You are on page 1of 40

Teknik Komputer dan Jaringan

BAB 6

PENGELOLAAN SERVER PADA

JARINGAN KOMPUTER
P$k$k Ba%asan #alam pembahasan ini meliputi( .ile Server &rinter server &ro/y Server # S Server #0+& Server

T"#"an &embahasan ini bertujuan( Sis!a memahami jenis-jenis aplikasi klien server jaringan komputer. Sis!a memahami konfigurasi server aplikasi yang meliputi .ile Server, &rinter Server, &ro/y Server, # S Server dan #0+& Server.

BAB 6 PENGELOLAAN SERVER PADA JARINGAN KOMPUTER Server merupakan suatu layanan terintegrasi pada jaringan komputer yang diberikan oleh sistem operasi untuk keperluan tertentu. Untuk berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan jaringan komputer, layanannya dapat disediakan oleh server, baik yang menyangkut aplikasi maupun lalulintas (traffic) jaringan komputer, baik pada Local Area et!ork (LA ), maupun "ide Area et!ork ("A ). 6.1. Menetapkan Spesifikasi Se !e Secara umum suatu mesin yang akan dijadikan server untuk aplikasi jaringan maupun lalu lintas jaringan, harus mempunyai spesifikasi teknis yang maksimal bahkan ideal untuk dapat melayani permintaan dari klien dengan tingkat kestabilan yang tinggi. #isamping memiliki spesifikasi standar untuk perangkat input dan output, suatu mesin server harus memiliki spesifikasi dari mesin pengolah datanya, terutama kapasitas
,
IT DEPARTMENT

kerja dari prosesor dan memori luar ($A%), yang tergantung dari sistem operasi dan aplikasi server yang akan membebaninya. &rosesornya disarankan dari generasi terbaru yang mempunyai kapasitas cache maksimal. Selain itu, perlu diperhatikan pula kapasitas eksternal ($A%) yang akan menunjang kinerja dari prosesor, 'apasitasnya minimal harus dapat melayani seluruh proses yang akan dilakukan oleh prosesor, agar sistem tidak mengalami kondisi hang. Apabila dilihat dari fisiknya, server terbagi dua jenis, yaitu( ). #edicated Server, mesin yang secara khusus dirancang vendor baik secara fisik maupun fungsi untuk keperluan aplikasi tertentu. %esin ini mempunyai spesifikasi yang maksimal, sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi klien yang memanfaatkan layanannya. *. &+ Server, yaitu komputer &+ yang difungsikan sebagai
SMKN 1 PANJI SITUBONDO

penyedia aplikasi jaringan komputer maupun pengatur lalu lintas jaringan komputer. Untuk fungsi ini, spesifikasi &+ harus diperhatikan, sebab jika spesifikasinya kurang mendukung layanan yang disediakan maupun re1uest dari klien, maka akan menghambat kinerja layanan server tersebut. Spesfikasi minimal dari mesin server biasanya satu tingkat diatas klien. &ada penerapannya server dapat difungsikan untuk penyedia layanan dan pengatur lalu lintas jaringan secara terpisah ataupun bersatu dalam satu mesin. &ada saat menyusun konfigurasi suatu layanan pada jaringan komputer, dalam satu server dapat diberikan satu atau beberapa aplikasi. &enggunaan satu aplikasi pada satu mesin server dapat memfokuskan fungsi layanan server tersebut, sehingga dapat memberi kinerja yang cukup tinggi. Akan tetapi, penggunaan banyak layanan pada satu mesin server juga banyak manfaatnya, diantaranya adalah efisiensi perangkat dan integrasi layanan. &ada organisasi jaringan komputer berskala luas, sebaiknya mesin yang digunakan untuk layanan jaringan komputer menggunakan #edicated Server dengan pengkhususan fungsi dari penyediaan layanan masingmasing. Sementara untuk organisasi jaringan komputer terbatas, seperti Local Area et!ork, bisa saja mesin yang digunakan sebagai Server menggunakan &+ Server, dan layanan aplikasinyapun dapat dibuat beberapa aplikasi pada satu mesin. +ontohnya jaringan komputer sebuah 2nternet +afe. &ada sistem ini fungsi 3illing Server dan fungsi layanan
4

server lainnya dapat disatukan dalam satu mesin. 0al ini dikarenakan traffic "arung 2nternet tidak terlalu sibuk. 6.& Me'i(i% Siste' Ope asi "nt"k Se !e Ja in)an Sistem operasi secara umum dalam penggunaannya mencakup fungsi layanan stand alone dan net!ork (jaringan). Sistem operasi jaringan digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan jaringan komputer baik yang menyangkut pengaturan maupun aplikasi yang dijalankannya. Sistem operasi jaringan, baik yang komersil maupun open source mempunyai keunggulan masingmasing dalam pelayanan fungsi jaringan maupun aplikasinya. 3anyaknya sistem operasi jaringan yang tersedia menuntut kejelian dari implementor untuk memilih sistem operasi yang sesuai dengan konfigurasi server aplikasi yang akan diterapkan. #alam memilih sistem operasi jaringan untuk mendukung layanan yang akan disediakan, perlu dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah( +ara instalasi sistem operasi jaringan, berbasis te/t atau berbasis grafis. #ukungan sistem operasi terhadap aplikasi yang akan di bangun. %isalnya dukungan penuh Linu/ untuk membangun aplikasi server !eb dengan menggunakan Apache dan s1l. %icrosoft juga tak kalah dalam memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur layanan aplikasi jaringan, dengan aplikasi jaringan yang sudah bui t in pada paket sistem operasinya.
Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

#ukungan sistem operasi untuk instalasi aplikasi dengan jenis file tertentu, misalnya dukungan Linu/ untuk instalasi Apache.tgz atau bahkan pada sistem operasi tersebut sudah tersedia modul dari aplikasi yang dimaksud, sehingga tinggal mengaktifkannya saja.

Untuk memilih sistem operasi dapat dipertimbangkan hal berikut( ). 3eberapa keunggulan %icrosoft "indo!s Server, diantaranya( Administrative 5ools( dalam "indo!s Server *66,, administrative tools untuk melakukan administrasi 5erminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya. &encetakan( dalam printer "indo!s Server *66,printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server. *. 'eunggulan Linu/ Server 'estabilan sistem yang sangat baik bila dibandingkan dengan sistem operasi yang populer seperti "indo!s 789, 78:, 5, !aktu server hidup tanpa diboot (uptime) lebih lama. #alam kecepatan dan perangkat keras yang dibutuhkan pun "indo!s 5 kalah dengan Linu/. Sebagai perbandingan untuk menjalankan "indo!s 5 Server dibutuhkan minimal &entium dengan ,* %3, sedang dengan service sama Linu/ hanya butuh &entium 88 dengan ); %3. #ari segi harga, Linu/ merupakan yang termurah. Anda hanya mengeluarkan biaya $p. IT DEPARTMENT

96.666,- (tergantung harga +# di pasaran) dan itupun hanya ongkos mencopy +# karena sifatnya <open source=. #ibandingkan dengan "indo!s 5 dibutuhkan sekitar >)*,89?user ditambah lagi dengan biaya instalasi jika ingin mail server, !eb server, dan pro/y server. 5ersedia source codenya secara bebas sehingga dapat dibuka dan dipelajari serta mendebugnya. 3erbeda sekali dengan sistem operasi lainnya seperti "indo!s yang source codenya tidak tersedia. Aplikasi yang tersedia banyak dan dapat diperoleh secara gratis dan legal. Sedangkan aplikasi "indo!s yang tersedia sangat banyak, tetapi hampir semuanya tidak gratis (hanya beberapa saja yang gratis). #ukungan perusahaan komersial seperti( @racle, etscape, 23%, +orel, Sun, 2nformi/ dan Adaptec. 6.* Me'i(i% Ap(ikasi "nt"k Se !e #alam memilih aplikasi untuk server, maka terlebih dahulu harus diketahui jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan oleh calon pengguna jaringan. 3eberapa aplikasi untuk server dapat dikategorikan dalam beberapa keperluan, yaitu( ). sebagai penyedia?penunjang layanan aplikasi jaringan komputer, seperti # S Server, "eb Server, %ail Server, #atabase Server dan aplikasi server lainnya yang menunjang layanan aplikasi jaringan.

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

*. sebagai pengelola lalu lintas jaringan (traffic), seperti routing, monitoring traffic jaringan?net!ork management system ( %S).

6.+ Me',an)"n -an Men)k$nfi)" asi Se !e 3agi penyelenggara pusat aplikasi jaringan komputer, ada beberapa konfigurasi server yang dapat dibangun tergantung dari kebutuhan aplikasi yang akan digunakan oleh pengguna. 3eberapa contoh server tersebut antara lain .ile Server, &rinter Server, &ro/y Server, # S Server, "eb Server, %ail Server, Server $epository yang menyediakan layanan update bagi sistem operasi pada klien, juga server yang melayani aplikasi tertentu dari jaringan komputer, seperti Aame @nline, serta 3illing Server yang melakukan pencatatan !aktu koneksi bagi klien misalnya pada sebuah !arung internet atau jasa rental komputer. 0ost sebagai pusat koneksi untuk traffic jaringan komputer dapat berupa router sebagai jalur pengiriman datanya (gate!ay), sehingga host lain yang akan berkomunikasi dengan host pada net!ork lain harus melalui perangkat ini. +ontoh lain adalah penerapan #0+& Server yang memberikan distribusi 2& Alamat secara otomatis bagi host (#0+& 'lien). Untuk membangun sebuah server aplikasi, maka langkah umum yang dilakukan adalah( 2nstalasi @S Baringan, sesuaikan &artisi dan dukungan komponennya.

