You are on page 1of 19

PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI TUJUAN : Pembaca Memahami definisi dan batasan dari epidemiologi Memahami ruang lingkup dan manfaat

anfaat dari epidemiologi Memahami prinsip dan metode epidemiologi Memahami konsep dasar epidemiologi Memahami sejarah epidemiologi di dunia dan di Indonesia Memahami sistem surveilans epidemiologi penyakit

PENDAHULUAN Upaya pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat memerlukan sebuah sistem pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yang baik. Sebuah sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang dinaunginya. Dan untuk memastikan adanya kesesuaian antara kedua hal tersebut, banyak hal yang harus diperhatikan. ermasalahan kesehatan apakah yang timbul di masyarakat, apakah akibat yang timbul dari permasalahan tersebut, serta bagamanakah penanganannya adalah suatu hal yang memerlukan suatu proses pengumpulan data, analisa data, serta proses penyimpulan hasil yang baik. Di sinilah perlunya keberadaan sebuah proses serta sistem yang baik untuk dapat melakukan keseluruhan proses tersebut. !pidemiologi dan biostatistik merupakan dua pilar utama dalam kesehatan masyarakat. Dengan epidemiologi dimungkinkan untuk melakukan sebuah proses penginvestigasian terhadap suatu kasus kesehatan yang terjadi dalam sebuah populasi masyarakat. engumpulan data, penganalisaan data tersebut merupakan bagian dari epidemiologi. "asil dari proses tersebut kemudian dikelola dengan menggunakan berbagai metode dan #ara yang teruji se#ara ilmiah dengan biostatistik. $leh sebab itulah maka tidaklah keliru jika kedua ilmu ini disebut sebagai dasar dari ilmu kesehatan masyarakat. De i!isi !pidemiologi berasal dari dari kata %unani yaitu epi& atas, demos& rakyat, populasi manusia, dan logos & ilmu. Se#ara keseluruhan epidemilogi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang masyarakat. 'erkait dengan kesehatan masyarakat epidemiologi didefinisikan sebagai

suatu studi tentang distribusi, frekuensi, determinan kesehatan yang berkaitan dengan keadaan atau kejadian kesehatan dalam populasi tertentu. !pidemiologi sebagai #abang dari ilmu (esehatan Masyarakat, memiliki peran dalam mempelajari permasalah penyakit yang timbul dalam suatu kelompok, seberapa sering masalah tersebut timbul, distribusinya dan kemudian menjelaskan apa saja faktor)faktor dari masyarakat yang menyebabkan timbulnya permasalahan kesehatan tersebut. "atasa! Dengan melihat definisi epidemiologi tersebut batasan dari epidemiologi menunjuk pada permasalahan kesehatan dalam suatu kelompok masyarakat serta faktor)faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan ini kita dapat melihat tiga hal pokok dari epidemiologi yakni * +. ,rekuensi masalah kesehatan. Menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan pada sekelompok manusia. -da dua hal pokok yang harus dilakukan untuk menentukan frekuensi masalah kesehatan yaitu menemukan masalah kesehatan serta pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. .. enyebaran Masalah (esehatan. Menunjuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut keadaan tertentu. Dalam epidemiologi dibedakan menjadi tiga ma#am yaitu menurut #iri)#iri manusia (man), menurut tempat (pla#e) dan menurut /aktu (time). 0. ,aktor)faktor yang mempengaruhi. %ang dimaksud di sini adalah faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik frekuensi, penyebaran ataupun yang menyebabkan mun#ulnya masalah kesehatan itu sendiri. (-1/ar -1rul, +222)

#ua!$ Li!$%up 3uang lingkup dari epidemiologi dapat dibedakan menjadi tiga ma#am yaitu* +. Subyek dan obyek epidemiologi adalah masalah kesehatan. -/alnya masalah kesehatan yang dimaksud adalah penyakit infeksi dan menular saja

(infe#tious and #ommuni#able diseases).

ada /aktu itu anggapan atau konsep yang

berkembang adalah masalah kesehatan yang menyebar se#ara luas di masyarakat hanyalah penyakit infeksi dan penyakit menular saja.Se#ara perlahan konsep tersebut mulai ditinggalkan. (arena penyakit yang berkembang di masyarakat tidak hanya penyakit infeksi saja. enyakit non infeksi dapat berkembang se#ara luas di masyarakat. (emudian perhatian juga diarahkan tidak hanya ke penyakit, namun juga ke permasalah kesehatan yang lain yang tidak dikategorikan sebagai penyakit. .. Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk kepada masalah kesehatan ditemukan pada sekelompok manusia Dalam hal ini pusat perhatian dari ilmu epidemiologi adalah penyakit yang ada di masyarakat. Ini yang membedakannya dengan #abang ilmu kedokteran klinik yang berkonsentrasi pada penyakit per individu. 0. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tersebut. 4ika ilmu (esehatan masyarakat mempunyai lingkup dalam perlindungan, pemeliharaan, pemulihan, serta peningkatan kesehatan sebuah populasi , maka epidemiologi mempunyai ruang lingkup penjelasan (deskripsi) distribusi penyakit pada populasi, penelitian paparan faktor)faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya perbedaan distribusi penyakit tersebut. (-1/ar -1rul, +222) Ma! aat Dalam aplikasinya, epidemiologi dapat digunakan untuk berbagai hal* +. Mempelajari tentang perjalanan penyakit atau suatu permasalahan kesehatan. .. Mempelajari penyebab timbulnya suatu permasahan kesehatan atau penyakit, faktor yang mempengaruhinya, serta distribusi dan frekuensinya. 0. Menggambarkan dan memberi prediksi terhadap status kesan. 5. Menemukan #ara pengendalian terhadap suatu permasalahan kesehatan. 6. Menemukan penyebab dari penyakit)penyakit baru yang baru diketahui.

