You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN LAKTASI DAN PIJAT BAYI

Disusun Oleh :

Agus Darwin Azizah Nurrohmah Debbie Mutia Putri Delis Annisaa Urfaa Elsa Melissa P Fatia Huriati Febrina Viselita Lidia Marisa Ingai Lidya Latifah Novianti Osepnitta Menresday Pepi Pratiwi Rianty Niken Andalasari

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN LAKTASI DAN PIJAT BAYI

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Tempat Waktu Pemateri

: Perawatan Bayi Baru Lahir : Manajemen Laktasi dan Pijat Bayi : Orang Tua yang Memiliki Balita : Ruang Kemuning Lantai 3 : 11.00 - 11.30 : Mahasiswa PPN Angkatan XXVI Tahun 2013 Fakultas Keperawatan UNPAD Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dapat memahami tentang manajemen laktasi dan melakukan pijat bayi

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah diberikan penyuluhan diharapkan dapat : 1. Menjelaskan kembali manfaat manajemen laktasi dan pijat bayi 2. Menyebutkan manfaat manajemen laktasi 3. Melakukan pijat bayi dengan baik dan benar

III. Metode Metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi

IV. Media Penyuluhan - Boneka - Infocus - Leaflet - Flip chart

V. Materi Penyuluhan Terlampir

VI. Proses Belajar: No Komunikator Pre Interaksi 1 2 Memberi salam Menjawab salam dan 5 Menit Komunikan Waktu

Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan tema penyuluhan memperhatikan penyuluh

Apersepsi

dengan

menanyakan Mendengarkan

dan

pentingnya manajemen laktasi dan menjawab pijat bayi Isi 4 Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan mengenai pentingnya manajemen memperhatikan laktasi dan pijat bayi, serta dan 15 Menit

mendemonstrasikan pijat bayi 5 Memberikan kesempatan untuk Mengajukan bertanya tentang materi yang pertanyaan

disampaikan Penutup 6 Memberikan pertanyaan dan Menjawab 10 Menit

kesempatan pada audien untuk pijat bayi pada boneka 7 Menyimpulkan bersama-sama Mendengarkan

hasil kegiatan penyuluhan 8 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam

mengucapkan salam

VII. Evaluasi EVALUASI 1 Pertanyaan Lisan Untuk mengetahui sejauhmana pemahaman sasaran setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diberikan pertanyaan : 1. Sebutkan kembali manfaat manajemen laktasi dan pijat bayi ! 2. Sebutkan kembali cara pijat bayi ! 3. Lakukan cara pijat bayi pada boneka ! EVALUASI 2 ( INSTRUMEN CHECK LIST) Check List No. Aspek Yang Dinilai (jika tindakan dilakukan ) 1. Peserta yang hadir lebih dari lima belas orang 2. Semua peserta antusias mendengarkan penyuluhan 3. Peserta yang mengajukan pertanyaan seputar materi lebih dari 2 orang Ada peserta yang dapat menjelaskan kembali pentingnya manajemen laktasi dan pijat bayi Ada peserta yang dapat menjelaskan kembali cara manajemen laktasi dan pijat bayi Ada peserta yang dapat mendemonstrasikan cara pijat bayi yang baik dan benar

4.

5.

6.

VIII. SUMBER BoBak, Irene M.2000 . Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pelajaran. Cunningham, dkk.1995. Obstetri Cuilliams. Jakarta : EGC. Farrer, Helen.1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Materi MANAJEMEN LAKTASI

Definisi Manajemen laktasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yang pelaksanaannya dimulai pada masa kehamilan (antenatal), setelah persalinan (prenatal) dan masa menyusui bayi (post-natal) Pelaksanaan program ASI Eksklusif melalaui manajeman laktasi bertujuan meningkatkan upaya pemberian ASI secara baik dan benar (Depkes RI, 2005).

Manfaat a. Manfaat ASI bagi bayi: Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. Melindungi anak dari serangan alergi. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi lebih pandai. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara. Membantu pembentukan rahang yang bagus. Menunjang perkembangan motorik sehiingga bayi akan cepat bias berjalan (Roesli, 2005) b. Manfaat ASI bagi ibu:

Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.