$encanakan aplikasi server yang akan dibangun 2nstalasikan soft!are aplikasi yang akan dilibatkan 'onfigurasikan layanan aplikasi-nya sesuai dengan rencana penempatan server tersebut (topologi). Lakukan pengujian terhadap server yang telah di bangun. 3erikut akan dibahas beberapa jenis server aplikasi jaringan komputer beserta konfigurasi dan pengujiannya. 6.6 .i(e Se !e .ile server adalah layanan penyimpanan file secara terpusat pada satu mesin. 'euntungan dari penggunaan file server ini adalah penghematan dalam penggunaan sumber daya, , terutama media penyimpanan seperti hard disk untuk menyimpan file. #engan penyimpanan secara terpusat, maka data?file hanya terdapat di satu mesin saja, tidak akan tersebar di banyak mesin, , sehingga akan memudahkan untuk akses dan relatif lebih aman. 3erbagi sumber daya pada jaringan komputer untuk keperluan bersama seperti file atau printer dimaksudkan untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya dalam sistem jaringan. Supaya dapat menggunakan sumber daya bersama, user harus melakukan login pada jaringan yang selanjutnya akan melakukan akses kepada sumber daya yang dibagi pakai. #alam hal ini diperlukan adanya server domain atau server !orkgroup. #omain adalah kumpulan klien yang menggunakan satu server untuk melakukan validasi user yang akan login dalam jaringan. Server

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

domain biasa juga disebut dengan &#+ (Primar# Domain $ontro er) #ari banyak aplikasi yang digunakan untuk layanan file server, praktisi di lapangan lebih banyak memilih Samba sebagai solusinya, karena selain menyediakan layanan penyimpanan file terpusat yang aman, klien yang melakukan akses tidak dibatasi pada satu jenis sistem operasi saja, akan tetapi dapat pula dilakukan dari mesin dengan sistem operasi berbasis @pen Source maupun %icrosoft "indo!s. ama samba diambil dari nama tarian negara 3raCil. Samba adalah kumpulan perangkat lunak untuk menyediakan layanan akses ke sistem file %icrosoft dari Server .ile Linu/?Uni/. Samba mengimplementasi kan protokol S%3 (atau +2.S) yangdikembangkan oleh %icrosoft dan 2ntel untuk mengatur penggunaan file dan printer secara bersama,. #engan program samba, file atau printer yang ada pada sistem Linu/ dapat diakses dari sistem %icrosoft begitu juga sebaliknya. 2mplementasinya dia!ali dengan instalasi program yang dikemas dalam paket Samba. Selanjutnya dalam penggunaannya Samba dapat juga berfungsi sebagai "ins Server, yang menyediakan layanan translasi hostname menjadi alamat ip atau sebaliknya dengan menggunakan protokol et3DU2 yang kompatible dengan protokol et32@S. %ulai versi *.*, Samba dapat bekerja sebagai pengendali domain dan dilengkapi dengan tool administrasi melalui protokol 055& yang disebut S"A5 (Samba "eb Administration 5ool). #alam konfigurasinya, akses terhadap file dapat dibatasi untuk satu atau beberapa user saja. 3ahkan akses dapat dilakukan dari grup user tertentu. Selain itu, dapat pula
E
IT DEPARTMENT

dilakukan pengaturan tampilan pada user yang akan melakukan akses, &ada konfigurasinya dapat pula dilakukan kutomisasi baik untuk membaca (list), menyimpan atau mengambil file tersebut. 3erikut akan dibahas contoh pengaturan konfigurasi Samba pada server berbasis Linu/. &erencanaan mesin .ile Server( 2& address Server ( )E*.);.);.E Server name ( Arif!idi .ile server "orkgroup ( 5'B .ile sharing permission( .older &ermission Admin Admin 5eknis Admin, 5eknis &ublic All 2nstalasi samba dimulai dengan menambahkan dan menginstalasi paket samba pada sistem garies@samba:/home/rudi# apt-get install samba garies@samba:/home/rudi# apt-get install samba smb-common samba klien smbfs 'emudian dilanjutkan dengan melakukan pengeditan file konfigurasi samba pada /etc/samba/smb.conf yang isinya di bagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu( masing-masing ditandai oleh nama bagian yang diletakkan dalam tanda kurung =FG=, yaitu( FglobalG( konfigurasi umum samba FhomeG ( perlakuan terhadap login user

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

FnetlogonG ( direktori bersama untuk menyimpan skrip login user. F&rofilesG ( menentukan direktori bersama untuk menyimpan informasi logon domain. FprintersG ( pengaturan pengguna an printer. 3erikut diberikan contoh konfigurasi untuk isi file smb.conf [global] workgroup = tkj netbios name = server server string = Server host allow = 10.1.2. 127. guest account = pcguest security = user encrypt passwor = yes smb passw !ile ="etc"samba"smbpassw local master = yes os level = ## omain master = yes pre!erre master = yes omain logons = yes logon script = login.bat wins support = yes wins server = 172.1$.1$.7

,a)ian /)($,a(0 1$ k) $"p2 menentukan nama identitas !orkgroup atau domain net,i$s na'e2 menentukan nama yang dipakai server S%3 dalam jaringan se !e st in)2 menentukan isi pesan yang ditampilkan kepada klien ketika berhasil logon dalam domain

a(($3, menentukan alamat ip host (net!ork) yang diperbolehkan mengakses sever S%3. )"est a44$"nt, menentukan ijin login untuk account tamu, account ini harus dibuat pada /etc/passwd. Bika tidak dibuat maka dapat diganti dengan =nobod#=. Se4" it5, menentukan level keamanan server S%3 dan level server dalam menanggapi permintaan klien. 3eberapa type security yang dapat digunakan( S%a e2 klien tidak perlu melakukan login sebelum menggunakan sumber daya jaringan, tetapi pass!ord akan digunakan ketika sumber daya akan digunakan. Use 2 klien S%3 harus melakukan login supaya dapat menggunakan sumber daya jaringan. Se !e 2 server S%3 menggunakan server S%3 lain untuk melakukan validasi klien S%3. #iperlukan pengaturan nama et32@S server pass!ord yang digunakan untuk authentikasi (pass!ord server H namaInetbios) D$'ain2 server S%3 menggunakan server &#+ "indo!s 5 untuk melakukan validasi klien S%3. &ada level keamanan ini, pass!ord server netbios harus diberi nilai J (pass!ord server H J). en4 5pt pass3$ -2 diperlukan apabila server ini digunakan dalam sebuah domain "indo!s 5.

%$st

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

s', pass3- fi(e2 menentukan nama file yang digunakan server S%3 untuk melakukan autentikasi (default( /etc/samba/smbpasswd) ($4a( 'aste 2 menentukan apakah server S%3 digunakan sebagai master bro!ser dalam jaringan. $s (e!e(2 menentukan preseden server S%3 dalam pemilihan bro!ser master. -$'ain 'aste 2 menentukan apakah server S%3 dapat berfungsi sebagai bro!ser master domain atau tidak. p efe e'aste 2 menentukan supaya server S%3 dapat memaksa pemilihan bro!ser lokal sebagai prioritas startup. -$'ain ($)$ns2 menentukan apakah server S%3 dapat berfungsi sebagai server logon domain untuk klien "indo!s 89 atau &#+ bagi "indo!s 5?*666 atau tidak. ($)$n s4 ipt2 file skrip yang dijalankan pada saat klien login. 3ins s"pp$ t2 menentukan apakah server S%3 dapat berfungsi sebagai server "ins. 1ins se !e 2 menentukan alamat ip !ins server sebagai acuan server S%3 bagi dapat

[a min] %omment = &ol er buat a min aja path = "home"a min" vali users = garies ari! sri nusirwan a min users = garies browseable = yes writeable = yes rea only = no [public] %omment = 'ebas ambil path = "home"a min" browseable = yes rea only = no [teknis] %omment = &ol er buat teknisi path = "home"teknis" vali users = garies ari! asep a min users = garies ari! browseable = yes writeable = yes rea only = no

Untuk mengatur hak akses setiap user atau group, dimasukkan baris berikut(

Ba)ian /%$'es0 6$''ent2 menentukan teks yang akan terlihat oleh klien pada share homes B $3sea,(e2 menentukan akses bro!se bagi user lain terhadap share homes 1 itea,(e2 menentukan akses tulis pada shares homes Ba)ian /net($)$n0 6$''ent2 menentukan teks yang akan terlihat oleh klien pada share netlogon

IT DEPARTMENT

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

Pat%2 letak direktori untuk share netlogon G"est $k2 menentukan apakah direktori netlogon dapat diakses account guest atau tidak. 1 itea,(e2 menentukan akses tulis pada share netlogon.

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat folder yang akan dijadikan lokasi sharing file. (mk ir "home"a min (mk ir "home"teknis (mk ir "home"public Langkah selanutnya adalah membuat user untuk keperluan sistem. Untuk keperluan ini harap digunakan sintaks perintah "se a--2 dan bukan a--"se 0al ini dimaksudkan agar user yang dibuat tidak dapat digunakan untuk login pada sistem. (usera (usera garies ari!

pass!ord maka options Ka tidak perlu diberikan. Untuk memudahkan akses, perlu diedit file /etc/samba/lmhosts yang isinya mirip dengan file /etc/hosts. Selain itu pada server S%3 perlu dilengkapi dengan file konfigurasi /etc/samba/smbuser yang berisi nama alias bagi user S%3 yang diambil dari nama user sistem linu/ Setelah konfigurasi selesai, selanjutnya yang dilakukan adalah memeriksa dengan perintah( (testparm Apabila konfigurasi benar, maka respon perintah akan memberikan informasi F@'G, serta menampilkan share dan parameternya. #ua program daemon yang harus dijalankan server samba( adalah s',- (untuk menyediakan layanan share) dan n',- (untuk melayani permintaan layanan nama netbios bagi klien S%3). &rogram daemon adalah program pada server yang beroperasi dibelakang sistem (sebagai daemon?yang menggerakan operasi). Bika tidak terdapat kesalahan maka selanjutnya aplikasi perlu di restart dengan sintaks( ("etc"init. "samba restart Akses dari &+ klien dapat dilakukan dengan menggunakan U +, yaitu memberikan alamat ( Address Alamat 2&?hostname) dari mesin server pada address bar "indo!s D/plorer ? 3ro!ser, atau dapat pula dengan menggunakan akses et!ork neighborhood yang

Agar user dapat login pada sistem file sharing dari &+ 'lien, maka selanjutnya perlu di set pass!ord dengan sintaks(
(smbpassw (smbpassw )a garies [passwor ] )a ari! [passwor ]

@ptions Ka digunakan untuk pembuatan pass!ord pada saat pertama , sedangkan untuk keperluan selanjutnya misalnya pengubahan
)6

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

dilanjutkan dengan mengakses host file server yang tampak.(Lihat gambar ;.))