"E#"AGAI DE&AIN &TUDI EPIDEMIOLOGI

Makalah ini menyajikan 7overvie/8 tentang aneka desain studi epidemiologi.Dibahas dalam makalah ini karakteristik desain studi, perbedaan dan persamaan satu desain dengan desain lainnya, dan sejumlah isu penting dalam memilih desain studi.Desain studi epidemiologi bisa digunakan untuk penelitian kedokteran klinis, biomedis, dan penelitian kesehatan lainnya. EPIDEMIOLOGI DE&K#IPTI' DAN ANALITIK !pidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada populasi. Studi epidemiologi dibedakan menjadi dua kategori* (+) epidemiologi deskriptif9 dan (.) epidemiologi analitik Epi(emi)l)$i (es%ripti .!pidemiologi deskriptif mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi, berdasarkan karakteristik dasar individu, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, kelas sosial, status perka/inan, tempat tinggal dan sebagainya, serta /aktu.!pidemiologi deskriptif juga dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan alamiah penyakit. 'ujuan epidemiologi deskriptif* (+) Memberikan informasi tentang distribusi penyakit, besarnya beban penyakit (disease burden), dan ke#enderungan (trend) penyakit pada populasi, yang berguna dalam peren#anaan dan alokasi sumber daya untuk intervensi kesehat)an9 (.) Memberikan pengetahuan tentang ri/ayat alamiah penyakit9 (0) Merumuskan hipotesis tentang paparan sebagai faktor risiko: kausa penyakit. ;ontoh, #ase series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spe#trum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.;ase series banyak dijumpai dalam literatur kedokteran klinik.'etapi desain studi ini lemah untuk memberi)kan bukti kausal, sebab pada #ase series tidak dilakukan perbandingan kasus dengan non)kasus. ;ase series dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji dengan desain studi analitik. ;ase report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. ;ase report mendeskripsikan #ara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. Selain tidak terdapat kasus pembanding, hasil klinis yang diperoleh men#erminkan variasi biologis yang lebar dari sebuah kasus, sehingga #ase report kurang andal (reliabel) untuk memberikan bukti empiris tentang gambaran klinis penyakit. Studi potong)lintang (#ross)se#tional study, studi prevalensi, survei) berguna untuk mendeskripsikan penyakit dan paparan pada populasi pada satu titik /aktu tertentu.Data yang dihasilkan dari studi potong)lintang adalah data prevalensi.'etapi studi potong)lintang dapat juga digunakan untuk meneliti hubungan paparan)penyakit, meskipun bukti yang dihasilkan tidak kuat untuk menarik kesimpulan kausal antara paparan dan penyakit, karena tidak dengan desain studi ini tidak dapat dipastikan bah/a paparan mendahului penyakit. Epi(emi)l)$i a!aliti%.!pidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir (mengestimasi) besarnya hubungan: pengaruh paparan terhadap penyakit. 'ujuan epidemiologi analitik* (+) Menentukan faktor risiko: faktor pen#egah: kausa: determinan penyakit, (.) Menentukan faktor yang mempengaruhi prognosis kasus9 (0) Menentukan efektivitas intervensi untuk men#egah dan mengendalikan penyakit pada populasi. Dua asumsi melatari epidemiologi analitik. ertama, keadaan kesehatan dan penyakit pada populasi tidak terjadi se#ara random melainkan se#ara sistematis yang dipengaruhi oleh faktor risiko: kausa: faktor pen#egah: faktor protektif ("ennekens dan <uring, +2=>9 ?ordis, .@@@). (edua, faktor risiko atau kausa tersebut dapat diubah sehingga dapat dilakukan upaya pen#egahan penya)kit pada level individu dan populasi (3isser dan 3isser, .@@.).

Trias Epi(emi)l)$i Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga ini merupakan gambaran interaksi antara tiga faktor yakni host (tuan rumah & penjamu), agent (agen & faktor penyebab), dan environment (lingkungan). (eterhubungan antara penjamu, agen, dan lingkungan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berada dalam keseimbangan (eAuilibrium) pada seorang individu yang sehat. 4ika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan segitiga inilah yang akan menimbulkan status sakit. +. ,aktor enjamu (host & tuan rumah) enjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan antropoda, yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit. ,aktor penjamu yang berkaitan dengan kejadian penyakit dapat berupa* umur, jenis kelamin, ras, etik, anatomi tubuh, dan status gi1i. .. ,aktor -gen -gen (faktor penyebab) adalah suatu unsur, organisme hidup atau atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. ada beberapa penyakit agen ini adalah sendiri (single), misalnya pada penyakit)penyakit infeksi, sedangkan yang lain bisa terdiri dari beberapa agen yang bekerja sama, misalnya pda penyakit kanker. -gen dapat berupa unsur biologis, unsur nutrisi, unsur kimia/i, dan unsur fisika. 0. ,aktor Bingkungan Bingkungan adalah semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial. %ang tergolong faktor lingkungan meliputi* Tra!sisi Dem)$ra i (a! Epi(emi)l)$i : ertambahan jumlah penduduk diperkirakan setiap tahunnya sekitar +.5 persen. roporsi penduduk untuk Curnerable group masih tetap tinggi termasuk ageing (kelompok usia tua) yang

