You are on page 1of 8

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

Definisi PERILAKU ORGANISASI :


Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi. Tinjauan umum Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini. Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. erlepas dari tuduhan-tuduhan itu, !erilaku "rganisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja. Sejarah #eskipun studi ini menelusuri akarnya kepada #a$ %eber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan mun&ulnya manajemen ilmiah pada tahun '()*-an, dengan aylorisme yang me+akili pun&ak dari gerakan ini. !ara tokoh manajemen ilmiah berpendapat bah+a rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-+aktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan. Setelah !erang Dunia ,, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. ,ni adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak -a+thorne. .erakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuantujuan individu di dalam organisasi. !ara pakar terkemuka pada tahap a+al ini men&akup/

0hester 1arnard -enri 2ayol #ary !arker 2ollett 2rederi&k -er3berg 4braham #aslo+ a

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

David #&0lelland 5i&tor 5room

!erang Dunia ,, menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan mun&ulnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. !ada tahun ')6*-an dan ')7*-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif. Sejak tahun ')(*-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. #etode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi. Keadaan bidang studi ini sekarang !erilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. 8urusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula. 1idang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti !eter Dru&ker dan !eter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. !erilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama se&ara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis (lihat Studi #anajemen Kritis) Terdapat 4 aturan kinerja dalam suatu bisnis: '. !roduktivitas yang efektif dan efisien, yakni minimal biaya dengan tepat guna atau sasaran. 9. 4bsensi, yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya. :. Kepuasan kerja ;. ingkat perputaran tenaga kerja (<abor turn over), yakni perbandingan antara jumlah karya+an yang masuk dan yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja. Tantangan Bisnis yang akan datang '. #asalah/ #eningkatnya produktivitas tenaga kerja. antangan bisnis ke depan adalah bagaimana men&iptakan keunggulan bersaing dan mempertahankan kesinambungan bisnis sehingga tuntutan peningkatan produktivitas kerja menjadi suatu keharusan. =paya peningkatan produktivitas kerja diantaranya melalui perubahan perilaku. 9. !eningkatan keahlian tenaga kerja. Keahlian dinyatakan dalam : bentuk/ keahlian berkonsep, keahlian teknis dan keahlian teknologi. :. #enurunnya tingkat kesetiaan karya+an b

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

;. >espon atas era globalisasi (hilangnya batas +aktu dan ruang), yakni globalisasi ekonomi dan globalisasi perusahaan. ?. 1udaya keanekaragaman tenaga kerja. 6. #un&ulnya peniru temporer, yakni terdapat pergantian karena adanya persaingan sehingga daur hidup produk semakin singkat. =ntuk itu produk yang jenuh membutuhkan inovasi-inovasi, salah satunya dengan &ara menaikkan tingkat ketrampilan. 7. !eningkatan kualitas pelayanan, produk, dan layanan purna jual. (. untutan dalam beretika bisnis.

KOmitmen ORganisasi Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karya+an memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. #enurut Stephen !. >obbins didefinisikan bah+a keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan sis+a, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja. Definisi pakar #enurut <. #athis-8ohn -. 8a&kson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karya+an yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya ter&ermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karya+an. #enurut .riffin, komitmen organisasi (organisational &ommitment) adalah sikap yang men&erminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. #enurut 2red <uthan, komitmen organisasi didefinisikan sebagai / '. keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu@ 9. keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi@ dan :. keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karya+an pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan #enurut 4llen dan #eyer, ada tiga Dimensi komitment organisasi adalah /

&

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

'. Komitmen efektif (effe&tive &omitment)/ Keterikatan emosional karya+an, dan keterlibatan dalam organisasi, 9. Komitmen berkelanjutan (&ontinuen&e &ommitment)/ Komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karya+an dari organisasi. -al ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit, :. Komitmen normatif (normative &ommiment)/ !erasaan +ajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu@ tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. Dessler memberikan pedoman khusus untuk mengimplementasikan sistem manajemen yang mungkin membantu meme&ahkan masalah dan meningkatkan komitmen organisasi pada diri karya+an / '. 1erkomitmen pada nilai manusia/ #embuat aturan tertulis, mempekerjakan manajer yang baik dan tepat, dan mempertahankan komunikasi. 9. #emperjelas dan mengkomukasikan misi 4nda/ #emperjelas misi dan ideologi@ berkharisma@ menggunakan praktik perekrutan berdasarkan nilai@ menekankan orientasi berdasarkan nilai dan pelatihan@ membentujk tradisi, :. #enjamin keadilan organisasi/ #emiliki prosedur penyampaian keluhan yang koprehensif@ menyediakan komunikasi dua arah yang ekstensif, ;. #en&iptakan rasa komunitas/ #embangun homogenitas berdasarkan nilai@ keadilan@ menekankan kerja sama, saling mendukung, dan kerja tim, berkumpul bersama, ?. #endukung perkembangan karya+an/ #elakukan aktualisasi@ memberikan pekerjaan menantang pada tahun pertama@ memajukan dan memberdayakan@ mempromosikan dari dalam@ menyediakan aktivitas perkembangan@ menyediakan keamanan kepada karya+an tanpa jaminan

