologis Nadya sendiri memang tidak mulus. Meski pernah kuliah di kesehatan jiwa (psikiatri) bahkan bekerja sebagai petugas psikiatri, anehnya Nadya justru pernah mengalami depresi berat hingga berniat untuk bunuh diri setelah tiga kali mengalami keguguran. Tak ayal ia pun sempat menjalani konseling dengan psikiater untuk memulihkan kejiwaannya. Pernikahannya sendiri di tahun 1996 dengan Marcos Gutierrez berakhir perceraian. Sejak tahun 2000, keduanya sudah hidup berpisah dan secara resmi bercerai pada tahun 2008. Pernikahan itu tanpa membuahkan seorang anak pun. Nadya juga berasal dari keluarga berantakan. Ayah dan ibunya sudah lama bercerai. Tingkah polah Nadya yang beranak-pinak hingga 14 orang melalui bayi tabung, menimbulkan kecurigaan para ahli bahwa ia mengidap gangguan psikologis. Dalam beberapa kasus, memang terdapat gangguan psikologis pada beberapa perempuan yang ketagihan untuk melahirkan dan memiliki anak. Hal ini sudah merupakan kelainan karena bisa membahayakan dirinya dan juga anak-anaknya yang dilahirkan. Dan akhirnya memang terbukti, 3 orang anak Nadya disebut menderita cacat, termasuk satu orang yang menderita autis. Wajah Nadya memang mirip dengan artis terkenal, Angelina Jolie, pemeran Lara Croft di film Tomb Rider (2001) yang diangkat dari game petualangan yang juga bernama Tomb Rider. Kemiripannya itulah yang membuat banyak pihak berspekulasi. Orang-orang dekat Jolie pernah menyatakan bahwa Nadya berkirim surat dan menyatakan kekagumannya kepada sang artis itu. Namun hal itu kemudian dibantah oleh Jolie. Kemiripan Nadya dengan Jolie sendiri bukanlah terjadi dengan sendirinya. Nadya sempat melakukan operasi plastik untuk memperbaiki bibir dan hidungnya agar mirip dengan sang artis pujaan. Tidak cukup hanya mirip secara fisik, gaya bicara Nadya pun dibuat sedemikan rupa sehingga mirip gaya bicara Angelina Jolie. Hal itu terungkap saat Nadya diwawancarai oleh stasiun televisi NBC. Hasil wawancara itu kini sudah bisa ditonton dan di-download di Youtube. Di sisi lain, Nadya juga sangat mengidolakan Jolie yang begitu perhatian dengan anak-anak. Sebagaimana diketahui, Angelina Jolie yang notabene istri dari aktor tenar Hollywood, Brad Pitt, itu telah mengadopsi anak dari berbagai negara. Mereka adalah Madox (6) asal Kamboja, Pax (4) asal Vietnam, Zahara (2) asal Ethiopia. Selain anak-anak adopsi, Jolie juga telah memiliki seorang anak kandung Shiloh (1,5), buah pernikahannya dengan Brad Pitt. Tidak cukup hanya