Mengurangi terjadinya anemia Menjarangkan kehamilan Mengecilkan rahim Ibu lebih cepat mengalami penurunan berat badan Mengurangi kemungkinan menderita kanker Lebih ekonomis dan murah Tidak merepotkan dan hemat waktu Lebih praktis dan portable Memberi kepuasan bagi ibu tersendiri

c. Manfaat ASI bagi Lingkungan: Mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia Tidak menambah polusi udara karena pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap.

d. Manfaat ASI bagi Negara: Penghemat devisa untuk membeli susu formula dan perlengkapan menyusui Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah-muntah, mencret dan sakit saluran nafas Penghematan obat-obatan,tenaga dan sarana kesehatan. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara. e. Manfaat ASI bagi keluarga: Aspek ekonomi: ASi tidak perlu dibeli dan membuat bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat Aspek psikologis: menjarangkan kelahiran,dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. Aspek kemudahan : Sangat praktis sehingga dapat di berikan dimana saja dan kapan saja dan tidak merepotkan orang lain.

Kegiatan Manajemen Laktasi a. Masa Antenatal Meyakinkan ibu untuk menyusukan anaknya

Melakukan pemeriksaan kesehatn, kehamilan dan payudara Memantau kecukupan gizi ibu hamil Menciptakan suasana bahagia bagi keluarga terkait dengan kehamilan ibu

b. Segera Setelah Bayi Lahir Memberikan ASI dini Membina ikatan emosional dan kehangatan ibu-bayi (bonding attachment) Jangan berikan cairan atau makanan apapun kecuali ada indikasi medis

c. Masa Neonatal Menjamin pelaksanaan ASI ekslusif Rawat gabung ibu dan bayi Jaminan asupan ASI setiap bayi membutuhkan (on demand) Melaksanakan tehnik menyusui yang benar Upayakan bayi mendapatkan ASI apabila bayi tidak bersama dengan ibu Vitamin A dosis tinggi (20.000 IU) bagi ibu nifas Bimbing ibu untuk mengenali tanda jika bayi sudah mendapatkan ASI yang cukup Anjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup Perhatikan kecukupan gizi ibu Rujuk ke konselor ASI apabila ibu mengalami masalah laktasi

d. Masa Menyusui Selanjutnya Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan Berikan MP-ASI setelah bayi berusia 6 bulan Memantau kecukupan gizi dan memberikan cukup waktu istirahat bagi ibu menyusui Memperoleh dukungan suami untuk menunjang keberhasilan menyusui Mengatasi masalah menyusui

Manajemen Laktasi Pada Ibu Bekerja 1. Tehnik yang dianjurkan antara lain: a. Sebelum berangkat kerja ibu tetap menyusui bayinya b. ASI yang berlebihan dapat diperas atau di pompa, kemudian disimpan dilemari pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibu bekerja c. Selama ibu bekerja ASI dapat diperas atau di pompa dan di simpan di lemari pendingin di tempat kerja,atau diantar pulang. d. Bayi dapat di titipkan ke tempat penitipan bayi apabila kantor atau instansi menyediakan tempat. e. Setelah ibu di rumah,perbanyak menyusui yaitu saat malam hari. f. Perawat bayi dapat membawa bayi ketempat ibu bekerja bila memungkinkan. g. Ibu dianjurkan untuk istirahat, minum cukup,makan dengan gizi cukup untuk menambah produksi ASI 2. ASI Perah ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi. Cara memerah ASI dengan tangan/jari secara manual adalah: a. Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah mangkuk atau gelas yang bersih dan diisi dengan air mendidih kedalamnya,lalu biarkan tertutup selama beberapa menit, setelah itu ditiriskan. b. Mencuci tangan ibu dengan air dan sabun c. Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan nyaman dan dekatkan mangkok ke payudara ibu d. Memegang payudara dengan meletakkan ibu jari diatas areola sampai putting susu, dan jari telunjuk tepat di bawahnya. e. Menekan dengan lembut payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk ke belakang kearah tulang dada f. Diteruskan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk serta melepaskannya secara bergantian,setelah dilakukan berulang-ulang ASI akan mulai mengalir. 3. Cara penyimpanan ASI

