You are on page 1of 21

Keperawatan Gawat Darurat

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN DENGAN KEDARURATAN DIABETIK


Oleh : Kelas B Ang atan !"#"

#$ Ah%a& S$ Tha'( !$ Alan Bu&'ant) *$ Anggun Re+a , -$ Ars'n R$ ,ah%u& .$ Awalu&'n Pahrun /$ De()ra A$ T)l)l'u 0$ 1ah%'& R Isha 2$ 1'trah 3el'ta 4$ G'ta ,entar' Na'&' #"$ I san Las'%a ##$ Is%awat' Alu' #!$ ,'rnawat' ,a&'na #*$ ,ella O$ La'5a #-$ ,ella 6$ A(&ullah #.$ ,entar' L'tt' #/$ Nesr' 3$ 7usu8 #0$ N)9' 6alens'a Dau& #2$ N'wa5an O ta9'an' #4$ Nur8'trah Sunggung' !"$ Nursatr'at' !#$ R'snawat5 Ka%a !!$ Sr' Ap'patr' Laha(u !*$ Sutr5an'ngs'h !-$ Tr'a Al9'5un'ta 7usu8
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN DENGAN KEDARURATAN DIABETIK A. KONSEP MEDIS 1. DEFINISI KetoAsidosis Diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi kekacauan metabolic yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relative. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes mellitus (DM) yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat diuresia osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan dapat sampai menyebabkan syok. 2. ETIOLOGI Dalam !" ke#adian KAD, kekurangan insulin, peningkatan konsumsi atau produksi glukoasa, atau infeksi adalah faktor pencetus. $tressor%stressor utama lain yang dapat mencetuskan diabetic ketoasidosis adalah pembedahan, trauma, terapi dengan steroid dan emosional. 3. PATOFISIOLOGI Diabetes ketoasidosis disebabakan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya #umlah insulin yang nyata, keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Ada tiga gambaran kliniks yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Apabila #umlah insulin berkurang, #umlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu produksi glukosa oleh hati men#adi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan mengakibatkan hipergikemia. Dalam upaya untuk mnghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, gin#al akan mengekresikan glukosa bersama & sama air dan elektrolit (seperti natrium, dan kalium). Diurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri) ini kan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. 'enderita ketoasidosis yang berat dapat kehilangan kira & kira (, liter air dan sampai )!! hingga !! m*g natrium, kalium serta klorida selam periode waktu +) #am.

Page : !

Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lipolisis) men#adi asam & asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah men#adi benda keton oleh hati. 'ada ketoasidosis diabetik tera#di produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. ,enda keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalanm sirkulasi darah, benda keton akan menimbulkan asidosis metabolik.

Defisit insulin dapat ter#adi melalui beberapa tahap berikutTahap awal .. Defisit insulin menyebabkan penurunan transpor dan penggunaan glukosa pada banyak sel tubuh +. /evel glukosa darah meningkat (hiperglikemia) 0. Kelebihan glukosa kemudian dibuang melalui urin (glukosuria) sehingga level filtrasi glukosa melebihi kapasitas pengangkutan tubulus gin#al untuk menyerapnya kembali ). Adanya glukosa dalam urin menyebabkan tekanan osmotik dalam filtrat, sehingga meningkatkan volume urin yang dibuang (poliuria) dan mengakibatkan banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit dari #aringan . 1ilangnya banyak cairan melalui urin dan tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan pelepasan molekul air dari sel%sel dan mengakibatkan ter#adinya dehidrasi
Page : *