Ga',a 6.1 Akses P6 K(ien ke .i(e Se !e Selanjutnya setelah diberikan username untuk account yang terdaftar disertai dengan pass!ord yang sesuai, maka sistem akan menampilkan list file yang diakses (baca ( do!nload). dapat

))

IT DEPARTMENT

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

Ga',a 6.& Dafta .$(-e B $3sea,(e 6.6 P inte Se !e penambahan konfigurasi pada Layanan server printer dapat smb.conf dan pemberian hak akses dilakukan aksesnya pada dua jenis bagi user untuk pencetakan. amun printer, yaitu( apabila pada mesin server belum #edicated &rinter Server, yaitu terinstalasi Samba, maka perlu dilakukan instalasi aplikasi seperti mesin printer yang dirancang agar yang dilakukan pada sub bab file dapat digunakan sebagai &rinter server. Server. 'oneksinya dapat &rinter yang akan digunapakai dihubungkan pada jaringan dengan bersama harus tersambung dengan penambahan konfigurasi net!ork. baik pada mesin server. Selanjutnya Local &rinter yang digunakan konfigurasi printer server diarahkan bersama untuk pencetakan dengan kepada printer ini. &+ lain.. #ari &+ 'lien "indo!s, akses dilakukan dengan beberapa langkah, Agar printer lokal dapat yaitu( digunakan sebagai &rinter Server, ). &astikan koneksi antara maka dibutuhkan aplikasi &rinter Server dengan &+ 'lien sudah server yang juga disediakan oleh terkoneksi dengan baik. Samba. *. Lakukan deteksi printer Apabila pada mesin server sudah pada &+ 'lien dengan akses terpasang Samba sebagai .ile Server =P inte an- .a7es= dari +ontrol maka langkah selanjutnya adalah &anel.

)*

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

Ga',a 6.* Dafta 'esin p inte an- fa7 se,e("' pena',a%an ,. 'lik Add &rinter, lalu pilih et!ork &rinter selanjutnya 'lik e/t.

Ga',a 6.8 Jen-e(a A-- P inte

),

IT DEPARTMENT

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

Ga',a 6.+ Pena',a%an Net3$ k P inte Selanjutnya pilih =+onnect to this printer=, lalu di bagian name isikan alamat dari &riter Server yang akan diakses.

Ga',a 6.6 Penent"an A(a'at P inte Se !e 4. Setelah itu, maka sistem akan menambahkan printer yang dimaksud pada daftar printer yang dapat di gunakan dari &+ 'lien.
Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

)4

Teknik Komputer dan Jaringan

Ga',a 6.9 Dafta P inte sete(a% pena',a%an 9. Selanjuttnya printer sudah dapat digunakan dengan memilih printer tersebut pada opsi printer name yang akan digunakan untuk pencetakan.

Ga',a 6.: Jen-e(a Pen4etakan 6.9 P $75 Se !e


)9
IT DEPARTMENT SMKN 1 PANJI SITUBONDO

&ro/y Server adalah server yang berfungsi untuk mengatur lalu-lintas data sekaligus untuk layanan aplikasi dari sisi content filtering. 0al ini dimungkunkan karena &ro/y Server merupakan turunan dari .ire!all, yang dapat memberikan layanan keamanan akses data khususnya untuk aplikasi berbasis !eb, dengan memanfaatkan Access List (A+L). &ro/y server dapat dikonfigurasi dengan menggunakan layanan squid2 terutama pada sistem operasi berbasis Linu/.. Untuk memanfaatkan aplikasi s1uid, maka ada dua hal perlu dilakukan yaitu instalasi dan konfigurasi (tuning). &ro/y dengan S1uid mempunyai dua fungsi aplikasi yang dita!arkan, yaitu( ). +ache, yaitu layanan yang dapat menyimpan log koneksi dari aplikasi klien berbasis !eb. *. Access List, yaitu layanan untuk keamanan tingkat lanjut bagi administrator jaringan yang akan memanfaatkan layanan server pro/y ini. &ada bagian ini diatur net!ork mana yang diperbolehkan untuk memanfaatkan server ini, sampai filtering bagi tujuan aplikasi berbasis !eb. 'onfigurasi default sebagai hasil dari instalasi a!al aplikasi s1uid sudah dapat difungsikan untuk fungsi +ache, namun untuk effisiensinya diperlukan pengaturan lanjut yang disesuaikan dengan jaringan yang akan memanfaatkan layanan pro/y server ini baik sebagai cache maupun untuk filtering koneksi. &ro/y dengan s1uid sebaiknya diterapkan pada mesin dengan spesifikasi relatif tinggi agar dapat melayani klien dengan optimal. .ungsi
);

%emory dan media penyimpanan untuk cache disarankan dipasang dengan kapasitas maksimal. 0al ini disebabkan karena fungsL layanan pro/y ini harus bekerja tanpa henti dan harus dapat menyimpan cache maksimal. &engaturan tambahan berupa tuning partisi maupun penjad!alan proses sangat dianjurkan untuk rotasi penyimpanan log dari cache. &roses instalasi dan konfigurasi dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut( ). 2nstalasi(
garies@Server # apt-get install squid

respon penambahan package dilakukan selanjutnya setelah konfirmasi disetujui. *. 'onfigurasi (5uning) %asuk ke file konfigurasi pada s1uid.conf
garies@Server # vi /etc/squid/squid.conf

Lakukan konfigurasi dengan mengedit baris( %ttp;p$ t *1&< (hilangkan tanda pagar, dan tentukan port number yang akan digunakan, default( ,)*:) !isi,(e;%$stna'e pro/y.smkn)cmi.sch.id (isi dengan hostname dari mesin, akan tampil pada tampilan user ketika pengaturan dari pro/y server berimbas). 6a4%e;effe4ti!e;"se p $75 (hilangkan tanda pagar untuk aktivasi, user ini sebelumnya harus disiapkan, namun apabila belum
Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

dibuat dapat dibuat kemudian dengan( M useradd Kg s1uid Ks ?bin?false s1uid) 4a4%e;effe4ti!e;) $"p p $75 (hilangkan tanda pagar untuk aktivasi, group ini sebelumnya harus disiapkan, namun apabila belum dibuat dapat dibuat kemudian dengan ( M addgroup pro/y). 6a4%e;') gariesNsmkn)cmi.ch.id (hilangkan pagar dan isi dengan pengelola?penanggung ja!ab mesin pro/y server, akan tampil pada tampilan user ketika pengaturan dari pro/y server berimbas. 2si dengan alamat email penanggung ja!ab teknis dari data server, pada konfigurasi ini diumpamakan penanggung ja!ab sistem adalah gariesNsmkn)cmi.ch.id). A4( net!ork s4 )E*.);.6.6?*99.*99.6.6 (buat acl H access list untuk jaringan lokal , misal nama acl H net!ork, dan diikuti oleh alamat jaringan lokal, misal alamat jaringan lokal H )E*.);.6.6?);). %ttp;a44ess a(($3 net!ork (berikan allo! access bagi jaringan lokal yang diterjemahkan pada acl untuk local sebelumnya yang dberi nama net!ork, ganti dengan nama lain sesuai dengan acl name yang dibuat). 6a4%e;-i "fs =cache &<<< 16 &+6 (tentukan direktori penyimpanan untuk cache, misalnya ditampung pada folder %&a&!e. .older ini sebelumnya harus sudah disiapkan dahulu. Angka yang mengikutinya menunjukan jumlah content yang
)E
IT DEPARTMENT

dapat mengisi folder yang bersangkutan). 3erikan ke!enangan pengelolaan direktori ?cache kepada user pro/y dan group pro/y, dengan perintah(
garies@Server /etc/squid # chown pro!".pro!" /cache

Sebelum aktivasi, maka harus dibuat direktori s!ap untuk penggunaan s!apping akses dari aplikasi pro/y server.
garies@Server /etc/squid # squid #

*66:?)*?*9 )8(*4(6, O +reating S!ap #irectories Selanjutnya yang harus dilakukan adalah aktivasi aplikasi dengan sintaks(
garies@Server /etc/squid #

/etc/init.d/squid

restart

maka selanjutnya sistem akan melakukan pengaktifan kembali service s1uid http pro/y s1uid. Apabila responnya berhasil (@'), maka instalasi dan konfigurasi yang dilakukan sudah siap digunakan untuk tools monitoring dan filterisasi jaringan. &engujian dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap port?protokol yang digunakan oleh s1uid apakah telah aktif pada sistem atau belum, dengan perintah. # dmesg atau # netstat tapn

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

Apabila aplikasi dimaksud tercantum dalam daftar proses yang sedang berjalan dengan identitas berupa p$ t n"',e , maka sudah dapat dipastikan aplikasi berfungsi dengan baik. &engujian secara khusus terhadap aplikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan tools (netstat tapn $ grep %&'( $espon(

tcp 6 6.6.6.6?,)*: 6.6.6.6(J L2S5D 99E9?(s1uid). Setelah mesin pro/y siap untuk digunakan, maka pada &+ klien yang akan memanfaatkan layanan berbasis !eb harus dikonfigurasi agar menggunakan pro/y connection melalui server tersebut. &engaturan dari &+ 'lien "indo!s dilakukan dengan memberikan pengaturan pada 2nternet @ptions dari +ontrol &anel, atau dari layanan bro!ser yang digunakan dengan melakukan eksekusi menu.

Ga',a 6.> Men" Inte net Opti$ns ? 6$nne4ti$ns &ilih tab +onnections, lalu klik 3utton LA Settings. &ada bagian ba!ah ? menu &ro/y Server, ceklis bagian <Use a p $75 se !e f$ 5$" LAN=, lalu di bagian alamatnya masukan Alamat 2& dari server &ro/y yang akan digunakan, lengkap dengan &ort yang digunakan untuk layanan s1uid?cache.

