You are on page 1of 18

Laporan Praktikum Fisika Dasar I

Elastisitas Dosen Pengasuh :Faizatul Mabruroh,S.pd

DisusunOleh : Rita purnamasari (13222087) Asisten Praktikum Ovi Ravella

Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2013

1.Pendahuluan 1.1 latar belakang Pada laporan ini di pelajari tentang elastisitas akan tetapi meskipun sering mendengar masih banyak di antara kita belum mengetahui apa itu

elastisitas untuk iti melalui praktikum penyusun laporan ini dapat membantu menjelas kana pa itu elastisitas dan bagai mana gaya. Gaya tarik Pada benda yang elastis sesuai hokum hooke. Setiap benda yang dikenai gaya dapat mengalami perubahan bentuk.Selelah gaya dihilangkan. Bentuk benda akan kembali kebentuk semula tapi ada juga yang bersifat permanen atau tetap pada bentuk yang baru. Ini merupakan bentuk elastisitas benda. Sifat keelastisitasan benda terbagi menjadi dua : Sifat elastis adalah sifat benda yang akan kembali ke bentuk semula apabila gaya mengenainya dihilangkan. Contoh karet gelang,pegas, shock breaker kendaraan bermotor dll.Sifat plastis adalah sifat benda yang tiadak kembali kebentuk semula apabila gaya mengenainya dihilangkan.Contoh plastisin,tanah liat, kantong plastik dll.Pada umumnya benda yang bersifat plastis yakni apa bila dikenai gaya yang lebih besar, maka pada saat tertentu benda tidak akan kembali kebentuk semula.dalam keadaan ini berarti batas elastisitas sudah tertampau. Jika gaya terbesar luas benda akan menjalani sifat plastis hingga pada titik tertentu benda akan patah. 1.2 Tujuan Praktikum 1. Dapat memahami penggunaan hokum hooke mengenai elastisitas pegas dari bahan baja 2. Dapat menentukan konstanta pegas dari pegas dan membandingkan nilai konstanta yang diperoleh dari metode grafik dengan persamaan hukum hooke 2. Tinjauan Pustaka Bahan elastic ialah bahan yang mudah diregangkan serta selalu cendrung pulih ke keadaan semula, dengan mengenangkan gaya reaksi

elastis atas gaya tengangan yang merenggangkannya. Pada hakikatnya semua bahan memiliki sifat elastis meskipun boleh jadi amat sukar diregangkan. Menurut hukum hook regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan ialah prosentase perubahan dimensi. Tegangan ialah gaya yang menengangkan persatuan luas penampang yang dikenainya. Kita kenal 3 macam regangan, yakni regangan panjang, regangan volum, dan regangan sudut. Regangan panjang dengan panjang semula sewaktu tiada regangan lo dan penambah panjang akibat teganga regagan nya di berikan ,sedang kan jikalau luas penampag nya a dan gaya tegangan nya yang merenggang kan nya adalah wa berdasarkan hokum hooke di tulis: Y(I io = wa regangan volume sudah tentu regangan volume yang di maksud bukan penambahan volume. melaikan pengerutan volume akibat penekanan. Untik itu menurut hokum hooke dapat di tulis: B(-v v0) = p regangan sudut yang di maksut regangan sudut atau regangan luncuran sesudut iaalah depormas yakni perubahan bentuk yang berkaitan dengan sudut luncuran. Sejalan dengan regangan-reganga yang lain menurut hokum hooke kita dapat menulis M = F A Dengan A adalah luas permukaan yang di kenai gaya luncuran dan M adalah yang di namakan modulus luncuran (shear modulus). Angka banding poison setiap pemanjangan dari panjang semula sksn menyebabkan penyusutan semulah akan menyebab kan penyusutan selebar b missal nya dari lebar semula . menurut poison prosentase penyuuta lebar akan sebanding dengan prosentase pemanjangan nya Angka bending poison kenyataannya, setiap pemanjang semula akan menyebabkan penyusutan lebar dari panjang

b, misalnya dari lebar

semula

. Menurut poison, prosentase penyusutan lebar akan sebanding

dengan prosentase pemanjangannya. Maka didefinisikanlah apa yang dikenal sebagai angka banding poison menurutkan hubungan : selaku tetapan kesebandingan yang