(. Dehidrasi menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsia) 2. Kurangnya 3at gi3i yang memasuki sel menyebabkan rangsangan nafsu makan (polifagia) 4ika defisit insulin parah dan atau berkepan#angan maka proses diatas akan berlan#ut dan berkembang ke tahap yang lebih membahayakan. 1al ini sering ter#adi pada pasien DM tipe .. Efek Progresif .. Kurangnya glukosa dalam sel menyebabkan katabolisme lemak dan protein yang menyebabkan kelebihan asam lemak dan metabolitnya (keton) sehingga darah men#adi lebih asam (ketoasidosis) +. Keton berikatan dengan bufer bikarbonat dalam darah yang menyebabkan kadar bikarbonat dalam darah menurun akibatnya p1 darah #uga menurun (lebih asam) 0. ,eberapa keton diekskresikan melalui urin (ketonuria), dehidrasi semakin parah, tingkat filtrasi glomerulus menurun, ekskresi asam lebih terbatas, mengakibatkan ketoasidosis metabolik, dan berpotensi mengancam #iwa. Hyperglikemic Hyperosmolar Non-Ketotic Coma (HHNK) 115K adalah koma diabetik dimana #umlah badan keton berada dalam level normal. 1yperglikemia dan hiperosmolaritas yang parah dan dehidrasi berat tanpa disertai tanda% tanda umum ketoasidosis. 1iperglikemia ini menyebabkan hiperosmolaritas, diuresis osmotik, dehidrasi dan kekurangan elektrolit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan 115K diantaranya.. Diabetes tipe + +. 6nfeksi 0. 6nfark miokard ). 78A . Ketidakmampuan mempertahankan cairan misal pada kasus imobilitas (. 'enyakit #antung atau gin#al 2. 6nsulin yang tidak memadai (stres, infeksi, trauma, luka bakar) 9. 'enggunaan obat (glukokortikoid dan simpatomimetik) :. 'emberian suplemen parenteral maupun enteral .!. 5yeri abdomen akut misal- pankreatitis akut, diverkulitis, pendarahan gastrointestinal

Page : -

4. MANIFESTASI KLINIS a. 1ipoglikemia .. Kelemahan dan pusing +. $akit kepala 0. Kebingungan ). Kelelahan, apatis . 'enurunan daya ingat (. 6nkoordinasi, ganguan keseimbangan gerak 2. $usah berbicara 9. Mudah tersinggung, gugup, agresif :. Ke#ang dan koma .!. /emah, denyut #antung cepat ... Kulit dingin dan berkeringat .+. ;remor .0. 'upil berdilatasi .). <nset cepat . . Denyut #antung dari normal men#adi takikardia .(. 'ernafasan normal kemudian melemah .2. Kadar glukosa darah kurang dari ),! mmol=/ b. Ketoasidosis .. 'oliuria +. 'olidipsia 0. Mual dan muntah ). takikardia . 'ernafasan Kusmaul (. Kulit kering dan hangat 2. 'enurunan berat badan 9. Koma :. /etargi dan kebingungan .!. Demam dan nyeri abdomen ... Kadar bikarbonat serum rendah .+. p1 darah rendah .0. ;ampak seperti ter#adi keracunan .). <set lambat

Page : .

. . Dehidrasi .(. 1ipotensi .2. Ke#ang

5. PEMERIKSAAN FISIK .. <rtostatik hipotensi (sistole turun +! mm1g atau lebih saat berdiri) +. 1ipotensi, $yok 0. 5afas bau aseton (bau manis seperti buah) ). 1iperventilasi - Kusmual (>> cepat, dalam) . Kesadaran bisa 7M, letargi atau koma (. Dehidrasi 6. PEMERIKSAAN PENUNJANG .. Analisa Darah

a. ?lukosa Kadar glukosa darah bervariasi tiap individu. Kadar glukosa darah- @ 0!! mg =dl tetapi tidak @ 9!! mg=dl. $ebagian pasien mungkin memperlihatkan kadar gula darah yang lebih rendah dan sebagian lainnya mungkin memiliki kadar sampai setinggi .!!! mg=dl atau lebih yang biasanya bergantung pada dera#at dehidrasi. 1arus disadari bahwa ketoasidosis diabetik tidak selalu berhubungan dengan kadar glukosa darah. $ebagian pasien dapat mengalami asidosis berat disertai kadar glukosa yang berkisar dari .!! & +!! mg=dl, sementara sebagian lainnya mungkin tidak memperlihatkan ketoasidosis diabetikum sekalipun kadar glukosa darahnya mencapai )!!% !! mg=dl. b. p1 rendah ((,9 %2,0) 8ena p1 dapat digunakan untuk mengulang p1 measurements. ,randenburg dan Dire menemukan bahwa p1 pada tingkat gas darah vena pada pasien dengan KAD adalah lebih rendah dari p1 !,!0 pada A,?. Karena perbedaan ini relatif dapat diandalkan dan bukan dari signifikansi klinis, hampir tidak ada alasan untuk melakukan
Page : /

