You are on page 1of 1

ABSTRAK

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat berdampak pada kemiskinan dan masalah kesehatan. Sehingga diperlukan program KB untuk mengatasinya. Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) membutuhkan dukungan semua pihak, bukan saja perempuan yang memiliki kaitan langsung melainkan juga laki-laki. Peran dan partisipasi pria dalam program keluarga berencana masih rendah, padahal KB merupakan komitmen antara pasangan suami istri, Namun pada kenyataannya wanita yang lebih dominan menggunakan alat kontrasepsi. Hal itu dipengaruhi oleh persepsi suami yang menganggap bahwa KB adalah urusan wanita. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa hubungan persepsi dengan kesediaan suami dalam mengikuti program keluarga berencana di Polindes Mogita Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian ini bersifat analitik korelasi. Sedangkan berdasarkan waktu penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Populasinya adalah semua suami pasangan usia subur berjumlah 291 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 168 orang yang diambil dengan tekhnik probability sampling yaitu Simple Random Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesediaan suami dalam mengikuti program Keluarga Berencana. Hasil penelitian ini menunjukkan Sebagian besar (60,12%) suami di Polindes berpersepsi negatif yaitu sebanyak 101 responden dan Sebagian besar (70,83%) suami tidak bersedia mengikuti program KB yaitu sebanyak 119 responden. Berdasarkan uji statistik didapatkan X2 hitung > X2 tabel (90,602 > 3,84) yakni ada hubungan yang signifikan antara persepsi dengan kesediaan suami dalam mengikuti program keluarga berencana Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi sangat mempengaruhi kesediaan suami dalam mengikuti program Keluarga Berencana. Dengan adanya penelitian ini diharapkan suami ikut berperan aktif dalam program Keluarga Berencana untuk menuju Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) serta mewujudkan kesetaraan gender dengan terlibat langsung dalam proses konseling yang diberikan oleh tenaga kesehatan maupun PLKB.

Kata kunci : Persepsi, Kesediaan, Program KB

vi

You might also like