Yang besarnya tergantung pada jenis bahannya. Pokok pembicaraan kita ialah mengenai gerak sesuatu benda tegar, yang adalah suatu abstraksi matemaatis guna memudahkan perhitungan, karena semua benda nyata, sampai suatu batas tertentu, berubah dibawah pengaruh gaya yang dikerjakan terhadapnya. Pada akhirnya, perubahan bentuk pada volum suatu benda akibat gaya luar yang bekerja terhadapnya ditntukan oleh gaya antara molekulnya. Modelus elastic yang banyak macamnya itu masing-masing merupakan besaran yang menyatakan sifat elastic sesuatu bahan tertentu dan bukan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang, kabel, atau pegas yang terbuat dari bahan yang berkonstan, dan dp dan dV dapat kita ganti dengan perubahan tekanan dan volum yang terbatas. Tetapi volum suatu gas jelas sekali berubah akibat tekanan dan untuk gas haruslah digunakan definisi umum B K= = =-

Modelus elastic tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada sifat bahan yang menderita tagangan itu. Perbandingan tegangan terhadap regangan, atau tegangan persatuan regangan, disebut modulus elastic bahan yang bersangkutan. Semangkin besar modolos elastik, semankin besar pula tegangan yang diperlukan untuk regangan tertentu. Jika batas proporsional belum terlampaui, perbandingan tegangan terhadap regangan konstan dan karena itu hukum Hooke sama maknanya dengan ungkapan bahwa dalam batas proporsional, modulus elastic suatu bahan adlah konstan, dan bergantung hanya pada sifat bahannya. Karena regangan hanya

merupakan bilangan, satuan modulus Young sama seperti satuan tegangan, yaitu gaya per satuan luas. Dalam table, regangan bisanya dinyatakan dalam pound per inci kuadrat atau dyne per sentimeter kuadrat. Bila hubungan ketegangan dan regangan tidak lenear, maka modulus tidak elastik dapat didefinisikan lebih umum lagi sebagai perbandingan limit perubahan kecil kalau bahan itu ditambah bebanya, regangan akan bertamabah dengan cepat tetapi apabila beban dilepas disuatu titik selawat b, misalkan dititik c, bahan tidak akan kembali kepanjang awalnya melainkan akan mengikuti garis putus-putus. Regangan yang dihasilkan oleh tekanan hidrostatik, dinamakan regangan volum, yang didefinisikan sebagai perbandingan perubahan volum, V,

terhadap volum awal V. Regangan volum juga merupakan bilangan sematamata. Regangan volum = . Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannya dalam cabang fisika yang disebut teori elastisitas, atau pada ilmu kekuatan bahan dibidang engineering. Apabila suatu jenis tegangan dilukiskan grafik terhadap regangannya, akan ternyata bahwa diagram tegangan-regangan yang kita peroleh berbeda-beda bentuknya menurut jenis bahanya. Dua bahan yang termasuk jenis bahan yang sangat penting dalam ilmu dan teknologi dewasa ini logam dan karet yang divulkanisasi. Tegangannya tegangan tarikan sederhan dan regangannya menunjukan prosentase perpanjangan. Dibagian awal kurva (sampai regangan yang kurang dari 1 ), tegangan dan regangaan adalah proporsional sampai titik a (batas proporsional) tercapai. Hubungan proporsional antara tegangan dan regangan dalam daerah ini disebut Hukum Hooke. Mulai a sampi b tegangan dan regangan tidak proporsional, tetapi walaupun demikian, bila beban ditiadakan disembarang titik diantara O dan b, kurva akan menelusuri jejaknya kembali dan bahan yang bersangkutan akan kembali kepada panjang

awalnya. Dikatakanlah baahwa dalam daerah Ob bahan itu elastic atau memperlihatkan sifat elastic dan titik b dinamakan batas elastik. Hubungan antara tekanan dan regangan yang bersangkutan memegang peranan yang penting dalam cabang ilmu pisika di sebut teori

