Professional Documents
Culture Documents
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN/SMF BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM RSUP NTB MATARAM - 2013
HALAMAN PENGESAHAN
: Batu Staghorn Bilateral + Batu Buli-buli + Carcinoma Buli : Nuruz Zihni : H1A 007 048
Laporan kasus ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan Klinik Madya pada Bagian/SMF Bedah Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat / Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.
LAPORAN KASUS
I.
Identitas Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Status Suku Agama No. RM Tanggal MRS : Tn.NS : 49 tahun : Laki-laki : Pagesangan, Kota Mataram : Buruh bangunan : Menikah : Bali : Hindu : 065753 : 21 Desember 2012
II.
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengeluh nyeri saat BAK sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan terutama saat akhir kencing dan dirasakan di ujung penis. Pasien juga mengaku pernah mengalami kencing berpasir 1 bulan yang lalu. Karena keluhan tersebut, 1 bulan yang lalu pasien pernah MRS di RSUP NTB. BAK (+) dengan frekuensi 4-5 kali/hari, volume sekitar satu gelas belimbing setiap kali BAK, warna kuning jernih, kadang juga seperti teh, rasa tidak puas setelah BAK (-), kencing menetes dan tersendat (-). BAB (+), 1 kali/hari, konsistensi lunak, warna kekuningan. Keluhan nyeri pinggang (-), mual (-), muntah (-), batuk lama (-), batuk darah (-), penurunan BB (-), keringat malam (-), demam (-).
Riwayat penyakit dahulu: Sekitar 15 tahun yang lalu, pasien mengaku pernah operasi batu saluran kencing di RSUP NTB, namun pasien mengaku tidak mengetahui jenis operasi apa yang dilakukan. Riwayat DM (-), HT (-).
2
Riwayat penyakit keluarga: Pasien menyangkal ada keluarga dengan keluhan serupa. Riwayat DM (-), HT (-), penyakit Liver (-), Kencing Batu (-), Keganasan (-).
Riwayat alergi: Pasien menyangkal adanya riwayat alergi obat atau makanan.
Riwayat sosial: Pasien bekerja sebagai buruh bangunan. Sehari-hari, pasien dan keluarga mengkonsumsi air sumur yang dimasak sebagai air minum.
III.
Status generalis: Kepala a. Ekspresi wajah: normal b. Bentuk dan ukuran: normosefali c. Rambut: normal d. Edema wajah (-) Mata a. Posisi simetris b. Edema palpebra: -/c. Konjungtiva anemis -/-, hiperemis -/d. Skelera ikterik -/e. Pupil: isokor. Refleks pupil langsung dan tidak langsung +/+
3
Hidung a. Simetris, deviasi septum (-) b. Perdarahan (-), sekret (-) c. Penciuman: normal
Mulut a. Bibir simetris (+) b. Mukosa: normal c. Faring dan laring: normal
Leher a. Trakea: ditengah b. Massa (-) c. Pembesaran kelenjar getah bening: (-)
Thoraks a. Inspeksi: bentuk dan ukuran dada normal, gerakan dada simetris, iktus kordis tidak tampak, jejas (-), pelebaran sela iga (-). b. Palpasi: gerakan dinding dada simetris, iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra. c. Perkusi: sonor pada kedua lapang paru. Batas jantung kanan: parasternal kanan ICS II, kiri: midklavikula ICS V. Batas paru hepar: ICS V. d. Auskultasi: Cor: S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo: vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Abdomen a. Inspeksi: distensi (-), massa (-), jejas (-), warna kulit dalam batas normal. b. Auskultasi: bising usus (+) normal, bising aorta (-) c. Perkusi: timpani (+) di lapang abdomen. d. Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar-lien tidak teraba, ballotement (-/-). Pembesaran kelenjar getah bening inguinal (-).
Status lokalis: Regio kostovertebralis a. Inspeksi: warna kulit sewarna sama dengan sekitarnya, hematom (-), massa (-). b. Palpasi: nyeri tekan (-/-), massa tumor (-/-), ballotement (-/-) c. Perkusi: nyeri ketok CVA (-/-) Regio suprapubik a. Inspeksi: jejas (-), warna kulit sama dengan sekitarnya. b. Palpasi: teraba massa (-), nyeri tekan (-) c. Perkusi: redup (+) Genitalia eksterna a. Penis: OUE normal, massa (-), nyeri tekan (-). b. Scrotum: kulit normal, edema (-), warna kulit sewarna dengan kulit sekitarnya, NT (-) Anal-Perianal a. Inspeksi: massa (-), jejas (-), hemoroid (-) b. Rectal Toucher: tonus sfingter ani adekuat, teraba ampula recti berugae, mukosa rectum licin, tidak ada massa, sulcus mediana teraba, margo lateralis teraba, polus superior teraba, permukaan prostat licin, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-). Sarung tangan: feses (-), darah (-), lendir (-).
IV.
Resume
Pasien laki-laki, Tn. NS, 39 tahun, mengeluhkan nyeri saat kencing. Keluhan dirasakan saat ingin kencing dan saat akhir kencing. Pasien juga mengaku pernah mengalami kencing berpasir 1 bulan yang lalu. Karena keluhan tersebut, 1 bulan yang lalu pasien pernah MRS di RSUP NTB. BAK (+) lancar, dengan frekuensi 4-5 kali/hari, volume sekitar satu gelas belimbing setiap kali BAK, warna kuning jernih, kadang juga seperti teh, rasa tidak puas setelah BAK (-), kencing menetes dan tersendat (-). BAB (+), 1 kali/hari, konsistensi lunak, warna kekuningan. Nyeri pinggang (-), mual (-), muntah (-), demam (-). TD: 120/70 mmHg. N: 80 kali/menit. RR: 20 kali/menit. T: 36,6 0C. Status lokalis: regio kostovertebralis pada palpasi ballotement (-/-), nyeri ketok CVA (-/-), regio suprapubik
5
normal teraba massa (-), nyeri tekan (-), nyeri tekan (-). Genitalia eksterna: normal. AnalPerianal normal.
V. -
VI.
VII.
Hasil pemeriksaan penunjang Darah lengkap Parameter HGB HCT RBC MCV MCH MCHC WBC PLT 26/12/2012 12,0 37,7 4,42 85,2 27,1 31,8 12,6 255
Kimia klinik Parameter Kreatinin Ureum Albumin SGOT SGPT Asam urat 26/12/2012 3,8 90 3,1 28 13 6,5
Urinalisis Parameter Berat jenis Ph Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilinogen Bilirubin Darah 26/12/2012 1,015 6,0 +3 +5
7
BNO
Hasil: 1. Tampak batu staghorn pada ginjal kanan ukuran 10,74 x 5 cm 2. Tampak batu staghorn pada ginjal kiri ukuran 9,6 x 3,4 cm 3. Batu buli-buli ukuran 5,4 x 3,2 cm 4. Tampak massa pada dinding buli kiri ukuran 7,2 x 4,2 cm Kesan: Ca buli + Vesicolitiasis + Batu staghorn bilateral + Hidronefrosis bilateral
IX.
Pelaksanaan Operasi
Penemuan intraoperasi: Massa buli di dinding postero lateral sinistra saja. Massa ureter sampai dengan dinding lateral dan di anterior sinistra, massa padat, ruptur, tidak berdarah Batu buli 2 buah 5x3 cm dan 2x2cm Massa ureter 1/3 proximal
10
X.
Diagnosis Akhir
Batu buli + Batu staghorn bilateral + Ca. buli, post TURB Susp. TB paru
XI.
Prognosis
-
Dubia at malam
11