):

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

Ga',a 6.1< Penent"an A(a'at P $75 Se !e Apabila pada konfigurasi s1uid Apabila port yang digunakan diterapkan tuning port yang berbeda untuk masing-masing aplikasi sama, untuk layanan aplikasi lainnya, maka maka pengaturannya hanya dilakukan untuk aktivasinya dapat dilakukan pada satu baris saja (055&), dengan klik button A-!an4e-. dilengkapi dengan melakukan ceklis pada <Use t%e sa'e p $75 se !e f$ a(( p $t$4$(@.

)8

IT DEPARTMENT

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

Ga',a 6.11 P $75 Settin) 6.: DNS Se !e # S (#omain ame System) adalah metoda untuk memetakan Alamat 2& yang merupakan pengalamatan Logika pada jaringan 5+&?2&, dengan domain pada jaringan komputer. Seperti sudah diketahui bah!a pada jaringan komputer baik lokal maupun internet, model pengalamatan yang digunakan adalah berbasis 2& (2& Address) dengan format dotted decimal. 5etapi, para pemakai cenderung memakai namanama yang sudah dikenali. %isalnya, para pemakai lebih menyukai nama !!!.smkn)-cmi.sch.id sebagai pengganti alamat 2&-nya, yaitu )E*.);.*,.99. #omain ame System (# S) memudahkan Anda untuk memakai nama-nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya yang lain secara mudah di sebuah jaringan 2&. # S ini dipakai pada 2nternet untuk menyediakan suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan komputer-komputer berbasis 2&. &enggunaan domain pada internet!ork harus unik, sehingga pengaturannya pun telah distandarisasikan.

Ga',a 6.1& St "kt" Aie a ki DNS Selain dengan menggunakan # S, proses pemetaan Alamat 2& ke nama *6ystem*6*6 dapat juga dilakukan dengan menggunakan host table, akan tetapi hal ini terbatas pada jaringan *6yste, karena host table ini memetakan hostname ke Alamat ip dilakukan secara statis. 3ila pemetaan dilakukan dengan menggunakan host table, maka setiap host?!orkstation harus menuliskan nama *6ystem*6*6 lain pada file /etc/hosts. 0al ini menjadi kendala ketika jumlah *6ystem*6*6 yang terintegrasi semakin luas, karena semakin banyak jumlah host yang harus didaftarkan.
Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

*6

Teknik Komputer dan Jaringan

&enggunaan # S yang di terapkan secara hierarki memberikan solusi terhadap kelemahan dari pemanfaatan host table diatas. Server # S merupakan server yang dapat digunakan untuk memberi layanan pemetaan nama host ke alamat 2&, atau sebaliknya. &enggunaan # S

pada internet!ork dilakukan secara hierarki dengan root (.) mempunyai kedudukan tertinggi dalam hierarki tersebut. 5ingkatan berikutnya adalah secara berturut-turut( 5op Level #omain, #omain dan Sub #omain. &enetapan 5op Level #omain dilakukan berdasarkan $egional ( egara) dan peruntukan domain.

$@@5 # S

Internet
# S Server Lokal +lient

Ga',a 6.1* Dia) a' Ke #a DNS &enyimpanan list domain pada # S dilakukan pada # S Server, dengan satu syarat bah!a # S Server terhubung dengan internet!ork. #engan memenuhi persyaratan tersebut maka domain ini sudah dapat berkomunikasi dengan domain *)ystem*)*) lain. "orkstation cukup mencantumkan alamat # S server terdekat agar *)ystem*)*) tersebut dapat berkomunikasi dengan *)ystem*)*) lain dengan menggunakan domain atau berfungsi sebagai klien # S (resolver). 'onfigurasi # S Server dapat dilakukan pada server dengan *)ystem operasi server apapun sepanjang masih melayani *)ystem*)*) 5+&?2&. Salah satu *)ystem operasi yang dapat digunakan sebagai mesin # S Server ada Uni/?Linu/, pada *)ystem operasi
*)
IT DEPARTMENT

inipun banyak aplikasi yang dapat dijadikan penyedia layanan # S. Salah satunya adalah Bind. &ada *)ystem*)*) dengan *)ystem operasi Linu/ secara default sudah terpasang re'o (er. Re'o (er sebetulnya adalah kumpulan rutin dalam bahasa + yang menyediakan akses ke server # S. . .ile konfigurasi re'o (er menyimpan beberapa informasi yang harus di baca oleh rutin re'o (er diantaranya adalah( ). na'e se !e ( menentukan Alamat 2& dari server # S yang digunakan (antara ) s?d , 2& Alamat 2& server # S). *. -$'ain ( menentukan nama domain lokal. #engan informasi ini pencarian host cukup dengan menuliskan nama host relatif terhadap domain. Bika
SMKN 1 PANJI SITUBONDO

informasi domain tidak dijumpai, maka nama domain ditentukan dari nama host yang diperoleh dengan rutin get!o'tname)*. ama domain biasanya merupakan bagian dari nama host setelah karakter titik P.P pertama. ,. Sea 4% ( menentukan daftar pencarian nama host. #aftar pencarian biasa nya ditentukan dari nama domain lokal dan secara default hanya berisi nama domain lokal. 4. s$ t(ist ( memungkinkan untuk mengurutkan alamat-alamat yang diberikan oleh rutin get!o'tb#name)*. Sortlist ditentukan oleh pasangan Alamat 2& dan %asking. 9. $pti$ns ( untuk memodifikasi variable internal re'o (er. #ari lima informasi diatas, informasi yang banyak digunakan adalah informasi name'er(er+ domain dan 'ear&!, file konfigurasinya berada pada file /etc/resolv.conf. Search smkn1*cmi.sch.i omain smkn1*cmi.sch.i nameserver 202.+1.22$.#+ &ada konfigurasi diatas, ditentukan pencarian yang merujuk pada domain s'kn1B4'i.s4%.i-. ama domain lokal yang digunakan adalah s'kn1B4'i.s4%.i-, sedangkan Alamat 2& untuk server # S adalah *6*.9).**;.,9. Untuk membangun layanan server # S dengan menggunakan Bind, maka ada dua hal yang harus dilakukan pada sistem operasi berbasis Linu/, yaitu 2nstalasi # S Server dan 'onfigurasi # S Server,
**

yang selanjutnya dapat diikuti dengan pengujian # S Server. Untuk instalasi # S Server, dengan menggunakan Linu/ Ubuntu, maka instalasi paket bind dapat dilakukan dengan menggunakan console. garies@ns:/home/rudi# apt-get install bind) Selanjutnya sistem akan melakukan do!nloading paket bind. Secara default paket tersebut akan terinstallasi pada %et&%bind. Untuk melakukan konfigurasi maka kita harus masuk ke direktori tersebut. &ada direktori tersebut ada tiga file yang harus dikonfigurasi, yaitu file( named,&on-+ .one dan .one re(er'e. Secara default, pada file named,&onterdapat beberapa pernyataan, yaitu pernyataan( ke52 $pti$ns2 4$nt $( dan C$ne. Pe n5ataan ke5 digunakan untuk mendefinisikan kunci rahasia yang digunakan bersama 5S2A (5ransaction S2Anatures), yaitu suatu transaksi keamanan pada Bind. &ernyatan ini muncul paling atas atau dalam pernyataan vie!s, kunci yang didefinisikan pada bagian atas dapat digunakan dalam semua vie!s, bentuk pernyataan vie!s adalah sbb( key key_id , algorithm -string./ secret -string./ 0/

ke5;i( kunci untuk memberi identitas yang unik pada domain. A()$ it%' ( string yang menentukan algoritma keamanan? autentikasi, defaultnya adalah 0%A+%#9.
Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

Se4 et ( nilai kunci rahasia yang digunakan oleh algoritma, berupa string ter-enkode dengan basis ;4-bit. 2si dari string 'e&ret harus sama dengan isi string pada file /etc/mdc.conf atau /etc/mdc.key, salah satu dari keduanya. Bika menggunakan file mdc.conf, maka contoh konfigurasinya dapat diperoleh dengan menggunakan perintah( # rndc-confgen k *ke"+id, 'emudian ada bagian yang harus di tuliskan pada named,&on- secara manual, jika diinginkan mengunakan file rnd&,ke#, maka file ini dapat dibuat dengan menggunakan perintah( -ptions . /irector" 3id+file 3ort 4orward

# rndc-confgen -a k *ke"+id,

#engan menggunakan konfigurasi ini maka operasi # S dapat dikendalikan dengan utilitas rnd&. Pe n5atan $pti$ns digunakan untuk mengatur opsi global yang digunakan Bind, pernyataan ini muncul hanya satu kali dalam konfigurasi. Bika pernyataan options tidak ada, maka seluruh opsi pengaturan akan dibuat menjadi default. &engaturan options adalah sbb(

0quoted+string12 0quoted+string12 0integer12 5first $ onl"62 0integer1 8 2

4orwarders 7 port 0integer1 8 . 50ipv9+:ddress16 7port ;;;;. <2 <2 #irectory( menentukan direktori kerja server # S (defult( ?var?named) &id-file ( menentukan nama file yang digunakan untuk menyimpan nomor pid daemon named. &ort( menentukan nomor port 5+&?U#& yang digunakan oleh server # S untuk mengirim trafik protokol # S (default( 9,). .or!ard( first( pertama kali # S akan meng-1uery -or/arder'. Apabila tidak ada, maka akan dilanjutkan dengan mencari pada server # S sendiri. @nly( hanya akan meng1uery for!arders.

*,

IT DEPARTMENT

SMKN 1 PANJI SITUBONDO

.or!arders( menentukan Alamat 2& yang digunakan untuk for!ard (default( null).

Pe n5ataan 4$nt $(s2 mendeklarasikan saluran *4ystem*4 yang digunakan oleh administrator untuk mempengaruhi operasi server # S *4yste. Saluran *4ystem*4 digunakan oleh rnd& ($emote ame control .