lebih menyakitkan A,?. Akhir 7<+ pasang surut telah dilaporkan sebagai cara untuk menilai asidosis #uga. c. '7<+ turun (.! & 0! mm1g) Kadar bikarbonat serum adalah rendah, yaitu !% . m*A=/ dan p1 yang rendah ((,9%2,0). ;ingkat p7<+ yang rendah ( .!% 0! mm1g) mencerminkan kompensasi respiratorik (pernapasan kussmaul) terhadap asidosisi metabolik. Akumulasi badan keton (yang mencetuskan asidosis) dicerminkan oleh hasil pengukuran keton dalam darah dan urin. ?unakan tingkat ini dalam hubungannya dengan kesen#angan anion untuk menilai dera#at asidosis. d. 17<0 turun (B. m*g=/) e. Keton serum positif, ,C5 naik. Anion gap yang lebih tinggi dari biasanya. f. Kreatinin naik Kenaikan kadar kreatinin, urea nitrogen darah (,C5) dan 1b #uga dapat ter#adi pada dehirasi. $etelah terapi rehidrasi dilakukan, kenaikan kadar kreatinin dan ,C5 serum yang terus berlan#ut akan di#umpai pada pasien yang mengalami insufisiensi renal.'engobatan efektif kasus ketoasidosis diabetik yang hebat g. 1t dan 1b naik h. /eukositosis i. <smolalitas serum meningkat tetapi biasanya kurang dari 00! m<sm=l. Diukur sebagai + (5a D) (m*A = /) D glukosa (mg = d/) = .9 D ,C5 (mg = d/) = +.9. 'asien dengan diabetes ketoasidosis yang berada dalam keadaan koma biasanya memiliki osmolalitis @ 00! m<sm = kg 1+<. 4ika osmolalitas kurang dari @ 00! m<sm = kg 1+< ini, maka pasien #atuh pada kondisi koma. +. *lektrolit a. Kalium dan 5atrium Dapat rendah atau tinggi sesuai #umlah cairan yang hilang (dehidrasi). 'ada natrium efek hiperglikemia ekstravaskuler bergerak air ke ruang intravaskuler. Cntuk setiap .!! mg = d/ glukosa lebih dari .!! mg = d/, tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar .,( m*A = /. ,ila kadar glukosa turun, tingkat natrium serum meningkat dengan #umlah yang sesuai. $edangkan kalium ini perlu diperiksa sering, sebagai nilai%nilai drop sangat cepat dengan perawatan. *K? dapat digunakan untuk menilai efek #antung ekstrem di tingkat potasium. b. Eosfor lebih sering menurun