ASI adalah cairan hidup,selain makanan ASI mengandung zat anti infeksi, cara penyimpanan ASI perah akan menentukan kualitas anti infeksi dan makanan yang di kandungnya. a. Anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu ASI tetap segar dalam waktu yang lebih lama karena akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam ASI perah yang disimpan. b. Setelah di cairkan, ASI harus habis dalam waktu 1 jam, dan sisa ASI tidak boleh dimasukkan lagi dalam lemari es c. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperah 4. Lama Penyimpanan ASI a. Dalam ruangan dengan suhu 27-32oC kolostrum dapat disimpan selama 12 jam b. ASI bisa bertahan pada suhu ruangan atau di udara luar selama 6-8 jam c. ASI bisa bertahan dalam termos es selama 24 jam d. ASI dapat bertahan 6 bulan pada freezer 5. Cara memberikan ASI perah dengan gelas ataupun sendok adalah: a. Pangku bayi dengan posisi setengah duduk di pangkuan ibu b. Tempelkan tepi cangkir/sendok kecil berisi ASI perah, pada bibir bawah bayi sehingga ASI menyentuh bibir bayi dan akan meminum dengan dorongan lidahnya c. Jangan menuangkan ASI kedalam mulut bayi,pegang saja cangkir d. atau sendok diatas bibir bayi dan biarkan bayi meminumnya sendiri e. Jika bayi merasa cukup kenyang ia akan menutup mulutnya . 6. Cara Memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi a. ASI dipanaskan dengan cara membiarkan botol di aliri air panas yang bukan mendidih yang keluar dari keran. b. Merendam botol di dalam baskom atau mangkok yang berisi air panas atau bukan mendidih. c. Ibu tidak boleh memanaskan botol dengan cara mendidihkannya d. dalam panci atau alat pemanas lainnya kecuali menggunakan alat khusus untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI. e. Susu yang sudah di panaskan tidak bisa di simpan lagi.

PIJAT BAYI

Definisi Pijat Bayi adalah suatu tindakan berupa sentuhan dan pijat pada bayi yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan pada bayi dan ibu menyusui.

Tujuan a. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak b. Memperbaiki mekanisme pemyerapan makanan c. Meningkatkan produksi ASI d. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi e. Meningkatkan kualitas tidur bayi f. Meningkatkan daya konsentrasi anak

Waktu Pelaksanaan Dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur

Persiapan Sebelum Memijat Sebelum melakukan pemijatan perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1. Tangan bersih dan hangat 2. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi 3. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap 4. Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar 5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan. 6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang 7. Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih. 8. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil / lotion) 9. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Selama Memijat Bayi 1. Pandanglah mata bayi selama pemijatan berlangsung 2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang 3. Awali pemijatan dengan sentuhan ringan tambahkanlah tekanan 4. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi 5. Mandikan bayi setelah pemijatan berakhir 6. Lakukan konsultasi pada perawat atau dokter 7. Pemijatan dilakukan secara simetris Untuk mendapat tekanan yang pas, pejamkanlah mata dan tekan kelopak mata ibu, tekanan ini dapat dijadikan patokan saat memijat bayi. Pada bagian tubuh yang sempit gunakan jemari tangan sebaliknya pada bagian tubuh yang lebar gunakan telapak tangan

Hal Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Memijat Bayi 1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan 2. Membangunkan bayi khusus yntuk pemijatan 3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat 4. Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat 5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

Teknik Pemijatan Pada Bayi 1. Muka a. Membasuh muka, tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda dengan lembut sambil berbicara pada bayi secara halus. Kemudian kedua tangan anda ke samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka. b. Dahi : Menyetrika dahi yaitu letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi kemudian tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi kearah samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi. Setelah itu gerakan ke bawah

ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil dipelipis kemudian gerakkan kearah dalam melalui daerah pipi dibawah mata. c. Menyetrika Alis, letakkan kedua jari anda diantara kedua alis mata, lalu pijat bagian atas mata /alis mulai dari tengah ke samping seperti menyetrika alis d. Hidung : senyum pertama yaitu letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis, kemudian tekanlah ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi kemudian gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum. e. Rahang atas : senyum kedua yaitu letakkan kedua ibu jari pada pertengahan rahang atas atau di atas mulut dibawah sekat hidung. Kemudian gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum. f. Dagu /rahang bawah : senyum ketiga yaitu letakkan kedua ibu jari ditengah dagu kemudian tekan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum. g. Belakang telinga, dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan anda dari belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu atau dari belakang telinga membentuk lingkaran kecil keseluruh kepala. 2. Dada a. Buku tua, dengan kedua telapak tangan buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah-olah sedang meratakan kertas pada buku tua. b. Jantung besar dan kupu-kupu, buatlah gerakan yang membuat gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati. Setelah itu buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangkan, lalu kebawah kembali ke ulu hati seolah membuar gambar jantung. Kemudian gerakkan dilanjutkan dengan membuat gambar kupu-kupu dimulai dengan tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati ke arah bawah kanan dan kembali ke ulu hati, kemudian dengan tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