elastis.Tegangan adalah tegangan tarik dan regangan adalah pertambahan dalam persen.bagian pertama kurva (sampai regangan kurang dari 1 persen) tegangan sebanding dengan regangan yang di sebut dengan hokum hooke.(obert hooke(1635-1703)sejaman dengan newton). Panjang tanpa tegangan sekarang lebih besar dari panjang semulah,dan di katakan bahan mempunyai set permanin .fenomena yang tedapat pada bahan magnetic yang di sebut hesteris magnetic.dapat di uktikan bahwa luas bidagyang di kelilingi oleh dua kurva yaitu luas gelung hesteries sebanding dengan energy 9peratuan volume0yang I simpan di dalaam bahan elastic atau magnetk. Perbandingan antara teganan dan regangan atau tegangan persatuan regengan di sebut modulus elastic bahan semakin besar elastic semakin tegangan yang di butuh kanuntuk suatu regangan tertentu. Perebandingan antara tegengen dengan regangan adalah konstan da hokum hooke sama dengan pernyataan bahwa dalam batas proorsional modulus elastic suatu bahan adalah tetap , tergantung hanya pada bahannya. Karena regagan adalah bilangan murni setuan untuk modulus young sama dengan untuk satuan untuk tegangan yaitu gaya untuk satuan luas. Modulus yang berhuungan tekananhdrostatik dengan peruahan volume yang di hasilkan di sebut modulus balok (bulk). Modulus elastic adalah besaran yang menyatakan sipat-sipat elastic suatu bahan dan tidak secara langsung me4nujukkan berapa banyak perubahan bentuk suatu bahan. Menurut hooke regangan sebandng dengan tegangan nya di mana yang di maksut dengan tegangan adalah prosentase perubahan dimensi.tegangan adalah gaya yang menegakkan persatua luas penampang yang di kenai nya. Hukum hooke untuk pegas :

Hubungan untuk linier antara gaya dan pertabahan panjang menurut hooke tidak hanya berlaku untuk batang benda padat daja. F = kx F adalah gaya yang menyeab kan pegas yang bertambah panjang sebesar x konstanta pembading x di namakan konstanta pegas. Susunan pegas seri. Ketika pegas di beri gaya f pegas 2 akan menerima gaya sebesar f akibat nya pegas 2 akan bertambah panjang sebesar I2 = Susunan pegas parallel : Gaya f akan tersebar pada kedua pegas sedeikian sehingga masin-msng pegas akan bertambah panjang sebesar i. Jika gaya di rasakan oleh masingmasing pegas adalah F1 dan F2 maka F = F1 + F2 Karena F1 = k1i1 = k I = dan F2 = K2i2 = K2i maka F = k1i +k2i = (k1+k2) = ki Dengan: K = k1+k2 Mengatakan baha susunan parallel 2 pega yang meunyai onstanta pegas k1dan k2 dapat di anggap sebagai pegas tuggal dengan konstanta pegas k. Membandingkan tegangan tarik dan tekan disamping jenis ke-tiga, tegangan geser. Benda yang mengalami tegangan memiliki gaya-gaya yang sama dan berlawanan arah yang diberikan melintasi sisi-sisi yang berlawanan. Misalkan bahwa sebuah buku atau batu bata terpasang kuat dipermukaan meja, dimana gaya diberikan sejajar dengan permukaan. Meja memberikan gaya yang sama dan berlawanan arah sepanjang permukaan bawah. Walaupun dimensi benda tidak banyak berubah, bentuk benda berubah seperti ditunjukkan pada gambar. Tegangan tekanan berlawanan langsung dengan tegangan tarik. Materi bukan ditarik, melainkan ditekan; gaya-gay yang bekerja didalam benda.

Elastisitas adalah sipat benda yang berusaha menghmbat depornasi dan cendrung untuk mengembalikan benda kekeadaan semula ketika gaya luar di hilangkan. Untuk membahas lebih jauh sipat benda kita perlu mengenal beberapa istilah: Stees di definisikan sebagai gaya dalam 9 gaya molekul persatuan luas paa keadaan seiba beser nya gaadala ini sama dengan beser nya gaya luar yang di berikan . ja untuk menguku strees kita cukup menggunakan gaya luar. Strees = F = gaya yang di berikan A = luas penampang benda Strain merupakan suatu istilah yang berhubungan dengan perubahan dengan perubahan relatip ukuran benda. Yang mengalai strees. Strain linier berhubungan dengan perubahan ukuran benda pada arah liniear (perubahan panjang benda). Strain volume berhubungan dengan perubahan volume benda. Strain shear berhubungan dengan perubahan ukuran akibat streed tangensial Modulus elastisita yang berhubungan dengan strain linier di namakan modulus young dan yang berkaitan dengan strain volume di namakan moduus Bulk sedangkan yang berkaitan dengan strain longitudinal di namakan dengan modulud shear. Moduls young hokum hooke suatu batang panjng dengan luas penampang A dan pajang Lo di jepit pada salah satu ujung nya. Rumus dapat di tuls F= Menurut hooke rumus hanya ber laku jika gaya yang di berikan tidak ter lalu besar .