menjadi beban tambahan untuk pembangunan kesehatan -ngka kesakitan dan kematian akibat penyakit infeksi masih perlu mendapat perhatian dan tindakan. -palagi dengan adanya ne/ emerging diseases seperti avian influen1a dan re)emerging disease yaitu penyakit lama yang mun#ul kembali antara lain anthraD dan pes. Selain itu penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung kanker meningkat se#ara bermakna untuk menimbulkan kesakitan dan kematian. &EJA#AH EPIDEMIOLOGI &e*arah Per%emba!$a! Epi(emi)l)$i (i Du!ia Sejak masa %unani kuno, manusia telah mengembang berbagai teori untuk menjelaskan konsep timbulnya suatu penyakit. 'eori (osmogenik !mpat !lemen (Empe()cles +,-./,0. &M11, 'eori ?enerasi Spontan (Arist)teles +02,3044 &M11, 'eori "umoral, dan 'eori Miasma (Hipp)crates +055346. &M11, merupakan berbagai teori yang dikembangkan untuk menjelaskan penyakit)penyakit yang menjangkiti kelompok masyarakat pada masa itu. enjelasan akan suatu proses perjalanan penyakit diterangkan pada era %unani, namun salah satu unsur penting dalam epidemiologi yaitu kuantifikasi tidak dikembangkan pada masa itu. ada era 3oma/i hal tersebut dilakukan. "al ini didasarkan atas temuan arkeolog bah/a pada tahun =@@ setelah "ippo#rates, 3oma/i sudah melakukan #a#ah ji/a. Ini merupakan prekusor tabel yang paling primitif yang pernah dijumpai. <aru pada tahun +EE. J)h! Grau!t melakukan analisa data mortalitas dan ia melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit. ( <hisma Murti, .@+@) -hli dalam dunia kesehatan masyarakat yaitu 4ohn Sno/ (+=+0 F +=6=) sukses mengatasi kolera yang melanda di Bondon. %ang perlu di#atat disini bah/a 4ohn Sno/ dalam menganalisis masalah penyakit kolera menggunakan pendekatan epidemiolgi dengan menganalisis faktor tempat, orang dan /aktu. Dia dianggap the ,ather of ,ield !pidemiologi 'ak jarang suatu keberhasilan di suatu bidang tidak lepas dari adanya suatu kegagalan besar atau tragedi. Dalam perkembangannya epidemiologi dipengaruhi oleh perubahan pola pandang serta pola pikir manusia akan suatu penyakit atau permasalahan kesehatan. Dan perubahan tersebut dipengaruhi oleh peristi/a)peristi/a besar dalam sejarah kesehatan manusia. eristi/a besar seperti The "lac% Death (/abah sampar), pandemi #a#ar, revolusi industri (dengan penyakit okupasi), pandemi Influen1a Spanyol (The Great I! lue!7a)

merupakan beberapa #ontoh peristi/a epidemiologis yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan #ara mengatasi masalah kesehatan populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial, kultural, politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat ( erdiguoero et al., .@@+). (onsep penyakit sebagai Ghukuman 'uhanG perlahan ditinggalkan. faktor lingkungan tempat tinggal, serta lingkungan sosial perlahan diperhitungkan sebagai faktor)faktor penentu dari timbulnya suatu penyakit.

&e*arah Per%emba!$a! Epi(emi)l)$i (i I!()!esia Membi#arakan sejarah epidemiologi di Indonesia berarti kita juga membi#arakan sejarah sebelum negara Indonesia terbentuk. ada a/alnya penanganan kondisi atau penyakit, menggunakan metode pengobatan herbal di#ampur dengan akar keper#ayaan mistis setempat. enyakit dikonsepkan sebagai ketidakseimbangan antara energi alam dengan energi yang terdapat di dalam tubuh seseorang. (etidakseimbangan terjadi bila ada energi lain yang masuk ke dalam tubuh orang tersebut. <isa berupa roh halus atau energi alam. ada masa pemerintahan "india <elanda. Ilmu kedokteran 7barat8 diba/a serta diimplementasikan ke dalam penangan penyakit /arga pendatang serta penduduk asli di suatu /ilayah. ada tahun +E.. di <atavia sudah didirikan rumah sakit. 'ahun +E=@ dokter <elanda 'en 3hyne seorang pemerhati kusta mendirikan tempat pera/atan penyakit kusta di pulau umerend (di 'eluk 4akarta). ada tahun +2@= dilakukan upaya pemberantasan penyakit '< paru pada jaman pemerintahan <elanda oleh perkumpulan s/asta bernama G8e!trale 9ere!i!$i!$ 9))r Tubercul)se "estri*(i!$ +89T18. Upaya yang dilakukan terbatas pada pengasingan penderita dalam sanatorium dengan istirahat dan terapi diet. (Soeroso "3, +2>>) Di <andung pada tahun +=== didirikan usat Baboratorium (edokteran yang pada tahun +20=, pusat laboratorium ini berubah menjadi Bembaga !ykman dan selanjutnya disusul didirikan laboratorium lain di Medan, Semarang, Makassar, Surabaya dan %ogyakarta. Baboratorium ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, #a#ar dan sebagainya bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang lain seperti gi1i dan sanitasi ada dekade E@)an karena huru)hara politik, lembaga ini ditutup dan

