You are on page 1of 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ternyata telah terjadi peningkatan pemahaman tentang seks pada anak usia dini tunagrahita ringan dengan menggunakan model belajar modifikasi perilaku. Hal ini terbukti dengan skor yang telah dicapai, 55% pada pra penelitian menjadi 71.6% pada pasca penelitian, telah terjadi peningkatan sebesar 16.6% 2. Pendekatan model modifikasi perilaku, terbukti adalah yang terbaik dilakukan dalam mengajarkan pendidikan seks, untuk anak usia dini tunagrahita ringan. Model ini dilakukan dengan cara, memberikan latihan melalui contoh, pertama guru memperaktekkan terlebih dahulu, tidak hanya sekali guru memberikan contoh, diulang-ulang sampai anak benar-benar memahaminya. Kemudian latihan dengan

bimbingan, guru meminta anak melakukannya dengan bimbingan guru, sampai akhirnya anak bisa melakukannya sendiri. Latihan ini harus berulang-ulang, agar anak bisa melakukannya dengan baik. Alat peraga yang digunakan sebagai pendukung membelajaran adalah benda sederhana, menarik dan nyata bagi siswa.

129

130

B. Impilkasi Implikasi yang dapat dilakukan agar pendekatan model modifikasi perilaku ini bisa berhasil adalah: a) akan terjadi peningakatan apabila guru berani menjelaskan secara tepat agar siswa dapat memahami bahwa mereka harus bisa melindungi dirinya sendiri dari tindak pelecehan seksual, misalnya kalau ada yang menyentuh bagian sensitive dari tubuhmu, kamu boleh memukulnya atau teriak, b) akan menimbulkan pemahaman yang baik, apabila guru menggunakan beberapa contoh dalam proses pembelajaran, misalnya: dalam hal toilet trained guru harus memberikan contoh dengan tepat, kalau perlu sampai tiga kali mengulang agar siswa bisa mengingatnya, c) akan menimbulkan minat siswa terhadap pokok bahasan apabila, menggunakan media yang sederhana, menarik dan nyata bagi siswa, (misalnya: sikat gigi, sabun mandi, sampo, handuk, dll), c) akan mengharuskan latihan secara terus menerus agar siswa bisa melakukannya dengan baik, d) akan berdampak positif, bila guru mengaitkan pertemuan kemarin dan hari ini agar siswa tidak lupa.

C. Saran Sehubungan dengan temuan-temuan yang didapat pada penelitian penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: proses pembelajaran akan berhasil jika guru dapat memahami kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangannya untuk itu pelaksanaan pembelajaran harus melihat apa

131

kebutuhan

siswa,

apa

yang

diinginkan

siswa,

bagaimana

cara

mengajarkannya: 1) menggunakan metode modifikasi perilaku sebagai salah satu metode pembelajaran pendidikan seks agar dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk dapat menjauhkan diri dari tindak pelecehan seksual, 2) perencanaan pembelajaran dapat dibuat dengan mengaitkan materi pembelajaran hari kemarin dan hari ini agar siswa lebih ingat dan bermakna, 3) perlu adanya tekad yang kuat dari guru dalam memberikan pendidikan seks dengan menggunakan pembelajaran secara terpadu, sehingga penguasaan ini benar-benar tercapai, 4) dalam

memberikan pendidikan seks perlu dibagi berdasarkan gender, guru yang berjenis kelamin laki-laki mengajar siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan guru yang berjenis kelamin perempuan mengajar siswa yang berjenis kelamin perempuan, 5) perlu adanya penambahan materi pendidikan seks yaitu menjaga kebersihan alat genital ketika siklus menstruasi, mengingat sudah ada siswa perempuan kelas 3 yang telah mengalami siklus menstruasi, 6) Setiap akhir pembelajaran ada baiknya menyanyi bersama sehingga keceriaan anak-anak bertambah. Guru memang sudah seharusnya bisa menyanyi agar di dalam kelas tidak sepi sehingga anak-anak selalu merasa senang dengan bernyanyi rasa marah dan kesel bisa hilang, 7) perlu adanya apresiasi yang lebih tinggi kepada guru sekolah luar biasa karena tidak banyak guru yang mau mengajar anak-anak yang telah disingkirkan dan tersingkirkan ini, 8) sistem sertifikasi adalah yang paling cocok saat ini untuk

132

membantu guru sekolah luar biasa dengan memprioritaskan mereka mendapatkan sertifikasi bukan mengangkat guru menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan manarik guru sekolah luar biasa mengajar di sekolah dasar negeri yang disebut sekolah inkusi, karena sistem belum siap dan sekolah yang dituju belum jelas, anak-anak sekolah luar biasa yang gurunya ditarik kesekolah inkuisi terlantar. Pemerintah belum siap, gunakan yang ada, sudah jelas dan sedang berlangsung.

You might also like