Hukum Hooke untuk pegas, hubungan untuk linier antara gaya dan pertabahan panjang menurut hooke tidak hanya berlaku untuk batang benda padat daja. 3. Alat 1. Mistar beerpungsi untuk mengukur pamjamg benda 2. Anak Timbangan bewrpungsi untuk menimbang sejumlah bahan 3. Penyangga Lengkap berpungsi menghubungkan pegas 1 ke yang lain 4. Pegas berpungsi untuk pelunak tumbukan atau kejutan 4. Prosedur Kerja 1. Baca Bismillah sebelum melakukan eksperimen 2. Susun pegas seperti pada gambar berikut : 3. Ukur panjang pegas mula-mula(Xo) 4. Gantungkan beban 10 gram pada ujung pegas, kemudian catat pertambahan pegas (X) dengan menggunakan jangka sorong/mistar

5. Ulangi butir 4 dengan menambahkan beban berikutnya(20 g, 30 g, 40 g, 50 g, 60g, 70 g, 80g, 90 g, dan 100g) 6.Masukkan data hasil pengukuran kedalam tabel berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Susunan Massa m1 m1+m 2 m1+m2+m3 m1+m2+m3+m4 m1+m2+m3+m4+m5 m1+m2+m3+m4 m1+m2+m3 m1+m2 X(m) Xo(m) x(m)

m1

5. Hasil dan Pembahasan 5.1. Hasil Hasil percobaan pegas biasa 1 NO Susunan massa Kg X(m ) 1 m1 0,062 3 2 m1+m2 0,112 3 3 m1+m2+m3 0,162 3 4 m1+m2+m3+m4 0,182 3 5 m1+m2+m3+m4 +m5 6 m1+m2+m3+m4 0,192 3 0,182 3 7 m1+m2+m3 0,162 3 8 m1+m2 0,112 3 9 m1 0,062 3 0,27 5 0,2 0,145 0,055 0,145 0,13 0,35 0,145 O,205 0,39 5 0,38 0,145 0,235 0,145 0,25 0,38 0,145 0,235 0,27 5 0,35 0,145 0,205 0,145 0,13 0,2 Xo(m ) 0,145 0,055 11,3 27 8,63 8 7,91 7 7.75 7 7,69 2 7,75 7 7,91 7 8,63 8 11,3 27 k= 78,9 7 128,30 1 k= 710,69 2 74,615 62,678 60,171 59,166 60,1,71 62,678 128,30 1 74,615 x(m) K k

= k =

= =

= 8,774 = =

Grafik pengamatan pegas biasa


0.25 0.2 F(N/m2) 0.15 0.1 0.05 0 0.055 0.13 0.205 0.235 0.25

k= = K = tan K tan = 45 = 1

Hasil percobaan seri (II) N O 1 m1 0,062 3 2 m1+m2 0,112 3 3 m1+m2+m3 0,162 3 4 m1+m2+m3+m4 0,182 3 0,63 5 0,78 5 0,82 5 0,345 0,48 3,797 14,417 0,345 0,44 3,688 13,601 0,345 0,29 3,,872 15,992 0,49 Susunan massa kg X(m) X0(m ) 0,345 x(m ) 0,145 4,296 18,455 k(m) k(m)

m1+m2+m3+m4+m 5

0,192 3

0,86 5

0,345

0,52

3,698 k= 19,35 1

13,675 k=75,1 4

= =

= 3,870 = =

k =

Grafik peengamatan pegas seri


0.25 0.2 F(N/m) 0.15 0.1 0.05 0 0.145 0.29 0.44 0.48 0.52

Ks = = = = K= tan

= + + + + = 1.295 + + + +

K tan

= 60 = Hasil percobaan paralel (III)