Page : 0

4ika pasien berisiko hipofosfatemia (misalnya, status gi3i buruk, alkoholisme kronis), maka tingkat fosfor serum harus ditentukan. 0. Crinalisa a. /eukosit dalam urin 7ari glikosuria dan urin ketosis. 1al ini digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kencing yang mendasari. b. ?lukosa dalam urin c. *K? gelombang ; naik d. M>6 atau 7;%scan e. Eoto toraks 4. PENATALAAKSANAAN 'rinsip terapi KAD adalah dengan mengatasi dehidrasi, hiperglikemia, dan ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi penyakit penyerta yang ada. 'engawasan ketat, KC #elek masuk 17C=67C .. Ease 6=?awat a. >ehidrasi 'enurunan osmolalitas cairan intravaskular yang terlalu cepat dapat meningkatkan resiko ter#adinya edema serebri .. ,erikan cairan isotonik 5a7l !,:" atau >/ +/ loading dalam + #am pertama, lalu 9! tpm selama ) #am, lalu 0!% ! tpm selama .9 #am ()%(/=+)#am) +. Atasi syok (cairan +! ml=kg ,,=#am) 0. ,ila syok teratasi berikan cairan sesuai tingkat dehidrasi ). >ehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak (+) & )9 #am). . ;otal rehidrasi dilakukan )9 #am, bila terdapat hipernatremia (corrected 5a) rehidrasi dilakukan lebih perlahan bisa sampai 2+ #am. (. !%(!" cairan dapat diberikan dalam .+ #am pertama. 2. $isa kebutuhan cairan diberikan dalam 0( #am berikutnya 9. ,ila ?ula darah B +!! mg=dl, ganti infus dengan D " :. Koreksi hipokalemia (kecepatan maF !, m*A=kg,,=#am) .!. Monitor keseimbangan cairan b. 6nsulin .. 6nsulin hanya dapat diberikan setelah syok teratasi dengan cairan resusitasi.

Page : 2

+. ,olus insulin ker#a cepat (>6) !,. iu=kg,, (iv=im=sc) 0. ,erikan insulin ker#a cepat (>6) !,.=kg,, dalam cairan isotonic ). Monitor ?ula darah tiap #am pada ) #am pertama, selan#utnya tiap ) #am sekali . 'emberian insulin parenteral diubah ke $7 bila - A?D B . m*A=/ G+ !mg", 'erbaikan hidrasi, Kadar 17<0 (. 6nsulin yang digunakan adalah #enis $hort acting=>apid 6nsulin (>6). 2. Dalam (!%:! menit awal hidrasi, dapat ter#adi penurunan kadar gula darah walaupun insulin belum diberikan. 9. Dosis yang digunakan adalah !,. unit=kg ,,=#am atau !,! unit=kg ,,=#am pada anak B + tahun. :. 'emberian insulin sebaiknya dalam syringe pump dengan pengenceran !,. unit=ml atau bila tidak ada syringe pump dapat dilakukan dengan microburet ( ! unit dalam !! m/ 5$), terpisah dari cairan rumatan=hidrasi. .!. 'enurunan kadar glukosa darah (K?D) yang diharapkan adalah 2!%.!! mg=d/=#am. ... ,ila K?D mencapai +!!%0!! mg=d/, ganti cairan rumatan dengan D H $alin. .+. Kadar glukosa darah yang diharapkan adalah . !%+ ! mg=d/ (target) .0. ,ila K?D B . ! mg=d/ atau penurunannya terlalu cepat, ganti cairan dengan D.! H $alin. .). ,ila K?D tetap dibawah target turunkan kecepatan insulin. . . 4angan menghentikan insulin atau mengurangi sampai B !,! unit=kg ,,=#am. .(. 'emberian insulin kontinyu dan pemberian glukosa tetap diperlukan untuk menghentikan ketosis dan merangsang anabolisme. .2. 'ada saat tidak ter#adi perbaikan klinis=laboratoris, lakukan penilaian ulang kondisi penderita, pemberian insulin, pertimbangkan penyebab kegagalan respon pemberian insulin. .9. 'ada kasus tidak didapatkan #alur 68, berikan insulin secara intramuskuler atau subkutan. 'erfusi #aringan yang #elek akan menghambat absorpsi insulin. c. 6nfus K (tidak boleh bolus) .. ,ila KD B 0m*A=/, beri 2 m*A=/ +. ,ila KD 0%0. m*A=/, beri ! m*A=/ 0. ,ila KD 0. %)m*A=/, beri + m*A=/ ). Masukkan dalam 5a7l !!cc=+) #am d. 6nfus ,icarbonat