memiliki 4 orang anak, Jolie juga menyatakan ingin memiliki anak 13-14 orang anak. Ia mengidamkan keluarga multikultural. Kasus Nadya Suleman dalam Perspektif Etis Moral Kasus Nadya Suleman tak pelak memicu timbulnya kontroversi di tengah masyarakat. Betapa tidak, ia melahirkan anak melalui proses bayi tabung yang melebihi batas kewajaran. 14 orang anak! Hebatnya, Nadya sendiri tidak terikat oleh pernikahan. Ia tidak berniat menikah meski sebelumnya pernah menikah. Ia menolak saran sang ibu yang memintanya untuk menikah. Tak ayal, ia pun sempat mendapat kiriman surat-surat yang berisi ancaman pembunuhan. Khawatir akan keselamatan dirinya, ia sempat menghilang dari publik. Menurut M. Sara Rosenthal, ahli bioetika di Universitas Kentucky College of Medicine, setiap orang yang mengajukan permohonan bayi tabung di klinik fertilitas, pasti diberitahu, ada konsensus dari setiap ahli dan spesialis yang menyatakan bahwa menanam embrio dalam jumlah banyak dianggap sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak etis. Ini merupakan kejadian yang memalukan dan seharusnya tidak terjadi, tegas Rosenthal. Di sisi lain, persalinan bayi kembar dalam jumlah banyak mengandung resiko, baik bagi sang bayi maupun sang ibu. Resiko bisa berwujud pendarahan di otak sang bayi, gangguan pencernaan gangguan mental, dan cacat fisik. Melihat sepak terjang Nadya Suleman, banyak pihak menuding ia hanya sekedar memanfaatkan anak-anaknya itu untuk kepentingan pribadinya. Sebagaimana diketahui, ia kini seorang pengangguran. Padahal ia adalah seorang terdidik dan berpendidikan tertinggi serta pernah bekerja. Dengan latar belakang pengalaman dan pendidikannya yang tinggi, besar kemungkinan ia dengan mudah memperoleh pekerjaan kembali. Tapi, ia justru memilih menganggur dan beternak anak. Ketika anaknya sudah lebih dari selusin, ia pun menadahkan tangan dari belas kasihan orang lain untuk membiayai perawatan anak-anaknya. Selama ini, ia memperoleh santunan 5.000 dollar yang berbentuk kupon makanan setiap bulan dari dinas sosial untuk membiayai anak-anaknya, termasuk tiga orang anaknya yang cacat. Angka itu berarti setara dengan 5 juta rupiah jika kurs 1 dollar adalah 10 ribu rupiah. Sungguh, tidak elok! Nama dan paras Nadya Suleman menunjukkan bahwa ia bukan orang kulit putih seperti mayoritas warga Amerika Serikat. Meski namanya berbau Arab, Nadya Suleman tidak diketahui jelas agamanya. Yang jelas, ayahnya berasal dari Irak, sebuah negara Arab yang mayoritas beragama Islam. Dalam Islam sendiri, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Seorang anak harus lahir dari seorang ibu yang terikat dalam sebuah pernikahan yang sah. Kalaupun toh lahir ketika si ibu telah menjadi janda, perempuan itu telah dibuahi oleh mantan suaminya yang saat itu masih sah sebagai suaminya dalam sebuah ikatan pernikahan yang sah. Tentu saja, dalam hal ini, kasus Nabi Isa (Yesus) termasuk dalam pengecualian. Terkait dengan proses bayi tabung, pada tahun 1979, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwanya. Pada intinya, para ulama menyatakan bahwa bayi tabung diperbolehkan selama sperma yang didonorkan berasal dari suami yang sah dari si perempuan yang rahimnya hendak digunakan dalam proses bayi tabung. Hal itu karena memanfaatkan teknologi bayi tabung merupakan hak bagi pasangan yang berikhtiar untuk memperoleh keturunan. Namun, jika sperma dan rahim yang digunakan bukan berasal dari pasangan suami istri yang sah, maka hal itu

statusnya sama dengan hubungan kelamin antara lawan jenis di luar pernikahan yang sah. Dengan kata lain, bisa terjadi rahim seorang perempuan dipinjamkan untuk proses bayi tabung dari embrio seorang lelaki yang bukan suaminya. Nah, hal itu sama saja dengan perzinaan. Di Indonesia sendiri, belum lama ini juga sempat diramaikan tentang kasus penyewaan rahim oleh Zarima, seorang mantan artis dan atlet bulutangkis. Perempuan, yang pernah dijuluki Ratu Ekstasi karena tertangkap dalam kasus pengedaran ekstasi dalam jumlah sangat besar itu, disebutkan menyewakan rahimnya demi proses bayi tabung atas pesanan pasangan suami istri, Edi dan Nita, penguasaha kaya raya asal Surabaya. Atas usaha penyewaan rahimnya itu, Zarima disebutkan memperoleh imbalan uang tunai sebesar Rp 50 juta ditambah sebuah mobil Honda Stream berwarna biru. Sang bayi hasil bayi tabung itu sendiri telah lahir di RS Siloam Surabaya pada Oktober 2008 silam. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu kemudian diberi nama Yusuf. Kasus ini mencuat ke publik setelah diungkapkan oleh Ferry Juan, mantan suami Zarima, menyusul kisruh perebutan anak hasil pernikahan sirri mereka yang bernama Nikita. Kasus bayi tabung Nadya Suleman dan begitu pula Zarima, merupakan sebuah tindakan yang mengobrak-abrik institusi pernikahan dan hubungan keluarga yang ditimbulkan oleh pernikahan. Adanya pernikahan yang sah menimbulkan hubungan keluarga yang sah antara anak, ayah, ibu, suami, istri, dan lain-lain. Namun ketika kelahiran seorang anak tidak diketahui dengan jelas orang tuanya, karena tidak ada lembaga pernikahan yang memayunginya, maka hal itu akan menyulitkan untuk menentukan status hukum anak. Padahal Islam sebagai agama yang dianut Zarima sangat memperhatikan hubungan keluarga yang jelas (nasab). Hal itu karena hubungan keluarga menentukan pula hak waris. Sejak sukses pertama dilakukan pada tahun 1978, bayi tabung merupakan teknologi kedokteran yang bisa digunakan oleh pasangan yang sulit memperoleh keturunan. Sayang sekali, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi absen dari tata nilai dan moralitas, maka ia pun menghasilkan hal-hal yang justru berpotensi menimbulkan dehumanisasi. Salah satu buahnya adalah teknologi bayi tabung yang dilakukan terhadap Nadya Suleman. Layaknya binatang, Nadya tak memerlukan seorang suami dalam ikatan pernikahan untuk memperoleh anak. Ia hanya memerlukan benih pejantan untuk membuahi rahimnya.