NO Susunan massa 1 2 3 4 5 m1 m1+m2 m1+m2+m3 m1+m2+m3+m4

kg

X(m) X0(m) x(m) k(m) 0,015 0,05 0,085 0,1 0,11 41,533 22,46 19,094 18,23 17,481

k (m) 970,32 504,45 325,08 301,36 305,55

0,0623 0,165 0,15 0,1123 0,20 0,15

0,1623 0,235 0,15 0,1823 0,25 0,15 0,15

m1+m2+m3+m4+m5 0,1923 0,26

k=118,798 k =3231,938

= =

= 23,759 = =

k =

Grafik pengamatan pegas paralel


0.25 0.2 0.15 F(N/m2) 0.1 0.05 0 0.015 0.05 0.085 0.1 0.11

Kp = k1+k2+k3+k4+k5 Kp = 41,533+22,46+19,094+18,23+17,481 Kp = 118,798 K= tan K tan = 45

=1 5.2. Pembahasan Elastisitas aalah sipat bendah yang berusaha menghambat depormasi dan cenderung untuk mengembalikan benda keadaan semula ketika gaya luar di hilangkan . jika setelah gaya di hilangkan benda dapat kembali seperti keadaan semula benda di katakan bersipat elastik (sering di sebut elastik sempurna ). Sebalik nya jika benda tidak berusaha kembali keadaan semulah benda di katakan bersipat plastik (tidak elastik sebagia ). Menurut hooke regangan sebanding dengan tegangan nya di mana yang di maksud dengan regangan ialah prosentase perubahan demensi . tegangan ialah gaya yang menegakkan persatuan luas penampang yang di kenai nya oleh hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang tidak hanya berlaku untuk batang benda padat saja. Pengertian elastisitas adalah suatu komponen yang berfugsi untuk menerima beban dinamis dan memiliki sifat keelastisitasan. Elastisitas juga dapat di sebut sebagai benda lentur koposisi semula telah mendapatkan gaya dari luar selisih panjang pegas ketik di beri gaya tarik dengan awalnya di pertambangan panjang 6. Kesimpulan Dari percobaan yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa setiap benda yang di kenai gaya mengalami perubahan,dan beban yang di berikan akan mempengaruhi perubahan panjang, semakin kecil beban yang di berikan maka pertambahan beban nya akan semakin kecil , dan sebalik nya semakin besar beban yang di berikan maka pertambahan nya panjang nya akan semakin besar . gaya yang di berikan akan sebanding dengan perubahan panjang.

7. Lampiran

Soal Evaluasi 1.gambar kan grafik antara pertambahan panjang pegas (x) dengan masa (m)kemudian tentikan harga k Jawab:
0.25 0.2

Pengamatan Pegas Biasa

F(N/m2)

0.15 0.1 0.05 0 0.055 0.13 0.205 0.235 0.25

K= =

Grafik peengamatan pegas seri


0.25 0.2 F(N/m) 0.15 0.1 0.05 0 0.145 0.29 0.44 0.48 0.52

Ks = = = =

= + + + + = 1.295 + + + +

Grafik pengamatan pegas paralel


0.25 0.2 F(N/m2) 0.15 0.1 0.05 0 0.015 0.05 0.085 0.1 0.11

Kp = k1+k2+k3+k4+k5 Kp = 41,533+22,46+19,094+18,23+17,481 Kp = 118,798 1.jelaskan dari hukum hooke? Jawab: Menurut hukum hooke regangan sebanding dengan tegangan nya di mana yang di maksud dengan regangan adalah prosentase perubahan demensi ,

tegangan ialah gaya yang menegakkan satuan luas penampang yang di kenai nya.

2.Jelaskan apa yang di maksud elastiaitas Jawab: Elastisitas adalah sipat benda yang berusaha menghambat depormasi dan cendrung untuk mengembalikan benda keadaan semula ketika gaya luar di hilang kan.

Gambar 1 pegas biasa

Gambar 2 pegas seri

Gambar 3 pegas paralel

Daftar Pustaka Zomansky. 1962. Fisika untuk Universitas 1,Mekanika, dan Bunyi. Bina Cipta Jakarta. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga.jakarta. Soedijo, Peter. 2004. Fisika.Yogyakarta.

You might also like