baru dibentuk kembali pada tahun +2E@. Di tahun +26@)an, dibentuk Bembaga Makanan 3akyat dan Bembaga usat enyelidikan emberantasan enyakit (elamin (B 5(). Dan empat belas tahun kemudian, lembaga ini berganti nama menjadi Bembaga (esehatan Hasional . 'ugas utama lembaga ini adalah melakukan semua penelitian yang diperlukan Depkes. Di dekade E@)an, dibentuk Bembaga ,armasi Hasional dan Bembaga (anker Hasional, sebuah unit diba/ah Bembaga Ilmu engetahuan Indonesia (BI I) yang kemudian diserahkan ke Depkes. (ini, lembaga kanker menjadi bagian dari 3umah Sakit ;ipto Mangunkusumo, 4akarta. (abupaten <oyolali menjadi fokus perhatian pada tahun +2E= saat terjadinya /abah pes atau <la#k Death. Data resmi (abupaten <oyolali menyatakan, /abah pes memakan korban +@+ orang dan 5. orang diantaranya meninggal. 'ingkat fatalitasnya, atau kerap disebut case fatality rate (;,3), men#apai 5. persen. Dua tahun kemudian, terjadi lagi 7letusan8 pes di lokasi yang sama dengan penderita ++ orang dan 0 diantaranya meninggal (;,3 .> I). ada tahun +2E=, 'he United States Haval Medi#al 3esear#h Unit Ho.., atau akrab disebut H-M3U). diminta emerintah 3epublik Indonesia untuk membantu mengatasi /abah pes di <oyolali. Upaya pemberantasan /abah ini berhasil pada tahun +2>@, yaitu pada tanggal .. Maret Menteri (esehatan (Menkes) ?errit -ugustinus Si/abessy dikutip oleh menyatakan bah/a mulai tanggal +2 Maret +2>@ (abupaten <oyolali dinyatakan bebas dari /abah pes. Setelah keberhasilan menaklukan pes di <oyolali, ide tentang pentingnya lembaga penelitian yang kuat untuk menunjang pembangunan kesehatan nasional semakin santer dibi#arakan. -tas ide 4ulie Sulianti Saroso lahir Bembaga 3iset (esehatan Hasional (B3(H) hasil dari De/an 3iset (edokteran, diiringi dengan terbentuknya Baboratorium (esehatan usat, #ikal bakal dari usat enelitian dan engembangan <iomedis dan ,armasi, dan usat enelitian !kologi (esehatan untuk menunjang kebutuhan penelitian kesehatan yang makin meningkat. (emudian pada tahun +2>6 B3(H berubah menjadi <adan enelitian dan engembangan (esehatan (<adan Bitbangkes). (emudian upaya penanganan penyakit F penyakit di Indonesia, dilaksanakan melalui berbagai undang)undang serta aturan kesehatan yang dikeluarkan oleh (ementerian (esehatan 3epublik Indonesia. instansi pemerintah maupun s/asta. elaksanaan dari undang)undang serta aturan tersebut dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terlatih yang bekerja se#ara pribadi maupun pada

KETENTUAN PE#UNDANG3UNDANGAN -dapun peraturan perundangan terkait dengan penyakit)penyakit di Indonesia adalah sebagai berikut * Pe!:a%it Me!ular ;8)mmu!icable Disease : enyakit Menular. .. Undang)Undang 3epublik Indonesia Homor + 'ahun +2E. 'entang (arantina Baut. 0. Undang)Undang 3epublik Indonesia Homor . 'ahun +2E. 'entang (arantina Udara. 5. 6. eraturan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 0>5:M!H(!S: !3:III:.@+@ 'entang engendalian Cektor. eraturan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +6@+:M!H(!S: !3:K:.@+@ 'entang 4enis enyakit Menular 'ertentu yang Dapat Menimbulkan Jabah dan Upaya enanggulangannya. E. eraturan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +0 'ahun .@+0 'entang edoman Manajemen 'erpadu engendalian 'uberkulosis 3esistan $bat. >. eraturan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .+ 'ahun .@+0 'entang enanggulangan "IC Dan -IDS. =. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +0>+:M!H(!S:S(:IK:.@@6 'entang enetapan ,lu <urung (-vian Influen1a) Sebagai enyakit yang Dapat Menimbulkan Jabah Serta edoman enanggulangannya. 2. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +0>.:M!H(!S:S(:IK:.@@6 'entang enetapan (ondisi (ejadian Buar <iasa ((B<) ,lu <urung (-vian Influen1a). +@. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +0=2:M!H(!S:S(:IK:.@@6 'entang (omite -hli ?erakan 'erpadu Hasional enanggulangan 'uberkulosis.

