You are on page 1of 6

TUGAS III ILMU SOSIAL DASAR 1 ( ISD ) Nama : Martika Alfiani NPM : 1A113134 Kelas : 4KA36

Pertumbuhan Penduduk di Indonesia


Seiring waktu berjalan, pertumbuhan penduduk di

Indonesia sangat pesat sekali. Ini berakibat Indonesia mengalami ledakan penduduk. Pulau Jawa mengalami pertumbuhan

penduduk yang sangat pesat, sedangkan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua pertumbuhan penduduknya sangatlah rendah. Penyebab utama ledakan penduduk di pulau Jawa ialah transmigrasi dari luar daerah ke daerah Jawa, sehingga menurunya penduduk di pulau-pulau lain selain pulau Jawa. Apa itu pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi.

Solusi dan Cara mengatasi Menurut saya, untuk mengatasi pertumbuhan penduduk, perlu direncanakan beberapa program yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dalam satu wilayah itu, misalnya : Pemerintah harus melakukan penyebaran penduduk yang merata. Lapangan pekerjaan yang merata. Fasilitas kesehatan yang memadai. Menerapkan program KB (keluarga berencana).

Migrasi
Migrasi mobilitas penduduk merupakan penduduk. adalah bagian dari

Mobilitas perpindahan

penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat misalnya nonpermanen turisme (sementara) nasional

baik

maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

1. Jenis-jenis Migrasi Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu : I. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : II. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ingin mencari pengalaman di kota. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas : Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang

dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.

Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :

a) Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru. b) Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya. c) Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok. d) Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis. e) Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris. f) Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA. g) Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi .

HAM (Hak Asasi Manusia)


Contoh Pelanggaran HAM

(Penggusuran Waduk Pluit) Liputan6.com, Gubernur Jakarta : Sikap yang

DKI

Jakarta

menggusur warga di kawasan waduk Pluit, Jakarta Utara dikecam Komnas Hak Asasi Manusia. Melalui wakilnya, Komnas HAM menuding Joko

Widodo atau Jokowi telah ingkar janji. "Aksi penggusuran tersebut ditolak oleh warga karena sebagian besar warga menginginkan agar Gubernur Jokowi memenuhi janjinya, tidak akan melakukan penggusuran sampai ada kepastian seluruh warga memperoleh tempat tinggal yang baru," kata Wakil Ketua Komnas HAM Dianto Bachriadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/8/2013). Dianto mengungkapkan, penggusuran terhadap 60 KK tersebut dilakukan paksa dan diwarnai kekerasan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengerahkan sekitar 1.100 personel Satpol PP, Polisi dan TNI. "Dalam aksi penggusuran puluhan warga mengalami kekerasan seperti pemukulan, tendangan, dan penyeretan. Beberapa ibu mengeluhkan saat penggusuran tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya, rumahnya langsung dirusak oleh alat berat (bekko)," ujarnya. Bahkan menurut Dianto, penggusuran warga RT 019/17, Kelurahan Penjaringan yang terletak di sisi barat waduk Pluit itu juga sempat menarik paksa ibu-ibu yang tengah menyusui anaknya. "Anak-anak mengalami ketakutan dan trauma. Mereka mengeluhkan kekejaman Satpol PP dalam melakukan aksi penggusuran itu," ujarnya. Sementara itu, perlakuan kekerasan aparat yang membantu penggusuran tidak hanya sekali ini saja terdengar. Pada penggusuran tahap awal pada Mei lalu, warga mengatakan sempat diancam dengan senjata tajam. Jokowi juga tersangkut kasus dengan Komnas HAM dari peristiwa tersebut. Komnas HAM bahkan mengirimkan surat pemanggilan Gubernur DKI Jakarta itu. (Tys/Ein) Tanggapan Dalam proses penggusuran rumah warga yang berada dibantaran waduk pluit ini sangatlah tidak manusiawi, cara satpol PP menggusur warga tidak harus

diwarnai dengan kekerasan.

Ada cara lain agar kedua belah pihak saling

menghargai dan saling menghormati dalam menyikapi masalah ini. Perlu adanya musyawarah terlebih dahulu agar berjalan dengan baik. Sebelum dilakukan penggusuran, Gubernur DKI Pak Joko Widodo beserta jajarannya harus mendatangi ketua RT/RW untuk memberi informasi adanya penggusuran di waduk pluit. Beri jangka waktu kepada warga untuk membenahi barang-barangnya. Mungkin ada beberapa warga yang tidak mau pindah dari rumahnya yang berada di waduk pluit. Mungkin juga itu sebabnya adanya insiden pengusiran paksa oleh Satpol PP kepada warga. Menurut saya, warga yang demikian harus diberi pencerahan serta penyuluhan, seperti memberitahu kalau waduk yang kalian (warga) tempati ini menjadi sebab dari banjirnya Jakarta, jika rumah warga masih berada disini akan mempersempit waduk, dimana waduk ini berfungsi menjadi tempat peresapan air, sehingga Jakarta tidak lagi banjir. Gubernur DKI sebenarnya sudah berbaik hati untuk para warga yang tinggal di bantaran waduk pluit dengan memberikan tempat tinggal sementara di Rusun, dan sudah menjamin semuanya. Menurut saya tindakan Gubernur DKI untuk membersihkan dan memperluas waduk pluit sangat bermanfaat untuk Kota Jakarta dan warga Jakarta sendiri agar tidak terjadi banjir yang lebih parah. Warga harusnya sadar, kalau mereka tidak seharusnya tinggal di bantaran waduk atau tinggal dipinggir kali. Karena itu akan menyebabkan hilangnya fungsi waduk dan kali sebagai tempat resapan air.
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20P okok/view&id=80&uniq=892 http://news.liputan6.com/read/673620/komnas-ham-kecam-penggusuran-wargawaduk-pluit http://fajarfalah.blogspot.com/2011/10/faktor-atau-penyebab-pertumbuhan.html

You might also like