Page : 4

,ila p1 2,., tidak diberikan. ;erapi bikarbonat berpotensi menimbulkan.. ;er#adinya asidosis cerebral. +. 1ipokalemia. 0. *Fcessive osmolar load. ). 1ipoksia #aringan. . ;erapi bikarbonat diindikasikan hanya pada asidossis berat (p1 B 2 dengan bikarbonat serum B yang persistent. (. 4ika diperlukan dapat diberikan .%+ mmol=kg ,, dengan pengenceran dalam waktu . #am, atau dengan rumus- .=0 F (defisit basa F Kg,,). 7ukup diberikan I dari kebutuhan e. Antibiotik dosis tinggi ,atas fase 6 dan fase 66 sekitar ?D> + ! mg=dl atau reduksi +. Ease 66=Maintenancea. 7airan maintenance .. 5acl !.:" atau D atau maltose .!" bergantian +. $ebelum maltose, berikan insulin reguler )6C b. Kalium 'erenteral bila KD +)! mg=d/ atau badan terasa tidak enak. 'ada saat asidosis ter#adi kehilangan Kalium dari dalam tubuh walaupun konsentrasi di dalam serum masih normal atau meningkat akibat berpindahnya Kalium intraseluler ke ekstraseluler. Konsentrasi Kalium serum akan segera turun dengan pemberian insulin dan asidosis teratasi. .. 'emberian Kalium dapat dimulai bila telah dilakukan pemberian cairan resusitasi, dan pemberian insulin. Dosis yang diberikan adalah mmol=/ cairan. +. 'ada keadaan gagal gin#al atau anuria, pemberian Kalium harus ditunda. c. $aat sakit, makanlah sesuai pengaturan makan sebelumnya. ,ila tidak nafsu makan, boleh makan bubur atau minuman berkalori lain. d. Minumlah yang cukup untuk mencegah dehidrasi. 0. ;erapi edema serebri mmol=kg ,,=hari atau )! mmol=/) sesudah dilakukan rehidrasi awal, dan pada syok

Page : #"

;erapi harus segera diberikan sesegera mungkin saat diagnosis edema serebri dibuat, meliputi.. Kurangi kecepatan infus. +. Mannitol !,+ %. g=kg,, diberikan intravena dalam +! menit (keterlambatan pemberian akan kurang efektif). 0. Clangi + #am kemudian dengan dosis yang sama bila tidak ada respon. ). ,ila perlu dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator. . 'emeriksaan M>6 atau 7;%scan segera dilakukan bila kondisi stabil ). ;erapi 'emulihan $etelah KAD teratasi, dalam fase pemulihan penderita dipersiapkan untuk- .) Memulai diet per%oral. +) 'eralihan insulin drip men#adi subkutan. .. Memulai diet per%oral. a. Diet per%oral dapat diberikan bila anak stabil secara metabolik (K?D B + ! mg=d/, p1 @ 2,0, bikarbonat @ . mmol=/), sadar dan tidak mual=muntah b. $aat memulai snack, kecepatan insulin basal dinaikkan men#adi +F sampai 0! menit sesudah snack berakhir. c. ,ila anak dapat menghabiskan snacknya, bisa dimulai makanan utama. d. $aat memulai makanan, kecepatan insulin basal dinaikkan men#adi +F sampai (! menit sesudah makan utama berakhir. +. Menghentikan insulin intravena dan memulai subkutan. a. 6nsulin iv bisa dihentikan bila keadaan umum anak baik, metabolisme stabil, dan anak dapat menghabiskan makanan utama. b. 6nsulin subkutan harus diberikan 0! menit sebelum makan utama dan insulin iv diteruskan sampai total :! menit sesudah insulin subkutan diberikan. c. Diberikan short acting insulin setiap ( #am, dengan dosis individual tergantung kadar gula darah. ;otal dosis yang dibutuhkan kurang lebih . unit=kg ,,=hari atau disesuaikan dosis basal sebelumnya. 0. Dapat diawali dengan regimen +=2 sebelum makan pagi, +=2 sebelum makan siang, +=2 sebelum makan malam, dan .=2 sebelum snack men#elang tidur 5. KOMPLIKASI .. A>D$ (adult respiratory distress syndrome) +. 'atogenesis ter#adinya hal ini belum #elas, kemungkinan akibat rehidrasi yang berlebihan, gagal #antung kiri atau perubahan permeabilitas kapiler paru.