+. Undang)Undang 3epublik Indonesia Homor 5 'ahun +2=5 'entang Jabah

++. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +6=.:M!H(!S:S(:KI:.@@6 'entang edoman engendalian ,ilariasis ( enyakit (aki ?ajah). +.. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +E++:M!H(!S:S(:KI:.@@6 'entang edoman enyelenggaraan Imunisasi. +0. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +E.E:M!H(!S:S(:KII:.@@6 'entang ((I I). +5. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 0E5:M!H(!S:S(:C:.@@E 'entang 'entang edoman engendalian Demam 'ifoid edoman engendalian ;a#ingan +6. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 5.5:M!H(!S:S(:CI:.@@E +E. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor @5+:M!H(!S:S(:I:.@@> 'entang edoman enatalaksanaan (asus Malaria. +>. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor @5.:M!H(!S:S(:I:.@@> 'entang edoman enyelenggaraan Sitim (e/aspadaan Dini (S(D) dan enanggulangan (ejadian Buar <iasa ((B<) enyakit Malaria +=. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor @50:M!H(!S:S(:I:.@@> 'entang edoman elatihan Malaria Pe!:a%it Ti(a% Me!ular ; N)! 8)mmu!icable Disease 'entang edoman engendalian enyakit aru $bstruktif (ronik Menteri (esehatan edoman emantauan dan enanggulangan (ejadian Ikutan as#a Imunisasi

+. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +@..:M!H(!S:S(:KI:.@@= 3epublik Indonesia. .. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +@.0 : M!H(!S : S( : KI : .@@= 'entang edoman engendalian enyakit -sma. 0. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor ++5.:M!H(!S:S(:KII:.@@= 'entang edoman engendalian $steoporosis. 5. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 5@E : M!H(!S : S( : II : .@@2 'entang (esehatan 4i/a (omunitas. 6. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 6>2 : M!H(!S : S( : CII : .@@2 'entang enunjukan 3umah Sakit 4antung Dan embuluh Darah "arapan (ita

4akarta Sebagai (ardiovaskuler.

usat

eneliti,

engembangan Dan

elayanan Medis Sel

un#a

E. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .E5 : M!H(!S : S( : II:.@+@ 'entang Intelegensia Degeneratif. >. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor 5.. : M!H(!S : S( : III:.@+@ 'entang H- L-. =. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor +E.> : M!H(!S : S( : KI:.@+@ 'entang (ega/atdaruratan sikiatrik. 2. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .0+ : M!H(!S : S( : CII:.@+. 'entang (omite Sel un#a. +@. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .E5 : M!H(!S : S( : II : .@+@ 'entang edoman enanggulangan Masalah (esehatan Intelegensia -kibat ?angguan Degeneratif. ++. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .5E:M!H(!S:S(:CII:.@+. 'entang I1in $perasional 'etap 3umah Sakit (anker Dharmais 4akarta. +.. (eputusan Menteri (esehatan 3epublik Indonesia Homor .6=:M!H(!S:S(:CIII:.@+. 'entang I1in $perasional 'etap 3umah Sakit 4antung Dan embuluh Darah "arapan (ita 4akarta. ((ementerian (esehatan 3epublik Indonesia) &U#9EILAN& EPDEMIOLOGI Surveilans !pidemiologi adalah merupakan salah satu program bidang kesehatan yang sangat strategis karena surveilans epidemiologi sebagai salah satu alat manajemen program kesehatan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan berdasarkan bukti (evidan#e <ased Desi#ion), sehingga program dapat lebih terarah serta tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan. &urveila!s Terpa(u Pe!:a%it (S' ) adalah pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular dengan metode pelaksanaan surveilans epidemiologi rutin terpadu beberapa penyakit yang bersumber data uskesmas, 3umah Sakit, Baboratorium dan Dinas (esehatan (abupaten:(ota.

#ua!$ Li!$%up Se#ara operasional penyelenggaraan Surveilans 'erpadu enyakit meliputi * +. .. 0. 5. 6. E. Surveilans 'erpadu enyakit bersumber data uskesmas Surveilans 'erpadu enyakit bersumber data 3umah Sakit Surveilans 'erpadu enyakit bersumber data Baboratorium Surveilans 'erpadu (abupaten:(ota Surveilans 'erpadu enyakit bersumber data uskesmas Sentinel Surveilans 'erpadu enyakit bersumber data 3umah Sakit Sentinel enyakit bersumber data (B< penyakit dan kera#unan di

Ma! aat &urveila!s Epi(emi)l)$i ada a/alnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan penyakit menular, sekarang surveilans mutlak diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pen#egahan dan pemberantasan penyakit menular, maupun terhadap upaya kesehatan lainnya. ada umumnya manfaat surveilans epidemiologi adalah * +. Merumuskan peren#anaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi program pemberantasan penyakit serta program peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik pada upaya pemberantasan penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan dan program kesehatan lainnya. .. Melaksanakan sistem ke/aspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan ben#ana. 0. Meren#anakan studi epidemiologi, penelitian dan pengembangan program kesehatan. Pela%sa!aa! &urveila!s Terpa(u Pe!:a%it "ersumber Pus%esmas< #umah &a%it (a! Lab)rat)rium a. b. Data Surveilans 'erpadu enyakit diperoleh dari data harian pelayanan kesehatan yang disusun dalam sistem perekaman data yang ditetapkan oleh masing)masing unit pelayanan. uskesmas, 3umah Sakit dan Baboratorium mengirimkan data Surveilans 'erpadu enyakit bulanan kepada Dinas (esehatan (abupaten:(ota. uskesmas dan rumah sakit