#aemon +ontrol) untuk mengirim perintah dan menerima hasilnya dari server # S. Bika tidak ada pernyataan *4ystem*4, maka daemon named akan mengatur saluran *4ystem*4 secara default pada alamat loopback )*E.6.6.). 3entuk pernyataan kontrolnya seperti tertulis pada bo/ diba!ah(

inet 5 0ipv9+address1 $ 0ipv=+address1 $ > 6 7 port 5 0 integer1 $ > 6 8 allow . 0address+match+element12 ............ < 7 ke" . 0string12... < 8 2 <2 Pe n5ataan D$ne, digunakan untuk mendefinisikan nama domain yang akan dikelola oleh server # S, bentuk pernyataannya adalah sbb( ?one 0#one+name1 0 optional+class1 . @"pe 5master $ slave $ stub $ hint $ forward 6 2 :llow-update . 0address+match+element12 ... <2 4ile 0quoted+string12 4orward 5 first $ onl" 6 2 4orwarders 7port 0integer1 8 . 0ipv9+address1 $ 0ipv=+address1 6 7 port 0integer18 2 .... <2 <2 T5peE C$ne 'enent"kan #enis

*4

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

Teknik Komputer dan Jaringan

%aster ( server # S mempunyai Slave ( salinan Cone master ybs data merupakan untuk Cone tersebut *9ystem*9 dari Cone master Stub ( Cone stub mirip dengan Cone slave, tetapi yang di *9ystem*9 hanya record S dari Cone master. 0int ( Cone ini merupakan inisialisasi kumpulan server # S root. .or!ard ( Cone yang bertipe for!ard dapat mengandung opsi for!ard dan atau for!arders. A(($3B"p-ate ( menentukan host mana yang diijinkan untuk submit update dinamis # S untuk Cone master. ilai

default nya update deny dari semua host. .or!ard ( hanya berpengaruh jika Cone mempunyai daftar for!arders (only atau first) .or!arders ( akan menghilangkan pengaruh for!arders global pada options untuk Cone tertentu yang bertipe for!ard. Qone tersebut akan menggunakan for!arders-nya sendiri untuk for!ard. Untuk simulasi kita buat server dns dengan domain s'kn1B 4'i.s4%.i- pada mesin server dengan alamat 2& *6*.9).**;.,9. &ada file %et&%named,&onyang harus ditambahkan adalah(

?one ,smkn&-cmi.sch.id, . @"pe master2 4ile ,/etc/bind/db.smkn&. #one, 2 <2 ?one ,''=.A&.'B'.in-addr-arpa, . @"pe master 2 4ile ,/etc/bind/db.smkn&. rev, <2

Setelah file %et&%named,&onselanjutnya file yang harus dikonfigurasi adalah file .one dan .one re(er'e. .ile ini berisi domain yang dikelola oleh server # S. 'onfigurasinya merujuk pada dokumen $.+ )6,4 yang menggambarkan konsep $esource $ecord ($$) dan menerangkan bagaimana menggunakannya. Satu nama domain mengidentifikasi satu titik. %asingmasing titik mempunyai kumpulan informasi resource, yang juga memungkinkan untuk tidak diisi. 'umpulan informasi resource yang
IT DEPARTMENT

berhubungan dengan satu nama disusun dari 'eparate re'our&e re&ord )RR'*, Urutan $$s dalam suatu kumpulan tidak penting dan tidak perlu diurutkan berdasarkan server # S, resolver atau bagian lain dari # S. 'omponen dari $$ adalah( @!ner ( merupakan nama domain dimana $$ ditemukan 5ype ( suatu nilai ter-enkode ); bit yang menentukan type dari resource dalam $$ tersebut. 5ype mencerminkan resource abstrak. 5ype yang dapat digunakan adalah( - A ( %enentukan suatu alamat host
SMKN 1 PANJI SITUBONDO

*9

+ A%D( %enentukan nama kanonik suatu alias. 02 .@ ( %enentukan +&U dan @S yang digunakan host %R ( %enentukan suatu mail e/change untuk domain S ( %enentukan autorisasi domain server # S &5$ ( Suatu pointer ke bagian lain dari ruang nama domain S@A ( %enentukan a!al autoritas Cone (Start @f Cone of Authority

2 ( Sistem 2nternet +0 ( Sistem +haos 55L ( menentukan time to live dari $$, mempunyai nilai integer ,*bit dalam satuan detik. #igunakan resolver ketika melakukan cache $$s. .ungsinya menentukan !aktu $$s di cache sebelum di buang. $#A5A ( merupakan data yang tergantung pada tipe dan kadang-kadang tergantung juga pada class. $#A5A menggambarkan resource( 3entuk umum file Cone dicontohkan pada sintaks diba!ah ini S file -,.s'kn1.C$neE

+lass ( merupakan nilai terenkode ); bit yang menentukan suatu keluarga protokol atau instant suatu protokol. +lass yang dapat digunakan(

C@@D (=9BB C- EFEG smkn&-cmi.sch.id @ EG S-: ns.smkn&-cmi.sch.id. cmi.sch.id. 5 'BB(B)%B 2 serial &H 2refresh &AI 2 retr" &J 2e!pire &/ 6 2minimum EG GS ns.smkn&-cmi.sch.id. ns EG : 'B'.A&.''=.%A www EG KG:IL ns A2 Alamat 2& ,* bit A +0 #omain name diikuti alamat +haos ); bit octal + A%D suatu nama domain %R nilai pilihan ); bit diikuti nama host yang berlaku sebagai mail e/change (alamat yang dijadikan mails server) S &5$ S@A

admin.smkn&-

hostname nama domain beberapa field

Setelah dilakukan semua konfigurasi, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan restart aplikasi Bind(

*;

Direktorat Pembinaan Seko a! Menenga! Ke"uruan

garies@ns:/etc/bind# /etc/init.d/bind) $espon *Eystem ( > Stopping domain name service > Starting domain name service ...7ok8 ...7ok8

restart

Untuk menguji aplikasi maka dapat digunakan tools ns($$k"p atau -i)E garies@ns:/etc/ # nslookup 1 ns.smkn&-cmi.sch.id Server: 'B'.A&.''=.%A :ddress: 'B'.A&.''=.%A#A% Game : ns.smkn&-cmi.sch.id :ddress: 'B'.A&.''=.%A Game : www.smkn&-cmi.sch.id :ddress: 'B'.A&.''=.%A 'B'.A&.''=.%A.in-addr.arpa name M ns.smkn&-cmi.sch.id. 'B'.A&.''=.%A.in-addr.arpa name M www.smkn&-cmi.sch.id. Untuk pengelolaan beberapa domain dalam satu server # S, dimana beberapa domain akan di resolve hanya ke satu Alamat 2&,. &engaturannya dapat dilakukan dengan memberikan konfigurasi pada named,&on- untuk masing-masing domain yang diterjemahkan pada masing-masing file Cone domain. Sedangkan untuk fungsi # S cache yang mangacu pada # S lain, maka pengaturannya dapat dilakukan dengan memberikan opsi f$ 3a $n(5 pada Cone domain di file konfigurasi named,&on-. 6.1< DA6P Se !e 'omputer pada sebuah jaringan yang berbasis 5+&?2& harus mempunyai sebuah alamat 2& yang unik agar dapat mengakses jaringan dan sumber dayanya. &engisian alamat ip itu harus dilakukan pada komputer yang baru terpasang pada jaringan atau komputer-komputer yang dipindahkan dari satu sub jaringan ke sub jaringan lainnya. 3ila dilakukan secara manual, pekerjaan ini cukup merepotkan. #engan menggunakan #0+&, seluruh proses ini diotomatiskan dan dikelola secara sentral. #0+& (#ynamic 0ost +onfiguration &rotocol) menyederhanakan pengurusan dan pengelolaan alamatalamat 2& pada sebuah jaringan 5+&?2& dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat untuk klien-klien jaringan. #engan #0+&, alamat 2& untuk suatu host diberikan dari alokasi alamat 2& yang disediakan oleh ruang

lingkup alamat 2& pada server #0+&. Layanan #0+& memberikan alamat 2& secara terpusat pada suatu subnet atau lebih. "orkstation yang akan mengakses layanan #0+& disebut dengan klien #0+&. Supaya dapat memperoleh layanan #0+&, maka host tersebut harus memasang program klien #0+& (d!&p&d). Ada jenis net!ork interface card yang secara khusus digunakan untuk klien #0+& dengan menggunakan $@% tambahan untuk akses bootp, sehingga ketika booting sistem operasi akan secara otomatis mencari server #0+&, dengan syarat host klien tersebut sudah terhubung dengan server dhcp secara fisik. Seperti halnya layanan server # S server, layanan #0+& pun dapat disediakan oleh banyak sistem operasi yang berbasis 5+&?2&. 0anya saja layanan yang diinstal adalah d!&pd. garies1ns2"home"ru i( apt*get install hcp Setelah dilakukan proses instalasi d!&pd, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi server #0+& pada file /etc/dhcpd.conf, disesuaikan dengan persyaratan jaringan, yaitu adanya minimal satu buah net!ork interface card yang akan digunakan untuk akses ke klien. 'onfigurasi pengalokasian sejumlah alamat 2& untuk satu jaringan(disebut dengan istilah s4$pe) dilakukan melalui satu net!ork interface card. Selebihnya apabila akan dialokasikan sejumlah alamat 2& untuk beberapa jaringan, maka harus disediakan pula net!ork interface card sejumlah jaringan yang dialokasikan 2& alamat 2&-nya sebagai

media penyampaian alokasi alamat 2& tersebut. Seluruh konfigurasi jaringan pada klien meliputi alokasi alamat 2&, %asking, Aate!ay, etbios ame Server dan # S Server diberikan oleh %et&%d!&pd,&on- yang terdapat pada mesin server. 'onfigurasi diatas menetapkan bah!a pada jaringan terdapat satu subnet )6.).*.6 dengan netmask *99.*99.*99.6 dengan satu buah net!ork interface card sebagai anta ddns-update-st"le none2 subnet &B.&.'.B netmask 'AA.'AA.'AA.B . option routers &B.&.'.& 2 option subnet-mask 'AA.'AA.'AA.B 2 option domain-name *smkn&cmi.sch.id, option domain-name-server 'B'.A&.''=.%A 2 option netbios-name-server 'B'.A&.''=.%A 2 option nis-domain *snkn&cmi.sch.id,2 range d"namic-bootp &B.&.'.A &B.&.'.AB 2 default-lease-time '&=BB 2 ma!-lease-time 9%'BB 2 < rmuka layanan server #0+&. Scope ? layanan Alamat 2& yang dialokasikan untuk klien adalah )6.).*.9 sampai )6.).*.96. 'eterangan lain tentang konfigurasi d!&p,&on- adalah( ). $pti$n $"te s ( menentukan default gate!ay klien *. $pti$n s",net'ask ( menentukan subnetmask untuk subnet

,. 4. 9. ;. E. :. 8.