c. Jantung kecil, buatlah gerakan seperti menggambar jantung kecil disekitar puting susu. d. Burung kecil, buatlah gerakan seolah membuat gambar jantung besar hingga ketepi selangka. Kemudian dengan jari-jari tengah yang diregangkan buatlah gerakan seolah membuat gambar sayap burung kecil dimulai dari samping dada ke atas. 3. Perut a. Mengayuh pedal sepeda, lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut secara bergantian dengan tangan kanan dan kiri. b. Menekan perut, tekuk kedua lutut bayi bersamaan dengan lembut kepermukaan perut bayi. c. Bulan Matahari, buat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seperti bentuk bulan) diikuti oleh tangan kiri yang selalu membuat bulan penuh (seperti bentuk matahari). d. Jam, membayangkan ada gambar lingkaran jam pada perut bayi. Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12, bagian paling bawah perut dianggap jam 6, lalu buatlah gerakan melingkar searah jarum jam dengan tangan kanan di bantu tangan kiri dimulai pada jam 8 (daerah usus buntu). e. Gelembung, metakkan ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kanan bawah ke kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara. Gerakan I Love You Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari tangan kanan seolah membuat huruf I Bentuk hurup L terbalik dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi ke kiri atas kemudian ke kiri bawah. Bentuk hurup U terbalik, dimulai dari kanan bawah ( daerah usus buntu) ke atas kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.

4. Tangan a. Perahan cara India, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak, seperti memegang pemukul soft ball. Kemudian gerakkan tangan kanan dan kiri bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi. b. Perahan cara Swedia, dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memutar dan memijat secara lembut pada lengan bayi mulai dengan perglangan tangan sampai ke pundak. c. Telapak tangan, dengan kedua ibu jari pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jari. Sedangkan ke4 jari lainnya memijat punggung tgn. d. Pijatlah jari-jari satu persatu menuju nujung jari dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari e. Gerakan menggulung, peganglah bahu bayi dengan kedua telapak tangan kemudian bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan/jarijari. f. Gerakan akhir, rapatkan kedua lengan bayi pada badannya, usap dengan lembuat kedua lengan bayi dengan kedua tangan anda secara bersamaan mulai dari pundak sampai kepergelangan tangan. 5. Kaki a. Perahan cara India, peganglah kaki bayi pada pangkal paha seperti memegang pemukul soft ball, kemudian gerakan tangan kepergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. b. Perahan cara Swedia, peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki, gerakan tangan secara bergantian dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha. c. Telapak kaki, urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, di mulai dari tumit kaki menuju ke jari. d. Jari, pijatlah jari-jari satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung kaki.

e. Punggung kaki, dengan kedua ibu jari, buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. f. Gerakan menggulung, degang pangkal paha dengan kedua tangan kemudian buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki. g. Gerakan Akhir, rapatkan kedua kaki bayi lalu letakkan kedua tangan secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah. 6. Punggung a. Gerakan maju mundur : kuda goyang yaitu tengkurapkan bayi melintang di depan ibu dengan kepala di sebelah kiri dan kaki disebelah kanan, kemudian pijatlah dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanajang punggung bayi dari bawah leher sampai ke pantat bayi. b. Gerakan Menyetrika, melakukan usapan dengan telapak tangan kanan, menyerupai gerakan menyetrika dimulai dari pundak ke bawah sampai ke pantat. c. Gerakan Melicinkan Kertas, tengkurapkan bayi dengan kaki mengarah pada ibu kemudian letakkan kedua telapak tangan pada pantat bayi. Selanjutnya usaplah kedua sisi tulang belakang dengan lembut mulai dari pantat ke atas sampai ke bahu seolah sedang melicinkan kertas kumal yang panjang. d. Gerakan Melingkar, buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan jari-jari kedua tangan mulai dari batas leher atas turun kebawah sampai batas leher bawah kemudian kesamping menyusuri bahu kanan dan kiri. Kemudian lanjutkan dengan gerakan dari batas leher bawah turun ke bawah sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat. e. Gerakan Menggaruk, tekankan dengan lembut ke lima jari tangan kanan pada punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.

You might also like