juga mengirimkan data pemantauan /ilayah setempat ( JS) penyakit potensial (B< mingguan kepada Dinas (esehatan (abupaten:(ota. Dinas (esehatan (abupaten:(ota melakukan pengumpulan dan pengolahan data tersebut, dan mengirimkan data bulanan S' ke Dinas (esehatan ropinsi. Dinas (esehatan ropinsi melakukan pengumpulan dan pengolahan data surveilans tersebut, dan mengirimkan ke Ditjen #. Dinas (esehatan ropinsi dan Ditjen M M B Depkes . Masing)masing uskesmas, 3umah Sakit, Baboratorium, Dinas(esehatan (abupaten:(ota, MM B Depkes melakukan analisis dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan peta yang bermakna se#ara epidemiologi, menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi serta mendistribusikannya kepada unit)unit yang membutuhkannya. Pela%sa!aa! &urveila!s Terpa(u Pe!:a%it "ersumber Pus%esmas &e!ti!el a. Data Surveilans 'erpadu Sentinel b. uskesmas Sentinel mengirimkan data Surveilans 'erpadu enyakit bulanan serta data JS penyakit potensial (B< mingguan kepada Dinas (esehatan (abupaten:(ota. Sentinel juga mengirimkan data Surveilans 'erpadu (esehatan ropinsi dan Ditjen b. Masing)masing ropinsi dan Ditjen MM B Depkes. uskesmas enyakit bulanan tersebut ke Dinas enyakit diperoleh dari data harian pelayanan kesehatan yang uskesmas disusun dalam sistem perekaman data yang ditetapkan oleh masing)masing

uskesmas Sentinel, Dinas (esehatan (abupaten:(ota, Dinas (esehatan MM B Depkes melakukan analisis dan penyajian data dalam bentuk

tabel, grafik dan peta yang bermakna se#ara epidemiologi, menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi serta mendistribusikannya kepada unit)unit yang membutuhkannya. Pela%sa!aa! &urveila!s Terpa(u Pe!:a%it "ersumber #umah &a%it &e!ti!el a. Data Surveilans 'erpadu Sentinel b. 3umah Sakit Sentinel mengirimkan data Surveilans 'erpadu enyakit bulanan, uskesmas dan 3umah Sakit serta data JS penyakit potensial (B< mingguan kepada Dinas (esehatan (abupaten:(ota. 3umah Sakit Sentinel juga mengirimkan data Surveilans enyakit diperoleh dari data harian pelayanan kesehatan yang disusun dalam sistem perekaman data yang ditetapkan oleh masing)masing 3umah Sakit

'erpadu Depkes.

enyakit bulanan tersebut ke Dinas (esehatan

ropinsi dan Ditjen.

M M

#. Masing)masing 3umah Sakit Sentinel, Dinas (esehatan (abupaten:(ota, Dinas (esehatan ropinsi dan Ditjen MM B Depkes melakukan analisis dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan peta yang bermakna se#ara epidemiologi, menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi serta mendistribusikannya kepada unit)unit yang membutuhkannya. Je*ari!$ &urveila!s 4ejaring surveilans yang digunakan dalam Surveilans 'erpadu enyakit adalah * a. 4ejaring surveilans dalam pengiriman data dan informasi serta peningkatan kemampuan manajemen surveilans epidemiologi antara dan Unit surveilans di Ditjen b. uskesmas, 3umah Sakit, laboratorium, unit surveilans di Dinas (esehatan (abupaten:(ota, unit surveilans di Dinas (esehatan ropinsi MM B Depkes., termasuk uskesmas dan 3umah Sakit Sentinel. -lur distribusi data dan umpan balik dapat dilihat dalam skema gambar + -lur Distribusi Data Surveilans 'erpadu enyakit #. 4ejaring surveilans dalam distribusi informasi kepada program terkait, penelitian, pusat)pusat kajian, unit surveilans program pada masing)masing 3umah Sakit, Dinas (esehatan (abupaten:(ota, Dinas (esehatan MM B Depkes, termasuk uskesmas Sentinel dan 3umah Sakit Sentinel. d. 4ejaring surveilans dalam pertukaran data, kajian, upaya peningkatan kemampuan sumber daya antara unit surveilans Dinas (esehatan (abupaten:(ota, unit surveilans Dinas (esehatan ropinsi dan Unit surveilans Ditjen MM B Depkes. pusat)pusat uskesmas,

ropinsi dan Ditjen

Pela%sa!aa! &urveila!s Epi(emi)l)$i "erbasis Mas:ara%at Di Indonesia pelaksanaan surveilans epidemiologi berbasis masyarakat diterapkan pada lingkungan terke#il yaitu desa. Dengan menggunakan peran serta masyarakat serta aparatur desa kegiatan surveilans dilaksanakan untuk menga/asi masalah)masalah kesehatan yang timbul di masyarakat tersebut. elaksanaan Surveilans di 'ingkat Desa dilaksanakan oleh kelompok kerja surveilans tingkat desa, melalui kegiatan pengamatan dan pemantauan situasi penyakit:kesehatan masyarakat desa dan kemungkinan an#aman terjadinya (B< se#ara terus menerus. emantauan tidak hanya