Page : ##

0. D67 (disseminated intravascular coagulation) ). *dema otak . Adanya kesadaran menurun disertai dengan ke#ang yang ter#adi terus menerus akan beresiko ter#adinya edema otak. (. ?agal gin#al akut 2. Dehidrasi berat dengan syok dapat mengakibatkan gagal gin#al akut. 9. 1ipoglikemia dan hiperkalemia :. ;er#adi akibat pemberian insulin dan cairan yang berlebihan dan tanpa pengontrolan.

Page : #!

B. KONSEP KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN .. Anamnesis >iwayat DM 'oliuria, 'olidipsi, 'olifagi ,erhenti menyuntik insulin Demam dan infeksi 5yeri perut, mual, muntah 'englihatan kabur /emah dan sakit kepala +. 'emeriksan Eisik <rtostatik hipotensi (sistole turun +! mm1g atau lebih saat berdiri) 1ipotensi, $yok 5afas bau aseton (bau manis seperti buah) 1iperventilasi - Kusmual (>> cepat, dalam) Kesadaran bisa 7M, letargi atau koma Dehidrasi 0. 'engka#ian gawat darurat Airway - ka#i kepatenan #alan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau benda asing yang menghalangi #alan nafas yang ter#adi karena adanya penurunan kesadaran=koma sebagai akibat dari gangguan transport oksigen ke otak. ,reathing - ka#i frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasan, dan merasa kekurangan oksigen dan napas tersengal%sengal, serta sianosis. 7irculation - ka#i nadi, capillary refill, kebas , kesemutan dibagian ekstremitas, keringat dingin, hipotermi, tekanan darah menurun. Disability - ;er#adi penurunan kesadaran, karena kekurangan suplai nutrisi ke otak. ). 'engka#ian head to toe a) Data subyektif >iwayat penyakit dahulu
Page : #*

>iwayat penyakit sekarang $tatus metabolik - 6ntake makanan yang melebihi kebutuhan kalori, infeksi atau penyakit%penyakit akut lain, stress yang berhubungan dengan faktor%faktor psikologis dan sosial, obat%obatan atau terapi lain yang mempengaruhi glukosa darah, penghentian insulin atau obat anti hiperglikemik oral. b) Data <byektif .) Aktivitas = 6stirahat ?e#ala - /emah, letih, sulit bergerak=ber#alan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan istrahat=tidur ;anda - ;akikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas, letargi =disorientasi, koma +) $irkulasi ?e#ala - Adanya riwayat hipertensi, 6M akut, klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama, takikardia. ;anda - 'erubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun=tidak ada, disritmia, krekels, distensi vena #ugularis, kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung. 0) 6ntegritas= *go ?e#ala - $tress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi ;anda - Ansietas, peka rangsang )) *liminasi ?e#ala - 'erubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri=terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), 6$K baru=berulang, nyeri tekan abdomen, diare. ;anda - Crine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang men#adi oliguria=anuria, #ika ter#adi hipovolemia berat), urin berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya asites, bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare) ) 5utrisi=7airan ?e#ala - 1ilang nafsu makan, mual=muntah, tidak mematuhi diet, peningkatan masukan glukosa=karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa hari=minggu, haus, penggunaan diuretik (;hia3id)