$pti$n -$'ainBna'e ( menentukan domain yang digunakan untuk klien $pti$n -$'ainBna'eB se !e s ( menentukan server # S yang digunakan klien $pti$n net,i$sBna'eB se !e ( menentukan server et32@S ("ins Server). $pti$n nisB-$'ain ( menentukan domain nis an)e s5na'i4B,$$tp ( rentang alamat 2& yang dialokasikan untuk klien -efa"(tB(easeBti'e ( menentukan !aktu pengalokasian alamat 2& untuk subnet 'a7B(easeBti'e ( menentukan !aktu pengalokasian Alamat 2& maksimum untuk subnet

&ada pengalokasian alamat 2& secara dinamis, alamat 2& tertentu dapat diberikan pada host tertentu pula, yaitu dengan mengalokasikan alamat 2& yang dimaksud pada alamat mac atau alamat hard!are dari interface jaringan klien, yaitu dengan menambahkan pada %et&%d!&pd,&on- baris( Nepala Sekolah . Hardware ethernet BB:&&:'':%%::::OO 2 4i!ed-address &B.&.'.'B2 < 3aris diatas mengalokasikan alamat )6.).*.*6 untuk komputer 'epala Sekolah yang menggunakan Net/ork Inter-a&e $ard dengan alamat mac 66())(**(,,(AA(33

ddns-update-st"le none2 #Nonfigurasi semua option domain-name *smkn&cmi.sch.id, option domain-name-server 'B'.A&.''=.%A 2 option netbios-name-server 'B'.A&.''=.%A 2 option nis-domain *snkn&cmi.sch.id,2 default-lease-time '&=BB 2 ma!-lease-time 9%'BB 2 #Subnet & subnet &B.&.'.B netmask 'AA.'AA.'AA.B . option routers &B.&.'.& 2 range d"namic-bootp &B.&.'.A &B.&.'.AB 2 < #Subnet ' subnet &P'.&=.&.B netmask 'AA.'AA.'AA.B . option routers &P'.&=.&.& 2 range d"namic-bootp &P'.&=.&.A &P'.&=.&.AB 2 < 'onfigurasi %et&%d!&pd,&on- dapat juga mengalokasikan alamat 2& untuk beberapa jaringan, yaitu dengan membuat sintaks alokasi subnet untuk masing-masing jaringan, misalnya alokasi alamat untuk )6.).*.6?*4 dan )E*.);.).6?*4. Untuk mengaktifkan server #0+& dilakukan dengan perintah( garies1ns2"home"ru i( "etc"init. " hcp restart Selanjutnya &+ klien dapat memanfaatkan distribusi alamat 2& dari lease yang disediakan oleh #0+& Server.

&engkonfigurasian pada komputer klien "indo!s agar mendapatkan distribusi alamat 2& dari server #0+& dapat dilakukan dengan memilih opsi <O,tain an IP A-- ess A"t$'ati4a((5= pada !iCard 2nternet &rotocol (5+&?2&) &roperties.

diantaranya adalah Apache, 22S, dll. Aplikasi ini dapat digabungkan dengan data base untuk menunjang aplikasi !eb dinamis dengan menambahkan modul ? aplikasi penyedia database, seperti S1l, dll Untuk membangun dan mengkonfigurasi !eb server, maka hal yang perlu dilakukan adalah( ). %enyiapkan komponen yang akan di gunakan yaitu Apache dan perangkat pendukungnya meliputi &0& dan %ySTL. #iasumsikan bah!a # S server telah tersedia. *. 2nstalasi ,. pengujian 3erikut akan diuraikan cara membangun sebuah !eb server dengan merujuk pada langkahlangkah di atas. Lakukan instalasi apache* dan &0& 9 Server( apt*get install apache2 php+ mys3l

Ga',a 6.18 Jen-e(a K$nfi)" asi DA6P K(ien pa-a Mi4 $s$ft 1in-$3s Untuk refresh penggunaan alamat 2& dapat digunakan dengan perintah <ip4$nfi) = e(ease= dilanjutkan <ip4$nfi) = ene3= pada command prompt dari terminal. ;.;. "eb Server "eb Server merupakan mesin penyedia layanan berbasis !eb dengan menggunakan protokol http atau https. Selain itu, server ini dapat juga digunakan untuk user interface aplikasi lainnya, seperti layanan mail klien (!ebmail) dan transfer file. Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun !eb server ini

Selanjutnya server akan melakukan proses instalasi apache* dan php9. Untuk mendukung database server, dapat pula ditambah dengan mys1l. %asuk direktori =et4=apa4%e&= sebagai direktori default dari apache. garies1Server2"etc"( c "etc"apache2

Selanjutnya masuk ke directori =sitesB a!ai(a,(e= untuk konfigurasi !eb server pada file !!! sebagai mirror dari default.

garies1Server2"etc"apache 2"sites*availabe"( cp e!ault www garies1Server2"etc"apache 2"sites*availabe"( vi www / Lalu tambahkan script berikut( -4irtual5ost 6270. Server8 min webmaster1smkn1* cmi.sch.i 9ocument:oot ;"var"www"web < Server=ame www.smkn1* cmi.sch.i -"4irtual5ost. Untuk menambahkan sub -$'ain (ain F'isa(n5a ,($).s'kn1B 4'i.s4%.i-G -a(a' sat" 'esin 3e, se !e 2 'aka pa-a fi(e 5an) sa'a -apat -ita',a%kan !i t"a( %$st -en)an 'ena',a%kan sintaksE -4irtual5ost 6270. 9ocument:oot ;"var"www"blog< Server=ame blog.smkn1* cmi.sch.i -"4irtual5ost. %enghapus file ?etc?apache*?sitesenable?666-default yang isinya sudah di pindahkan ke ?etc?apache*?sitesenable?default. garies1Server2"etc"apache 2"sites*enable"( rm 000* e!ault -

garies1Server2"etc"apache2" sites*enable"( vi"etc"apache2"apache2.con! Ddit baris berikut( Server:oot <"etc"apache2 < Server=ame www.smkn1*cmi.sch.i Setelah mengedit selanjutnya adalah merestart apa4%e4t( K nya dan restart apa4%e&

garies1Server2"etc"apache2"sites* enable"( apachectl restart garies1Server2"etc"apache2"sites* enable"( "etc"init. "apache2 restart

Selanjutnya sistem akan melakukan restart aplikasi apache*. Apabila respon tercantum seperti diba!ah, maka kesimpulannya pengaturan apache* telah berhasil( 6 &orcing reloa web server> o! apache 2.0 [ok]

&engujian terhadap !eb server yang telah di konfigurasi diatas dapat dilakukan dengan cara menguji !eb server, yang dilakukan dengan melakukan bro!sing yang ditujukan pada alamat (2& Address) atau #omain mesin !eb Server. Apabila pada mesin ybs belum terdapat soft!are bro!ser, maka dapat dilakukan dulu proses installasi aplikasi bro!ser( garies@Server:/etc/apache'/sit es-enable/# apt get install

Selanjutnya masuk file konfigurasi !eb server

Selanjutnya sistem akan melakukan instalasi soft!are links, setelah user di minta untuk menyetujui pertanyaan konfirmasi. &engujian dilakukan dengan mengeksekusi links ke alamat local. garies1Server2"etc"apache2"sit es*enable"( links localhost Apabila sistem menampilkan halaman( Welcome to Elinks !, dan index halaman e links maka pengujian telah berhasil. Selanjutnya pengujian di arahkan dengan bro!se ke alamat domain yang sudah kita bentuk, yaitu !!!.smkn)-cmi.sch.id garies1Server2"etc"apache2" sites*enable"( links www.smkn1*cmi.sch.i Apabila menampilkan halaman yang sama dengan pengujian pertama (menampilkan inde/ folder), maka pengujian telah berhasil Selanjutnya dilakukan pengujian dengan mengisi folder #ocument$oot yang sudah ditujukan untuk domain ybs (?var?!!!?!eb) dengan halaman yang berisi informasi, atau minimal dengan halaman yang menunjukkan halaman dasar inde/.html. misalnya dengan membuat file ?var?!!!?!eb?inde/.html, atau

membuat ?var?!!!?!eb?inde/.php.

halaman

2nde/.html( <html> Selamat datang di Halaman Web Percobaan SMKN1 Cimahi </html> 2nde/.php (dengan isi halaman default php info( < ? Ph in!o"# $ ?>

Setelah selesai melakukan pengaturan (edit), maka untuk aktivasi pengaturan, harus dilakukan restart aplikasi !eb server (apache*). garies1Server2"var"www"web"( " etc"init. "apache2 restart Apabila hasil pengujian dengan bro!se ke domain lokal menunjukkan halaman dari file yang barusan dibuat, maka pengujian pun telah berhasil, tinggal selanjutnya adalah mengisi folder #ocument$oot dengan content !eb yang sebenarnya. &engisian folder #ocument$oot dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas tranfer file, yaitu dengan memfungsikan mesin !eb server tersebut juga sebagai mesin ftp server, dengan melakukan instalasi ftp server.

Ga',a 6.1+ Ta'pi(an B $3se D$'ain L$4a( 2nstalasi ftp server dapat dilakukan dengan instalasi salah satu soft!are ftp server, misalnya !sftp-E garies1Server2"etc" ( apt*get install vs!tp local?enable =@AS Lanjutkan dengan restart aplikasi( garies1Server2"etc" ( "etc"init. "vs!tp restart &engujian dilakukan dengan memberikan perintah dengan sintaks( Apabila respon menunjukan instalasi dengan penambahan package serta proses starting .5& Server( US.5&#, maka instalasi telah selesai Selanjutnya dilakukan pengaturan .5& Server, dengan melakukan edit file %et&%('-tpd,&on-, minimal dengan melakukan edit baris berikut( ( local?enable =@AS 0ilangkan tanda pagar (M) aktivasi, sehingga menjadi untuk garies1Server2"etc" ( !tp localhost %asukkan login dan pass!ord yang diminta sesuai dengan account user pada sistem, atau login sebagai tamu dengan memberikan nama( an$n5'$"s2 dan mengabaikan pass!ord.