Share this:

StumbleUpon Digg Reddit

Like this:
Suka

Be the first to like this post. Filed under: Agama Islam, Berita, Sosial Budaya, Tokoh Ditandai: | adopsi, Angelina Jolie, bayi kembar delapan, bayi tabung, Brad Pitt, California State University, download, fatwa MUI, Ferry Juan, friendster, inseminasi, Irak, Irak Amerika, Lara Croft, nadya suleman, octuplet, sewa rahim, Tomb Rider, youtube, Zarima Celoteh Jiwa Perempuan di Tengah Badai

15 Tanggapan
1. marshmallow, on 23 Februari 2009 at 8:25 am said: wow! wow! wow! keren banget tulisan ini, mas racheedus! langkap banget. saya salut. kasus nadya suleman memang sungguh menakjubkan. bayi tabung, selain memiliki keterbatasan dalam jumlah dan beberapa persyaratan, juga sangat terbatas kemungkinan berhasilnya. dengan teknologi kedokteran terbaru mungkin tingkat keberhasilan sekarang mencapai hampir 50%. tapi melahirkan hingga 14 bayi tabung dengan 8 di antaranya adalah kembar adalah hal yang hampir mustahil. bagaimanapun, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. tinggal tugas manusia untuk membaca hikmah dari kejadian ini. 2. dedisuparman, on 23 Februari 2009 at 3:21 pm said: Astagfirullahalazdim Bener-bener dahsyat emang ga repot ngurusinnnya????????

3. dedisuparman, on 23 Februari 2009 at 3:23 pm said: kalau membikin sih gampang tapi kalau mengurusin anak 14 apa ga repot

4.

dedisuparman, on 23 Februari 2009 at 3:28 pm said: kalau membikin sih gampang tapi kalau mengurusin anak 14 waw.waw.waw. 5. racheedus, on 24 Februari 2009 at 12:47 pm said: @ marshmallow Makasih, Bu. Tulisan ibu juga keren-keren. Saya juga suka dan selalu membaca tulisan terbaru Ibu. Kalau melihat kasus Nadya Suleman, ternyata tingkat keberhasilan bayi tabung tampaknya bisa di atas 50 %. @ Dedi Suparman Ya, pasti repotlah, ngurusnya, Ded. Membikinnya juga nggak gampang, lho, Ded. Perlu teknologi canggih dan biaya besar.

6. Mia, on 25 Februari 2009 at 8:02 pm said: Waaaaduuuuh( sambil geleng2 ky kucing).ky anak ayam ajamo diberi mkn apa toh.. @Mia Nggak tahu mau dikasih makan apa, tuh. Yang pasti, tentu bukan batu. Hee..

7. sawali tuhusetya, on 26 Februari 2009 at 8:39 pm said: duh, semakin maju peradaban umat manusia, justru makin abai terhadap nilai2 kemanusiaan. kok seperti kelinci saja, toh, mas rache, bisa beranak-pinak hingga 14 (ekor) anak. rahimnya kok kuat banget menampung benig2 dari lelaki yang bukan suaminya, yah? sungguh, pertanyaan yang tdk mudah utk dijawab. @sawali tuhusetya Sungguh merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan buat saya Pak Sawali, seorang blogger yang masyhur, mau berkunjung ke blog yang campur aduk ini. Memang ilmu pengetahuan dan peradaban modern yang kian maju seringkali justru semakin menjauhkan manusia dari dirinya sendiri dan Tuhan-Nya. Makasih, Pak Sawali, atas kunjungannya.

8. paula, on 13 Mei 2009 at 3:57 am said: essa mulher uma loca faze isso.. olha o risco dessas criana morre quando nasceram.. que d. Nadya tm o risco de morte se ele foi um parto normal. Por isso, ele escolheu um tubo com bebs e parto cirrgico Cesar. Mas, se a criana at 14, ele certamente no justo. Warm matria da Indonsia

9. gasol, on 16 April 2011 at 1:54 pm said: gimana ngurunyaya ???? 10. Agen Prudential, on 13 Mei 2011 at 2:24 pm said: subhanallah,koq bisa begitu ya ? 11. Travel Haji, on 13 Mei 2011 at 2:29 pm said: gmn ngurusnya ya,apa bisa tanpa pekerjaan yang jelas 12. Travel Haji, on 13 Mei 2011 at 2:36 pm said: wah ngga bayangin cara ngurusnya,tanpa suami lagi..mudah2an bayi yang tak berdosa selalu dalam kondisi sehat 13. Travel Haji, on 13 Mei 2011 at 2:41 pm said:

Engga bayangin bisa ada ya orang seperti itu.apa ga menyusahkan diri sendiri ?