Page : #-

;anda - Kulit kering=bersisik, turgor #elek, kekakuan=distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau halisitosis=manis, bau buah (napas aseton) () 5eurosensori ?e#ala - 'using=pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesi, gangguan penglihatan ;anda - Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor=koma (tahap lan#ut), gangguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, refleks tendon dalam menurun (koma), aktifitas ke#ang (tahap lan#ut dari DKA). 2) 5yeri=kenyamanan ?e#ala - Abdomen yang tegang=nyeri (sedang=berat) ;anda - Ja#ah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati%hati 9) 'ernapasan ?e#ala - Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan=tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi=tidak) ;anda - /apar udara, batuk dengan=tanpa sputum purulen, frekuensi pernapasan meningkat :) Keamanan ?e#ala - Kulit kering, gatal, ulkus kulit ;anda - Demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi=ulserasi, menurunnya kekuatan umum=rentang gerak, parestesia=paralisis otot termasuk otot%otot pernapasan (#ika kadar kalium menurun dengan cukup ta#am). .!) $eksualitas ?e#ala - >abas vagina (cenderung infeksi) Masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita ..) 'enyuluhan=pembela#aran ?e#ala - Eaktor resiko keluarga DM, #antung, stroke, hipertensi. 'enyembuhan yang lambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik (thia3id), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan. >encana pemulangan - Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah. 2. DIAGNOSA KEPERWATAN
Page : #.

.. 'ola napas tidak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan. +. ?angguan perfusi #aringan berhubungan dengan hipoksia #aringan. 0. >esiko tinggi in#uri berhubungan dengan penurunan kesadaran. ). Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat hiperglikemia

Page : #/

3. RENCANA ASUHAN KEPERWATAN NO .. DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA KEPERAWATAN HASIL 'ola napas tidak a. ;u#uan efektif berhubungan 'ola nafas efektif setelah dengan depresan pernapasan. adanya dilakukan dengan b. Kriteria hasil >> .(%+) F permenit *kspansi dada normal $esak ;idak +. ?angguan #aringan hipoksia #aringan. abnormal perfusi a. ;u#uan ?angguan perfusi #aringan dilakukan nafas suara hilang = INTERVENSI KEPERAWATAN .. Ka#i frekuensi, irama, kedalaman pernapasan. tindakan +. Auskultasi bunyi napas. ). 'ertahankan posisi semi fowler. . 7atat kema#uan yang ada pada klien tentang pernapasan (. ,erikan Dokter oksigen sesuai advis .. frekuensi RASIONAL dan kedalaman pernapasan redup karena

menun#ukan usaha pasien mendapatkan oksigen. +. ,unyi napas mungkinter#adi penurunan aliran udara. 0. penurunan bunyi napas mengindikasikan ). untuk mengurangi sesak yang dialami klien. . mengindikasikan adanya pengobatan. (. Memaksimalkan sediaan <+. kema#uan dalam

pusat keperawatan selama . #am 0. 'antau penurunan bunyi napas

berkurang nafas .. 7atat status neurologi secara .. Mengka#i adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial peningkatan ;6K dan bermanfaat dalam menentukan lokasi, dan perkembangan kerusakan $$'. refleks menandakan adanya
Page : #0

teratur, bandingkan dengan nilai standart. refleks tertentu seperti

berhubungan dengan berkurang = hilang setelah keperawatan selama . #am.

tindakan +. 7atat ada atau tidaknya refleks%

refleks +. 'enurunan

dengan b. Kriteria hasil -

menelan, batuk dan ,abinski. 0. 'antau tekanan darah adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai. . ;inggikan kepala tempat tidur sekitar . %) dera#at sesuai toleransi atau indikasi. 4aga kepala pasien tetap berada pada posis netral. (. ,erikan oksigen sesuai indikasi

kerusakan pada tingkat otak tengah atau batang otak dan sangat berpengaruh langsung terhadap keamanan pasien. Kehilangan refleks berkedip mengisyaratkan adanya kerusakan pada daerah pons dan medulla. ;idak adanya refleks batuk menin#ukkan adanya kerusakan pada medulla. >efleks otak. 0. tekanan darah yang menurun mengindikasikan ter#adinya penurunan aliran darah ke seluruh tubuh. ). adanya gelisah menandakan bahwa ter#adi penurunan aliran darah ke hipoksemia. . 'eningkatan aliran vena dari kepala akan menurunkan ;6K. (. Menurunkan hipoksemia, yang mana dapat meningkatkan vasodilatasi dan volume darah ,abinski positif mengindikasikan adanya trauma sepan#ang #alur pyramidal pada

;idak ada tanda & tanda ). 'erhatikan peningkatan ;6K ;anda & tanda vital dalam batas normal ;idak adanya penurunan kesadaran

0.