Name(localhost:garies): anon%mo&s 331 Please specify the password Password: !3" #ogin $%ccesf%l &emote system tyoe is 'N() 'sing *inary mode to transfer files ftp+

6.11.1 Me'$nit$ kine #a #a in)an Server dapat digunakan untuk melakukan aktifitas monitoring baik untuk lalu lintas pada mesin server sendiri maupun untuk monitoring aktifitas lalu lintas pada jaringan lokalnya. Aktiftas monitoring dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol 2+%& dan kelebihan S %& pada sistem, karenanya akses terhadap kedua protokol ini harus diberikan (allo!), agar pemanfaatannya dapat sesuai dengan yang diharapkan. %onitoring kinerja jaringan sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan tools standar untuk uji koneksi, yaitu( ). ping, digunakan untuk menguji sambungan antar host pada jaringan. *. tra&eroute, digunakan untuk mengetahui hop?jalur antara host yang berkomunikasi. ,. net'tat 0nr, digunakan untuk mengetahui?melakukan pengecekan tabel routing pada suatu host. 4. t&pdump, digunakan untuk memonitor aktifitas jaringan dilihat dari aktifitas protcol tcp. 5ools lainnya dapat digunakan dengan melakukan instalasi terlebih dahulu. Selain itu aktifitas monitoring (bahkan pengaturan akses) dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi dari server traffic, dengan menggunakan beberapa aplikasi, seperti pro/y server dan fire!all. 6.11.& K$nfi)" asi H"$ta

Apabila login berhasil, maka server .5& sudah berfungsi dan tinggal memanfaatkan aplikasinya, keluar dengan menggunakan sintaks( !tp. eBit

6.11 A-'inist asi Ja in)an

Se !e

pa-a

Ada dua macam tugas administrasi pada server, yaitu pengaturan administrasi pada sistem operasi berkaitan dengan user dan file dalam sistem, serta. pengaturan administrasi pada aplikasi. 5ugas melakukan administrasi server dalam jaringn merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. &ekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. 'omputer yang terhubung jaringan lokal atau luas harus diatur dengan baik oleh seorang administrator jaringan, baik dari sisi akses data, pembagian kegunaan atau pembagian pakai, keamanan dan kenyamanan data untuk di akses, dan masih banyak lagi yang harus di tata rapi oleh seorang administrator jaringan. 3erikut ini kita akan membahas tentang teknik-teknik monitor kerja jaringan dan menentukan 1uota pemakai.

Seringkali masing-masing u'er menyimpan datanya tanpa memperhatikan kapasitas harddisk komputer tersebut. 5entu saja hal ini akan menimbulkan masalah-masalah yang membuat pusing seorang administrator. Untuk mengatasi agar masingmasing user tidak dapat menyimpan data melebihi kapasitas yang diiCinkan, maka seorang administrator perlu menerapkan pemberian disk 1uota pada masing-masing u'er tersebut. Akan tetapi mungkin saja ada beberapa user yang menghendaki di'k 1uota yang lebih besar atau bahkan mungkin diberikan disk 1uota yang tidak terbatas. 'arena itu dengan penerapan di'k 1uota ini dapat diatur pembagian 1uota masingmasing u'er sesuai dengan yang dikehendaki. Tuota adalah suatu perangkat administrasi sistem yang berfungsi untuk membatasi dan memantau pemakaian suatu partisi oleh user atau pun group #isk 1uota bisa diterapkan berdasarkan ruang disk (block quota) atau berdasarkan jumlah file (inode quota) #isk 1uota bisa diterapkan per user atau per group, dengan ketentuan (

ditetapkan adalah milik bersama group tersebut, misal ( user sri dan rudi adalah anggota group tkj, jika group tkj diberi 1uota sebesar )6 %3 maka kapasitas tersebut adalah milik user sri dan rudi, jadi misalkan user sri menggunakan sebanyak ;%3 maka masih terdapat 4%3 untuk digunakan oleh user rudi. &embatasan disk 1uota ditentukan oleh dua kategori yaitu hard limit dan soft limit, yaitu (

Bika diterapkan per user maka 1uota yang diterapkan mutlak milik user tersebut, misal ( user rudi memiliki disk 1uota 9 %3, maka total 9%3 tersebut adalah mutlak milik user rudi. Bika disk 1uota diterapkan per group maka kapasitas yang

3atas hard limit adalah batas yang tidak dapat dile!ati, jika user telah mencapai batas hard limit maka user tersebut tidak dapat memasukkan data lagi ke hard disk, contoh jika user rudi memiliki 1uota 9 %3 dan sudah digunakan 4.8 %3 dengan demikian sisanya tinggal 6.) %3 jika kemudian dia mencoba untuk menyimpan file sebesar 6.4%3 maka sistem akan menolaknya. Soft limit adalah batas yang bisa dile!ati, namun hanya dalam periode tertentu, periode tersebut disebut dengan grace period, defaultnya nilai grace period adalah E hari, umumnya nilai hard limit lebih besar dari soft limit. untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut, misalkan user rudi diberikan soft limit sebesar )6 %3, hard limit )9 %3, serta grace period , hari, jika user rudi sudah menggunakan kapasitas hard disk sebesar )* %3 maka nilai soft limitnya sudah terle!ati, dengan demikian perhitungan grace period dimulai, jika dalam !aktu , hari user

optimus belum mengurangi penggunaan disknya sampai di ba!ah soft limit, maka dia tidak dapat menggunakan disk lagi !alaupun nilai hard limitnya belum di capai, jika user rudi mengurangi batas penggunaan disknya sampai di ba!ah )6 %3 maka nilai grace period dapat kembali di reset ke , (, hari). #alam menerapkan disk 1uota, maka langkah yang harus dilakukan adalah memastikan bah!a sistem operasi yang digunakan mendukung penerapan disk 1uota. Setelah dipastikan sistem operasi mendukung disk 1uota, maka langkah selanjutnya adalah melakukan membuat rencana penerapan disk 1uota. #alam menerapkan 1uota terdapat 4 utiliti pokok yaitu ( quota check ( melakukan pengecekan pengecekan terhadap partisi yang menerapkan 1uota quotaon ( untuk mengaktifkan 1uota pada partisi yang bersangkutan quotaoff ( untuk mematikan 1uota repquota ( untuk melaporkan status 1uota saat ini &ada Linu/ $edhat versi ;.*, paket 1uota bisa diinstal dengan rpm jika saat instalasi sistem, paket 1uota tidak dipilih. Setelah itu konfigurasi ulang kernel anda dan pada bagian 1uota 'upport ketikkan <y= pada baris( ,%ota s%pport (-.N/(0_ ,'.12) 3n4 y

&ada Linu/ redhat ;.*, jika 1uota sudah diinstal, maka secara otomatis saat booting sistem akan mengaktifkan 1uota. Untuk mengecek apakah 1uota sudah aktif lakukan perintah berikut( ( "usr"sbin"3uotacheck )avug Kemudian jalankan quota: ( "usr"sbin"3uotaon *avug Sebelum seorang administrator menerapkan disk 1uota, sebaiknya terlebih dahulu harus dibuat perancanaan, setiap user memiliki direktori sendiri yang ditempatkan pada direktori ?home dan user hanya memiliki hak untuk memodifikasi isi direktori home miliknya saja. Badi pembatasan akan dilakukan pada direktori home milik user, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan disk 1uota ( ). Usahakan jangan menerapkan 1uota pada partisi sistem, hal ini untuk menghindari kerusakan yang mungkin saja timbul akibat dari penerapan disk 1uota, !alaupun kemungkinan terjadi kerusakan sangatlah kecil. *. &enerapan disk 1uota secara default hanya berpengaruh pada direktori ?home oleh karena itu sebaiknya direktori ?home ditempatkan pada partisi tersendiri. ,. 5entukan jumlah user yang akan ditampung beserta besarnya 1uota untuk tiap-tiap user, misal ada )66 user dan setiap user akan diberi 1uota sebesar *6 %3, sehingga total kapasitas hard disk yang diperlukan sebaiknya lebih dari *A3, dengan demikian partisi untuk direktori ?home minimal

harus * A3, dan perhitungan harus berdasarkan nilah hard limit bukan soft limit 'onfigurasi yang dilakukan dimulai dengan ( %enyediakan satu buah partisi tersendiri untuk direktori ?home. Bika hal tersebut belum ada, maka terlebih dahulu harus dibuat partisi baru untuk direktori ?home (buat partisi untuk ?home bisa menggunakan fdisk). .ormat partisi tersebut menjadi e/t,

# mkfs.e!t% /dev/hdaA Setelah itu anda harus menyunting file %et&%-'tab untuk mengaktifkan disk 1uota per baris file sistem, konfigurasi yang dilakukan adalah dengan mengaktifkan 1uota untuk masing-masing user atau group atau keduanya untuk semua file sistem yang ada di Linu/. Sebelum 1uota diaktifkan tampilan file %et&%-'tab adalah sbb( # vi /etc/fstab

$esponnya tampil seperti disamping .

&ada file ?etc?fstab seperti contoh di atas, berfungsi supaya partisi di mount secara otomatis setiap komputer booting, kemudian perhatikan baris yang mengandung tulisan ?home, partisi tempat 1uota ditetapkan pada contoh diatas, direktori ?home berada pada partisi ?dev?hda9, opsi usrquota berguna untuk mengaktifkan 1uota pada user, sedangkan grpquota berguna untuk mengaktifkan 1uota pada group &ada baris kedua (?dev?hda9), ditambahkan <usr1uota= setelah <defaults=, untuk mengaktifkan 1uota user.