JEjaring SOsial Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. 4nalisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. 1isa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. !enelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bah+a jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan &ara meme&ahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam men&apai tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. 8aringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang me+ujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

Leadership : Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk men&apai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. -al tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam men&apai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada ke+iba+aan, dan juga pimpinan itu dalam men&iptakan motivasi dalam diri setiap orang ba+ahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri. Gaya kepemimpinan '. "tokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam men&apai keputusan dan pengembangan strukturnya. 8adi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan. 9. Demokrasi. .aya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di ba+ah kepemimpinan demokratis &enderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. :. .aya kepemimpinan kendali bebas. !emimpin memberikan kekuasan penuh terhadap ba+ahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

Teori X dan Teori Y Teori X dan Teori A diungkapkan oleh Douglas !"regor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. !emimpin yang menyukai teori B &enderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori A lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. =ntuk kriteria karya+an yang memiliki tipe teori B adalah karya+an dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karya+an yang memiliki tipe teori A akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau penga+asan dari atasannya. ipe A ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung ja+ab pekerjaannya.

Kekuasaan # PO$er Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (#iriam 1udiardjo,9**9) Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (>amlan Surbakti,'))9).

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

Kekuasaan dapat dilihat dari 9 sudut pandang yaitu keuasaan bersifat positif dan negatif. Kekuasaan %ersi&at positi& merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh uhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat mempengaruhi dan merubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik se&ara fisik maupun mental. Kekuasaan %ersi&at 'egati& #erupakan sifat atau +atak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemegang kuasa dengan &ara paksaan atau tekanan baik se&ara fisik maupun mental. 1iasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki ke&erdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri terkadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di ba+ah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya men&ari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya. Di negara demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan rakyat, maka jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur partai politik. !artai partai politik berusaha untuk merebut konstituen dalam masa pemilu. !artai politik selanjutnya mengirimkan &alon anggota untuk me+akili partainya dalam lembaga legislatif. Dalam pemilihan umum legislatif se&ara langsung seperti yang terjadi di ,ndonesia dalam !emilu 9**; maka &alon anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan !enderung korup adalah ungkapan yang sering kita dengar, atau dalam bahasa ,nggrisnya adalah Power tends to corrupct. 4pa benarCC #emang belum tentu benar, tetapi ungkapan tersebut tentu telah melalui penelitian dan pengalaman bertahun tahun.

KEpuasan KErja

Definisi
Ne+strom / mengemukakan bah+a Djob satisfa&tion is the favorableness or unfavorableness +ith employes vie+ their +orkE. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami pega+ai dalam bekerja

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

%e$ley dan Aukl / mengartikan kepuasan kerja sebagai Dthe +ay an employee feels about his or her jobE. 4rtinya bah+a kepuasan kerja adalah &ara pega+ai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bah+a kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pega+ai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. !erasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pega+ai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

-andoko / Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karya+an memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja men&erminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. ,ni dampak dalam sikap positif karya+an terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Stephen >obins / Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan !ega+ai@ merupakan sikap umum yang dimiliki oleh !ega+ai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. 4pabila dilihat dari pendapat >obin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pega+ai

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja S&hemerhorn mengidentifikasi lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu '. !ekerjaan itu sendiri (%ork ,t self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bah+a keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. 9. !enyelia (Supervision), !enyelia yang baik berarti mau menghargai pekerjaan ba+ahannya. 1agi ba+ahan, penyelia sering dianggap sebagai figur ayahFibu dan sekaligus atasannya. :. eman sekerja (%orkers), #erupakan faktor yang berhubungan dengan sebagai pega+ai dengan atasannya dan dengan pega+ai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. ;. !romosi (!romotion),#erupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja. ?. .ajiF=pah (!ay), #erupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pega+ai yang dianggap layak atau tidak.

4spek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja disebutkan oleh Stephen Ro%ins / g

HerwanParwiyanto/AN/PerilakuOrganisasi/

'. Kerja yang secara mental menantang, Karya+an &enderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan mena+arkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja se&ara mental menantang. !ekerjaan yang terlalu kurang menantang men&iptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang men&iptakan frustasi dan perasaan gagal. !ada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karya+an akan mengalamai kesenangan dan kepuasan. 9. Ganjaran yang pantas, !ara karya+an menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan segaris dengan pengharapan mereka. 1ila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. entu saja, tidak semua orang mengejar uang. 1anyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih ke&il untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. etapi kun&i yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan@ yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karya+an berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. "leh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bah+a keputusan promosi dibuat dalam &ara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka. :. Kondisi kerja yang mendukung,Karya+an peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bah+a karya+an lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. emperatur (suhu), &ahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit). ;. Rekan kerja yang mendukung, "rang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang ber+ujud dari dalam kerja. 1agi kebanyakan karya+an, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. "leh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. !erilaku atasan seorang juga merupakan determinan utama dari kepuasan. =mumnya studi mendapatkan bah+a kepuasan karya+an ditingkatkan bila penyelia langsung bersifat ramah dan dapat memahami, mena+arkan pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan pendapat karya+an, dan menunjukkan suatu minat pribadi pada mereka. ?. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, !ada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bah+a mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk men&apai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.

You might also like