>esiko tinggi in#uri a. ;u#uan -

#$ Ber' an

p)s's'

serebral yang meningkatkan ;6K. &engan #$ ,e%)n'l'sas' rangsangan 5ang &apat


Page : #2

berhubungan dengan Mencegah ter#adinya resiko penurunan kesadaran. in#ury sehubungan penurunan kesadaran dengan b. Kriteria hasil 'asien in#ury. tidak

epala le('h t'ngg'$ esa&aran$ *$ O(ser9as' TT6 p)s's' pas'en untu erusa an untu

%enurun an TIK t'n&a an eperawatan selan;utn5a *$ ,engetahu' ea&aan pas'en -$ Peru(ahan p)s's' se=ara teratur %en5e(a( an pen5e(aran terha&ap BB &an %en'ng at an s'r ulas' pa&a seluruh (ag'an tu(uh .$ %ela u an %)('l'sas' 8's' &an %e%pertahan an e uatan sen&'

dengan !$ Ka;' tan&a<tan&a penurunan !$ ,enentu an

mengalami -$ Atur

%engh'n&ar' arena te anan$ .$ Ber' (antuan

%ela u an lat'han gera $ ). Defisit volume a. ;u#uan normal .. <bservasi setelah +. <bservasi tindakan pemasukan kepatenan ;;8 dan dan atau tingkat

cairan berhubungan 8olume cairan berada pada dengan pengeluaran volume cairan (diuresis berlebihan dilakukan Dengan b. Kriteria 1asil ;;8 dalam batas normal 'ulse perifer dapat teraba ;urgor kulit dan capillary

pengeluaran cairan setiap #am kelancaran infus kesadaran tiap . menit, bila stabil lan#utkan untuk setiap #am ). <bservasi turgor kulit, selaput mukosa, akral, pengisian kapiler . Monitor hasil pemeriksaan
Page : #4

osmotic) keperawatan selama . #am. 0. Monitor

akibat hiperglikemia

refill baik Keseimbangan output Kadar elektrolit normal ?D$ normal urin

laboratorium a. 1ematokrit b. ,C5=Kreatinin c. <smolaritas darah d. 5atrium e. Kalium (. Monitor pemeriksaan *K? 2. Monitor 78' (bila digunakan) 9. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam a. 'emberian cairan parenteral b. 'emberian therapi insulin c. 'emasangan kateter urine d. 'emasangan memungkinkan 78' #ika

Page : !"

DAFTAR PUSTAKA ,uku A#ar 6lmu 'enyakit Dalam. *d ), #ilid 666. (+!!(). 4akarta- EKC6 7arpenito, /ynda 4uall (+!!!), ,uku saku Diagnosa Keperawatan, *disi 9, *?7, 4akarta 7orwin, *li3aeth 4. (+!!.). ,uku $aku 'atofisiologi. 4akarta-*?7 1all, 4asse ,., $chmitt, ?regors A.( +!!2). 7ritical 7are- 4ust ;he Eacts. C$A- Mc ?raw% 1ill 7ompanies inc /ong, ,arbara 7. (.::(). 'erawatan Medical ,edahK $uatu 'endekatan 'roses Keperawatan. C$A- Mosby Morton, patricia ?once dkk. (+!! ). 7ritical 7are 5ursing A 1olistik Approach.9th ed. C$A- /ippincot Krisanty 'aula, dkk. Asuhan Keperawatan ?awat Darurat. 7etakan 'ertama, 4akarta, ;rans 6nfo Media, +!!:.

Page : !#

You might also like