sebatas penyakit tetapi juga dilakukan terhadap faktor risiko mun#ulnya suatu penyakit. engamatan dan pemantauan suatu penyakit di suatu desa mungkin berbeda jenisnya dengan pemantauan dan pengamatan di desa lain. "al ini sangat tergantung dari kondisi penyakit yang sering terjadi dan menjadi an#aman di masing)masing desa. "asil pengamatan dan pemantauan dilaporkan se#ara berkala sesuai kesepakatan (per minggu: per bulan: bahkan setiap saat) ke petugas kesehatan di disampaikan berupa informasi * +. Hama enderita .. enyakit yang dialami: gejala 0. -lamat tinggal 5. Umur 6. 4enis (elamin E. (ondisi lingkungan tempat tinggal penderita, dll. elaksanaan Surveilans juga dilaksanakan oleh etugas Surveilans oskesdes. (egiatan surveilans yang dilakukan oleh petugas kesehatan di oskesdes adalah * +. Melakukan pengumpulan data penyakit dari hasil kunjungan pasien dan dari laporan /arga masyarakat. .. Membuat emantauan Jilayah Setempat ( JS) dengan menggunakan data laporan tersebut diatas dalam bentuk data mingguan. Melalui JS akan terlihat ke#enderungan peningkatan suatu penyakit. JS dibuat untuk jenis penyakit otensial (B< seperti D<D, ;ampak, Diare, Malaria, dll serta jenis penyakit lain yang sering terjadi di masyarakat desa setempat. 0. Menyampaikan laporan data penyakit se#ara berkala ke uskesmas (mingguan:bulanan). 5. Membuat peta penyebaran penyakit. Melalui peta ini akan diketahui lokasi penyebaran suatu penyakit yang dapat menjadi fo#us area intervensi. 6. Memberikan informasi:rekomendasi se#ara berkala kepada kepala desa tentang situasi penyakit desa:kesehatan /arga desa atau pada saat pertemuan musya/arah masyarakat desa untuk mendapatkan solusi permasalah terhadap upaya)upaya pen#egahan penyakit. E. Memberikan respon #epat terhadap adanya (B< atau an#aman akan terjadinya (B<. 3espon #epat berupa penyelidikan epidemiologi:investigasi bersama)sama dengan 'im ?erak ;epat uskesmas. >. <ersama masyarakat se#ara berkala dan terjad/al melakukan upaya)upaya pen#egahan dan oskesdes. Informasi yang

penanggulangan penyakit.

&umber Data &urveila!s Epi(emi)l)$i : a= &umber Data Pus%esmas 4enis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu enyakit <erbasis uskesmas meliputi kolera, diare, diare berdarah, tifus perut klinis, '<; paru <'- (N), tersangka '<; paru, kusta <, kusta M<, #ampak, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis klinis, malaria klinis, malaria vivaD, malaria falsifarum, malaria miD, demam berdarah dengue, demam dengue, pneumonia, sifilis, gonorrhoe, frambusia, filariasis, dan influen1a.

b= &umber Data #umah &a%it 4enis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu enyakit <erbasis 3umah Sakit meliputi* kolera, diare, diare berdarah, tifus perut klinis, tifus perut Jidal:kultur positif, '<; paru <'- (N), tersangka '<; paru, kusta <, kusta M<, #ampak, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis "<s-g (N), hepatitis klinis, malaria klinis, malaria vivaD, malaria falsifarum, malaria miD, demam berdarah dengue, demam dengue, pneumonia, sifilis, gonorrhoe, frambusia, filariasis, ensefalitis, meningitis dan influen1a. c= &umber Data Lab)rat)rium 4enis hasil pemeriksaan laboratorium yang termasuk dalam Surveilans 'erpadu vivaD, malaria falsifarum, malaria miD, enterovirus, resistensi antibiotik. (= &umber Data KL" Pe!:a%it (a! Keracu!a! Di!as Kesehata! Kabupate!;K)ta= 4enis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu sesuai dengan (eputusan Menteri (esehatan e= &umber Data Pus%esmas &e!ti!el enyakit <ersumber (B< adalah enyakit <erbasis Baboratorium adalah kolera, tifus perut /idal:kultur (N), hepatitis "<S -g (N), malaria

uskesmas Sentinel adalah satu buah dan kemampuan pembinaan.