14. Anonymous, on 20 Agustus 2011 at 12:55 pm said: keren dah banyak anak

15. dhidhian, on 6 Desember 2011 at 10:03 pm said: dian msh binggung? kan nanya itu belum menikah? kok dia mau melakukan bayi tabung? itu arunya zina donk? terus ayahnya bernama sulaeman, kemungkinan besar islam donk?? bagaimana mngkin jika nadya tidak kaya, dia sdh melakukan bayi tabung tak hanya sekali tapi beberapa kali, itu memerlukan uang yg besar belum lg biaya persalinannya?? emang bisa ngutang jika melakukan bayi tabung?? itu kan memerlukan uang yg banyak??

Tinggalkan Balasan
Enter your comment here...

Tentang blog ini

Blog ini hanyalah bagian dari upayaku untuk berbagi dalam memaknai hidup ini. Bukan untuk menjadi sok arif atau bijak, apalagi narsistik. Tapi, paling tidak, aku telah berbuat sesuatu untuk mengisi hidup yang hanya sementara ini.

Kalender

Februari 2009 S S R K J S M Jan Mar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Bubuhan Banjar
o o o o o o o o o o o

Anton Budi Irawan dr. Murid Ersis Warmansyah Abbas Hejis Pakacil Pinamusti Rina Shaleh Soulharmony Syamsuddin Ideris Udin Gambut Achoey Anas Fauzi Rakhman Annosmile Ardyansah Asep Saiba Asep Sunara Bahtiar Baihaqi Catatan Harian Penghulu Catra Daniel Mahendra Dedi Suparman Edratna Eka Situmorang Ferdian Adi Genthokelir Goenoeng Halaman Putih Hanif Hardi Vizon Hemma Yulfi Humor Bendol Ibrohim Nawawi

Ladang Tetangga
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

Iman Brotoseno Imelda Coutrier Imoe Itempoeti Itmam Jafar Soddik Jamal el Ahdi Julianus Ginting Kang Boed Kang Mus Kawan Lama 95 Mahfudz Effendy Mandor Tempe Mario Teguh Masnoer Ndoro Kakung NH 18 Oom Iyan Paman Tyo Penamas Terisi Quantum Illahi Radesya Ria Rindu Sawali Tuhusetya Soni Satiawan Soyjoy76 Suryaden Tuti Nonka Yanti Zulhaq Zulmasri Lintas Berita Politikana Radar Cirebon Agus Ramadhani (OOM) Fatih Syuhud Mas Eko Top 100 Indonesian Blogs

Situs Favorit

Tutorial Blogging

Komentar Terakhir

Mesin Cutting Sticke on Kejamnya Pilkada Sandal Kulit on Kejamnya Pilkada Sepatu Kulit on Kejamnya Pilkada belajar komputer on Kejamnya Pilkada Anonymous on Sadd az-Dzariah dan Fat

Dapur
o o o o o

Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com

Blog pada WordPress.com. Tema: Digg 3 Column oleh WP Designer. Ikuti

Follow Belajar Memaknai Hidup


Get every new post delivered to your Inbox.
Enter your

Powered by WordPress.com

Proses bayi tabung


posted in Pengetahuan, Persiapan, Proses | Setelah menanti selama bertahun-tahun & menjalani berbagai macam pengobatan baik medis maupun alternatif akhirnya kami mengambil keputusan untuk proses bayi tabung, hal ini juga atas anjuran dokter. Untuk memulai proses bayi tabung dibutuhkan tekad yang kuat mengingat prosesnya yang tidak mudah. Berikut ini adalah tahap-tahap proses bayi tabung di salah satu rumah sakit di Singapore yang telah saya jalani. 1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.

2. Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkan mens, tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu ya betul 3 minggu! sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan. 3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang matang dikeluarkan. 4. Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak-banyaknya. 5. Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukan oleh embriologist di rumah sakit. 6. Setelah dua hari pembuahan, embrio yang terbaik dipilih dan dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah, hanya memerlukan wantu sekitar 10 menit. 7. Agar emrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik maka saya harus mengalami suntikan hormon setiap hari selama 17 hari. Setelah itu barulah didapatkan kepastian hamil atau tidak.

You might also like