+ara untuk mengaktifkan 1uota group hampir sama, yaitu hanya dengan mengganti options usr1uota menjadi grp1uota. Sedangkan untuk mengaktifkan keduanya, dapat dilakukan dengan menambah options usr1uota, grp1uota seperti pada gamnar diatas. Lakukan pengamanan untuk ?home yang sudah ada, yang selanjutnya ?home ini akan dikosongkan.
# cp /home /home.backup

Setelah dilakukan proses back up, maka hapus isi ?home

#cd /home # rm - f > Selanjutnya lakukan proses mounting mount ?dev?hda9 ke ?home, agar direktori ?home memiliki partisi sendiri yang terpisah dari partisi sistem.

# mount /dev/hdaA /home


Setelah di mount kembalikan ?home.backup ke ?home #cp isi

/home.backup/> /home

- kemudian membuat user dan group sesuai dengan kebutuhan, sebagai contoh ( misalnya terdapat sebuah group yaitu group tkj, dalam group ini terdapat dua user sri dan rudi, kemudian terdapat dua user yang tidak termasuk group autobots yaitu nusir!an dan arif, pada group tkj akan diterapkan 1uota sebesar 966 %3 dengan hard limit 996, sedangkan 1uota untuk user sri sebesar )66 %3 dengan hard limit ))6 dan user rudi sebesar )66 %3 dengan hard limit ))6, grace period akan ditetapkan E hari untuk user dan )6 hari untuk group.

# adduser sri # adduser rudi # adduser nusirwan # adduser arif # groupadd tkQ # gpasswd -a sri tkQ 8 ing user sri to group tkj # gpasswd -a rudi tkQ 8 ing user ru i to group tkj # passwd sri %hanging passwor !or user sri. =ew C=DE passwor 2 '89 F8SSGH:92 it is base on a ictionary wor :etype new C=DE passwor 2 passw 2 all authentication tokens up ate success!ully. # passwd rudi %hanging passwor !or user ru i. =ew C=DE passwor 2 '89 F8SSGH:92 it is base on a ictionary wor :etype new C=DE passwor 2 passw 2 all authentication tokens up ate success!ully. # passwd nusirwan %hanging passwor !or user nusirwan. =ew C=DE passwor 2 '89 F8SSGH:92 it is base on a ictionary wor :etype new C=DE passwor 2 passw 2 all authentication tokens up ate success!ully # passwd arif %hanging passwor !or user ari!. =ew C=DE passwor 2 '89 F8SSGH:92 it is base on a ictionary wor :etype new C=DE passwor 2 passw 2 all authentication tokens up ate success!ully

- setelah langkah-langkah selesai jalankan perintah ( '&otacheck (a)&g an '&otaon (a)&g

diatas

1uotacheck akan melakukan pengecekan dan melakukan perbaikan jika terjadi ketidakkonsistenan antara file 1outa dan filesistem, 1uota check harus dijalankan setiap kali belakukan proses booting, begitu pula dengan 1uotaon juga harus dijalankan setiap kali booting. agar setiap boting 1uotacheck dan 1outaon berjalan secara otomatis tambahkan script di ba!ah ini ke dalam file ?etc?rc.d?rc.local ( # vi /etc/rc.d/rc.local i! [ *B "sbin"3uotacheck ] then "sbin"3uotacheck *avug !i i! [ *B "sbin"3uotaon ] then "sbin"3uotaon *avug !i

Selanjutnya sistem di-reboot agar 1uota dapat berjalan. Bika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu lagi menjalankan perintah 1uota&!e&k dan 1uotaon. jika tidak ada kesalahan maka pada direktori ?home akan muncul dua buah file yaitu aI"$ta."se dan aI"$ta.) $"p &engguna hanya perlu memastikan bah!a 1uota benar-benar sudah diaktifkan. +ara yang mudah untuk melakukan ini ialah dengan

menjalankan perintah 1uota 0(. #ari keluaran perintah ini dapat anda lihat satu baris informasi tentang pemakaian disk dan batas 1uota saat itu untuk masing-masing file sistem yang telah diaktifkan 1uotan#a, Untuk mengalokasikan batas 1uota digunakan perintah ed1uota. &erintah ini dapat digunakan baik untuk mengatur 1uota seorang u'er maupun 1uota sebuah group. Apabila perintah ed1uota digunakan untuk mengatur 1uota seorang user maka setelah perintah ed1uota bisa diikuti dengan - ag Ku atau bisa juga tidak, baru kemudian diikuti nama user yang akan diatur 1uotanya. Bika perintah ed1uota tidak diikuti - ag, maka secara default perintah ed1uota tersebut dianggap akan mengatur 1uota seorang user alias menggunakan - ag 0u. 'arena itu, jika perintah ed1uota ini akan digunakan untuk mengatur 1uota sebuah group, maka setelah perintah ini harus diikuti - ag 0g baru kemudian diikuti nama group yang akan diatur 1uotan#a. Selain itu perintah ed1uota ini juga dapat digunakan untuk mengatur 1uota dua user atau lebih atau group sekaligus. Sintaksnya(
( e 3uota -user1. -user2. -user#. > st

dengan angka )6*466 () block H )6*4 bytes, jadi )6% H )6 / )6*4 block), untuk kolom hard isi saja ())*;46 %3) - lanjutkan untuk user rudi # edquota -u rudi - dan group autobots (perbedaan user dan group terletak pada option -u H untuk user dan -g H group) untuk mengatur dua group atau lebih digunakan(
( e 3uota *g -group1. -group2. -group#. > st

# edquota -g tkQ - untuk menentukan grace period user dan group (Ehari dan )6 hari) dapat digunakan perintah berikut ( untuk user secara global ( # edquota -u -t untuk user secara spesifik?satu user ( # edquota -u -@ rudi untuk group secara global ( # edquota -g -t untuk group secara spesifik?satu group ( # edquota -g @ tkQ Bika anda ingin mengeset grace periode menjadi 9 hari maka anda cukup mengubah angka 6 days menjadi 9 days, disesuaikan dengan block dan filenya.

# edquota -u sri #ari responnya perhatikan bagian block soft dan hard (karena yang digunakan disini adalah 1uota berdasarkan block bukan inodes). 'olom block menandakan jumlah block yang sudah dipergunakan oleh user homes saat ini dengan demikian kolom ini tidak bisa diubah, karena user holmes akan diberikan 1uota sebesar )66 %3 maka isi kolom soft

( e 3uota *t Iime units may be2 aysJ hoursJ minutesJ or secon s Krace perio be!ore en!orcing so!t limits !or users2 " ev"h a+2 block grace perio 2 + aysJ !ile grace perio 2 + ays Setelah disk 1uota aktif pada system, tentu saja administrator ingin memeriksa batas 1uota dan kapasitas disk 1uota yang telah digunakan. Untuk melakukan hal itu, selain dapat menggunakan perintah 1uota, dapat pula digunakan perintah rep1uota. untuk memeriksa status 1uota dapat digunakan perintah ( # repquota avug &enjelasan lengkap dari perintah ed1uota dapat dibaca pada manual online. # man edquota $atatan 2 'umber on ine dari in'omnia pro"e&t,!tm 33 Mei 3445 &erintah 1uota hanya dapat digunakan oleh seorang user untuk memeriksa 1uota user dan group, dan pemakaian kapasitas disk yang dimilikinya. &erintah ini tidak bisa digunakan untuk melihat informasi 1uota yang dimiliki user lain atau group lain, jika hanya menggunakan account user biasa. 0anya superuser atau yang memiliki account root yang dapat melihat informasi 1uota yang dimiliki user lain beserta pemakaiannya.

&erintah rep1uota dapat digunakan untuk mendapatkan ringkasan dari semua informasi 1uota dan pemakaian disk untuk file system yang telah diaktifkan 1uotanya. 3erbeda dengan perintah ed1uota, pada perintah rep1uota ini jika anda tidak menambahkan flag apapun, secara otomatis yang akan ditampilkan adalah 1uota untuk masing-masing user dan 1uota untuk masing-masing group (jika keduanya ada). S$a(BS$a( Lati%an Soal-soal latihan ini diperuntukkan bagi sis!a yang telah menyelesaikan pemahaman bab ; mengenai Benisjenis Server pada Baringan 'omputer. Ba!ablah pertanyaan berikut dengan benar. ). Belaskan cara menetapkan spesifikasi &+ yang akan difungsikan sebagai server aplikasi jaringan. .aktor apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih sistem operasi untuk server jaringan V Sebutkan masing-masing lima aplikasi sebagai penyedia aplikasi jaringan computer dan pengelola lalu lintas jaringan. 5uliskan langkah secara umum yang harus dilakukan dalam membangun suatu server aplikasi. Aplikasi apa sajakah yang harus diinstal pada server agar dapat berfungsi sebagai .ile Server 3agaimana cara untuk menguji konfigurasi Samba

*.

,.

4.

9.

;.

E.

:.

8.

)6. )).

)*. ),. )4. )9. );. )E.

):. )8.

*6.

3agaimana cara untuk melakukan akses .ile server dari &+ klien dengan menggunakan %icrosoft "indo!s 3agaimana cara membuat permission terhadap file di .ile Server, agar user selain user =garies= tidak dapat melakukan akses apapun 3agaimana cara melakukan deteksi &rinter Server dari &+ 'lien yang menggunakan Sistem @perasi %icrosoft "indo!s. 5uliskan manfaat dari &ro/y server dengan S1uid pada jaringan komputer Apa yang dimaksud dengan =4a4%e;-i "fs =cache &<<< 16 &+6@ pa-a fi(e k$nfi)" asi P $75 Se !e Belaskan fungsi teknis dari server # S 5uliskan .ile Qone dan reverse untuk konversi domain s'k.4$' pada alamat *6*.*6,.*64.*69 5uliskan beberapa tipe Cone yang dapat diterapkan pada konfigurasi # S Server Apa fungsi dari server #0+& 5uliskan respon perintah dari sintaks <ip4$nfi) = e(ease= dan <ip4$nfi) = ene3= 3agaimana caranya agar distribusi alamat 2& dari scope di server #0+&, mengalokasikan *6*.*6*.*6,.99 pada host sis!a). Belaskan cara melakukan konigurasi sub-domain sis3a dari -$'ain s'kn1B4'i.s4%.iApa yang dimaksud dengan .5& Server, berikan contoh soft!are yang dapat digunakan sebagai .5& Server 5uliskan manfaat penerapan 1uota pada server aplikasi jaringan komputer.

You might also like