uskesmas yang ditetapkan oleh Dinas (esehatan

(abupaten:(ota sebagai uskesmas Sentinel dengan memperhatikan sumber daya puskesmas 4enis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu enyakit <erbasis uskesmas Sentinel sama dengan jenis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu mellitus = &umber Data #umah &a%it &e!ti!el 3umah Sakit Sentinel adalah 3umah Sakit emerintah tipe -, tipe < dan sebuah 3umah Sakit tipe lain di (abupaten:(ota yang ditetapkan oleh Dinas (esehatan (abupaten:(ota sebagai 3umah Sakit Sentinel. 4enis penyakit yang termasuk didalam Surveilans 'erpadu 'erpadu enyakit <erbasis 3umah Sakit Sentinel sama dengan jenis penyakit yang termasuk didalam Surveilans enyakit <erbasis 3umah Sakitdengan menambahkan jenis penyakit tidak menular prioritas angina pektoris, infark miokard akut, infark miokard subsekuen, hipertensi esensial (primer), jantung hipertensi, ginjal hipertensi, jantung dan ginjal hipertensi, hipertensi sekunder, diabetes mellitus bergantung insulin, diabetes mellitus berhubungan malnutrisi, diabetes mellitus yang tidak diketahui lainnya, diabetes mellitus yang tidak terduga, neoplasma ganas serviks uteri, neoplasma ganas payudara, neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik, neoplasma ganas bronkhus dan paru, paru obstruksi menahun, ke#elakaan lalu lintas dan psikosis. 9ariabel Data &urveila!s Epi(emi)l)$i a= 9ariabel Umur (a! Je!is Kelami! <erdasarkan umur, setiap kasus digolongkan pada golongan umur @ F > hari, = F .= hari, O + tahun, +)5 tahun, 6) 2 tahun, +@ ) +5 tahun, +6) +2 tahun, .@ ) 55 tahun, 56 F 65 tahun, 66 F 62 tahun, E@ F E2 tahun, >@ tahun lebih dan total menurut jenis kelamin. b= 9ariabel #a>at Jala!< #a>at I!ap (a! Kematia! enyakit <erbasis uskesmasdengan menambahkan jenis penyakit tidak menular prioritas hipertensi dan diabetes

Selain berdasarkan pengelompokan golongan umur dan jenis kelamin, surveilans di 3umah Sakit dikelompokkan lagi menurut ra/at jalan dan ra/at inap. Cariabel ra/at inap ditambahkan dengan total kematian. c= 9ariabel ?a%tu Ku!*u!$a! Kasus Setiap kasus dikelompokkan menurut periode /aktu mingguan dan bulanan. (= 9ariabel T)tal Ku!*u!$a! Setiap laporan disertakan data total kunjungan berobat setiap jenis penyakit dan total kunjungan berobat atau total kunjungan pelayanan. e= 9ariabel Kele!$%apa! (a! Ketepata! Lap)ra! Setiap laporan disertai data kelengkapan dan ketepatan /aktu laporan sumber data surveilans. (elengkapan dan ketepatan laporan surveilans (abupaten:(ota terdiri dari kelengkapan dan ketepatan laporan unit pelayanan uskesmas, 3umah Sakit dan Baboratorium. (elengkapan dan ketepatan laporan surveilans ropinsi dan Hasional terdiri dari kelengkapan dan ketepatan laporan unit pelayanan uskesmas, 3umah Sakit dan Baboratorium serta Dinas (esehatan (abupaten:(ota. PE#MA&ALAHAN DAN TANTANGAN Dalam rangka menyelenggarakan upaya pemberantasan dan penaggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular diperlukan dukungan data data dan informasi melalui suatu sistem surveilans epidemiologi penyakit se#ara rutin dan terpadu. Surveilans nasional saat ini fungsinya belum memuaskan program serta sektor terkait yang dapat melakukan tindakan pen#egahan dan pemberantasan bahkan surveilans sangat jauh dari upaya kesehatan. <eban surveilans menjadi sangat berat karena surveilans kurang mendapatkan perhatian yang sungguh sungguh sehingga alokasi sumber daya kurang memadai, bahkan masih ada pemahanan terhadap surveilans hanya sebagai kegiatan pen#atatan dan pelaporan dan pengumpulan data belaka. <eberapa permasalahan surveilans saat ini antara lain *

a. Surveilans di Indonesia belum berjalan dengan baik, /alaupun menjadi strategi Hasional b. Di beberapa daerah kegiatan surveilans tidak berjalan efektif #. Surveilans lebih banyak dilakukan oleh pemerintah pusat melalui program yang #enderung vertikal d. Data surveilans yang diminta pemerintah pusat dikirim langsung tanpa analisis di daerah e. <elum ada penggunaan data surveilans se#ara efektif di daerah sehingga tidak ada respon berupa pengambilan keputusan yang adekuat f. -kibatnya respon di daerah untuk pen#egahan penyakit yang bersifat determinan sosial jarang dilakukan

PENANGGULANGAN DAN PEME8AHAN MA&ALAH (emajuan teknologi informasi terutama penggunaan komputerisasi sangat menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi, sehingga ke#epatan dan ketepatan informasi yang dihasilkan dapat segera diakses oleh pihak yang dapat melakukan tindakan pen#egahan dan pemberantasan dengan tepat, #epat dan manfaat surveilans dapat segera dirasakan. Strategi dalam menghadapi permasalahan pelaksanaan surveilans epidemiologi meliputi * +. .. 0. 5. 6. E. >. =. eningkatan advokasi untuk memperkuat komitmen penentu kebijakan di (abupaten:(ota, ropinsi dan Hasional. engembangan kelompok kerja surveilans epidemiologi engembangan sumber daya manusia surveilans epidemiologi eningkatan mutu data dan informasi epidemiologi eningkatan jejaring surveilans epidemiologi eningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi elektromedia yang terintegrasi dan interaktif eningkatan kemampuan surveilans epidemiologi bagi setiap tenaga profesional kesehatan enyediaan anggaran, sarana dan prasarana

Dengan demikian melalui suatu sistem surveilans epidemiologi penyakit se#ara rutin dan terpadu maka upaya pemberantasan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular dapat terselenggara dengan baik

You might also like